Desain produk menjadi salah satu bagian yang tidak kalah penting dalam pemasaran produk. Desain produk yang berkualitas unik dan menarik bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan.
Dalam membuat desain produk tentunya ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan. Lebih jelasnya terkait bagaimana membuat desain yang menarik, Anda bisa menyimak penjelasannya di sini.
Apa Itu Desain Produk?
Banyak ahli bisnis yang menyetujui definisi desain produk sebagai proses mengidentifikasi peluang pasar, mendefinisikan kebutuhan dan masalah pengguna, mengembangkan solusi masalah, serta memvalidasi solusi dengan pengguna nyata.
Desain produk didefinisikan juga sebagai proses merancang produk sesuai kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis untuk menciptakan produk yang sukses secara konsisten.
Perancangan yang dimaksud meliputi proses membuat ide, pengembangan, dan penyempurnaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi solusi masalah.
Desain produk dapat menentukan apakah konsumen menyukai penggunaan produk tersebut atau tidak.
Proses mendesain produk yang efektif bisa membuat produk berkualitas menjadi tampak lebih hebat. Sebaliknya, jika Anda mendesain produk dengan buruk, maka ide yang tertuang dalam produk bisa rusak, sekalipun ide yang menjanjikan.
Tujuan utama dari desain produk adalah menciptakan sesuatu untuk menarik konsumen, sehingga mereka melakukan pembelian dan menggunakan produk tersebut.
Pada intinya, desain produk merupakan strategi untuk mengelola berbagai fitur dan manfaat produk secara khusus untuk disajikan kepada pelanggan.
Manfaat Desain Produk
Ketika pelaku bisnis melakukan investasi pada desain produk yang baik dan menciptakan sesuatu dengan melibatkan pengguna/konsumen pada semua tahapan rancangannya, maka akan berdampak pada indikator ROI yang tinggi.
Artinya, jika pelaku bisnis fokus terhadap desain produk pengguna, mereka bisa menciptakan peluang besar untuk memperoleh kesuksesan produk dibandingkan brand lainnya.
Lebih dari itu, berikut ini rangkuman manfaat dari desain produk:
Meningkatkan Daya Saing
Mendesain produk dengan sekreatif mungkin dapat meningkatkan daya saing. Yang awalnya bukan apa-apa, brand bisnis bisa berubah menjadi kompetitor yang ditakuti dengan melakukan desain produk.
Meskipun ada beberapa pesaing yang mungkin mengikuti desain produk Anda, ini bukanlah suatu alasan untuk menyerah. Cobalah untuk terus berpikir sekreatif mungkin dalam memodifikasi desain produk, sehingga Anda bisa menciptakan diferensiasi yang tidak dapat ditiru oleh pesaing lainnya.
Tonjolkan ciri khas produk agar bisa dibedakan dengan mudah dari produk pesaing lainnya.
Membangun Image Brand
Dengan desain yang baik, perusahaan bisa meningkatkan brand image yang lebih baik di mata publik. Semakin bagus produk yang dihasilkan, maka semakin baik citra yang dimiliki perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga bisa membuat perbedaan pada produknya di pasar, dan membangun komunikasi yang sesuai dengan target konsumen.
Meningkatkan Penjualan Produk
Dengan adanya desain, para pelanggan akan lebih tertarik, hal inilah yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian produk.
Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa mempertimbangkan bagaimana konsumen akan menggunakan produk/layanan yang dihasilkan.
Apabila desain yang dibuat sangat membosankan, peluang membeli dan menggunakan produk Anda akan lebih kecil, bahkan mungkin tidak terlihat sama sekali.
Sebaliknya, desain unik bisa membuat pelanggan penasaran dengan produk yang ditawarkan. Alhasil, pelanggan akan berdatangan untuk mencoba menggunakan produk tersebut.
Bahkan, desain pun ikut terlibat dalam membangun kepercayaan konsumen. Dengan demikian, pelanggan tidak akan berpaling ke brand lain, sehingga perusahaan bisa menerima banyak keuntungan.
