Funneling marketing merupakan strategi penting bagi bisnis untuk mendapatkan konsumen atau pembeli yang berpotensi besar untuk keuntungan bisnis. Strategi ini pun dilakukan melalui sejumlah tahapan.
Agar lebih jelas, Anda bisa mempelajari strategi ini di dalam ulasan artikel berikut
Funneling Marketing Adalah
Funneling atau Funnel merupakan bagian penting dari Customer Journey.
Hal ini dapat membantu bisnis untuk mengenali sejauh mana leads atau prospek pada Customer Journey.
Marketing funnel dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat ketertarikan (interest) yang dimiliki pelanggan terhadap produk sekaligus tahapan dalam melakukan pembeliannya.
Proses Funnelling Marketing tidak luput dari tahapan berikut ini:
- Menarik perhatian calon pembeli dengan pengenalan brand dan produk,
- Menyaring calon pembeli dengan proses pertimbangan pembeli terhadap produk
- Memberikan penawaran untuk membuat pelanggan melakukan pembelian dan menilai hingga;
- Mengkonversi calon pembeli menjadi pelanggan aktif dari produk brand tersebut.
Neil Patel menyebutkan bahwa marketing Funnel ini memiliki prinsip yang sama seperti corong.
Corong yang dimaksud disini menunjuk pada jumlah orang yang terlibat dalam setiap tahapan marketing.
Seperti yang kita lihat bentuk corong ini memiliki lebar yang semakin menyempit di bagian bawahnya.
Pada awal proses promosi atau perkenalan produk, mungkin akan ada banyak orang yang tertarik.
Namun, seiring dengan mengenali spesifikasi atau informasi produk secara lebih jauh dan mendetail, orang-orang yang tertarik akan semakin berkurang.
Di sini akan terlihat mana saja orang yang benar-benar tertarik dan menyukai produk yang ditawarkan tersebut.
Meski orang-orang yang tertarik dengan produk brand Anda sedikit, tetapi orang-orang ini akan memiliki potensi dan peluang besar sebagai konsumen produk Anda.
Dalam pemasaran, istilah Funnel Marketing memiliki cakupan yang luas mulai dari corong pemasaran, corong konversi atau corong penjualan yang digunakan untuk mengoptimasi konversi.
Pentingnya Funnel Marketing
Funnel Marketing merupakan strategi pemasaran yang sangat penting dalam mendapatkan konsumen loyal dan aktif.
Bisnis tanpa strategi marketing yang tepat dan efisien dapat membuat pemasukan bisnis menjadi menurun atau bahkan hilang.
Dengan marketing funnel, pelaku bisnis dapat memahami bagaimana karakter calon pelanggan dalam mengenali dan menilai produk yang ditawarkan.
Dengan begitu, potensi calon pelanggan untuk memutuskan pembelian produk akan semakin besar.
Lebih dari itu, implementasi marketing funnel memiliki sejumlah peran penting dalam bisnis, yakni:
- Membantu bisnis untuk mengukur tingkat minat dan ketertarikan pelanggan terhadap bisnis (produk atau layanan jasa) yang ditawarkan
- Membantu bisnis untuk mengetahui di tahap mana pelanggan mengambil keputusan pembelian
- Menyesuaikan strategi marketing berdasarkan tingkat minat pelanggan, sehingga dapat memaksimalkan strategi marketing yang direncanakan sebelumnya
- Meningkatkan loyalitas dan penilaian pelanggan terhadap bisnis
- Alat untuk meningkatkan efisiensi dan menekan pengeluaran biaya dengan pelayanan pelanggan secara efektif dan terorganisir.
- Meningkatkan potensi konversi pada setiap tahapan customer journey.
- Mengurangi tingkat churn rate atau kata lainnya kehilangan pelanggan.
- Mendapatkan feedback dari pelanggan untuk memperbaiki produk/jasa yang ditawarkan
Inilah Manfaat Implementasi Marketing Funnel
Selain dari alasan pentingnya penerapan marketing ini, Anda pun bisa memperoleh dampak positif dari marketing funnel untuk bisnis yang dikelola.
Dimana setidaknya ada 3 manfaat yang dimaksud, antaranya:
Menciptakan Perjalanan pelanggan Sederhana
Manfaat pertama dari marketing funnel ialah menyederhanakan perjalanan pelanggan serta membuat perusahaan lebih mudah dalam mengikutinya.
