Jika Anda berkecimpung dalam dunia bisnis, pasti tidak asing dengan istilah enterprise. Ya, enterprise adalah istilah yang sangat umum dalam bidang tersebut, terlebih jika sudah mencapai berskala besar. Banyak perusahaan juga kerap menyisipkan dan menerapkan istilah yang satu ini.
Ketika Anda sudah dalam tahap ingin melebarkan sayap atau meluaskan jangkauan bisnis, silakan simak pengertian, manfaat, penerapan dan contoh dari enterprise ini.
Enterprise Adalah
Singkatnya, enterprise adalah tindakan mengambil resiko dengan harapan memperoleh profit atau keuntungan yang lebih besar. Hal ini berlaku pada semua jenis bisnis, baik yang baru mulai atau yang sedang ingin berekspansi ke ranah yang lebih luas.
Jika masih memulai, seseorang akan melakukan tindakan enterprise misalnya dengan membeli bahan baku, menyewa ruko dan menggelontorkan sejumlah dana untuk marketing. Meskipun sangat beresiko, tapi si pemilik bisnis akan berusaha sebisa mungkin untuk tetap memperoleh keuntungan.
Berbeda halnya ketika sebuah bisnis sudah berkembang lebih besar dan ingin melebarkan sayapnya. Dalam kondisi semacam itu, sebuah bisnis bisa jadi akan membeli armada logistik, memperluas cabang dan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri.
Kedua jenis kondisi bisnis tadi sama-sama berani mengambil resiko dengan harapan mendapatkan profit dengan kadar yang lebih besar lagi.
Jika dilihat dari bidang yang dijalankan, enterprise setiap usaha tentu berbeda-beda. Misalnya perusahaan otomotif akan menerapkan enterprise untuk membeli mesin atau teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas produknya.
Berbeda lagi dengan bisnis yang bergerak di bidang logistik atau pengiriman, ia akan mengambil resiko untuk membeli kendaraan baru. Bisa jadi kendaraan tersebut memiliki teknologi terkini atau berkapasitas lebih besar.
Banyak perusahaan menerapkan hal ini. Mereka berani mengambil resiko yang besar untuk mengembangkan usahanya. Padahal, jika tidak mengambil langkah enterprise inipun, perusahaannya tetap menghasilkan keuntungan. Jadi, seberapa penting langkah enterprise ini bagi sebuah bisnis?
Seberapa Penting Enterprise dalam Bisnis?
Pihak yang mengambil resiko sebesar itu tentu sudah memperhitungkan banyak hal, meski pada kenyataannya tidak sedikit yang gagal dan berujung bangkrut. Pengalaman kebangkrutan orang lain bisa menambah tingkat resiko sebuah keputusan dalam bisnis.
Jadi, ketika Anda ingin mengambil langkah beresiko dalam sebuah bisnis, selalu pertimbangkan segala resiko yang ada. Dan sebelum mengambil keputusan, selalu pastikan bahwa apa yang Anda ingin beli atau tambahkan memang bermanfaat.
Nah, apakah penting langkah enterprise dalam bisnis? Jawabannya adalah sangat penting. Karena enterprise adalah salah satu hal yang membuat sebuah bisnis bisa berkembang jika berhasil dijalankan.
Hal itu seperti batu loncatan yang menghantarkan sebuah perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. Jika berhasil dilakukan, langkah beresiko ini dapat memberikan banyak keuntungan dalam bisnis, seperti:
- Efisiensi waktu
- Menekan angka pengeluaran
- Memperbesar angka produksi
- Kualitas produksi yang meningkat
- Mempermudah pekerjaan
- Meningkatkan kredibilitas sebuah usaha
- Dan lainnya
Langkah enterprise juga membuat sebuah bisnis bisa lebih bertahan, mengingat perkembangan dunia ini sangat dinamis. Sehingga langkah adaptasi sangat perlu untuk diterapkan.
Namun, tentu saja mengambil keputusan yang beresiko harus diimbangi dengan ilmu dan pengetahuan yang memadai. Dengan begitu, seseorang dapat menekan angka kegagalan dalam berbisnis.
Satu hal yang pasti adalah bahwa jika Anda ingin meningkatkan skala bisnis ke jenjang yang lebih besar, mengambil resiko dan memperjuangkannya adalah jawaban terbaik. Hal itu berarti berjuang sekuat tenaga dan berpikir out of the box.