Menurunkan Biaya Produksi
Desain bisa meningkatkan efisiensi produktivitas, sehingga memungkinkan Anda untuk mengalokasikan anggaran ke bagian lain yang tidak kalah penting.
Jika produk memiliki desain sederhana dan fungsional, maka proses produksinya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Dengan begitu, proses manufakturnya dapat berkurang secara substansial, sehingga biaya produksi berkurang.
Singkatnya, desain memungkinkan Anda untuk menekan anggaran produksi dan promosi dalam mendapatkan pelanggan baru. Hal inilah yang membuat perusahaan bisa mendapatkan banyak keuntungan.
Faktor Penentu Kesuksesan Produk
Salah satu faktor yang dapat menentukan kesuksesan produk adalah desain. Sebab, desain menjadi aspek pertama yang dilihat oleh konsumen.
Semakin kreatif dan unik desain produk yang ditawarkan, maka semakin unggul di mata konsumen. Hal ini akan memancing banyak konsumen untuk tertarik menggunakan produk Anda.
Desain juga bisa meningkatkan image produk yang berkualitas, sehingga bisa memantapkan sasaran untuk menggunakan produknya.
Tujuan Desain Produk
Desain produk memiliki tujuan utama untuk menciptakan sesuatu yang diinginkan oleh konsumen atau segmen pasar yang ditargetkan.
Oleh sebab itu, Anda harus mempertimbangkan keinginan pengguna, tujuan konsumen, konteks dan merancang produk agar berfungsi dengan baik bagi mereka. Adapun tujuan lain dari desain produk, ialah:
- Meminimalisir kegagalan yang bisa terjadi dalam produktivitas
- Memilih metode yang ekonomis dan terbaik
- Menentukan spesifikasi/standarisasi suatu produk
- Memperhitungkan biaya dan menentukan harga produk
- Mengidentifikasi kelayakan produk
- Menghasilkan produk yang bermutu dan bernilai jual tinggi
- Memproduksi produk dengan bahan baku yang efisien dan biaya yang terjangkau, tanpa mengurangi kualitas dan nilai jual produk.
Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk
Berikut 5 aspek yang dapat mempengaruhi desain produk:
Fungsi atau Kegunaan Produk
Pelaku bisnis harus bisa memahami fungsi dan kegunaan dari suatu produk yang dihasilkan. Pelaku bisnis bisa melakukan riset dari berbagai sumber, termasuk mengamati kompetitor lain yang memiliki produk sama.
Standar dan Spesifikasi Desain
Faktor lain yang mempengaruhi desain produk ialah standar dan spesifikasi desain. Hal ini meliputi keseluruhan bagian produk, seperti material pembuatan, desain warna produk, atau ukuran produk. Bagian-bagian ini bisa menjadi gambaran dari suatu produk.
Contohnya desain produk untuk edisi musim semi menggunakan warna desain jingga dan kuning.
Tanggung Jawab Produk
Para pelaku bisnis maupun produsen memiliki kewajiban untuk memberikan desain dengan kualitas terbaik. Sebab, mereka bertanggung jawab atas kenyamanan dan kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya.
Pada bagian ini, produsen harus bisa memberikan garansi kepuasan bagi para konsumennya.
Harga dan Volume Produk
Faktor lain dari desain produk ialah harga dan volume dari suatu produk. Harga produk berkaitan dengan jumlah produksi, semakin banyak jumlah barang yang diproduksi, maka semakin murah harga produknya. Sedangkan volume berkaitan dengan ukuran dari produk yang ditawarkan.
Bentuk Dasar Produk
Prototype atau bentuk dasar ialah model produk awal sebelum proses produksi. Prototype adalah gambaran dari bentuk dan fungsi produk secara jelas, sekaligus gambaran pada perubahan desain produk jika uji percobaannya lulus.
Langkah-langkah dalam Proses Desain Produk
Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam proses mendesain produk, di antaranya:
Menetapkan Visi Produk
Apa yang Anda inginkan dari produk yang dihasilkan? Nilai apa yang ingin ditanamkan pada produk tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi salah satu penentu visi sebuah produk.
