Terdapat banyak pelaku bisnis yang bersaing di industri yang sama sehingga menyebabkan adanya perbedaan antara bisnis satu dan lainnya namun tetap berpatokan pada standar tertentu. Maka, hadirlah istilah benchmarking dalam dunia bisnis. Benchmarking adalah kegiatan membandingkan perusahaan satu dengan lainnya dari beragam aspek.
Dalam kegiatan membandingkan pun tentu harus berpatokan dengan standar tertentu sehingga sangat penting sekali memahami standar ini. Lantas, bagaimana cara melakukan benchmarking dalam bisnis?
Artikel ini akan mengulas banyak informasi dari kegiatan ini, mulai dari pengertian, tujuan, jenis hingga manfaat yang bisa diperoleh.
Benchmarking Adalah
Benchmarking adalah proses atau kegiatan membandingkan beberapa aspek dari perusahaan satu dengan perusahaan lain berlandaskan standar tertentu. Dalam proses membandingkan ini, terdapat beberapa hal yang dilakukan seperti analisis data, wawancara, observasi langsung hingga studi kasus.
Meskipun harus mengorbankan banyak waktu, tenaga hingga dana dalam melakukan benchmarking, namun kegiatan ini bisa bermanfaat dalam jangka panjang. Bagaimana tidak, kegiatan ini membuat sebuah perusahaan dapat melihat kelemahan dari kompetitornya dan mampu mengambil itu sebagai peluang bisnis.
Seperti misalnya perusahaan A menawarkan sebuah produk air mineral dengan galon yang dapat digunakan berulang. Hal itu menimbulkan masalah berupa menghabiskan banyak ruang jika terus ditumpuk.
Maka dari itu, perusahaan B selaku kompetitor pun melakukan benchmarking dan menawarkan air mineral namun dengan galon sekali pakai. Inovasinya ini membuat pelanggan tidak perlu menyediakan tempat lebih untuk menyimpan galon bekas.
Jenis-jenis Benchmarking
Industry Benchmarking
Sesuai namanya, industry benchmarking adalah proses membandingkan kinerja perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar industri yang mereka jalani. Dalam proses ini, perusahaan memiliki patokan berupa standar industri atau rata-rata perusahaan yang bergerak di industri yang sama.
Cara ini membantu mereka memastikan apakah yang selama ini mereka lakukan sudah sesuai dengan permintaan pasar atau belum. Selain itu, dengan proses industry benchmarking, mereka memiliki bahan untuk mengevaluasi strategi, proses bisnis, produk hingga kinerja perusahaan.
Jenis benchmarking yang satu ini juga membuat sebuah perusahaan memiliki contoh nyata bagaimana perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama mampu memenuhi para pelanggan. Hal tersebut bisa menjadi “cermin” bagi perusahaan yang ingin berkembang untuk mengikuti alur yang sama atau serupa agar memperoleh hasil yang baik.
Competitor Benchmarking
Seperti namanya, competitor benchmarking adalah proses membandingkan antara bisnis Anda dengan kompetitor terdekat yang tentunya juga bergerak dalam industri yang sama. Dalam prakteknya, perusahaan akan mengamati bagaimana kompetitor mereka bisa memenangkan hati para pelanggannya.
Beberapa aspek seperti produk, strategi pemasaran, kinerja pesaing dan lainnya menjadi fokus perhatian.
Tujuannya jelas, yaitu agar perusahaan dapat mengevaluasi berbagai aspek bisnisnya agar dapat bersaing di industri yang sama dengan kompetitor terdekatnya. Dari competitor benchmarking ini sebuah perusahaan dapat mengetahui celah kelemahan bisnis mereka dan bisa mulai memperbaiki.
Malah, proses benchmarking kali ini bisa membantu sebuah perusahaan menemukan celah pada bisnis perusahaan lain. Dengan begitu mereka berupaya menghadirkan apa yang tidak kompetitor mereka miliki serta menonjolkannya untuk dapat menarik minat target pasar.
Product Benchmarking
Produk yang ditawarkan menjadi salah satu alasan mengapa sebuah perusahaan berkembang, stagnan atau bahkan mundur. Maka dari itu, sebagai pelaku bisnis penting juga untuk melakukan proses produk benchmarking. Dengan melakukan product benchmarking, Anda dapat mengetahui kelemahan produk dan meningkatkannya.
Selain itu, cara tersebut juga membantu Anda dalam mengetahui bagaimana kompetitor bisa menjawab permintaan pasar yang bisa jadi sebelumnya tidak mereka miliki. Dengan begitu, terdapat beberapa hal yang bisa perusahaan lakukan untuk lebih bisa berkembang dalam industri yang penuh persaingan.
Beberapa hal seperti menekan biaya produksi, meningkatkan kinerja produk hingga menambah kualitas dan kuantitas produk. Dengan begitu, perusahaan jadi dapat bertahan meski dikelilingi kompetitor besar.
Functional Benchmarking
Sesuai namanya, benchmarking yang satu ini berfokus pada fungsi yang berlangsung dalam sebuah perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan lain. Fungsi yang dimaksud bukanlah fungsi produk melainkan kinerja beberapa divisi dalam perusahaan tersebut.
Atau dengan kata lain, functional benchmarking berfokus pada bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan sumber daya manusianya. Ya, perusahaan yang menjalankan proses benchmarking ini bisa mengetahui bagaimana mereka bisa mengembangkan fungsi suatu divisi sehingga meningkatkan keuntungan.