Maka, jangan takut mengambil langkah yang beresiko jika itu memungkinkan Anda untuk melompat ke arah yang lebih baik.
Kerugian dalam Enterprise
Sebelumnya sudah sempat disinggung beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh jika ingin mengambil resiko dalam bisnis. Beberapa keuntungan seperti efisiensi waktu, menekan pengeluaran dan meningkatkan angka produksi bisa saja Anda rasakan.
Namun, karena enterprise adalah langkah yang cukup beresiko, tetap ada hal yang berpotensi merugikan Anda. Nah, berikut ini adalah kerugian yang bisa saja Anda alami jika Anda mengambil langkah enterprise.
Beresiko Gagal
Kegagalan adalah hal yang normal dalam mencoba hal yang baru. Dalam sebuah bisnis, terdapat banyak kasus kegagalan yang berujung kebangkrutan. Kondisi ini bisa terjadi karena tidak semua keputusan bisa dieksekusi dengan lancar.
Terlebih jika terjadi hal-hal yang di luar dugaan menghantam bisnis Anda, maka resiko kegagalan akan semakin membengkak. Seperti misalnya Anda mengambil hutang yang besar untuk mengadopsi teknologi produksi terbaru yang harganya cukup mahal.
Anda mau mengambil keputusan tersebut karena yakin mesin itu dapat mempercepat dan meningkatkan proses produksi. Namun tanpa disangka-sangka, terdapat bencana yang membuat penjualan Anda merosot bahkan berhenti.
Dampaknya merambat pada kegagalan perusahaan dalam mencicil hutang sekaligus bunganya. Dalam kondisi tersebut, resiko mengalami kegagalan bisa sangat besar sekali.
Tingkat Stres yang Tinggi
Sangat wajar jika Anda mengalami stres setelah mengambil keputusan besar. Karena merupakan hal yang baru, bisa jadi melakukan adaptasi merupakan hal yang sangat sulit. Terlebih jika dalam keputusan tersebut, Anda sudah menggelontorkan dana yang sangat besar.
Karena Anda tidak ingin gagal begitu saja, Anda pasti berpikir agar keputusan yang sudah dibuat dapat menghasilkan keuntungan lebih. Dalam memikirkan hal tersebut, Anda akan mengalami stres hingga sulit tidur.
Tingkat stres akan semakin tinggi jika terdapat hal-hal tak terduga yang menimpa Anda maupun bisnis Anda. Dalam menghadapi kondisi tersebut, sangat penting untuk mencari orang yang dapat membantu Anda keluar dari zona merah tersebut.
Menggelontorkan Dana yang Tidak Sedikit
Dalam memulai usaha atau mengembangkan skala bisnis, suatu hal yang mustahil jika Anda tidak membutuhkan uang. Setiap bisnis yang akan berjalan atau ingin berkembang pasti membutuhkan investasi dengan nilai yang seringkali tidak sedikit.
Tergantung keadaan Anda, hal ini bisa menjadi penghambat Anda dalam memulai atau tidak. Jika Anda bukan berasal dari keluarga kaya, hal ini bisa menjadi penghambat yang besar.
Namun jika Anda berasal dari keluarga yang berada, menggelontorkan dana untuk menambah nilai bisnis bukanlah hal yang sulit. Ya, bisnis membutuhkan modal yang kerap kali tidak sedikit sehingga Anda perlu memikirkan bagaimana cara mendapatkan modal tersebut.
Tidak Ada Kepastian
Berbeda dengan karyawan, seorang pengusaha memiliki resiko berupa ketidakstabilan dalam pendapatan. Bisa jadi hari ini ia mendapatkan penghasilan yang besar namun minggu depan tidak memperoleh penjualan sama sekali.
Jika karyawan melakukan kesalahan dalam produksi, ada kemungkinan perusahaan masih memberinya gaji penuh. Namun, seorang pengusaha dapat mengalami kebangkrutan ketika mengambil langkah yang salah.
Selanjutnya, ketika seorang karyawan terkena PHK, ada kemungkinan ia mendapatkan pesangon sebagai bekalnya dalam mencari pekerjaan baru. Hal ini tidak dapat dirasakan seorang pengusaha ketika kondisi bisnisnya sedang menurun dan bahkan bangkrut.
