Saat Anda membuka sebuah laporan keuangan neraca perusahaan, Anda akan menemukan satu poin dengan tulisan aktiva lancar. Kadang juga Anda temukan dalam bahasa lain yakni sebagai aset lancar.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan aktiva lancar? Apa bedanya dengan aktiva tidak lancar dan bagaimana memahami perannya dalam sebuah pelaporan keuangan perusahaan?
Memahami Lebih Baik Aktiva Lancar
Dalam Neraca Anda akan menemukan dua sisi yang berseberangan namun nilai saldo akhirnya harus selalu imbang. Itu adalah aktiva dan pasiva.
Aktiva dalam gambaran umumnya adalah harta baik berwujud tidak berwujud, bersifat likuid dan mudah diubah menjadi kas atau justru non likuid. Karenanya aktiva juga kerap disebut sebagai aset.
Sedang pasiva berkaitan dengan unsur permodalan. Apa saja sumber dana yang menjadi struktur modal dari perusahaan? Tidak hanya berkaitan dengan dana modal dari pemilik atau investasi, tetapi juga struktur hutang.
Nilai dari aktiva harus sama persis dengan nilai pasiva. Artinya, seluruh harta dalam perusahaan harus sama besarnya dengan modal yang ada, termasuk di dalamnya dana disetorkan pemilik, keuntungan, investor dan hutang.
Kali ini kita akan fokus pada aktiva lancar. Aktiva lancar adalah bagian dari aktiva yang sifatnya likuid. Artinya semua bentuk harta yang mudah Anda ubah menjadi dana kas (tunai), termasuk di dalamnya ketersediaan dana kas itu sendiri.
Memahami Beda Aktiva Lancar dan Tidak Lancar
Ada sejumlah perbedaan antara aktiva lancar dan tidak lancar. Ini akan membantu Anda mendapatkan gambaran lebih baik soal pengertian dari aktiva lancar tersebut. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut.
Sifat likuiditasnya
Karakter pembeda utama antara aktiva lancar dan tidak lancar adalah kemampuannya untuk kita ubah menjadi dana tunai.
Pada aset bersifat lancar cenderung mudah untuk kita konversi menjadi dana tunai. Bisa dengan Anda tukar atau dengan proses jual beli.
Sedangkan aset yang sifatnya tidak lancar akan lebih sulit untuk kita ubah menjadi dana tunai. Perlu memakan waktu dan proses yang lebih rumit untuk dapat memperoleh dana tunai dari aset yang tidak lancar ini.
Masa pakainya
Aset yang lancar cenderung lebih pendek masa pakainya. Tidak kadang masa pakainya relatif singkat tidak sampai masa 1 tahun atau justru habis pakai seketika.
Sedang pada aktiva tidak lancar, Anda akan menemukan masa pakai yang relatif panjang. Tidak sedikit yang masa pakainya lebih dari 10 atau 20 tahun. Beberapa bahkan disematkan dengan istilah aset tetap karena masa pakainya yang demikian panjang.
Menurut Pengaruhnya
Aktiva lancar mempengaruhi roda usaha dalam jangka pendek. Ini biasanya akan berkaitan dengan laju operasional perusahaan dalam jangka pendek. Seperti membiayai operasional produksi perusahaan dalam beberapa periode jangka pendek.
Tetapi aset tetap atau tidak lancar tidak secara signifikan berperan atau mempengaruhi operasional jangka pendek.
Aset tetap akan berpengaruh pada penilaian perusahaan dalam skala lebih besar. Biasanya signifikan ketika terjadi penilaian untuk investasi, pengajuan pinjaman dan kemitraan.
Di sisi lain, meski tidak berpengaruh secara langsung, keberadaan aset tetap memberi pengaruh besar pada berjalannya usaha. Seperti keberadaan gedung pabrik yang berperan dalam produksi harian. Juga berupa hak paten yang menjadikan perusahaan berhak menjual produk di pasar tanpa gangguan.
Menurut Fungsinya
Aset lancar berperan besar sebagai fungsi pendanaan. ini yang akan menjadi dana dalam perputaran operasional. Aset lancar juga berkaitan dengan alokasi dana untuk pembiayaan dan pembayaran kewajiban.
Sedang aset tidak lancar lebih berfungsi sebagai bentuk kekayaan yang lebih besar. Ini juga akan berfungsi sebagai jaminan perusahaan bahwa perusahaan memiliki kekuatan secara keuangan.
Bisa menjadi jaminan dalam pengajuan pinjaman. Juga bisa berfungsi sebagai jaminan untuk investor mendapatkan keyakinan atas potensi perusahaan.

Jenis-jenis Aset Lancar
Sudah Anda pahami bahwa aktiva atau aset lancar merupakan jenis harta dan surat berharga yang mudah Anda cairkan menjadi dana tunai dalam waktu singkat.
Maka berikut ini adalah beberapa bentuk dari aktiva lancar yang dimaksud.
