Pernah mendengar istilah barang substitusi? Di dunia bisnis atau bidang ekonomi, istilah ini bukanlah sesuatu yang baru. Sederhananya, barang substitusi adalah barang pengganti dengan fungsi dan manfaat yang hampir sama.
Karena kondisi pasar yang dinamis, kehadiran barang pengganti seringkali tidak bisa terhindarkan dan menjadi sebuah keharusan. Dari kondisi tersebut, para pelaku usaha mendorong untuk melahirkan barang pengganti agar permintaan konsumen bisa terpenuhi.
Dengan adanya alternatif ini, konsumen tidak perlu bingung lagi dalam memenuhi kebutuhan akan suatu barang. Tapi, apakah pengertiannya cukup sampai disitu? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Barang Substitusi?
Kehadiran barang substitusi biasanya bisa menggantikan produk utama tanpa menghilangkan nilai gunanya. Secara tidak langsung, barang substitusi adalah barang pengganti dengan nilai kegunaan yang sama dan tujuan yang sama.
Barang substitusi juga menjadi pilihan lain dari perusahaan yang kehabisan stok produk tertentu atau produk utamanya ketika permintaan pasar meningkat. Tentu saja keberadaan barang substitusi bisa menjaga omset penjualan tetap stabil.
Pada kenyataannya, barang substitusi lahir dengan tujuan, kualitas dan fungsi yang identik dengan produk utamanya (namun tidak sama persis). Mungkin di sisi lain ada perbedaan pada model atau spesifikasi lainnya.
Di beberapa kesempatan, sebuah perusahaan sengaja membuat barang substitusi sebagai antisipasi ketika bahan baku dari produk utama mengalami kelangkaan. Dengan begitu perusahaan tetap bisa mengoptimalkan layanan penyediaan barang meskipun produk utamanya terbatas.
Adanya barang pengganti juga berdampak pada tingkat kredibilitas atau kepercayaan dari konsumen kepada perusahaan. Tidak heran bahwa barang substitusi adalah barang yang cukup penting untuk dijaga stoknya.
Dari pengertian singkat di atas, setidaknya ada dua ciri yang bisa Anda kenali dari barang substitusi itu yakni:
- Barang substitusi dijual ketika produk utamanya langka namun permintaan masih tinggi.
- Barang substitusi adalah barang yang mudah ditemukan, bukan sesuatu yang unik dan banyak dijual kompetitor.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus memasukkan barang substitusi ke dalam rencana bisnisnya agar angka penjualan dan keuntungan tetap terjaga.
Jenis Barang Substitusi
Setelah mengetahui pengertian dari barang substitusi, ada baiknya juga Anda mengetahui jenis barang substitusi itu apa saja.
Barang Substitusi Sempurna
Ini merupakan produk yang identik atau sama persis baik dari manfaatnya, fungsi, tujuan, bentuk hingga kualitasnya dengan produk utama dari sebuah perusahaan.
Tak hanya itu, barang substitusi sempurna juga dipasarkan menggunakan strategi marketing yang hampir sama layaknya penjualan produk utama. Perlu diingat, barang substitusi ini bisa saja datang dari produk kompetitornya.
Contoh sederhananya seperti ini, Perusahaan A mengeluarkan produk laptop terbaru menggunakan fitur dan mematok harga sesuai pasaran dengan sistem operasi Microsoft Windows.
Sedangkan Perusahaan lain juga mengeluarkan produk yang sama tetapi bedanya menggunakan sistem operasi Mac OS.
Dari contoh tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa konsumen berhak memilih produk sesuai kebutuhan dan seleranya masing-masing.
Barang Substitusi Tidak Sempurna
Barang substitusi tidak sempurna adalah barang yang dianggap sebagai pengganti namun belum sepenuhnya mendekati produk utama. Artinya masih ada perbedaan yang jelas dari kedua produk tersebut sehingga mudah untuk membedakannya.
Meskipun di sisi lain pengertian barang substitusi adalah produk yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini, fungsi dan spesifikasinya perlu diamati kembali oleh konsumen karena dikhawatirkan tidak sesuai harapan.
Kemudian, bicara harga dari barang substitusi tidak sempurna juga biasanya lebih murah. Contohnya buku dalam versi cetak dengan buku digital, tujuan dan isinya sama namun bentuk dan harganya jelas berbeda.
Manfaat Keberadaan Barang Substitusi
Sebagaimana ulasan di atas bahwa barang substitusi adalah barang pengganti, maka manfaatnya pun tidak kalah pentingnya dengan produk utama. Terutama manfaat dari segi keuntungan dan support terhadap jalannya perusahaan.
Mempertahankan Loyalitas Konsumen
Ketika memiliki barang pengganti, perusahaan setidaknya memiliki tawaran alternatif barang yang dibutuhkan konsumen. Hal tersebut berarti mempertahankan juga loyalitas konsumen terhadap perusahaan, ini merupakan kabar yang bagus.
Dengan adanya produk pengganti, konsumen tetap menggunakan produk yang sama, perusahaan yang sama dan tidak beralih ke produk yang lain. Pada gilirannya, bisnis dan usaha yang dijalankan memiliki loyalitas konsumen yang kuat.