Pakar pemasaran sendiri menuliskan banyak model perjalanan pelanggan, akan tetapi model yang paling banyak digunakan ialah model AIDA.
Adapun model AIDA sebagai perjalanan pelanggan ini antaranya:
- Attention—Perhatian: pelanggan akan menyadari dan mengenali produk/jasa bisnis Anda ketika mereka memiliki kebutuhan tertentu
- Interest—Minat: Pelanggan mulai menunjukkan perilaku minat pada produk/jasa yang Anda tawarkan
- Desire—Keinginan: Pelanggan memiliki kebutuhan (keinginan) atas produk/jasa Anda
- Action—Tindakan: Pelanggan bertindak melakukan pembelian produk Anda
Setiap perjalanan membutuhkan pendekatan terhadap produk/jasa dan pesan yang unik.
Tanpa adanya pendekatan dan langsung memulai melakukan pembahasan harga dan paket bisa merusak kesan terhadap bisnis Anda, apalagi saat pelanggan belum benar-benar mengenali produknya.
Dengan Funnel Marketing, pelaku bisnis sangat terbantu untuk melakukan pemetaan proses keputusan pelanggan.
Meningkatkan Waktu dan efektivitas
Strategi Funneling dilakukan dengan tujuan untuk memastikan distribusi antara penjualan dan pemasaran yang efektif sebagai bentuk upaya dalam menghemat waktu dalam pengelolaan bisnis.
Dengan adanya sistem funneling otomatis, komunikasi dan situs website dapat dipastikan berkontribusi dalam aliran prospek konstan selama 24 jam.
Departemen pemasaran bisa fokus terhadap komunikasi marketing corong. Begitupun dengan departemen penjualan, mereka dapat menghabiskan waktunya dengan efisien dalam proses akhir perjalanan pelanggan dan funneling Anda.
Memberi Masukan dan Informasi
Funneling marketing dapat membantu bisnis dalam memberikan masukan dan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Sadar atau tidak kebanyakan pelanggan membutuhkan bantuan dalam mengambil pilihan tepat terhadap produk yang dibelinya.
Setidaknya dengan saran dan informasi dari hasil implementasi strategi ini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada saat yang sama ketika perusahaan menawarkan produk sebagai solusi yang dicarinya.
5 Tahapan Marketing Funnel
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pelaksanaan strategi marketing funnel mencakup pada 5 tahapan, yang mana antaranya:
Awareness—Kesadaran
Tahap pertama adalah awareness. Proses ini fokus pada bagaimana Anda memperkenalkan atau mempromosikan produk tersebut kepada calon pelanggan, sehingga dapat menanamkan kesadaran (awareness) pada calon pelanggan.
Di tahap ini, konsumen dibuat sadar atas barang atau layanan jasa melalui iklan atau promosi kampanye yang dilakukan pelaku bisnis.
Interest—Ketertarikan
Interest (ketertarikan) merupakan tahap yang berfokus pada bagaimana calon pelanggan dapat tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.
Bagian yang harus Anda perhatikan dalam proses tahapan ini ialah mengenai seberapa besar benefit dari produk yang Anda tawarkan kepada pelanggan.
Ketika pelanggan mulai tertarik, mereka akan mencari informasi lebih jauh mengenai produk/jasa tersebut.
Consideration—Menimbang
Consideration adalah tahap di mana pelanggan mulai melakukan pencarian informasi terkait produk yang diinginkan.
Kemudian mereka akan melakukan perbandingan produk tersebut dari satu merek dengan merek lainnya.
Oleh karena itu, Anda harus fokus dalam memaksimalkan kualitas dan benefit produk/jasa yang ditawarkan.
Dengan demikian calon pelanggan memiliki ketertarikan dengan produk yang ditawarkan.
Purchase/Conversion/Decision—Action
Setelah melakukan perbandingan, maka calon pelanggan akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
Tahap di mana konsumen memutuskan untuk membeli produk disebutkan juga dengan sejumlah istilah, mulai dari purchase, conversion dan decision (tindakan mengambil keputusan)—Action (mengambil tindakan membeli).
