Bidang Bidang Manajemen – Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang bidang manajemen itu dikhususkan berdasarkan tujuan masing-masing.
Menurut Alam S. bidang manajemen dapat dikelompokkan dalam lima macam, yaitu bidang produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan bidang adiministrasi.
-
Bidang Produksi
Bidang bidang manajemen yang pertama adalah Bidang Produksi. Manajemen produksi menjadi penting karena pada saat tertentu mutu produk atau kualitas jasa menjadi kunci memenangkan atau minimal tidak tertinggal dalam persaingan. Artinya, dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau instansi tertentu berkualitas, maka dapat dipastikan bahwa eksistensi perusahaan/instansi tersebut akan berlangsung.
Sebaliknya, jika kualitas produk atau jasa yang dihasilkan rendah, maka tentunya akan mengalami kekalahan dalam persaingan bahkan terancam gulung tikar.
Oleh sebab itu, kegiatan produksi yang buruk, tentu juga akan berakibat pada pemborosan dan menumpuknya persediaan, karena produk atau jasa yang dihasilkan tidak terserap dengan baik.
Sehingga dibutuhkan manajemen bagaimana sebuah kegiatan produksi akan dapat menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Manajemen produksi dipandang sebagai suatu rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali sebagai upaya mengubah input menjadi output, dan melakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkan melalui umpan balik.
Dalam manajemen produksi, ada dua hal penting yang harus diperhatikan, agar menghasilkan output yang berkualitas, yaitu perancangan sistem produksi dan pengendalian sistem produksi.
-
Perancangan sistem produksi, meliputi:
Rancangan produk atau jasa.
Rancangan produk atau jasa perlu dipahami secara baik oleh orang-orang yang bergelut di dalamnya untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan proses produksi. Aspek yang dimaksud seperti keberadaan teknologi atau alat-alat yang digunakan, apakah sesuai dengan kebutuhan atau mampu memproduksi produk atau jasa yang diusulkan. Apabila tidak memungkinkan, apakah teknologi atau alat-alat tersebut perlu diganti sebagian atau keseluruhannya.
Volume produksi.
Manajemen juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki. Perhatian dan pertimbangan ini dapat dilakukan seperti apakah fasilitas produksi yang ada mampu menghasilkan produk atau jasa dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produk atau jasa yang dihasilkan. Kelebihan produksi berarti menumpuk persediaan, yang berdampak buruk pada berbagai hal, khususnya dalam masalah keuangan.
Proses produksi.
Juga perlu diperhatikan oleh manajemen saat merancang sistem produksi adalah proses produksi yang paling efisien. Misalnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru atau cukup dengan teknologi yang sudah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan produk. Dengan demikian, produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
Lokasi dan tata letak.
Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses produksi. Misalnya dengan mendesain produk atau jasa yang akan dihasilkan, sehingga menjadi menarik. Dalam hal tata letak atau penempatan antara produk yang sudah jadi dan bahan yang masih mentah sebaiknya bagaimana, apakah didekatkan atau dijauhkan. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi.
Rancangan pekerjaan.
Terakhir adalah menetukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya. Artinya dengan rancangan pekerjaan yang sudah dibuat, selanjutnya ditetapkan cara terbaik untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam tahap ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi, tentunya pelaksana harus memiliki kompetensi yang memadai sesuai tugas dan keterampilan masing-masing.
2. Pengendalian sistem produksi, berkenaan dengan dua masalah utama menejemen operasi, yaitu masalah mutu dan persediaan.
Pengendalian mutu.
Seperti pada paparan sebelumnya, bahwa mutu juga merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memenangkan persaingan. Dengan demikian, perusahaan/instansi harus mampu menjaga dan menjamin mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk menjaga mutu tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu/berkualitas, sehingga output secara umum yang dihasilkan juga akan bermutu/berkualitas. Sebaliknya apabila bahan baku (outpu) yang digunakan tidak bermutu/berkualitas, maka output secara umum juga akan demikian. Kendatipun demikian, proses dari bahan baku (input) untuk selanjutnya menjadi output harus juga diperhatikan.
- Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu output yang dihasilkan. Hal ini berkenaan juga dengan proses, artinya teknologi juga merupakan dari perlengkapan proses yang bermutu. Dengan teknologi yang handal, tentunya juga akan memberikan output yang maksimal.
- Penetapan tanggal berlakunya produk. Umumnya setiap produk yang dihasilkan ada batas waktunya. Produk yang sudah melampaui batas waktunya, harus ditarik dari pasaran. Dalam konteks jasa, hal tersebut harus dilakukan analisis secara mendalam, apakah jasa yang dihasilkan masih layak dipasar-kan atau sudah bergeser pada paradigma yang lain. Apabila sudah bergeser paradigma yang lain, maka jasa yang dihasilkan harus didaur ulang untuk tetap dapat bersaing dengan yang lain.
- Pengepakan (pengemasan), hal ini juga menentukan karena akan memberikan kesan pertama pada konsumen atau pengguna jasa yang dihasilkan. Dengan demikian, pengepakan (pengemasan) harus dilakukan secara profesional dan sesuai dengan kecenderungan yang berlaku di pasaran.
Manajemen persediaan.
Dalam pemikiran yang sederhana, siapkan saja produk (jasa) yang cukup, karena berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan/instansi tergantung juga pada persediaan yang ada. Artinya, persediaan yang besar akan membutuhkan biaya yang besar pula. Oleh karena itu, harus dipikirkan secara matang berapa atau bagaimana persediaan yang ideal, agar perusahaan/ instansi juga mengeluarkan biaya yang ideal. Persediaan yang ideal akan menjamin perusahaan/instansi beroperasi secara efisien dan efektif. Sehingga untuk mengantisipasi kekosongan atau bertumpuknya persediaan, maka harus ada perhitungan persediaan secara akurat, peramalan kebutuhan persediaan yang tepat, dan mengontrol persediaan secara ketat.
-
Bidang Pemasaran
Riset Pasar
Riset pasar merupakan salah satu indikator pemberian informasi mengenai pasar dari produk/jasa yang dihasilkan oleh manajemen yang mempengaruhi bidang-bidang lainnya. Penafsiran pasar harus akurat agar kebijakan-kebijakan manajemen organisasi/perusahaan tidak salah. Riset pasar sedapat mungkin menggunakan penelitian yang berdasarkan data-data yang memadai dan dapat dipercaya. Pengambilan sampelnya pun harus tepat agar hasil dari penelitian tersebut juga valid dan dapat dipergunakan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi atau perusahaan.
Segmentasi
Segmentasi merupakan upaya mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen homogen yang nantinya akan menggunakan produk/ jasa yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan. Segmentasi dilakukan sebelum proses pemilihan dan penentuan pasar, karena segmentasi nantinya akan menjadi dasar dan bahan pertimbangan dalam penentuan pasar tersebut.
Targeting
Targeting merupakan upaya pengelompokan pasar persegmen dalam kelompok pasar yang homogen. Proses ini merupakan kelanjutan dari segmentasi, karena lebih memfokuskan pada sasaran yang akan menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan organisasi atau perusahaan.
Positioning
Positiononing Proses selanjutnya adalah upaya memosisikan produk/jasa yang dihasilkan sebagai produk/jasa yang bagaimana. Proses ini juga sangat penting, karena menjadi pembeda dari produk/jasa lain, baik yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan bersangkutan atau organisasi atau perusahaan lain sejenis dan menjadi pesaing.
Bauran pemasaran
Bauran pemasaran atau sering disebut juga dengan pemasaran produk (jasa) yang dihasilkan, perlu memperhatikan beberapa hal penting, yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi atau dikenal dengan 4P (product, price, promotion, place). Keempat hal tersebut saling berkaitan antara satu sama lain. Artinya bahwa keberhasilan bauran pemasaran tidak hanya menggantungkan pada salah satu dari keempat hal tersebut, melainkan keunggulan dari semuanya yang saling mendukung.
