Bahasan kali ini mengenai pengaruh inflasi, ternyata selain memberi pengaruh buruk ia juga memberi pengaruh baik. Silahkan dibaca.
Pengaruh inflasi. Inflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa meningkat. Inflasi seringkali mempengaruhi daya beli konsumen.
Sebagian besar bank sentral mencoba membatasi inflasi agar ekonomi masing-masing sektor berfungsi secara efisien. Namun sebenarnya, inflasi tidak selalu berdampak buruk, ada keuntungan dan kerugian didalamnya. Untuk itu mari pelajari baik dan buruk pengaruh inflasi bagi kelompok sosial masyarakat.
Baik Dan Buruk Pengaruh Inflasi Bagi Kelompok Masyarakat
Inflasi memiliki efek baik dan buruk pada perekonomian. Pada tahap awal, inflasi yang ringan dapat menciptakan perluasan kegiatan usaha secara menyeluruh dan ini terbukti bermanfaat bagi perekonomian. Menurut Keynes.
1. Pengaruh Inflasi pada Produsen
Inflasi adalah periode booming dan kemakmuran bagi kelas-kelas produsen. Semua pengusaha, pedagang, spekulan akan mendapat untung selama inflasi karena
- Keuntungan tak terduga; dan
- Apresiasi nilai saham mereka.
Biasanya, akan ada jeda waktu antara kenaikan harga komoditas dan kenaikan biaya produksi. Harga-harga barang naik pada tingkat yang lebih cepat selama periode inflasi dan biaya produksi akan naik karena upah, bunga, premi asuransi, dan lain-lain, hampir tetap.
Konidis ini akan memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk keuntungan tak terduga. Lebih jauh lagi, dengan turunnya nilai uang, para pebisnis mencoba mengapresiasi nilai sahamnya sampai-sampai jatuhnya nilai uang atau bahkan mungkin lebih dari itu. Mereka akan menyimpan aset seperti real estat, komoditas, dll., yang harganya akan naik sepanjang tingkat harga umum selama periode inflasi. Jadi, inflasi adalah keuntungan tersembunyi bagi kelas bisnis pada tahap awal.
Baca juga mengenai apa itu inflasi adalah dan penyebabnya.
2. Pengaruh Inflasi pada Kelas Pekerja
Kelas pekerja akan menderita selama inflasi dan kenaikan harga, karena upah mereka tidak akan naik dengan mudah dan proporsional dengan kenaikan tingkat harga umum dan kenaikan biaya hidup.
Dikatakan bahwa harga naik dengan tahap meroket, sementara upah naik bertahap.
Di zaman modern, ada banyak serikat pekerja yang bereaksi cepat terhadap perubahan biaya hidup dan menuntut upah yang lebih tinggi bagi para pekerja dengan segera.
Jadi, kelompok kelas buruh yang terorganisir tidak terlalu menderita selama inflasi. Hanya bagian buruh yang tidak terorganisir, terutama buruh tani dan wiraswasta yang akan merasa sangat kesulitan selama inflasi.
3. Pengaruh Inflasi pada Kelompok Pendapatan Tetap / Pegawai
Kelas yang paling terpukul selama inflasi adalah kelompok yang memiliki pendapatan tetap. Inflasi akan menyiksa para pensiunan, orang-orang dari golongan yang digaji atau pegawai dan orang-orang yang mengandalkan tabungan mereka, bunga tidak akan berubah alias tetap dari investasi mereka, sehingga daya beli tetap mereka akan berkurang dalam menghadapi kenaikan biaya hidup.
Karena inflasi juga berdampak negatif bagi harga barang pokok di pasar untuk membeli rumah. Harga barang pokok untuk kebutuhan rumah cenderung naik seiring dengan tingkat inflasi.
4. Pengaruh Inflasi terhadap Debitur (Peminjam) dan Kreditur (Pemberi Pinjaman)
Debitur (peminjam) mendapatkan banyak keuntungan selama periode inflasi sementara kreditur (pemberi pinjaman) merugi besar.
Ketika harga naik, nilai riil uang akan turun dan debitur harus membayar uang yang memiliki daya beli lebih rendah. Kondisi ini tentu menguntungkan debitur, sementara kreditur akan mendapatkan kembali jumlah yang nilai dan daya belinya telah menyusut.
Namun, tidak semua debitur mendapat manfaat dari inflasi. Siapa pun yang memiliki utang dengan suku bunga variabel kemungkinan besar akan melihat pembayaran minimum mereka meningkat seiring dengan kenaikan inflasi. Hal ini paling sering terjadi pada utang kartu kredit yang tinggi, tetapi juga berlaku untuk hipotek dengan suku bunga variabel.
5. Pengaruh Inflasi pada Distribusi
Inflasi juga akan berdampak buruk pada distribusi. Karena kenaikan harga dan kenaikan pendapatan mungkin tidak seragam di semua sektor dan area ekonomi, akan terjadi distorsi dan ketidakseimbangan yang menyebabkan kemacetan dalam distribusi dan fluktuasi produksi serta distribusi yang efektif.
Misalnya, harga barang-barang industri akan naik dengan cepat selama inflasi dan harga hasil pertanian juga tidak akan terlalu fleksibel.
Keuntungan bagi petani akan menyusut. Sumber daya akan dialihkan dalam produksi komoditas yang naik dengan cepat, karena pengusaha akan terpikat oleh keuntungan.
Hasil akhirnya adalah sementara beberapa kelas orang menikmati manfaat inflasi, beberapa bagian masyarakat lainnya akan menderita.
6. Pengaruh Inflasi pada Pemerintah
Pemerintah pun akan terpengaruh oleh inflasi. Pelaku sektor publik mungkin harus menaikkan tingkat pengeluaran karena penurunan nilai uang, atau, mereka harus menaikan ukuran budget untuk proyek dan program guna memenuhi pengeluaran yang dianggarkan semula.
Tetapi pada saat yang sama, pemerintah juga diuntungkan selama periode inflasi. Karena pemerintah akan menjadi peminjam terbesar, beban hutang publik akan berkurang selama inflasi, sebagaimana kita lihat bahwa debitur akan memperoleh keuntungan selama periode ini.
Inilah Konsekuensi Sosial Inflasi
Inflasi yang terjadi terus-menerus dan parah akan berdampak buruk bagi masyarakat. Itu akan membuat si kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Akan ada frustrasi menyeluruh di antara kelompok masyarakat dengan pendapatan tetap. Kelas perdagangan akan mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan mereka yang berada dalam kelas yang digaji.
Sehingga akan menimbulkan banyak ketegangan sosial. Jika tidak ada langkah efektif yang diambil oleh pemerintah dan seluruh kelas untuk melawan inflasi, hal ini akan menjadi ancaman sosial dan masalah politik.
Jangan lupa untuk juga membaca tentang apa itu hiperinflasi dan bagaimana bisa terjadi.
Itulah keseluruhan bahasan tentang pengaruh inflasi, baik dan buruknya dan semoga bermanfaat bagi rekan pelajar dan mahasiswa untuk study. Silahkan beritahukan keluarga dan teman mengenai informasi ini. Sampai jumpa lagi di posting-posting seputar ekonomi, bisnis, investasi dan pemasaran berikutnya di masa datang dari BelajarEkonomi.com.