lDalam prosedur akuntansi, kita mengenal adanya dua jenis akun, yakni akun riil dan akun nominal. Keduanya memiliki ciri berbeda sehingga harus mendapat perlakuan dan pengaplikasian berbeda dalam siklus akuntansi.
Untuk membahas mengenai akun riil dan akun nominal ini, sebaiknya Anda mengintip terlebih dulu penjelasan kami mengenai jurnal penutup.
Dalam penjelasan tersebu telah sedikit kami singgung mengenai akun nominal. Termasuk soal bagaimana prosedur dalam akuntansi memperlakukan akun tersebut.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai kedua akun tersebut. Mengenai apa beda dari kedua akun dan bagaimana pengaplikasiannya.
Apa sebenarnya akun riil dan akun nominal
Ada ratusan nama akun yang berlaku umum dalam akuntansi. Namun keduanya secara umum terbagi dalam 2 bentuk, yakni akun riil dan akun nominal.
Untuk membahas lebih jauh mengenai keduanya, kita awali dulu untuk memahami bagaimana sebenarnya konsep dari akun dalam akuntansi.
Akun atau rekening dalam dunia akuntansi bukan seperti yang selama ini Anda Kenal sebagai rekening dalam tabungan perbankan.
Harfiah dari akuntansi sendiri adalah pencatatan, pembukuan, pengolahan data hingga pembagian informasi terkait dengan aktivitas keuangan.
Setiap aktivitas keuangan perusahaan akan berkaitan dengan adanya 5 bentuk aktivitas utama. Atau lebih tepatnya kita sebut sebagai akun utama. Kelimanya adalah pendapatan, pengeluaran (biaya), harta (aset) , modal (ekuitas) dan liabilitas (hutang dan kewajiban).
Maksudnya setiap terjadi transaksi atau aktivitas keuangan, akan bersifat menambah nilai salah satu dari kelima aktivitas tersebut, sekaligus juga mengurangi nilai dari aktivitas yang lain.
Untuk menggambarkan pengaruh setiap transaksi tersebut maka kemudian terbentuklah akun. Akun adalah setiap pos sub aktivitas yang menjadi bagian dari kelima aktivitas utama tersebut tadi.
Dapat kita artikan bahwa akun dalam akuntansi adalah alat dalam prosedur akuntansi untuk mencatat setiap transaksi keuangan yang menyebabkan perubahan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
Nantinya setiap transaksi akan terklasifikasi dan dikelompokan dalam setiap akun-akun yang terkait tadi. Untuk memudahkan proses pendataan dan pencatatan, setiap akun akan mendapatkan kode unik sesuai dengan klasifikasinya atas 5 akun utama.
Selanjutnya, dalam perlakuannya, seluruh akun tersebut akan terbagi kembali menjadi 2 format, yakni akun riil dan akun nominal.
Kita akan mencoba menjelaskan keduanya secara satu persatu dalam kesempatan kali ini.
Akun Riil
Akun riil atau akun nyata adalah jenis akun akuntansi yang nantinya menjadi komponen utama dalam penyusunan laporan neraca. Sebagaimana kita pahami, bahwa dalam siklus akuntansi, target utama kita adalah penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan sendiri terbagi dalam 4 bentuk, yakni laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan laporan neraca.
Dalam neraca terdapat susunan keseimbangan mutlak hukum akuntansi dasar yang berbunyi
Aktiva = Pasiva
Harta (Aset) = Modal + Liabilitas
Dari gambaran ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan akun riil adalah semua akun yang masuk dalam klasifikasi akun aset, akun modal dan akun liabilitas.
Akun ini memiliki sifat nilainya akan berkesinambungan dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi berikutnya.
Saldo akhir pada periode sebelumnya otomatis akan menjadi saldo awal pada periode berikutnya. Demikian aturan ini berlaku seterusnya.
Ini karena akun riil merupakan jenis akun yang menunjukan nilai kekayaan perusahaan. Sementara nilai kekayaan akan terakumulasi dari waktu ke waktu.
Di dalamnya juga akan menginformasikan soal seluruh struktur modal yang membiayai seluruh kepemilikan aset atau kekayaan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah akun-akun utama yang masuk dalam kategori akun riil.
Aktiva lancar
Aktiva merupakan penyebutan dalam akuntansi untuk segala bentuk aset atau harta dari perusahaan. Di dalamnya terdapat aktiva lancar dan tidak lancar (tetap).
Pengertian aktiva lancar adalah semua bentuk harta yang bersifat mudah likuid dan mudah habis nilainya dalam tempo di bawah 1 tahun.
Jenis akun yang masuk dalam kategori ini adalah kas, persediaan dan piutang. Semua bentuk aktiva lancar memiliki sifat akumulatif. Sehingga nilainya merupakan akumulasi nilai seluruh transaksi terkait akun-akun tersebut sejak perusahaan berjalan.
Aktiva tetap
Jenis aktiva tetap adalah semua jenis harta yang memiliki nilai guna dalam jangka panjang. Termasuk di dalam jenis aktiva tetap adalah aset tetap seperti tanah, bangunan, mesin dan lain sebagainya.
Terdapat pula bentuk aset tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, franchise dan goodwill. Jenis akun ini juga nilainya merupakan hasil akumulasi seluruh pembelian dan penyusutan (amortisasi dan depresiasi) dari satu periode ke periode berikutnya.
