Dalam penawaran dan permintaan kegiatan perekonomian terjadi yang namanya elastis sempurna. Apa itu elastis yang sempurna?
Elastis sempurna menunjukkan persentase tingkat penawaran maupun permintaan yang bisa dijadikan acuan perusahaan dalam mengambil perencanaan strategi pasar selanjutnya.
Lebih jelasnya, Anda bisa menyimak artikel berikut hingga selesai.
Pengertian Elastis Sempurna
Elastis sempurna ialah konsep kegiatan ekonomi yang bersifat elastis baik itu penawaran maupun permintaan.
Elastis yang sempurna dalam kegiatan penawaran ialah ketika perubahan penawaran tidak diakibatkan oleh perubahan harga produk barang atau jasa.
Sedangkan dalam permintaan elastis yang sempurna ini terjadi pada saat permintaan akan suatu barang mengalami perubahan meski harga barang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan alias harga tetap sama.
Dilansir pada laman Kemdikbud—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan permintaan elastis yang bersifat sempurna ini merupakan permintaan yang memiliki nilai koefisien elastis permintaan tak terhingga.
Di mana permintaan elastis ini terjadi pada saat barang yang diminta mengalami perubahan, meskipun harga barang tidak berubah baik turun atau naik harga.
Dalam buku yang berjudul Analisis Permintaan dalam Teori dan Praktik, Mara Judan Rambey dan DKK menyebutkan bahwa saat terjadinya elastis yang sempurna, barang dagang yang ditawarkan akan laku terjual sempurna (seluruhnya)
Sebagai informasi tambahan konon definisi elastis dalam lingkup ekonomi ini ditemukan pada abad ke-19 oleh seseorang yang bernamakan Alfred Marshall. Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Economics” (1890) ia menjelaskan definisi elastis.
Elastisitas pada Ekonomi didefinisikan sebagai variabel yang digunakan untuk mengukur angka persentase perubahan satu variabel ekonomi terhadap reaksi persentase perubahan lain.
Mekanisme Elastis Sempurna
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa elastis yang sempurna ini merupakan respon atas harga lengkap dan tak terbatas yakni perubahan harga yang menyebabkan kuantitas jatuh ke nol.
Sederhananya barang yang ditawarkan oleh pedagang atau pasar selalu memiliki banyak permintaan selama tidak mengalami perubahan harga barang.
Berbeda jika barang tersebut mengalami kenaikan meski sedikit sekali kenaikan yang terjadi misalnya tidak lebih dari 1%, maka ini akan sangat mempengaruhi permintaan pembeli (masyarakat). Hal ini akan membuat penawaran barang berubah bahkan mungkin bisa menjadi 0 penawaran.
Salah satu contoh barang umum yang termasuk pada elastisitas yang sempurna ialah sembako seperti beras, minyak gula dan lain sebagainya atau contoh lainnya ialah BBM—Bahan Bakar Minyak.
Seperti yang kita temui fakta di lapangannya, dimana saat harga-harga barang tersebut tetap stabil, maka permintaan dan penawaran tidak akan pernah habis, sementara jika mengalami kenaikan harga maka barang tersebut akan mengalami perubahan baik itu terhadap penawaran maupun permintaan yang elastisitas.
Faktor yang Menyebabkan Elastisitas Terhadap Harga Permintaan
Perlu diketahui bahwasannya elastisitas harga permintaan ialah acuan mengenai seberapa sensitifnya kuantitas barang yang diminta terhadap harganya. Setidaknya ada 8 faktor yang bisa menyebabkan permintaan elastisitas.
Ketersediaan Barang Substitusi
Ketersediaan Barang substitusi atau barang pengganti merupakan faktor utama yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan. Semakin tinggi ketersediaan barang pengganti, maka semakin tinggi potensi elastitasitas.
Hal ini karena masyarakat akan mudah beralih ke barang pengganti terutama saat produk mengalami kenaikan harga atau penurunan kualitas. Sebaliknya jika tidak tersedia barang substitusi, maka semakin kecil potensi elastisitasnya.
Prioritas Kebutuhan Masyarakat
Potensi elastisitas akan sangat rendah jika barang tersebut merupakan prioritas kebutuhan masyarakat.
Sebab terlepas dari kenaikan harga barang tersebut akan tetap dibeli untuk memenuhi kebutuhan utamanya semisalnya beras sebagai makanan pokok.
Angka Pendapatan Masyarakat
Angka pendapatan masyarakat yang tinggi memungkinkan potensi elastisitasnya. Sebab, masyarakat umumnya memperhatikan harga barang yang dibelinya.
Artinya produk yang mahal cenderung mengalami inelastic sebab tidak mewakili masyarakat luas yang memiliki kapitalisme pendapatan rendah.
Jangka Perubahan Harga Barang
Kemungkinan elastisitasnya juga dapat dipengaruhi oleh jangka perubahan harga barang yang terjadi, semakin lama tentunya semakin tinggi potensi elastisitasnya. Sebab dengan ini, mereka memiliki waktu untuk mencari pengganti dari barang tersebut.
Contoh sebagian besar produknya ialah BBM.