Ada Alternatif Produk
Sebagai barang pengganti atau cadangan, ini bermanfaat sebagai alternatif pilihan untuk produk yang sejenis. Ketika di Pasaran terjadi kekosongan stok, barang substitusi mengambil peran yang penting untuk menggantikan barang yang konsumen butuhkan.
Secara tidak langsung pun menjadi solusi yang tepat ketika konsumen menginginkan produk yang cukup spesifik. Tak heran jika sebagian konsumen menilai bahwa keberadaan barang pengganti sangatlah penting.
Menjaga Keberlangsungan Aktivitas Perdagangan
Jual beli atau aktivitas perdagangan lebih aktif berkat kehadiran barang jenis ini di pasaran. Tentu hal tersebut dibutuhkan agar keberlangsungannya terjaga, konsumen juga lebih tertarik untuk mencobanya dan membandingkannya dengan produk utama.
Pada akhirnya, perusahaan jugalah yang akan mendapatkan keuntungan ganda berkat produk substitusi tersebut.
Bagaimana Perbedaan Barang Substitusi dengan Barang Komplementer?
Umumnya, masyarakat sering mempersepsikan bahwa barang substitusi dan komplementer itu adalah dua hal yang sama. Padahal, perbedaan dari keduanya cukup jelas terutama dari segi fungsi dan tujuan produksinya.
Dari Segi Fungsi
Barang pengganti diproduksi dengan fungsi sebagai duplikat dari produk aslinya yang sangat menyerupainya. Barang dengan kategori ini merupakan pilihan kedua dari produk utama karena konsumen tetap akan mendapatkan manfaat yang serupa.
Sedangkan, barang komplementer itu hanyalah produk pendukung dari produk utama. Dengan begitu, penggunaannya tidak bisa berdiri sendiri karena bergantung pada produk lainnya.
Tujuan produk
Seperti namanya, kategori barang ini bertujuan untuk menggantikan barang utama dimana fungsinya sama dan bisa tetap memenuhi kebutuhan konsumen.
Berbeda dengan barang komplementer yang hanya bertujuan untuk melengkapi, tidak menduplikat atau menggantinya. Bahkan proses produksinya pun tidak bisa dipastikan dan lebih beresiko.
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Barang Substitusi
Kehadiran barang substitusi tidak muncul secara tiba-tiba, berawal dari adanya permintaan konsumen juga. Selain itu ada faktor lain yang mempengaruhinya, tidak hanya permintaan konsumen, yaitu:
Harga
Permintaan adanya barang pengganti dipengaruhi oleh faktor harga yang berperan penting.
Sebagai contoh, di Pasaran terdapat produk beras berkualitas dengan harga yang tergolong mahal. Tentu saja konsumen akan mencari produk beras yang lebih murah dengan kualitas yang tidak kalah jauh.
Biaya Pergeseran
Pelanggan biasanya perlu mengeluarkan biaya produksi tambahan ketika harus berpindah ke barang substitusi. Ketika perpindahan produk itu membutuhkan biaya yang terbilang tinggi, jumlah permintaan barang substitusi pun jadi rendah, begitu juga sebaliknya.
Kualitas
Apakah kualitas dari barang substitusi itu bisa menyamai barang utamanya? Tentu faktor kualitas juga mempengaruhi permintaan barang substitusi.
Ketika kualitasnya tinggi dengan harga yang lebih murah atau minimal sama, maka peningkatan permintaan pada barang substitusi juga meningkat.
Ketersediaan Stok
Permintaan terhadap barang substitusi juga dipengaruhi oleh ketersediaan stok, ini mengarah juga pada kemudahan akses terhadap produk pengganti tersebut. Produk substitusi yang mudah diakses dengan jumlah yang lebih banyak akan meningkatkan permintaannya.
Contoh Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang pengganti, ini pengertian yang sangat sederhana. Maka, contoh yang akan dijelaskan di bawah ini pun sangatlah sederhana sehingga mudah dipahami.
Laptop, Pengganti Komputer
Laptop dan komputer merupakan barang yang memiliki fungsi dan kegunaan yang sama. Pekerjaan kantor bisa diselesaikan dengan menggunakan laptop atau komputer.
Ketika tidak ada komputer, Anda bisa memilih laptop sebagai barang substitusinya dan pekerjaan pun tetap berlangsung.
Mie Instan, Barang Pengganti Nasi
Dari segi kandungan dan nutrisinya memang memiliki perbedaan, namun mie instan bisa menjadi barang pengganti nasi karena merupakan bahan pokok. Kelebihannya, mie instan bisa disajikan dalam waktu yang lebih singkat bahkan tanpa perlu menambahkan lauk pauk lainnya.
Pertalite, Pengganti Pertamax
Kedua produk ini sebenarnya berperan ganda dimana pertalite bisa menggantikan pertamax ataupun sebaliknya. Dari segi harganya, pertalite lebih murah namun kualitasnya lebih rendah dari pertamax.
Di sisi lain, pertamax bisa menggantikan pertalite karena terkadang ketersediaannya tidak selalu ada. Di beberapa daerah, ketersediaan pertalite seringkali mengalami kekosongan dan memaksa masyarakat untuk menggunakan pertamax.
Nah, dari penjelasan lengkap di atas apakah Anda sudah mendapatkan kesimpulan mengenai barang substitusi? Sekali lagi, barang substitusi adalah barang yang tidak bisa dianggap sepele mengenai keberadaan dan ketersediaannya.