Membutuhkan Kerja yang Lebih Keras
Semua pekerjaan tentu membutuhkan kerja keras. Baik karyawan maupun pebisnis perlu bekerja dengan sangat keras dan rajin. Namun, biasanya karyawan memiliki jam kerja harian dan dapat diberi lebih jika jam kerjanya lebih panjang daripada jam kerja normal.
Hal ini kerap kali tidak diperoleh oleh seorang pengusaha yang mana untuk jangka waktu tertentu ia bisa bekerja hampir 24 jam sehari. Hal tersebut tidak diimbangi dengan penghasilan yang layak seperti karyawan.
Terlebih jika ia sudah mengambil langkah enterprise, tentu ia harus memperjuangkannya agar dapat memperoleh keuntungan sehingga investasinya tidak hilang begitu saja. Maka dari itu, tanggung jawab yang besar sangat dibutuhkan ketika Anda sudah mengambil keputusan yang besar juga.
Contoh Kasus Enterprise
Contoh kasus enterprise dalam bisnis adalah ketika perusahaan mengambil resiko untuk berinovasi dalam membuat gebrakan baru. Beberapa contoh enterprise yang diterapkan adalah seperti pengembangan produk atau layanan baru, memperluas ke pasar baru atau berinvestasi dalam teknologi baru.
Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa semua bisnis perlu mengambil beberapa risiko agar dapat berhasil. Tanpa mengambil risiko, bisnis tidak akan pernah berinovasi atau tumbuh, dan pada akhirnya akan stagnan bahkan mundur.
Tentu saja, tidak semua risiko sama, dan beberapa di antaranya lebih mungkin mengarah pada kesuksesan daripada yang lain. Penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati risiko yang Anda ambil dan memastikannya sejalan dengan tujuan bisnis Anda secara keseluruhan.
Menerapkan enterprise memang dapat memberi resiko yang besar seperti yang sudah kami singgung sebelumnya. Namun di sisi lain, keputusan ini juga dapat memberi kesuksesan besar dalam bisnis Anda.
Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, bisnis Anda dapat mencapai hal-hal yang hebat.
Jenis Enterprise
Setidaknya terdapat tiga jenis enterprise yang kerap diterapkan, berikut jenis dan penjelasannya.
Tunggal/Solo
Enterprise jenis solo atau tunggal ini yang paling banyak diterapkan. Biasanya, pihak yang menerapkan tipe ini masih dalam tahap merintis sehingga belum berani dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Dengan begitu, beberapa aspek seperti belanja, pengeluaran, mengisi faktur pajak dan memutuskan untuk mengembangkan usaha masih diurus sendiri. Karena masih berskala kecil, bisnisnya pun belum dituntut pajak perusahaan.
Partnership
Sesuai namanya, partnership berarti seorang pebisnis sudah memiliki rekan bisnis yang membantunya dalam mengurus banyak hal. Dalam menjalin partnership atau kemitraan ini, tidak selalu bisnisnya sudah dalam tahap besar.
Ada beberapa orang yang menjalin hubungan bisnis dengan teman dekatnya sehingga mereka berdua memiliki komitmen untuk membagi tanggung jawab. Selain itu, pajak yang ditanggung sama seperti tipe solo sehingga tidak memberatkan biaya operasional.
Perseroan Terbatas
Jika mendengar istilah perseroan terbatas, apa yang terlintas dalam benak Anda? Bisa jadi bisnis yang sudah berkembang menjadi perusahaan besar terlintas dalam benak Anda. Ya, jawaban itu tidaklah salah.
Karena jika sebuah bisnis sudah mencapai tahap perseroan terbatas, maka sistem yang berlaku sudah komplek dan pemilik bisnis tidak dapat mengatasinya sendirian. Jika berbicara soal pajak, tentu saja akan dituntut pajak korporasi.
Kesimpulannya
Memulai bisnis Anda sendiri bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, tetapi juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan berbisnis Anda dituntut untuk melakukan riset, merencanakan dengan hati-hati, dan bekerja keras. Semua proses tersebut membuat Anda dapat meningkatkan peluang sukses.
Sekian artikel dari kami mengenai enterprise, semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa cek artikel kami yang menarik lainnya.