Secara singkat, investasi jangka pendek dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai, biasanya dalam 5 tahun. Banyak investasi jangka pendek dijual atau diubah menjadi uang tunai setelah jangka waktu hanya 3-12 bulan.
Apa Itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi jangka pendek, juga dikenal sebagai surat berharga atau investasi sementara, adalah investasi yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai, biasanya dalam waktu 5 tahun.
Banyak investasi jangka pendek dijual atau dikonversi menjadi uang tunai setelah periode hanya 3-12 bulan. Beberapa contoh umum dari investasi jangka pendek termasuk SD (Sertifikat Deposito), rekening reksa dana, rekening tabungan hasil tinggi, dan obligasi pemerintah. Biasanya, investasi ini adalah aset berkualitas tinggi dan sangat likuid atau kendaraan investasi.
Investasi jangka pendek juga dapat merujuk secara khusus pada aset keuangan — atau yang sejenis, tetapi dengan beberapa persyaratan tambahan — yang dimiliki oleh perusahaan.
Dicatat dalam akun terpisah, dan terdaftar di bagian aset lancar dari neraca perusahaan, ini adalah investasi yang telah dilakukan perusahaan yang diharapkan dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun.
Baca juga.
Mengapa memilih investasi jangka pendek?
Tujuan dari investasi jangka pendek — untuk perusahaan dan investor individu / institusi — adalah untuk melindungi modal sekaligus menghasilkan keuntungan.
Perusahaan dengan akun investasi jangka pendek di neraca mereka dapat menginvestasikan kelebihan kas di saham, obligasi, atau setara kas untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada yang akan mereka peroleh dari rekening tabungan biasa.
Ada dua persyaratan dasar bagi perusahaan untuk mengklasifikasikan investasi sebagai investasi jangka pendek:
Harus likuid: Manajemen harus menjual sekuritas dalam waktu yang relatif singkat, misalnya 12 bulan.
Cara Kerja Investasi Jangka Pendek
Tujuan investasi jangka pendek — baik untuk perusahaan maupun investor individu / institusi — adalah untuk melindungi modal sambil juga menghasilkan dana untuk kas perusahaan atau kas pribadi jika investor individual.
Perusahaan dalam posisi kas yang kuat akan memiliki akun investasi jangka pendek pada neraca mereka.
Akibatnya, perusahaan mampu menginvestasikan kelebihan uang tunai di saham, obligasi, dan setara kas untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari apa yang akan diperoleh dari rekening tabungan biasa.
Ada dua persyaratan dasar bagi perusahaan untuk mengklasifikasikan investasi sebagai jangka pendek.
Pertama, itu harus likuid, seperti saham yang terdaftar di bursa utama yang sering bertransaksi atau BEI.
Kedua, manajemen harus berniat menjual sekuritas dalam waktu yang relatif singkat, seperti 12 bulan. Efek hutang yang dapat dipasarkan, alias “surat berharga jangka pendek,” yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang, seperti surat berharga komersial (Commercial paper), juga dihitung sebagai investasi jangka pendek.
Sambung ke halaman 2.