Dalam dunia akuntansi internasional, kita mengenal adanya istilah big 4. Ini merupakan nickname untuk 4 perusahaan akuntasi terbesar yang ada di dunia.
Kita akan mencoba membahas lebih jauh soal siapa saja yang ada dalam grup 4 ini? Apa kiprah mereka dalam dunia akuntansi? Dan bagaimana pengaruh keberadaan 4 besar ini dalam dunia akuntansi internasional?
Siapa Dibalik Nama Big 4?
Nama big 4 mereferensikan pada 4 perusahaan akuntansi terbesar di dunia. Keempatnya adalah Deloitte, Ernst & Young (EY), PricewaterhouseCoopers (PwC), and Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).
Bagi kalangan awam, nama-nama ini identik sebagai nama perusahaan audit publik. Tak dapat kita sangkal, keempat nama perusahaan tersebut memang banyak bertanggung jawab pada aktivitas audit publik yang ada di seluruh dunia.
Tetapi sebenarnya, keberadaan big 4 ini tak hanya berkutat pada dunia audit. Meski tentu saja akuntansi forensik merupakan salah satu kekuatan mereka dalam menjalankan bisnis.
Jasa audit eksternal menjadi salah satu jasa andalan yang banyak dicari di seluruh dunia. Keempatnya menjadi kepercayaan dunia dalam menjalankan aktivitas audit eksternal.
Tetapi layanan mereka juga sangat luas. Sebagai pakar dalam akuntansi forensik, mereka juga menjalankan jasa audit internal. Jasa konsultasi keuangan dan pengelolaan manajerial hingga jasa perhitungan dan pengelolaan pajak, perhitungan biaya, uji kelayakan dan lain sebagainya.
Apa Itu Akuntansi Forensik?
Akuntansi forensik adalah salah satu cabang keilmuan akuntansi yang berkaitan dengan penelusuran laporan ke dalam sumber data dan bukti. Termasuk di dalamnya riset dan investigasi akan adanya unsur-unsur penyimpangan dan penyelewengan dalam keuangan sebuah entitas.
Akuntansi forensik biasanya diwujudkan dalam bentuk investigasi audit. Baik itu untuk audit internal maupun eksternal.
Audit internal adalah jasa audit yang bertujuan menyajikan data mengenai ketepatan prosedur keuangan dan akuntansi, ketepatan data dan ketepatan laporan keuangan kepada pihak internal perusahaan.
Sedang audit eksternal adalah jasa sejenis yang hasil pemeriksaannya menjadi konsumsi pihak eksternal perusahaan.
Hasil audit internal bertujuan untuk membantu perusahaan melakukan evaluasi dan perbaikan internal. Sedang hasil dari audit eksternal sebagai bahan dasar penilaian dan pengambilan keputusan pihak eksternal atas perusahaan.
Apa Saja Bidang Bisnis Dari Big 4?
Bila akuntansi forensik menjadi kemahiran utama dari perusahaan-perusahaan akuntansi besar ini, lalu apakah hanya itu bidang usaha mereka? Tentu saja tidak.
Sebagaimana sudah kami bahas di atas, mereka juga melayani jasa konsultasi manajerial dan keuangan akuntansi, jasa perhitungan dan pengelolaan pajak, jasa studi kelayakan dan masih banyak lagi.
Dalam hal konsultasi, pihak big 4 dikenal sebagai jasa konsultasi manajemen dan keuangan yang sangat lihai. Mereka akan membantu perusahaan yang menjadi klien mereka untuk menentukan formula sistem manajerial dan keuangan yang tepat untuk perusahaan.
Big 4 juga akan membantu menentukan strategi terkait situasi keuangan dan pasar saat ini. Hingga membantu perusahaan yang menjadi klien mereka untuk menjalankan pola usaha modern.
Meski berbasis akuntansi, perusahaan juga menguasai beragam bidang usaha. Ini karena setiap klien dari perusahaan-perusahaan ini berasal dari latar belakang bisnis yang berbeda.
Sejarah Keberadaan 4 Besar
Perusahaan yang termasuk dalam kelompok 4 besar ini rupanya memang sudah menunjukan giginya sejak ratusan tahun. Berangkat dari era revolusi industri di sekitaran tahun 1800.
pada era ini perusahaan bermunculan dan dunia mulai mengenal adanya peran pemegang saham, perdagangan kepemilikan perusahaan, pendirian usaha bersama dan lain sebagainya.
Keberadaan perusahaan dengan kepemilikan kompleks ini menyadarkan para pelaku usaha untuk mengadakan sebuah pelaporan keuangan yang berstandar dan diakui bersama.
Dari sini kemudian akuntansi berkembang, sistem pelaporan keuangan mulai berjalan dan akhirnya kebutuhan akan jasa konsultasi keuangan dan audit mulai berkembang.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tersebut mulai tumbuh dan beberapa berkembang dengan sangat pesar. Perkembangan dunia bisnis yang terus berjalan menjadikan perusahaan bidang akuntansi turut terseret naik pamornya.
Hingga di tahun 1989, berdiri setidaknya 8 perusahaan akuntansi yang dikenal sebagai big 8. Ke delapan perusahaan tersebut adalah Arthur Young, Arthur Andersen, Coopers & Lybrand, Ernst & Whinney, Peat Marwick Mitchell, Deloitte Haskin & Sells, Price Waterhouse dan Touche Ross.
Pada era ini terjadi sejumlah tekanan ekonomi yang kemudian berkaitan dengan terjadinya sejumlah merger. Seperti antara Arthur Young dengan Ernst & Whinney yang kemudian melahirkan Ernst and Young.
Kemudian merger Deloitte Haskin & Sells dengan Touche Ross yang kemudian melahirkan Deloitte. Juga Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand yang juga menyusul melakukan penyatuan perusahaan menjadi Price Waterhouse Coopers.
Menyisakan 5 besar dengan adanya perusahaan Arthur Andersen dan Peat Marwick Mitchell. Namun kemudian Arthur Andersen mengalami penutupan karena munculnya sejumlah skandal di awal 90an.
Hingga akhirnya tersisa big 4 yang masih berkiprah hingga kini dalam dunia bisnis dan keuangan dunia. Seiring waktu, nama besar mereka yang menjadi jaminan kemudian mendorong permintaan yang sangat tinggi dari seluruh dunia.
Kini keempat besar perusahaan akuntansi ini sudah menguasai pasar bisnis akuntansi di seluruh dunia. Mereka memiliki cabang di hampir seluruh negara di dunia.
Peran 4 Besar Dalam Dunia Akuntansi Internasional
Di dalam dunia akuntansi internasional, kita mengenal adanya dua sistem akuntansi berterima umum, yakni GAAP atau Generally Accepted Accounting Principles dan IFRS yang juga dikenal sebagai International Financial Reporting Standards.
Keduanya diakui secara internasional sebagai standar sistem akuntansi berterima umum yang dipraktekan pada perusahaan publik. Penentuan standar ini untuk memastikan setiap perusahaan publik memiliki standar akuntansi yang sama.
Perusahaan publik sendiri adalah perusahaan yang kepemilikan sahamnya atas nama publik atau memiliki pertanggung jawaban kepada publik.
Penentuan standar dari kedua prinsip di atas berada di bawah pengelolaan persatuan akuntan global. Untuk GAAP berada di bawah pengelolaan Financial Accounting Standards Board (FASB) .
Sedang untuk IFRS sendiri penyusunannya diatur oleh International Accounting Standards Board atau IASB.
Bagaimana big 4 mempengaruhi penentuan konsep dari kedua standar akuntansi tersebut? Ini karena sebagai perusahaan yang secara langsung berkecimpung dalam bidang akuntansi maka sebagian anggotanya juga menjadi anggota dari FASB dan IASB.
Sehingga mereka terlibat langsung dalam perumusan standar akuntansi internasional. Dari waktu ke waktu sebagai praktisi akuntansi mereka kerap kali menjadi pelaku uji coba prinsip akuntansi ke dalam dunia praktek.
Dari temuan mereka di lapangan tak jarang mereka akan melayangkan surat khusus untuk memberikan sejumlah komentar atas situasi yang terjadi di lapangan terkait perumusan kebijakan tertentu dalam standar akuntansi.
Ini yang kemudian berperan dalam menentukan rumusan standar akuntansi yang diterima umum di seluruh dunia.
Bagaimana perusahaan 4 besar ini di Indonesia?
Sebagaimana kebijakan dalam dunia bisnis di Indonesia, perusahaan dunia yang akan mengembangkan sayapnya di Indonesia perlu menjalin kerjasama dengan pelaku usaha lokal.
Di Indonesia sendiri perusahan berbasis bisnis akuntansi ini kita kenal dengan istilah Kantor Akuntan Publik. Di Indonesia sendiri ada banyak KAP lokal yang juga sudah berpengalaman dengan iklim bisnis di Indonesia.
Karena itu, mudah untuk perusahaan big 4 membuka jalan di Indonesia dengan bermitra bersama sejumlah perusahaan KAP lokal.
Seperti Ernst & Young (EY) yang bermitra dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Suherman, Surja, dan Purwantono.
Kemudian Deloitte dengan KAP Imelda and co, Satrio Bing Eny & Rekan, Deloitte Touche Solutions, PT Deloitte Konsultan Indonesia, KJPP Lauw & Rekan, Hermawan Juniarto & Partners, dan PT Deloitte Consulting..
Pricewaterhouse Coopers dengan KAP Haryanto Sahari, Wibisana, Tanudiredja, Rintis & Rekan. Lalu terakhir KPMG yang bermitra dengan KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja.
Kemitraan ini menjadikan keempat perusahaan KAP ini berkembang paling pesat di Indonesia. Berbanding terbalik dengan banyak KAP lokal kecil yang tentu saja tidak mudah menguasai pasar.
Perusahaan go public di Indonesia sendiri cenderung lebih memilih untuk bekerjasama dengan KAP kemitraan dengan Big 4 untuk melakukan audit, konsultasi dan jasa perpajakan.
Seperti peran PWC dalam audit raksasa penerbangan Indonesia PT Garuda Indonesia dan BCA. Juga peran Ernst and Young Indonesia dalam mengaudit PT Telkom Indonesia dan PT Indofood Sukses Makmur.
Tidak hanya itu, sebagian nama-nama besar dari KAP-KAP kemitraan ini juga menjadi bagian dari Ikatan Akuntansi Indonesia. Sehingga pengaruh dari keberadaan big 4 ini dalam sistem dan standar akuntansi di Indonesia juga dapat terlihat.