Modal
Modal pada dasarnya merupakan nilai uang yang disetorkan pemilik perusahaan untuk menjadi dana operasional perusahaan. Dana modal ini merupakan dana pembiayaan seluruh harta dari perusahaan.
Modal bisa bertambah dari waktu ke waktu karena penambahan setoran atau karena terjadinya keuntungan pada satu periode. Namun modal juga bisa menurun ketika terjadi penarikan dana atau kerugian.
Nilai modal yang tertera dalam neraca adalah nilai neraca sekarang setelah akumulasi seluruh transaksi dan pengakuan keuntungan dan kerugian perusahaan dari periode ke periode.
Karena itu saldo akhir pada modal dalam satu periode akan menjadi saldo awal periode berikutnya. Karena nilai saldo akhir periode berikutnya harus juga mewakili nilai pada periode sebelumnya dan keseluruhan transaksi terkait modal sepanjang periode sekarang.
Liabilitas
Akun liabilitas adalah kewajiban atau semua bentuk hutang berikut biaya hutang yang harus perusahaan keluarkan. Liabilitas biasanya menjadi penambah kekuatan keuangan perusahaan untuk memiliki kekayaan.
Jadi sumber dana untuk kekayaan dan operasional perusahaan berasal dari perpaduan modal yang disetorkan pemilik dan hutang perusahaan ke pihak ketiga.
Baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang, nilai dari liabilitas harus menunjukan seluruhan akumulasi nilai hutang dari waktu ke waktu.
Akun Nominal
Berseberangan dengan akun riil kita mengenal akun nominal. Jenis akun yang justru saldo akhir pada satu periode tidak bisa disatukan dengan periode berikutnya.
Perbedaan perlakuan ini berdasarkan pada fakta bahwa akun nominal berkaitan erat dengan seluruh akun pembentuk laba rugi atau laporan laba rugi.
Keuntungan setiap tahun tentu saja hanya akan menggambarkan sebesar apa perolehan keuntungan periode bersangkutan. Tetapi tidak bisa memuat akumulasi dari akumulasi keuntungan periode berikutnya.
Berbeda dengan nilai akun riil, akun nominal ini memiliki perlakuan yang berbeda. Karena saldo akhir dari akun nominal tidak bisa menjadi saldo awal pada periode berikutnya.
Jadi, perlu ada penyesuaian yang sifatnya menutup saldo akhir menjadi 0. Itulah kemudian muncul jurnal menutup setelah pelaporan.
Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan mengenai jurnal penutup, sebenarnya saldo akhir dari akun nominal sudah diakui dalam saldo akhir akun riil pada penyusunan laporan keuangan.
Hanya saja, pengakuan ini belum masuk ke dalam buku besar. Sehingga bila tidak ada pencatatan dalam buku besar dan penghapusan nominal saldo akhir menjadi 0, maka seolah terjadi pengakuan ganda.
Adapun yang termasuk dalam akun nominal adalah sebagai berikut.
Pendapatan
Semua bentuk pengakuan atas pemasukan yang perusahaan dapatkan harus kita akui sebagai pendapatan. Pendapatan dapat berbentuk tunai atau kredit. Juga dapat bersumber dari aktivitas operasional maupun non operasional.
Bentuk pendapatan bisa berupa pendapatan dari penjualan produk, pendapatan dari keuntungan menjual aset tetap atau pendapatan dari investasi.
Pendapatan ini sebenarnya sudah diakui dalam laporan laba rugi. Sementara hasil perhitungan keuntungan dalam laba rugi sendiri sudah masuk ke dalam perhitungan modal dalam laporan perubahan modal.
Dengan kata lain, nilai modal dalam neraca sudah meliputi nilai perhitungan pendapatan dan biaya. Sehingga tidak lagi perlu mengakui nilai pendapatan pada saldo awal periode berikutnya.
Biaya
Sebagaimana pada pendapatan, biaya atau beban juga menjadi akun yang nilainya sudah terhitung dalam laporan laba rugi. Sebagaimana kita semua pahami soal rumus perhitungan laba rugi yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya.
Biaya sendiri merupakan semua pengeluaran yang harus perusahaan keluarkan untuk operasional perusahaan. Baik itu yang harus perusahaan keluarkan terkait untuk menghasilkan produk, penjualan hingga biaya yang tidak secara langsung terkait dengan produk dan penjualan.
Karena biaya juga sudah kita masukan ke dalam laporan laba rugi dan ikhtisar perhitungannya sudah masuk ke dalam laporan perubahan modal. Biaya juga termasuk dalam akun yang harus menjadi saldo 0 pada penutupan periode.
Akun riil dan akun nominal merupakan dua jenis akun yang berbeda dari sisi nilai akumulasinya. Perbedaan ini memicu perbedaan perlakuan atas keduanya.
Akun riil terakumulasi sejak perusahaan berdiri, sehingga saldo akhir periode sebelumnya akan menjadi saldo awal periode berikutnya.
Sementara akun nominal justru nilainya sudah terakumulasi dalam akun riil, sehingga saldo akhirnya harus menjadi 0 pada awal periode. Supaya tidak ada pengakuan nilai ganda pada pencatatan.
Pemahaman prinsip ini akan membantu Anda memahami bagaimana setiap siklus akuntansi berfungsi dan bekerja pada keseluruhan sistem akuntansi keuangan perusahaan. Sekaligus membantu Anda memahami klasifikasi dan metode penelusuran yang tepat untuk setiap jenis akun.