Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang cukup menarik perhatian belakangan ini. Seperti investasi pada umumnya, reksa dana menawarkan profit yang dapat memperkuat kondisi finansial. Berikut informasi selengkapnya.
Bagi yang ingin berinvestasi tetapi bingung memilih yang aman dan mudah menjalankannya, reksa dana dapat menjadi opsi. Ada banyak produk reksa dana yang dapat menjadi pilihan investasi sesuai dengan keinginan Anda.
Berikan penjelasan terkait investasi reksa dana, bentuk atau jenis reksa dana, dan hal yang berkaitan dengan investasi ini untuk Anda pelajari lebih lanjut. Yuk, simak!
Pengenalan Tentang Reksadana
Sebagai pengenalan, reksadana adalah instrumen investasi berbentuk kumpulan dana dari investor sebagai modal investasi. Dana tersebut dapat mereka konversi dalam portofolio atau berbagai jenis produk sesuai pilihan investor.
Produk investasi yang dapat menjadi pilihan investor meliputi saham, obligasi, pasar uang, dan produk investasi lainnya. Investasi reksa dana memberikan akses kepada setiap individu dengan modal yang terbatas sesuai ketentuan.
Para investor tidak perlu khawatir soal dana atau tidak memiliki banyak waktu mengawasi investasi. Sebab, sudah ada pihak profesional dan berpengalaman untuk mengelola dana investor yang disebut sebagai Manajer Investasi (MI).
Manajer Investasi adalah manajemen atau lembaga profesional yang bertugas mengelola investasi. Oleh karena itu, investor tidak perlu ikut terjun langsung mengelola dana karena ada manajer investasi yang mengurusnya.
Meski begitu, reksa dana memiliki profil risiko dan potensi keuntungan yang berbeda sesuai dengan aset portofolio. Semua itu menjadi tugas manajer investasi melakukan analisis pasar dan pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Memahami Cara Kerja Reksadana
Bagi Anda yang ingin memulai investasi, reksa dana dapat menjadi opsi pilihan karena cukup mudah untuk Anda pahami. Cara kerjanya pun cukup sederhana. Manajer Investasi akan mengumpulkan sejumlah dana dari para investor.
Kemudian, total dana yang telah terkumpul dalam satu reksa dana akan manajer investasi mengalokasikan ke berbagai produk sesuai jenis yang Anda pilih. Lebih jelasnya, berikut cara kerja investasi reksadana yang dapat Anda pelajari:
1. Pembentukan Reksa Dana
Manajer Investasi sebagai pengelola membentuk reksa dana dengan mendaftarkan ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika mendapat persetujuan, masyarakat dapat berinvestasi reksa dana dengan pilihan produk yang beragam.
2. Pendaftaran dan Pembelian
Bagi investor yang tertarik menginvestasikan dananya, maka dapat mendaftar dan membeli unit reksa dana. Setiap unit memiliki nilai yang mencerminkan nilai aktiva bersih dari reksa dana, nilai ini disebut NAB (Net Asset Value).
3. Penempatan Dana Investasi
Setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menempatkan dana di instrumen keuangan terdiri dari pilihan seperti obligasi, saham, atau pasar uang. Penempatan dana sesuai dengan tujuan dan strategi investasi reksa dana.
4. Pengelolaan Portofolio
Investor tidak perlu repot mengelola portofolio. Pengelolaan dan pemantauan portofolio oleh manajer investasi. Mereka menganalisa pasar dan memilih instrumen serta mengambil keputusan membeli atau menjual investasi.
5. Perhitungan NAB
Perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) secara periodik setiap hari kerja. Hitungan NAB yakni membagi total NAB dengan jumlah unit beredar. NAB per unit fluktuasi tergantung dari kinerja dan pergerakan harga instrumen reksa dana.
6. Penjualan dan Penarikan
Investor dapat menjual atau menarik unit reksa dana sesuai keperluan atau keputusan investasi. Penjualan unit cukup dengan menukarkan unit reksa dana dengan sejumlah uang sesuai NAB per unit pada saat penjualan reksa dana.
7. Pelaporan dan Distribusi Dividen
Investor menerima laporan terkait kinerja reksa dana oleh manajer investasi secara berkala. Jika menghasilkan, misal dari kupon obligasi atau dividen saham, maka manajer investasi mengirimkan pendapatan tersebut kepada investor.
Mengenal Bentuk Investasi Reksadana
Sebelum terjun ke dunia investasi reksa dana, penting mengetahui apa saja bentuk dan jenis investasi yang tersedia. Di Indonesia sendiri ada sejumlah jenis investasi reksa dana yang populer di kalangan pemula dan berpengalaman.
Setiap jenis investasi memiliki perbedaan dalam hal tujuan, strategi, risiko, biaya, dan jangka waktu. Bijak memilih jenis investasi reksa dana agar mendapatkan keuntungan. Adapun jenis atau bentuk investasi reksadana sebagai berikut:
1. Reksadana Saham
Jika Anda ingin investasi untuk tujuan keuangan dalam jangka panjang, maka reksa dana saham dapat menjadi pilihan. Jenis reksa dana ini memiliki potensi hasil tinggi dan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar.
