Sistem autarki adalah sistem ekonomi yang dianut suatu negara untuk mencukupi semua kebutuhannya dari dalam negeri. Sistem ekonomi ini tidak melibatkan negara lain atau ikut terlibat dalam kegiatan perdagangan internasional.
Sistem ekonomi autarki dapat dikatakan sebagai ekonomi tertutup, di mana suatu negara tidak memiliki sumber dukungan, perdagangan, dan bantuan dari eksternal. Hal ini karena mereka telah mencapai tingkat swasembada tertentu.
Namun di era modern saat ini, sangat sedikit negara yang menganut sistem ekonomi autarki, tetapi masih banyak yang melakukan sistem perdagangan internasional terbatas. Berikut informasi lebih jelasnya tentang ekonomi autarki.
Apa itu Sistem Autarki?
Autarki mengacu pada negara yang menjalankan perekonomian untuk kemandirian. Negara memproduksi barang untuk konsumsi dalam negeri dan tidak mengekspornya. Mereka juga tidak impor barang dan jasa dari negara lain.
Sistem autarki adalah sistem ekonomi yang mewajibkan setiap penduduknya memenuhi kebutuhannya masing-masing tanpa bantuan daerah lain. Setiap daerah autarki memiliki tugas mencukupi kebutuhan sendiri agar dapat bertahan.
Sebenarnya sistem ekonomi autarki bukanlah fenomena baru, hal ini karena sistem ini pernah muncul beberapa kali dalam sejarah ekonomi. Namun, sistem ekonomi ini gagal beberapa kali karena mendatangkan banyak kerugian.
Autarki dianggap sebagai bentuk ekstrim dari nasionalisme dan proteksionisme ekonomi. Tujuan kebijakan autarki biasanya untuk mengamankan pasokan barang penting dan ingin mengurangi ketergantungan pada negara lain.
Swasembada pun tidak membuat negara tergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya ketika ada guncangan negatif pasokan di negara lain, maka tidak akan menyebabkan kelangkaan produk di pasar domestik.
Memahami Sistem Ekonomi Autarki
Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui sistem ekonomi autarki. Menurut sejarah, kebijakan sistem ekonomi ini pernah ada di Indonesia. Namun di zaman modern, ekonomi autarki hampir tidak pernah terdengar.
Menurut bahasa Yunani, autarki memiliki maksud mencukupi segala kebutuhan sendiri atau dikenal swasembada. Terbentuknya ekonomi autarki lebih mengutamakan kemandirian ekonomi, kebalikan dengan sistem ekonomi liberal.
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memungkinkan arus bebas barang dan jasa dapat diupayakan oleh negara. Sementara autarki, barang dan jasa hanya berputar di lingkungan domestik saja pada suatu negara.
Sistem autarki biasanya digunakan menggambarkan negara atau ekonomi yang memiliki tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada perdagangan internasional. Dengan kata lain, memilih melakukan kegiatan ekonominya di dalam negeri.
Para ekonom biasanya memakai konsep ekonomi autarki untuk menjabarkan beberapa konsep makro ekonomi, yaitu terkait dengan model aliran melingkar, neraca pembayaran, permintaan agregat, dan perdagangan internasional.
Faktor yang Mempengaruhi Autarki
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi suatu negara menerapkan sistem ekonomi autarki, salah satunya adalah faktor proteksionime. Autarki dianggap sebagai cara mempertahankan kekuasaan negara dari ancaman di luar batas negara.
Oleh karena itu, negara dengan sistem ekonomi autarki tidak ikut atau tidak berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Mereka memilih mengekstraksi sumber daya alam sendiri dan mengolahnya untuk kebutuhan dalam negeri.
Mereka juga tidak menjual produk ke luar negeri atau sebaliknya, termasuk tidak menerima investasi modal ataupun bantuan dari luar negeri. Hal ini sebagai upaya bentuk proteksi untuk menciptakan kemandirian secara ekonomi.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi negara dengan sistem autarki adalah nasionalisme ekstrim. Negara autarki memilih untuk melestarikan tatanan sosial dan budaya yang ada, tanpa ada intervensi dari luar negara manapun.
Berinteraksi dengan negara lain mungkin dapat mengakibatkan budaya asing masuk, hal ini bisa melebur budaya nasional dan menghilangkan identitas budaya bangsa. Hal ini juga berlaku pada aspek ekonomi negara dengan autarki.
Contoh Kasus dan Dampak Sistem Autarki
Contoh kasus autarki bisa ditemukan di Indonesia pada zaman dahulu kala, ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942-1945. Lalu, ketika menduduki Indonesia Jepang menerapkan sistem autarki maksudnya adalah apa?
Jepang menerapkan autarki di Indonesia maksudnya agar kebutuhan setiap daerah dapat dipenuhi sendiri. Pada awal pendudukan Jepang, Indonesia saat itu memang sedang lumpuh terutama sektor industri dan tambang akibat perang.
Namun, ketika kebijakan ekonomi autarki Jepang diterapkan di negara Indonesia. Dalam pelaksanaanya malah membuat masyarakat merasa terpuruk karena apa yang ada pada negara digunakan hanya untuk kebutuhan perang saja.