-
Produk (product).
Perusahaan/instansi harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dari suatu produk (jasa). Selain aspek fungsional, pada umumnya konsumen juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti mutu dan kemudahan penggunaan suatu produk. Sederhananya dapat dikatakan bahwa perusahaan/instansi harus mampu menawarkan produk (jasa) yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen.
-
Harga (price).
Harga memainkan peran penting dalam pemasaran. Artinya, produk yang baik akan menjadi tidak terlalu berguna apabila dengan alasan harga kemudian konsumen tidak menggunakannya. Oleh karena, manajemen perusahaan/instansi harus mempertimbangkan daya beli konsumen yang menjadi sasarannya.
-
Promosi (promotion).
Promosi produk (jasa) yang dihasilkan oleh perusahan/instansi dinilai sangat penting apabila mendasarkan pada fakta keberhasilan di lapangan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan alat, namun harus menekankan pada sisi keunikan, sehingga mendorong konsumen untuk menggunakan produk (jasa) yang dipromosikan.
-
Distribusi (place).
Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang menarik akan menjadi sia-sia apabila konsumen kesulitan untuk mendapatkan. Oleh karena itu, perusahaan/ instansi harus memilih dan menetapkan saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang dipasarkan dan konsumen yang akan menggunakannya.
Kepuasan Pelanggan
Dalam banyak kesempatan sering ditemukan istilah bahwa pelanggan adalah raja yang harus dilayani dan harus dipenuhi kebutuhannya.
Hal tersebut tidak terlalu berlebihan apabila dimaknai sebagai upaya bagaimana memberikan kepuasaan jangka panjang kepada konsumen atau pemakai produk/jasa yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan. Memberikan kepuasan jangka panjang kepada pelanggan bukan pekerjaan yang mudah seperti memberikan kepuasaan jangka pendek.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Kualitas barang, yaitu barang atau produk/jasa yang dihasilkan harus sesuai dengan standar kualitas dan keinginan konsumen.
- Mudah didapatkan, yaitu barang atau produk/jasa yang ditawarkan harus dengan mudah didapatkan oleh konsumen.
- Pelayanan purnajual, yaitu pelayanan barang yang dijual bukan hanya terhenti pada saat itu, harus diikuti pelayanan dalam penggunaannya. Artinya apabila konsumen merasa kesulitan dalam penggunaan barang tersebut, maka kepada siapa dan dimana harus berkonsultasi.
-
Bidang Keuangan
Manajemen sumber dana
Seorang manajer yang bertugas mengelola sumber dana harus dapat memilah dan memilih sumber dana yang akan digunakan organisasi atau perusahaan. Sumber dana tersebut dapat berasal dari dalam organisasi/perusahaan bersangkutan atau berasal dari luar. Dana yang bersumber dari dalam misalnya dengan membuat kebijakan penahanan pembagian dividen. Sehingga manajer sumber dana harus dapat memberikan alasan-alasan yang rasional kepada semua pihak, khususnya kepada pemegang saham agar kebijakan tersebut disetujui. Sedangkan dana yang berasal dari luar misalnya diperoleh dari pasar modal, pinjaman bank, dan sebagainya.
Menajemen penggunaan dana
Dana yang diperoleh oleh organisasi atau perusahaan harus dikelola dengan sebaik mungkin. Sehingga organisasi atau perusahaan akan dapat terus meningkat dari waktu ke waktu serta dapat memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada pemilik maupun karyawan.
Pengawasan penggunaan dana
Pengawasan penggunaan dana sangat dibutuhkan agar dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tepat guna sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Penggunaan dana yang tidak tepat sasaran akan berakibat pada kerugian organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, hendaknya organisasi atau perusahaan membuat kebijakan pola penggunaan dana yang disertai dengan pola pengawasannya agar dana yang ada dapat secara efisien dan efektif dipergunakan.