Loyalitas Brand
Loyalitas brand pun ikut mempengaruhi elastisitas permintaan barang. Itulah sebabnya bagi perusahaan dan bisnis diwajibkan untuk melakukan branding dan menanamkan brand awareness pada pelanggannya, sehingga bisa menciptakan loyalitas pelanggan pada brand Anda.
Loyalitas ini ini dapat menurunkan kepekaan pelanggan terhadap perubahan harga produk, sehingga yang terjadi adalah permintaan yang mengarah ke inelastis.
Kualitas Barang
Barang adiktif cenderung mengarah ke inelastic, misalnya produk barang alcohol, heroin dan rokok. Hal ini karena konsumen atau pelanggan memperlakukannya selayak kebutuhan, jadi mereka membelinya karena keterpaksaan terlepas dari perubahan harga yang terjadi.
Itulah sebabnya kualitas barang yang ditawarkan menjadi faktor lain yang mempengaruhi nilai elastisitas.
Selain itu beredarnya produk pun bisa menjadi faktornya, yang mana dengan semakin luas keberadaanya produknya maka semakin rendah potensi elastisitasnya.
Nah setidaknya itulah beberapa faktor yang menjadi pengaruh dari elastisitas barang. Selain dari poin faktor di atas, sebetulnya elastisitas juga dipengaruhi oleh siapa yang membelinya.
Faktor yang Menyebabkan Elastisitas Terhadap Harga Penawaran
Berbeda dengan elastisitas penawaran yang mana ini memiliki setidaknya 6 faktor yang mempengaruhinya di antaranya:
Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku bisa menjadi pengaruh elastisitas penawaran. Contohnya harga lukisan langka yang tidak memiliki pengaruh akan pasokan lukisan tersebut atau keterbatasan produksi emas.
Kompleksitas Waktu Produksi
Ada banyak ketersediaan barang yang dipengaruhi oleh kompleksitas proses produksi. Contohnya dapat ditemukan pada dunia industri tekstil yang mana dilandasi oleh tenaga kerja yang terampil dan ketersediaan fasilitas produksi yang mempengaruhi elastisitas industry tersebut.
Faktor Mobilitas
Ketersediaan mobilitas yang memadai dan optimal di dalam sebuah perusahaan maupun industri bisa membuat penawaran yang bersifat elastis.
Waktu Respon Permintaan
Jika produsen perusahaan memiliki banyak waktu untuk menindaklanjuti perubahaan harga produknya, maka akan semakin membuat penawaran menjadi elastis.
Selain dari poin diatas, faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran ialah adanya kehadiran inventaris dan kapasitas cadangan di sebuah perusahaan.
Yang mana ketika perusahaan memiliki kapasitas cadangan, maka ini akan menunjukan bahwa respon perusahaan lebih proporsional dalam kuantitas barang yang ditawarkan akan perubahan harga barang yang terjadi.
Setidaknya terhitung ada 6 faktor yang mempengaruhi potensi seberapa elastisitasnya penawaran produk atau barang oleh pasar.
Perhitungan Elastis Sempurna
Dalam Buku yang berjudul Principles of Economics Eight Edition Karl E. Case dan Ray C. Fair menyebutkan kurva permintaan elastis sempurna ditunjukan oleh garis Horizontal, yang mana ini menggambarkan bahwa kuantitas barang yang diminta turun ke titik 0 (nol) di harga tertentu.
Dikutip juga dalam website Lumen Learning, disebutkan permintaan elastis yang sempurna (tak terhingga) terjadi ketika persentase permintaan meningkat terhadap jumlah barang hingga tak terbatas pada saat mengalami penurunan harga.
Namun, ketika harga produk mengalami kenaikan harga maka akan mengalami penurunan bahkan hingga (0).
Hal ini karena para konsumen sangat reaktif dengan adanya perubahan harga barang tersebut.
Adapun perhitungan elastis yang bisa dilakukan dapat menggunakan rumus:
Rumus Elastisitas Penawaran
Es = x
Rumus Elastis Permintaan
Ed = x
Dengan Keterangan
Es: Elastisitas penawaran
ΔQ: Perubahan jumlah penawaran
ΔP: Perubahan harga
P: Harga mula-mula
Q: jumlah penawaran awal
Terkait gambaran perhitungannya bisa Anda simak contoh soal berikut ini
Pada saat unit barang pada harga Rp. 200.000 memiliki jumlah penawaran 50 unit. Kemudian barang mengalami penurunan harga menjadi Rp 150.000 dengan jumlah penawaran 30 unit. Maka berapa besar koefisien elastisitasnya?
Diketahui:
Harga awal barang (P) Rp. 200.000
Jumlah awal unit penawaran (Q): 50 unit
Perubahan harga barang (ΔP): Rp. 200.000 ‒ Rp. 150.000 = Rp. 50.000
Perubahan penawaran: ΔQ = 50 ‒ 30 = 20 unit
Dijawab Ed = x = x = 1,6
Penyelesaian tersebut pun dapat berlaku untuk perhitungan rumus soal elastisitas permintaan.
Penutup
Elastisitas sempurna merupakan istilah yang terjadi pada kegiatan perekonomian yakni permintaan dan penawaran. Elastisitas ini pun dipengaruhi oleh sejumlah faktor, nah setidaknya dengan menyimak penjelasan di atas, Anda bisa tahu langkah tepat untuk menindak lanjuti phenomena elastisitas ini.