Dana kas
Aset lancar pertama adalah dana kas atau dana tunai dari perusahaan. Baik itu dana kas yang tersimpan dalam keuangan internal maupun dana kas yang tersimpan dalam bank.
Dana kas adalah bentuk aktiva paling cair dan bisa Anda gunakan dengan segera tanpa proses. Ini tidak termasuk dana kas dalam deposito dan wesel yang memiliki waktu jatuh tempo untuk bisa Anda cairkan.
Piutang
Piutang merupakan besaran dana yang dipinjam oleh pihak lain kepada perusahaan. Biasanya terkait dengan penjualan kredit, dimana pelanggan membeli produk pada perusahaan namun membayar dengan tempo atau cicilan.
Pada jenis piutang dengan tempo yang cenderung pendek seperti di bawah periode 3 bulan, termasuk dalam kategori aktiva lancar. Meski tidak bisa cair seketika, tetapi bisa Anda tunggu menjadi cair dalam tempo relatif pendek.
Persediaan
Persediaan adalah produk yang tersimpan dalam gudang. Baik itu berupa barang jadi, barang setengah jadi hingga bahan baku. Semua barang yang tersimpan di dalam gudang secara persediaan pada umumnya masuk kategori mudah Anda cairkan menjadi dana tunai.
Karena persediaan akan dengan cepat berubah menjadi dana tunai bila Anda jual ke pasar. Bahkan bahan baku juga akan memakan waktu pendek untuk berubah menjadi bahan jadi dan siap dijual.
Sementara itu, perusahaan juga bisa menjual bahan baku ke pasar bila memang perlu. Karena bahan baku sendiri juga mudah untuk laku di pasaran meski tidak Anda olah menjadi bahan jadi.
Surat berharga
Bersamaan dengan operasional usaha, perusahaan kadangkala juga membeli kepemilikan surat berharga. Biasanya ini menjadi solusi penyimpanan dana kas yang lebih aman dan menguntungkan daripada dalam bank.
Surat berharga ini diantaranya berupa obligasi, wesel, saham, deposito bulanan. Tidak bersifat sama cairnya dengan dana tunai, sehingga tidak dapat masuk dalam kategori dana kas.
Dana kas yang sudah Anda alokasikan dalam surat berharga tidak dapat serta merta Anda gunakan untuk kebutuhan setiap saat. Ada sistem jatuh tempo serta proses pencairan yang mungkin memakan waktu.
Namun, proses pencairannya relatif cepat bahkan kadang dalam tempo minggu atau bulan. Sehingga tetap masuk dalam kategori aktiva lancar.
Biaya bayar dimuka
Ada lagi bentuk aktiva lancar yang mungkin tidak banyak orang kenal, itu adlaah biaya bayar dimuka. Ini adalah pembayaran alokasi biaya yang masa pakainya lebih panjang tetapi tidak lebih dari 1 tahun.
Contoh dari biaya bayar di muka sebut saja seperti sewa kendaraan, sewa gedung tahunan, perlengkapan kantor dan lain sebagainya.
Bentuk dari Aktiva Tidak Lancar
Bentuk dari aktiva tidak lancar lebih berupa aset tetap yang masa pakainya sangat panjang. Seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan dan lain sebagainya.
Ada pula jenis aktiva tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, waralaba yang biasanya bisa Anda gunakan dalam periode panjang 10 -30 tahunan.
.

Peran Aktiva Lancar Dalam Keseluruhan Penilaian Kekayaan Perusahaan
Dalam neraca, aktiva harus sama dengan pasiva. Ini sudah kami sampaikan sebelumnya pada penjelasan di atas. Aktiva menggambarkan keseluruhan harta yang menjadi milik perusahaan.
Sudah pula kami jelaskan bagaimana aktiva berperan dalam posnya masing-masing. Aktiva lancar memiliki peran untuk memastikan perusahaan dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas baik akan menunjukan kemampuannya untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan.
Sekaligus menunjukan kemampuan aktif untuk menutup seluruh kewajiban jangka pendekTermasuk semua hutang jangka pendek, bunga, pajak dan retribusi dan lain sebagainya.
Namun pada sisi lain, nilai aktiva lancar yang berlebihan dapat disinyalir sebagai bentuk ketidak profesionalan perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan.
Karena dana cair lebih tidak segera dialokasikan sebagai bentuk pengembangan aset tetapi dibiarkan menetap dalam perusahaan tanpa fungsi.
Nilai piutang dan persediaan dalam perusahaan juga harus menunjukan angka realistis. Karena angka yang berlebihan akan diasumsikan sebagai ketidak mampuan perusahaan dalam memaksimalkan penjualan menjadi arus kas positif.
Biasanya, kondisi piutang dan persediaan yang berlebihan juga akan berimbang dengan data pada laporan arus kas yang tidak terlalu sehat.
Aktiva lancar merupakan data penting yang menunjukan kekuatan pengelolaan jangka pendek perusahaan. Menunjukan kesehatan arus kas dan pengelolaan operasional serta kewajiban jangka pendek perusahaan.