-
Bidang Personalia
Penerimaan pegawai
Penerimaan pegawai untuk mengisi suatu jabatan yang ada harus melalui seleksi yang ketat. Seleksi yang ketat tersebut dimaksudkan agar dapat menggambarkan kualifikasi calon pegawai bersangkutan apakah sesuai dengan jabatan yang membutuhkan atau tidak.
Penilaian pegawai
Penilaian pegawai juga dianggap hal penting untuk mengetahui prestasi dan kemampuan pegawai bersangkutan. Penilaian pegawai harus didasarkan pada objektivitas dan tidak tebang pilih. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana pegawai tersebut dapat menjabarkan tugas dan fungsinya serta bagaimana dedikasinya terhadap pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Baca juga Apa Itu Manajemen Talenta, Dan Apa Bedanya Dengan SDM?
Promosi dan mutase
Promosi merupakan pemberian kepercayaan kepada pegawai untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dalam organisasi atau perusahaan bersangkutan. Sedangkan mutasi adalah sebaliknya, yaitu penilaian yang negatif terhadap pegawai, yang dianggap tidak mampu lagi mengemban tugas-tugas organisasi atau perusahaan yang saat ini dijalankan sehingga harus dipindahkan pada jabatan yang lebih rendah dengan tugas yang lebih ringan.
Motivasi
Motivasi merupakan salah faktor penting bagaimana sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan/instansi dapat bergerak untuk bekerja secara maksimal. Dalam konteks fungsi manajemen, menurut George R. Terry salah satu fungsi pentingnya adalah actuating (penggerakan). Dengan demikian, kesimpulannya bahwa dengan adanya motivasi secara maksimal, sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan/instansi akan tergerak untuk melakukan pekerjaan sebagai tugas mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi dapat diberikan dalam bentuk penghargaan terhadap prestasinya, pujian, kepastian, dan pengembangan diri pada perusahaan/ instansi, serta penghargaan bahwa keberadaannya diperhitungkan dan dibutuhkan oleh perusahaan/instansi.
-
Bidang Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada masalah pelayanan di bidang administrasi. Manajemen administrasi secara sederhana dapat digambarkan dengan penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Oleh karena itu, dalam manajemen administrasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan dalam organisasi besar khusunya, sangat banyak dan beragam, sehingga perlu dilengkapi dengan pengadministrasian yang handal, salah satunya adalah pengadministrasian terpadu. Karena dalam sebuah organisasi yang besar, sekalipun sudah banyak yang menerapkan sistem otonomi administrasi atau dihendle oleh masing-masing bidang, namun tetap harus ada pengadministrasian secara terpadu pada hal-hal yang bersifat umum. Oleh karena itu, manajemen pengadministrasian harus tetap perhatikan agar memudahkan pengambilan arsip-arsip yang pada saat yang akan datang. Contoh pengadministrasian yang bisa dilakukan dengan terpadu seperti data yang menyangkut kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah, dan lain sebagainya.
Pemakaian alat-alat perkantoran
Manajemen alat-alat perkantoran dibutuhkan agar pemakaiannya dapat digunakan secara efektif dan efisien. Setiap bagian-bagian dalam sebuah organisasi harus diatur dalam penggunaannya, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan organisasi.
Pemeliharaan organisasi
Pemeliharaan organisasi dilakukan dengan pemeliharaan arsip-arsip penting yang berkenaan dengan organisasi tersebut. Dengan pemeliharaan arsip-arsip penting, akan memudahkan melihat dan meninjau kembali terkait dengan berbagai hal yang pernah dilakukan. Sehingga akan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan organisasi dalam pengambilan keputusan, khususnya keputusan yang strategis, yang berhubungan dengan masa depan organisasi.
Demikian artikel tentang bidang-bidang manajemen. Semoga bermanfaat. Sukses selalu!
Referensi:
Buku Dasar Dasar Manajemen oleh Abd. Rohman, M.AP