Jika sudah berada di tahap konsumen memutuskan untuk membeli produk, maka artinya mereka sudah percaya dengan produk yang Anda tawarkan.
Mereka sudah menilai bahwa produk yang Anda tawarkan adalah solusi terbaik.
Retention dan Advocacy
Selain dari keempat tahap utama tersebut, ada dua tahapan lain yang masih disebut sebagai bagian dari Marketing Funnel yakni Retention dan Advocacy (testimonial).
Retention atau yang lebih dikenal dengan repeat order. Tindakan ini merupakan hasil dari kepuasan pembelian pertama, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan repeat order (pembelian berulang).
Ketika pelanggan merasa puas dengan produk/jasa yang ditawarkan, mereka akan menjadi pelanggan aktif dan loyal.
Bahkan, tak segan-segan mereka akan memberikan ulasan atau testimoni (Advocacy) dan mereferensikan kepada banyak orang terutama temannya.
Jika sudah di tahap ini, maka marketing funnel berhasil memberikan potensi pemasukan yang meningkat.
Tips Memaksimalkan Strategi Funneling Marketing
Dalam memaksimalkan strategi funnel, ada beberapa tips yang harus diperhatikan yakni:
Berorientasi terhadap Pelanggan
Kunci berorientasi pada pelanggan ialah memahami dan melakukan pendekatan agar terhubung secara emosional dengan pelanggan.
Anda harus mengenali karakter dan minat pelanggan dengan secara tepat untuk bisa menawarkan informasi yang dibutuhkan dengan tepat.
Mendengarkan Pendapat Pelanggan
Pastikan Anda mendengarkan pendapat dari para pelanggan atau calon pembeli.
Pendapat mereka bisa menjadi acuan strategi funneling marketing.
Misalnya dengan melakukan survey kepada konsumen, bertanya tentang yang dibutuhkan atau apa yang sedang dipikirkannya.
Pengalaman dan Pelanggan
Agar strategi marketing ini dapat terlaksana dengan maksimal, maka Anda perlu meningkatkan pengalaman merek dengan segala cara, mulai dari eksis di berbagai platform, melakukan kampanye promosi ataupun hal-hal positif yang memberikan pengalaman bisnis menjadi meningkat.
Anda bisa memanfaatkan platform media sosial untuk eksis dan melakukan promosi.
Akun media sosial bisnis yang dibuat harus dikelola dengan baik, semisalnya melakukan optimasi akun profil, menghadirkan konten gambar, video atau kata-kata (quotes) yang menarik.
Memanfaatkan Digital Marketing
Digital marketing adalah bagian yang tidak kalah penting dalam melakukan pemasaran bisnis di saat ini.
Anda bisa mengandalkan strategi SEO atau konten media sosial.
Hal ini akan membantu bisnis Anda dijangkau oleh banyak pelanggan.
Semakin banyak orang yang menemukan produk bisnis Anda, semakin besar potensi funneling dalam menggaet banyak pelanggan yang loyal.
Memetakan Perjalanan Pelanggan
Langkah lain yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan strategi funneling ialah dengan memetakan perjalanan pelanggan saat interaksi dengan bisnis Anda.
Dimulai dari perkenalan dengan produk/jasa yang Anda tawarkan, melihat foto atau gambaran produk, melakukan pembelian hingga di tahap apa yang dilakukan pelanggan setelah melakukan transaksi.
Dalam memetakan perjalanan pelanggan haruslah memiliki relasi dengan tujuan bisnis Anda sendiri.
Manajemen Hubungan Pelanggan
Terakhir dalam meningkatkan marketing funnel, sebagai pelaku bisnis harus bisa memanajemen hubungan dengan pelanggan.
Menjalin interaksi dengan sebaik mungkin untuk menciptakan penilaian atau kesan baik di mata pelanggan.
Anda harus bisa menjaga dan memelihara hubungan dengan pelanggan secara konsisten.
Dalam poin ini, Anda tidak boleh mengabaikan pesan yang pelanggan kirimkan kepada Anda, agar tidak membuat penilaiannya menjadi buruk.
Hal bisa saja ini menyulitkan Anda untuk menghubunginya kembali.
Demikianlah pembahasan terkait funneling marketing yang dapat Anda pelajari dan aplikasikan pada bisnis yang dikelola.