Jika Anda tidak sedang berurusan dengan pemegang saham, Anda mungkin tidak menghabiskan banyak waktu berkutat dengan yang namanya neraca, tetapi jika kita ingin memajukan usaha kita maka sebuah neraca sangat membantu kita menentukan apakah bisnis Anda menghasilkan keuntungan atau tidak.
Namun, tidak semua bisnis yang sedang menuju kesuksesan memiliki laba bersih yang besar. Ada banyak hal yang harus dibayar oleh para pemula – mulai dari membayar pinjaman bank hingga membeli peralatan baru dan menyewa ruang bahkan sebelum Anda menghasilkan uang pertama.
Untuk alasan ini, Anda mungkin ingin mempromosikan penjualan bersih Anda untuk menarik calon investor, karena merasa malu karena perusahaan Anda belum menghasilkan banyak uang.
Penjualan bersih menentukan apakah pelanggan benar-benar menginginkan apa yang Anda jual, dan informasi ini dapat diperkirakan dengan neraca Anda.
Pengertian Apa Itu Penjualan Bersih (Net Sale)
Apakah yang dimaksud dengan penjualan bersih atau net sale? Penjualan bersih mengacu pada total pendapatan penjualan perusahaan dalam periode fiskal tertentu setelah dikurangi tunjangan untuk barang yang hilang atau rusak, pengembalian, dan diskon penjualan.
Dengan kata lain, penjualan bersih adalah sisa hasil penjualan setelah semua pengembalian, diskon, dan tunjangan dihapus dari jumlah kotor.
Pendapatan penjualan bersih berbeda dengan pendapatan penjualan kotor . Pendapatan penjualan kotor tidak dikurangi dengan pengembalian, tunjangan, dan diskon.
Pendapatan yang ditampilkan di baris atas laporan laba rugi perusahaan adalah pendapatan penjualan bersih. Penjualan bersih pendapatan juga disebut net revenue, bersih penjualan, atau baris paling atas.
Apa Itu Neraca?
Neraca tidak menunjukkan angka penjualan yang berbeda. Neraca hanya menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas Anda. Aset, yang digambarkan di satu sisi, termasuk uang tunai sebenarnya yang Anda miliki.
Sedangkan kewajiban (liabilias), yang berada di sisi lain bersama dengan ekuitas pemegang saham, menggambarkan pinjaman bank dan hutang jangka panjang.
Neraca mengandalkan persamaan sederhana: aset = kewajiban + ekuitas pemegang saham.
Masuk akal jika Anda memikirkannya seperti ini: perusahaan harus membayar aset mereka. Ini bisa dilakukan dengan mengambil kewajiban, misalnya, mendapatkan pinjaman bank, atau dari kas investor, yang merupakan ekuitas pemegang saham Anda.
Angka-angka ini terkait erat di neraca. Jika Anda mengambil pinjaman bank, itu dipindahkan ke aset tetapi juga tercermin dalam kewajiban.
Hanya ketika pendapatan Anda lebih besar dari kewajiban Anda, maka pemegang saham mendapatkan lebih banyak nilai tambah pada ekuitas mereka.
Silahkan baca juga pengertian neraca, template neraca dan cara membuat neraca.
Ketahui Aset Anda
Untuk mengetahui penjualan bersih Anda di neraca, Anda harus melihat aset Anda. Ada dua jenis aset yang dimiliki perusahaan: aset jangka panjang dan aset lancar.
Aset jangka panjang termasuk peralatan dan tanah. Bukan itu yang kami cari, di sini.
Aset lancar termasuk kas, persediaan dan piutang. Piutang adalah uang yang harus dibayar perusahaan Anda melalui faktur daripada kartu kredit atau penjualan tunai. Ini adalah nomor yang kami cari.
Maka baca juga pengertian jurnal penyesuaian, contoh soal dan cara membuat jurnal penyesuaian.
Cara Sederhana Menghitung Penjualan Bersih Anda Dengan Neraca
Laporan laba rugi jauh lebih akurat untuk menghitung penjualan bersih Anda karena setiap penjualan tercatat. Meskipun demikian, Anda mungkin hanya memiliki neraca di depan Anda dan masih bisa mendapatkan ide yang cukup bagus.
Periksa kas dan saldo piutang untuk bulan tersebut, kemudian tambahkan dan kurangi dari jumlah bulan sebelumnya. Ini adalah perkiraan penjualan bersih Anda.
Misalnya, Neraca Anda menunjukkan Rp 1.000.000 tunai dan Rp 2.000.000 dalam bentuk piutang satu bulan. Bulan sebelumnya, Neraca menunjukkan Rp 100.000 dalam bentuk tunai dan Rp 1.000.000 dalam bentuk piutang. Dengan persamaan ini, Anda memiliki penjualan bersih sebesar Rp 1.190.000 untuk bulan tersebut.
Perhitungan sehingga mendapat penjualan bersih Rp 1.190.000 adalah sebagai berikut.
Bulan sekarang, total Rp 3.000.000 (Rp 1.000.000 + Rp 2.000.000) – Bulan sebelumnya Rp 1.100.000 ( Rp 100.000 + Rp 1.000.0000) = Rp 1.190.000.
Ini bukan metode yang sangat mudah karena mengasumsikan bahwa semua aset Anda saat ini masuk melalui transaksi penjualan sambil mengabaikan fakta bahwa pinjaman bank juga menjadi aset tunai segera setelah diperoleh.
Pastikan Anda memperhitungkan setiap inventaris yang dibeli, yang menurunkan aset tunai Anda, atau pinjaman yang diperoleh, yang meningkatkan jumlah aset tunai terlepas dari penjualannya, dalam periode yang Anda periksa. Ini akan memberi Anda angka yang lebih akurat.