Berikut beberapa bentuk kebijakan pelaksanaan autarki oleh Jepang di Indonesia pada zaman penjajahan yang berdampak buruk yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
1. Dampak Buruk bagi Kehidupan Rakyat
Kebijakan ekonomi autarki Jepang di Indonesia berdampak buruk bagi kesejahteraan rakyat, di mana jumlah kematian semakin tinggi. Kondisi ini karena rakyat harus mencari kebutuhan sendiri dan beberapa diserahkan kepada Jepang.
2. Kegiatan Ekonomi hanya untuk Perang
Segala bentuk kegiatan perekonomian hanya ditujukan untuk perang, mulai dari hasil jual beli hingga kegiatan ekonomi makro atau mikro. Dampaknya kegiatan ekonomi domestik ini tidak ada perdagangan internasional antar negara.
3, Sumber Daya Alam hanya untuk Perang
Indonesia memang terkenal sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, sumber daya ini hanya sebagian kecil saja untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Sebagian besar sumber daya alam harus disetorkan kepada pihak Jepang.
4. Pemerintah Mengatur Sistem Ekonomi Negara
Segala bentuk kegiatan ekonomi harus diatur oleh negara. Artinya, segala bentuk kebutuhan menjadi tanggungan pemerintah Indonesia, mulai dari makanan, minuman, pendidikan, hongha kesehatan pun diatur oleh pemerintah.
5. Menutup Industri Hanya Lingkup Domestik
Saat penjajahan Jepang, negara tidak melakukan kerjasama apapun ataupun perdagangan internasional dengan negara manapun. Hal ini karena apa yang dimiliki oleh negara hanya diperuntukan untuk kebutuhan rakyat dan perang.
Contoh dan dampak ekonomi autarki di atas bisa menjadi gambaran tentang sistem ini. Artinya, sistem ekonomi ini tidak cocok untuk di Indonesia. Hal ini karena banyak produk kebutuhan Indonesia yang diimpor dari luar negeri.
Sistem Ekonomi Autarki di Dunia Modern
Pada dasarnya, sistem autarki di era modern saat ini jarang digunakan. Tetapi, kebijakannya masih diterapkan beberapa negara seperti Korea Utara. Negara ini membatasi hubungan dan menutup diri pada perdagangan internasional.
Meskipun demikian, Korea Utara tidak 100% menerapkan sistem ekonomi autarki. Negara ini masih memiliki perdagangan internasional dengan negara sekutunya seperti Rusia dan China, dengan melakukan ekspor dan impor barang.
Dengan begitu, sistem ekonomi autarki mungkin masih ada tetapi tidak sebagai negara, melainkan sebagai kelompok kecil saja. Suku di pedalaman mungkin masih mengadopsi sistem ini dan menutup diri dari lingkungan luar.
Mengingat, ada banyak sekali dampak yang dapat merugikan negara terutama masyarakat yang saling ketergantungan. Oleh karena itu, autarki tidak cocok diterapkan bagi negara dengan sistem ekonomi liberal atau ekonomi bebas.
Bahkan, sebagian besar entitas menemukan bahwa autarki hampir tidak mungkin tercapai dan justru malah dapat merugikan. Hal ini karena dapat menghambat pertumbuhan dan penguatan hubungan sektor ekonomi antar negara.
Hubungan Autarki dan Perdagangan Internasional
Dalam ilmu ekonomi modern, autarki bertentangan dengan perdagangan internasional yang menerapkan perdagangan bebas. Autarki dikenal sebagai sistem ekonomi tertutup yang tidak melibatkan adanya perdagangan internasional.
Hampir mustahil, bahkan sangat sedikit negara yang sukses melakukan berswasembada. Mengingat kebutuhan dan keinginan manusia sangat beragam. Oleh karena itu, mustahil memenuhinya hanya melalui produksi domestik saja.
Perdagangan internasional menjadi solusi untuk memenuhi segala permintaan terhadap berbagai produk, yang tidak dapat dihasilkan dari perekonomian domestik. Perdagangan internasiona menawarkan opsi lebih baik kepada warga negara.
Menerapkan sistem ekonomi autarki hanya akan membuat negara terisolasi, hubungan internasional pun terhambat tidak hanya dengan aspek ekonomi. Tetapi, kegiatan vital yang sangat erat hubunganya dengan kegiatan kemanusiaan.
Kesimpulan
Sistem ekonomi autarki di era serba terkoneksi dan teknologi canggih saat ini tidak cocok untuk diterapkan. Hal ini akan sangat merugikan pihak yang dieksploitasi besar-besaran yang tidak memberi keuntungan apapun bagi masyarakat.
Meskipun begitu, autarki dianggap dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri yang mempengaruhi ekonomi domestik. Negara dapat swasembada, serta dapat meminimalisir potensi ancaman dan juga masalah ekonomi lainnya.
Demikian penjelasan singkat tentang sistem autarki pada suatu negara dan faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi ini muncul. Dari contoh kasus di atas bisa diketahui dampak dari penerapan kebijakan ekonomi autarki bagi masyarakat.