Istilah Finansial Teknologi (Fintech) mengacu pada perangkat lunak dan teknologi modern lainnya yang digunakan oleh bisnis yang menyediakan layanan keuangan otomatis dan cepat.
Kata “fintech” hanyalah kombinasi dari kata “financial” dan “technology”. Ini menggambarkan penggunaan teknologi untuk memberikan layanan keuangan dan produk perbankan kepada konsumen secara praktis, cepat, efisien dan cerdas.
Kemajuan cepat dan inovatif seperti Mobile Payments (Pembayaran Elektronik Cashless) mengubah cara kita mengelola keuangan.
Nasabah yang mengerti teknologi, terutama para milenial mengharapkan transfer uang, pinjaman, manajemen pinjaman, dan investasi menjadi mudah, aman, dan dapat diskalakan. Idealnya tanpa bantuan seseorang atau tanpa perlu kunjungan ke bank.
Produk-produk bank yang mapan mendapati diri mereka semakin tergeser oleh keberadaan Fintech, baik dari segi bisnis maupun nasabah. Sebagian besar Nasabah dapat mengakses urusan perbankan mereka dengan nyaman, efisien dan tidak rumit dengan Fintech.
Berbeda dengan bank tradisional, startup FinTech beroperasi fleksibel dan cepat untuk urusan menerapkan layanan baru berdasarkan perubahan tuntutan.
Contohnya adalah Hallmark dari FinTech dalam kehidupan kita sehari-hari adalah aplikasi Mobile Payments, Cryptocurrency dan Blockchain seperti Bitcoin dan Gemini.
Di masa depan, jangkauan layanan FinTech diperkirakan akan mengubah pasar lebih banyak lagi dengan AI (Artificial Intelligence) dan mesin yang belajar dan akan menjadikan produk FinTech bagian integral dari kehidupan digital keuangan manusia moderen.
Perkembangan terkini di FinTech
FinTech mulai berkembang pada 1990-an ketika model-model bisnis Internet dan e-commerce muncul dan pada dekade berikutnya sebagian besar perbankan sudah dilengkapi dengan teknologi digital.
Krisis Keuangan Global 2008, di mana banyak orang kehilangan kepercayaan mereka pada sistem perbankan tradisional, keamanan dan transparansi menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Pola pikir yang berubah dan teknologi komputasi cloud (awan) ini memungkinkan untuk menemukan solusi baru yang fleksibel dan prosedur standar seperti memberikan akses ke profil perbankan, pembayaran dan transfer uang dengan mata uang yang dikonversi secara otomatis.
Karena regulasi dan harapan yang tinggi dari sisi nasabah, maka perusahaan FinTech menetapkan tujuan utama mereka adalah untuk menciptakan layanan dan implementasi dengan potensi jangka panjang.
Cara utama yang digunakan orang untuk mengakses web dan memanfaatkan berbagai layanan keuangan adalah dengan smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi mobile banking dan dompet digital seperti Google Wallet, Apple Pay, Ovo dan Dana. Menurut Statista (layanan statistik resmi Jerman) pasar pembayaran seluler mungkin melebihi $ 1 triliun hanya pada tahun 2019 saja.
Manfaat Fintech
Selain menjadikan perbankan lebih mudah diakses dan cepat, jangkauan pengaruh inovasi teknologi sangat beragam.
FinTech meningkatkan hubungan langsung dengan nasabah melalui peluncuran Platform Crowdfunding. Ini memungkinkan usaha kecil, pengusaha, badan amal, dan seniman menerima dukungan tanpa mengumpulkan uang dari investor konvensional.
Perubahan sosial adalah janji utama lain yang ingin dicapai oleh banyak perusahaan Fintech, terutama di wilayah selatan global dengan mempertimbangkan kebutuhan sosial dan demografis.
Orang-orang di negara berkembang sekarang diberikan akses ke keuangan mikro dan platform pinjaman digital. Wilayah di Afrika, Asia, dan India, daerah dengan jumlah besar orang yang dirugikan oleh bank tradisional, sekarang mungkinkan mereka untuk menggunakan layanan pembayaran.
Fintech juga menyebabkan gangguan pada industri asuransi (InsureTech) mulai dari penanganan kebijakan online, perlindungan data, dan menyediakan asuransi yang disesuaikan.