Meski begitu, reksa dana saham yang mana untuk melakukan investasi minimal 80% dari portofolio ini memiliki risiko tinggi. Hal ini karena nilai saham yang berubah cepat sehingga mempengaruhi pengelolaan dana investasi.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang memiliki potensi pengembalian cukup rendah. Namun, jenis ini memiliki risiko sangat kecil. Hal ini membuat banyak investor memanfaatkan investasi pasar uang untuk mengamankan aset yang mereka miliki.
Pengelolaan investasi pasar uang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Pilihan produk investasi jenis ini berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka dan produk investasi lainnya.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Meski reksa dana ini memiliki risiko lebih tinggi dari pasar uang, reksa dana pendapatan tetap cukup populer di kalangan para investor. Hal ini karena memiliki potensi hasil yang stabil, cocok untuk investasi jangka menengah.
Jenis reksa dana pendapatan tetap menginvestasikan aktiva bentuk efek utang atau obligasi dengan angka persentase minimal 80%. Imbal hasil jenis instrumen investasi ini dipengaruhi oleh suku bunga acuan BI dan nilai tukang uang.
4. Reksadana Campuran
Jenis reksa dana ini mengalokasikan dana investor ke dalam seluruh instrumen investasi. Artinya, manajer investasi menempatkan dana dalam produk obligasi, saham, dan pasar uang dengan melihat potensi keuntungan maksimal.
Potensi imbal balik instrumen ini cukup stabil. Jika ada instrumen yang berpotensi buruk, manajer investasi akan memindahkan ke instrumen yang bagus. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka menengah sampai jangka panjang.
5. Reksadana Syariah
Sesuai namanya, reksa dana ini memiliki produk bentuk syariah. Dalam pengelolaannya, produk syariah akan menjalankan sistem yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga cocok untuk yang ingin investasi sesuai syariat Islam.
Keuntungan yang Anda peroleh dari reksa dana syariah akan terlebih dulu membersihkannya dari riba. Biasanya, manajer investasi akan membersihkan dengan mengeluarkan zakat penghasilan investasi kepada mereka yang berhak.
Tempat Beli Produk Reksadana
Ada beberapa cara membeli reksa dana, salah satunya dapat melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Sebuah agen yang melakukan kontrak kerjasama dengan perusahaan manajer investasi sebagai pengelola investasi.
Meski begitu, sebelum memutuskan membeli reksa dana perlu teliti memilih tempat atau media beli apakah sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum. Kenali juga profil risiko produk reksa dana yang ingin Anda pilih.
Berikut adalah tempat atau media untuk membeli produk reksadana yang menawarkan fasilitas dan layanan terbaiknya bagi investor, yaitu di antaranya:
1. Bank
Bank tidak hanya sebagai tempat menyimpan dan menyalurkan dana, tetapi juga tempat beli reksa dana. Bank-bank besar ini seperti BCA, Mandiri, CIMB Niaga, BNI, dan Danamon yang merupakan agen penjual reksa dana (APERD).
Bahkan, beberapa bank memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang sekuritas dan manajer investasi. Dengan begitu, transaksi reksa dana terbilang lebih aman dan terawasi karena kredibilitas yang tidak perlu Anda ragukan.
2. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas kini tidak hanya menjual saham, tetapi juga telah menjadi tempat atau media beli reksa dana seperti Sinarmas, Bahana, Danareksa, dan sebagainya. Meski begitu, tidak semua perusahaan sekuritas adalah APERD.
Namun, banyak sekuritas menjadi tempat jual beli saham dan obligasi. Jika memutuskan membeli reksa dana melalui sekuritas, maka pastikan perusahaan itu sudah terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar aman dan terawasi.
3. E-commerce dan Fintech
Di era digital saat ini, investasi reksa dana menjadi lebih mudah karena dapat membelinya di e-commerce dan fintech langsung dari handphone. Dalam konteks ini, perusahaan penyedia reksa dana ini dianggap sebagai APERD online.
APERD online merupakan media beli paling relevan apabila Anda ingin investasi dengan mudah dan praktis. Cukup download aplikasinya, lalu melakukan registrasi dan investasi reksa dana pun sudah dapat Anda lakukan.
Kesimpulan
Reksa dana adalah salah satu produk investasi cukup populer di kalangan pemula ataupun berpengalaman. Hal ini karena investasi ini memberi kemudahan bagi investasi tanpa perlu repot mengelola dan mengawasi investasinya.
Pengelolaan dan pengawasan investasi reksa dana menjadi tugas dari manajer investasi untuk memastikan investasi itu dapat menghasilkan keuntungan. Jika tertarik, maka dapat memilih produk reksa dana sesuai keinginan Anda.
Meski demikian, pastikan memilih reksadana melalui media atau tempat beli yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini untuk memberi jaminan keamanan dalam berinvestasi baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.