Malah, tidak jarang jika perusahaan melihat bahwa suatu bagian sebenarnya bisa dipangkas dan pada akhirnya melakukan efisiensi. Dengan begitu, selain performa yang meningkat dan pengeluaran perusahaan bisa ditekan, perusahaan bisa memaksimalkan kinerja suatu bagian tertentu.
Eksternal Benchmarking
Menjalankan eksternal benchmarking dapat membantu sebuah perusahaan dalam menemukan hal-hal apa saja yang dapat perusahaan tambahkan, kembangkan, hilangkan bahkan kurangi dalam bisnisnya. Hal ini bisa mengantarkan perusahaan kepada tahap yang lebih baik dalam menjalankan bisnisnya.
Selain itu, eksternal benchmarking juga dapat membantu perusahaan untuk menentukan sisi unik mereka sehingga bisa membedakannya dengan kompetitor. Atau dengan kata lain, perusahaan yang menerapkan eksternal benchmarking bisa membangun identitas mereka sendiri.
Malah, karena bergerak di industri yang sama, perusahaan bisa saja menghadapi masalah yang pernah atau sedang dialami oleh perusahaan lain. Dengan menjalankan proses benchmarking yang satu ini, mereka dibantu untuk dapat bercermin pada pengalaman dan tanggapan kompetitor terhadap suatu masalah.
Internal Benchmarking
Berbeda dengan jenis-jenis benchmarking lainnya, internal benchmarking adalah proses membandingkan setiap bagian dengan bagian lainnya yang berada dalam lingkup perusahaan yang sama.
Proses ini memastikan bahwa setiap bagian atau divisi sudah bekerja menurut standar dan performa yang diharapkan perusahaan. Selain itu, hal ini bisa menjadi dasar untuk memutuskan apakah akan memberlakukan efisiensi atau tidak.
Jika sebuah bagian memiliki kinerja yang buruk atau tidak sesuai standar, perusahaan juga bisa mencari cara agar bagian tersebut memperbaiki kinerja mereka dan memberikan keuntungan.
Manfaat Benchmarking
Setelah Anda membaca berbagai jenis benchmarking yang bisa diterapkan oleh perusahaan, Anda bisa jadi menyadari bahwa setiap jenis menghasilkan manfaat tertentu sehingga selalu diterapkan oleh berbagai perusahaan.
Nah, jika setiap manfaat pada masing-masing benchmarking tersebut kita rangkum, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat benchmarking adalah:
- Membantu perusahaan dalam menentukan target dan standar kerja
- Membantu meningkatkan performa dan kinerja bisnis
- Membantu karyawan dalam meningkatkan motivasi dan komitmen dalam bekerja
- Membuat perusahaan sadar akan peluang dan kelemahan
- Membantu perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang kompetitor dan industri
- Inovasi meningkat dan produk baru dirilis
- Membantu bisnis dalam berkembang dan bertumbuh serta lebih dapat bersaing
Cara Melakukan Benchmarking
Melihat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak perusahaan, penting sekali untuk melakukan benchmarking. Nah, berikut ini adalah cara melakukan benchmarking yang tepat agar dapat mendukung kemajuan perusahaan.
Analisis Proses Internal
Sebelum memulai untuk membandingkan bisnis Anda dengan bisnis orang lain, coba lakukan analisis secara internal. Atau dengan kata lain, cobalah berkaca dan melihat apa saja yang sekiranya kurang dari bisnis Anda. Apakah pada bagian proses produksi, marketing, cara kerja atau hal lainnya.
Tentukan Cara Melakukan Benchmarking
Setelah mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki, selanjutnya Anda bisa memikirkan bagaimana Anda melakukan benchmarking. Terdapat banyak cara yang bisa diterapkan, seperti melakukan wawancara, pendekatan studi kasus atau melakukan penelitian yang terkait dengan kinerja kompetitor.
Tentukan Target atau Tujuan
Perusahaan yang melakukan benchmarking pasti ingin mencapai suatu pencapaian tertentu. Maka dari itu, Anda bisa tentukan tujuan atau hasil setelah melakukan benchmarking, baik peningkatan penjualan, memperbaiki kinerja karyawan, membangun branding, mendominasi pasar dan tujuan lainnya.
Riset dan Mengumpulkan Data
Data yang berhasil Anda kumpulkan bisa menjadi modal dalam meraih target atau tujuan setelah benchmarking. Mengumpulkan data bisa dengan berbagai cara, seperti yang kami singgung sebelumnya. Seperti melakukan studi kasus, wawancara hingga analisis data yang ada bisa Anda terapkan dalam mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
Terapkan Kesimpulan
Jika Anda sudah melakukan riset yang mendalam dan berhasil memperoleh data yang lengkap, maka proses selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menerapkan. Ya, menerapkan atau mengaplikasikan temuan Anda bisa memberi dampak yang baik pada perkembangan bisnis Anda.
Jangan Takut Trial and Error
Proses benchmarking pasti menghasilkan sesuatu yang baru dalam bisnis Anda dan menerapkan hal yang baru tidaklah mudah. Anda akan menghadapi trial and error sebelum dapat berhasil meraih tujuan atau target bisnis Anda.
Itulah deretan informasi dari kami mengenai benchmarking. Dari artikel ini kita bisa menyimpulkan bahwa benchmarking adalah proses yang perlu dilakukan untuk terus dapat bertahan. Semoga artikel ini bermanfaat dalam memberi inspirasi seputar pengembangan bisnis.