Apa itu Fintech?
Kata “fintek” hanyalah kombinasi dari kata “finansial” dan “teknologi”. Ini menggambarkan penggunaan teknologi untuk memberikan layanan keuangan dan produk perbankan kepada konsumen secara cepat dan praktis.
Maka Fintek bisa ada di bidang perbankan, asuransi, investasi – apa pun yang berkaitan dengan keuangan. Meskipun ini kata yang relatif baru, fintek sebenarnya bukan hal baru.
Teknologi selalu mengubah industri keuangan. Namun internet, dikombinasikan dengan meluasnya penggunaan perangkat seperti smartphone dan tablet, berarti kecepatan perubahan ini telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Contoh dari Fintech
Fintech mengubah dunia keuangan bagi konsumen dalam berbagai cara. Misalnya, Anda sekarang dapat membuka rekening bank melalui internet, tanpa mengunjungi bank secara fisik.
Anda dapat menautkan akun ke ponsel cerdas Anda dan menggunakannya untuk memantau transaksi keuangan Anda. Anda bahkan dapat mengubah ponsel cerdas Anda menjadi “dompet digital” dan menggunakannya untuk membayar hal-hal yang menggunakan uang di akun bank Anda.
Fintech juga dengan cepat mengubah industri asuransi dan investasi. Penyedia asuransi mobile sekarang menjual asuransi “berbasis telematika” di mana aktivitas mengemudi Anda dipantau menggunakan data yang dikumpulkan melalui ponsel cerdas Anda atau “kotak hitam” yang dipasang di mobil Anda. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak Anda membayar polis asuransi Anda. Di masa depan, dimungkinkan untuk membeli asuransi dalam jangka pendek atau “bayar sambil jalan”.
Kemajuan teknologi berarti konsumen juga dapat berinvestasi melalui internet dengan basis “execution only” tanpa interaksi tatap muka. Pada waktunya, Anda mungkin bisa mendapatkan nasihat keuangan otomatis atau “nasihat robo” dengan sedikit atau tanpa interaksi manusia.
Manfaat potensial dari Fintech
- Kecepatan dan kenyamanan. Produk Fintek cenderung dikirim secara online sehingga lebih mudah dan lebih cepat bagi konsumen untuk mengaksesnya.
- Pilihan yang lebih besar. Konsumen mendapat manfaat dari pilihan produk dan layanan yang lebih besar karena mereka dapat dibeli dari jarak jauh, tidak terikat oleh lokasi.
- Penawaran lebih murah. Perusahaan Fintek mungkin tidak perlu menginvestasikan uang dalam infrastruktur fisik seperti jaringan cabang sehingga mungkin dapat menawarkan penawaran yang lebih murah kepada konsumen.
- Lebih banyak produk yang dipersonalisasi. Teknologi memungkinkan perusahaan fintech untuk mengumpulkan dan menyimpan lebih banyak informasi tentang nasabah sehingga mereka dapat menawarkan lebih banyak produk atau layanan yang dipersonalisasi kepada konsumen.
Risiko potensial dari Fintech
- Hak yang tidak jelas. Perusahaan Fintech mungkin baru dalam industri keuangan dan menggunakan model bisnis yang berbeda dengan penyedia tradisional seperti Bank Konvesional. Ini bisa membuat Anda lebih sulit untuk memastikan mana yang diatur, dan apa saja hak Anda jika ada masalah .
- Membuat keputusan yang gegabah. Produk keuangan yang dibeli secara online secara instan tanpa pernah bertemu siapa pun secara langsung dapat memudahkan konsumen untuk membuat keputusan yang cepat dan tanpa informasi.
- Risiko berbasis teknologi. Produk keuangan yang dibeli online dapat membuat Anda lebih terekspos terhadap risiko berbasis teknologi. Misalnya, data pribadi Anda bisa salah digunakan atau Anda bisa menjadi korban kejahatan dunia maya.
- Pengecualian keuangan. Meskipun teknologi meningkatkan pilihan dan akses bagi sebagian besar konsumen, teknologi ini dapat mengecualikan mereka yang tidak tahu bagaimana menggunakan internet atau perangkat seperti komputer, smartphone, dan tablet.