Anda harus memikirkan strategi dan visi secara matang untuk meningkatkan penjualan sebuah produk melalui desain.
Produk yang baik adalah produk yang bisa menjadi solusi dan membantu konsumen untuk mengatasi permasalahannya.
Melakukan Riset Produk
Proses riset bisa memperkuat visi produk yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Selain itu, melakukan riset juga bisa menjadi penentu proses selanjutnya, khususnya pembuatan ide dan konsep produk. Untuk melakukan riset, Anda bisa melakukannya dengan survey atau interview langsung ke konsumen.
Membuat Ide dan Konsep Produk
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ide dan konsep awal dari sebuah desain bisa didasarkan pada visi dan hasil riset yang sudah dibuat sebelumnya. Proses ini akan menjadikan ide yang abstrak menjadi desain yang lebih riil.
Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan dalam pembuatan ide, seperti sketching, storyboard, atau wirefarming.
Jangan ragu untuk menghasilkan banyak ide dan konsep, selanjutnya Anda tinggal memilih desain yang cocok di antara ide yang sudah dibuat sebelumnya.
Membuat Prototipe
Prototype adalah contoh dari desain yang ingin Anda buat. Membuat prototype memungkinkan Anda untuk melakukan uji coba sebelum produk selesai dibuat, dan melihat reaksi para pengguna sebelum masuk ke langkah selanjutnya.
Ide yang Anda buat bisa langsung diimplementasikan pada prototype. Di sini Anda harus bisa menciptakan sebuah desain sebagai solusi produk. Di tahap ini pula Anda bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari ide dan konsep yang sudah dibuat.
Anda bisa langsung memperbaiki kekurangan tersebut sebelum melakukan tes dan validasi produk.
Dalam membuat prototype, Anda bisa membuat desain sesuai dengan respon yang diinginkan dari para pengguna, baik itu desain sederhana ataupun desain dengan ketelitian tinggi.
Tes Desain Produk
Prototype yang sudah Anda buat sebelumnya bisa langsung diluncurkan untuk dilakukan pengetesan kepada publik atau audiens. Di mana Anda harus mendapatkan respon dari audiens secara luas.
Melakukan tes desain, dapat membantu Anda untuk mengetahui mana kekurangan dan kelebihan yang ada pada desain produk tersebut.
Jika desain prototype yang Anda buat memiliki ketelitian tinggi, Anda bisa mendapatkan respon konsumen dari segi fungsi/kegunaan dan workflow.
Sebaliknya, jika desain prototype yang Anda buat sederhana, Anda bisa melakukan validasi seluruh konsep rancangan produk, dan membantu Anda untuk memantapkan respon pengguna dari segi konsep.
Hal ini akan membantu Anda untuk membuat prototype dengan ketelitian yang lebih tinggi untuk melakukan validasi ulang terkait kegunaan produk.
Cara ini lebih efisien meskipun bisa memakan banyak waktu, dibandingkan dengan melakukan revisi secara berulang.
Peluncuran Produk
Setelah mengetes dan memvalidasi desain produk, selanjutnya Anda bisa meluncurkan desain. Dalam peluncuran produk, Anda akan bekerjasama dengan tim marketing.
Anda harus memastikan semua nilai dan pesan yang tertanam pada produk sudah sesuai, konsisten, dan akurat sebelum melakukan peluncuran.
Tidak berhenti pada peluncuran produk, untuk membuat para pengguna terus mengingat dan menggunakan produk, maka Anda harus melakukan update atau pembaruan.
Pembaruan ini dilakukan sesuai dengan ulasan, kritik, dan saran yang diberikan oleh setiap pengguna. Oleh sebab itulah, pelaku bisnis harus bisa menjalin interaksi dengan penggunanya secara baik.
Contoh Desain Produk yang Baik
Untuk membuat desain produk yang baik, setidaknya ada tiga tips yang bisa Anda lakukan, yakni membuat desain yang sederhana, memilih warna cerah dan berbeda, serta menggunakan gambar yang unik.
Agar lebih bisa menginspirasi, Anda bisa melihat contoh desain di bawah ini: