Anda tentu tidak asing dengan istilah ini. Ya, real estate adalah salah satu jenis objek yang dapat diperjual-belikan dan Anda bisa memperoleh sejumlah keuntungan dengan menjalankan bisnis real estate.
Namun, bagaimana caranya dan apa saja bentuk bisnis real estate? Dalam artikel ini kami akan membahas beberapa hal mengenai bisnis ini dan perbedaannya dengan bisnis properti.
Real Estate Adalah
Secara umum, real estate adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Maka dari itu, bisnis real estate adalah kegiatan jual beli tanah beserta bangunan yang berdiri di atasnya.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini terbagi menjadi dua kata, yaitu real yang berarti nyata dan estate yang berarti lahan atau tanah. Dari situ kita bisa ambil kesimpulan bahwa real estate adalah harta materi yang tidak bergerak seperti tanah, lahan termasuk bangunan yang dibangun di atasnya.
Senada dengan itu, Otoritas Jasa Keuangan juga mengatakan bahwa real estate atau juga disebut sebagai lahan yasan memaksudkan tanah dan semua benda atau bangunan yang berdiri di atasnya.
Hal itu berarti, selain gedung atau rumah, terdapat juga pagar, taman dan benda lainnya yang ikut berdiri di atas lahan tersebut.
Malah, tidak hanya bangunan dan benda buatan manusia saja, bahkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya seperti tanaman, air hingga bebatuan juga termasuk dalam real estate.
Namun, di zaman sekarang istilah real estate lebih sering diartikan sebagai bangunan yang dikomersialkan, seperti perumahan, kos-kosan, kios, pabrik dan lainnya. Oleh karena itu, terdapat 3 kategori real estate yang perlu Anda ketahui.
3 Jenis Kategori Real Estate
Residential
Kategori lahan yasan yang pertama adalah residential yang mana memaksudkan bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal.
Contoh dari real estate residential adalah rumah susun, perumahan, apartemen, villa, kondominium dan lainnya.
Meskipun dikhususkan sebagai tempat tinggal, namun tidak menutup kemungkinan terdapat bisnis-bisnis kecil juga yang beroperasi di lingkungan lahan yasan tersebut seperti, kios, toko, minimarket dan sebagainya.
Contoh bisnis yang umum beroperasi di lahan yasan residential adalah jasa laundry, jasa cleaning service, kios makanan hingga les privat.
Commercial
Sesuai namanya, lahan yasan kategori commercial dibangun dengan tujuan mencari keuntungan atau profit.
Dari pengertian tersebut, contoh real estate yang termasuk dalam kategori commercial adalah hotel, gedung kantor, toko, ruko dan sebagainya.
Industrial
Nah, kategori real estate yang ketiga adalah bangunan yang bertujuan untuk menjalankan bidang usaha. Meskipun tampaknya sama seperti commercial, yaitu bertujuan untuk meraup keuntungan, namun kategori lahan yasan yang satu ini dikhususkan untuk kegiatan produksi, perakitan, manufaktur, penyimpanan dan kegiatan industri lainnya.
Contoh real estate industrial adalah pabrik, terminal, gudang, R&D dan bangunan dengan tujuan yang serupa.
Perbedaan Bisnis Real Estate dan Properti
Meskipun sama-sama bergerak dalam bidang bangunan, namun bisnis real estate berbeda dengan bisnis properti.
Perbedaan yang mencolok adalah pada status kepemilikan dan bentuk fisik dari obyek yang diperdagangkan.
Seperti misalnya, Anda memiliki lahan dan membangun rumah di atasnya. Lahan dan rumah tersebut berstatus milik Anda dan ingin Anda jual ke orang lain. Maka, Anda sedang menjalankan bisnis properti.
Sedangkan bisnis real estate adalah ketika Anda menyewa sebuah tanah dan membangun sebuah kios atau toko di atasnya lalu menjalankan usaha di sana atau menyewakannya.
Jadi intinya, Anda akan disebut menjalankan bisnis properti jika Anda merupakan pemilik dari tanah dan bangunan yang dijual, beli atau sewa.
Sedangkan bisnis real estate adalah ketika Anda menyewa sebuah lahan untuk dibangun sebuah bangunan yang akan dijadikan lahan mengambil keuntungan, seperti hotel, pabrik, toko, gudang dan sebagainya.
Selain itu, terdapat kesimpulan lain yang bisa kita ambil, yaitu real estate termasuk dalam kategori properti namun properti selalu hanya real estate.
Contoh Bisnis Real Estate
Setelah mengetahui pengertian lahan yasan, bisa jadi Anda ingin menjalankan bisnisnya. Nah, berikut ini terdapat 4 contoh bisnis real estate yang bisa Anda pertimbangkan.
Perumahan
Perumahan adalah bisnis real estate yang kerap dijalankan karena memang memiliki potensi keuntungan yang besar. Selain itu, dengan menjalankan bisnis perumahan, Anda dapat mengambil dua cara mendapatkan keuntungan, yaitu kontrak dan jual lepas.
Alasan lainnya mengapa bisnis perumahan kerap dilakoni oleh para pebisnis lahan yasan dan properti adalah karena tingkat permintaannya yang cukup tinggi. Terlebih lagi, harganya yang kerap menanjak tajam membuat potensi keuntungannya dapat sangat tinggi.
Kawasan Industri
Jika Anda dapat memperoleh lahan di tengah kota atau dekat dengan kota besar, bisnis real estate berupa kawasan industri adalah pilihan yang tepat. Karena meskipun permintaannya tidak setinggi perumahan, namun hal ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang berkembang.
Contoh real estate kawasan industri adalah gudang, R&D, pabrik dan kategori industri lainnya.
Anda bisa mengajukan model sewa atau jual lepas sehingga kepemilikan akhirnya berpindah tangan.
Area Komersial
Lantas, bagaimana jika Anda memiliki lahan yang berada di kawasan strategis seperti dekat pasar, pabrik atau di pinggir jalan? Bisnis area komersial bisa menjadi solusi terbaik dalam memanfaatkan lahan tersebut.
Ya, bisnis lahan yasan area komersial adalah bangunan yang dibangun dengan tujuan menjalankan usaha dalam bidang jual-beli. Selain itu, area ini biasanya diandalkan untuk memenuhi beberapa kebutuhan warga sekitar dari kebutuhan primer hingga tersier.
Dengan begitu, contoh area komersial yang dapat Anda bangun adalah toko kelontong, toko ritel, minimarket hingga mall.
Area Perkantoran
Meskipun kurang populer, namun Anda bisa menjalankan bisnis real estate area perkantoran juga. Terlebih jika Anda memiliki lahan di tengah kota yang maju dan sektor industrinya kuat.
Selain itu, meski WFH atau Work from Home sudah cukup populer, namun bukan berarti kebutuhan kantor fisik tidak ada sama sekali.
Ya, jenis lahan yasan ini sangat dibutuhkan para pengusaha yang sedang melebarkan sayap dan membutuhkan karyawan dari warga lokal. Anda bisa menawarkan transaksi berupa sewa atau jual lepas.
Keuntungan dan Resiko Menjalankan Bisnis Real Estate
Sama seperti bisnis lainnya, bisnis real estate juga menawarkan keuntungan sekaligus mendatangkan resiko di saat yang sama.
Nah, kedua hal ini perlu Anda pertimbangkan jika Anda memiliki uang simpanan yang cukup banyak dan ingin terjun ke dalam bisnis real estate.
Berikut adalah keuntungan dan resiko menjalankan bisnis real estate.
Keuntungan Bisnis
- Seringkali mengalami kenaikan harga yang signifikan
- Memberikan keuntungan yang besar
- Bisnis yang tidak terlalu terpengaruh oleh inflasi
- Bisa Anda andalkan sebagai sumber passive income
- Keuntungan Anda dapat dilihat dan dirasakan langsung
- Dapat Anda manfaatkan sebagai jaminan jika ingin mengajukan pinjaman atau hutang
- Jika keadaan sedang normal, maka resiko yang akan terjadi cenderung rendah
- Pergerakan harga yang lebih stabil
- Anda memiliki kontrol penuh terhadap bisnis tersebut
- Dapat Anda jadikan investasi jangka panjang
Tantangan dan Resiko
- Modal yang besar
- Perlu biaya perawatan
- Sangat beresiko jika terjadi bencana alam
- Aset tidak bergerak, tidak memiliki fleksibilitas
- Tidak memiliki likuiditas
Tips dan Cara Menjalankan Bisnis Real Estate
Setelah Anda mengetahui keuntungan, resiko dan tantangan dalam menjalankan bisnis yang satu ini, bisa jadi Anda tertarik untuk memulainya.
Maka, berikut terdapat sejumlah tips dan cara menjalankan bisnis real estate yang tepat dan membawa keuntungan.
Menentukan Lokasi yang Tepat
Karena merupakan benda yang tidak bergerak, maka memilih lokasi yang tepat sebelum membangun sebuah bangunan bisnis merupakan hal yang sangat penting. Namun, sebelum menentukan lokasi yang tepat, tentukan dahulu target pasar yang ingin Anda incar.
Seperti jika Anda ingin membangun kos-kosan, maka target pasar Anda adalah karyawan pabrik, mahasiswa, pekerja kantoran dan orang-orang yang merantau untuk menjalankan usaha.
Dengan begitu, Anda perlu memilih lokasi yang tepat dengan beberapa kelebihan seperti dekat dengan jalan raya, fasilitas publik yang mudah dijangkau, dekat dengan universitas, kantor, pabrik dan lokasi strategis lainnya hingga aspek lain yang membuat kos-kosan menarik.
Menyusun Rencana
Menjalankan sebuah bisnis merupakan salah satu hal yang beresiko sehingga perlu diawali dengan menyusun rencana. Ya, dengan menyusun rencana, Anda bisa memikirkan beberapa resiko yang mungkin akan dihadapi dan cara menangani atau menghindarinya.
Selain itu, Anda bisa memilih kontraktor dan menyiapkan biaya yang tepat agar proyek Anda berjalan sesuai rencana. Namun, jika Anda masih tergolong awam dalam dunia bisnis ini, jangan ragu untuk bertanya pada yang sudah berpengalaman.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan nasihat dan saran yang bisa jadi tidak terpikirkan oleh Anda sendiri.
Memulai dari Skala Kecil
Semua bisnis tentu memiliki resiko tersendiri dan Anda bisa meminimalisir resiko tersebut dengan memulainya dalam skala kecil terlebih dahulu. Dalam bisnis real estate, contoh memulai dengan skala kecil yang dimaksud adalah mencari rekan yang terpercaya dan mau diajak patungan.
Dengan begitu, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dampak kerugian yang Anda rasakan tidak sebesar jika menjalankannya sendirian.
Itulah sederet informasi mengenai bisnis real estate yang bisa kami bagikan untuk Anda. Semoga artikel ini membantu Anda dalam memulai serta menjalankan bisnis real estate dengan baik dan sesuai tujuan Anda.