Perlu diingat, bahwa perkembangan teknologi semakin pesat, hal ini mengharuskan industri dan bisnis untuk bisa beradaptasi terkhususnya di bidang Internet of Things.
Sebab, Internet of Things atau iot memberikan dampak yang cukup besar bagi dunia komersial.
Lantas, seberapa besar kemampuan IoT dalam mempengaruhi masa depan industri? Temukan jawabannya di sini.
Apa Itu Internet of Things
Internet of Things didefinisikan sebagai jaringan perangkat yang saling terhubung untuk mengumpulkan dan menukar data dengan sistem satu sama lain melalui internet.
Dengan kata lain, Internet of Things atau singkatnya IoT menggambarkan bahwa benda-benda (perangkat) di sekitar dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain dengan jaringan internet.
Perangkat yang dimaksud memiliki cakupan yang luas, mulai dari sensor lingkungan, lemari es pintar, kamera, pelacakan kebugaran dan perangkat elektronik sejenisnya.
Internet of Things memiliki persamaan sederhana dengan 3 elemen, yakni Sensor, Aktuator, dan Internet.
Dari persamaan ini kita dapat menangkap adanya korelasi langsung antara jumlah sensor maupun actuator dengan dampak akhirnya, yakni Internet of Things.
Singkatnya, dengan semakin banyak gadget pintar dalam sistem, maka semakin banyak manfaat yang bisa diberikan oleh IoT.
IoT diklaim dapat menjadi The Next Big Thing yang sangat mempengaruhi perubahan dunia termasuk industri perusahaan. Hal ini karena penggunaan perangkat IoT dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Tentunya bagi dunia industri khususnya e-commerce, fenomena ini bisa memberikan insight untuk memaksimalkan operasional bisnis sehingga bisa memperoleh keuntungan banyak.
Komponen dalam Ekosistem IoT
Dalam suatu ekosistem IoT perusahaan tidak hanya memerlukan perangkat pintar saja, tetapi juga berbagai unsur pendukung lain di dalamnya.
Adapun unsur pembentuk Internet of Things alias IoT ini antaranya:
Artificial Intelligence
Kecerdasan Buatan atau kata lainnya Artificial Intelligence merupakan sistem kecerdasan manusia yang diimplementasikan dalam mesin. Hal ini dilakukan agar mesin dapat berpikir dan berperilaku layaknya manusia. AI memiliki beberapa cabang sekaligus dalam industri, salah satunya Machine Learning.
Mengingat semua mesin IoT dapat menjadi mesin pintar, maka alat tersebut dapat mempengaruhi aspek kehidupan, terkhusus dalam industri.
AI di sini memiliki tugas untuk mengumpulkan data, perancangan dan pengembangan algoritma, serta pemasangan jaringan.
Sensor
Selanjutnya ada sensor, yakni unsur yang membedakan antara mesin IoT dengan mesin canggih lain.
Di mana sensor dalam mesin dapat menentukan instrumen yang bisa mengubah mesin IOT dari pasif menjadi aktif dan dapat terintegrasikan.
Konektivitas
Komponen terakhir dalam ekosistem IoT ialah konektivitas atau koneksi antar jaringan.
Dalam dunia IoT memungkinkan Anda untuk bisa membuat jaringan baru, yakni jaringan yang dikhususkan untuk perangkat IoT itu sendiri.
Bagaimana Kemampuan IoT dalam Mempengaruhi Industri dan Perekenomian?
Setidaknya ada 5 aspek yang menjadi cakupan kemampuan IoT dalam mempengaruhi perekenomian, industri, dan bisnis, yakni:
Segalanya Menjadi Serba Cepat
Kemampuan IoT memungkinkan para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan operasional sehari-harinya secara cepat. Fenomena ini membuat pelanggan lebih menuntut efisiensi.
Contoh dalam kegiatan promosi bisnis atau kebutuhan inventori dengan mengandalkan software.
Semisalnya bisnis Anda terdapat kegiatan pengiriman barang, maka Anda bisa mencari perangkat IoT yang dapat menyediakan layanan atau fitur yang mendukung pengiriman cepat.
Mendapatkan Data yang Lebih Banyak dengan Mudah
Untuk membuat inovasi terbaru dalam menjalankan strategi marketing, maka perusahaan harus memantau datanya secara akurat terkait target pasarnya. Semisalnya dengan memiliki kontak konsumen, mengetahui nama konsumen yang setia, dan lain sebagainya.
Kemampuan IoT sendiri memungkinkan Anda untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, sehingga akan ada banyak data yang diperoleh untuk Anda pelajari.
Aksesibilitas ke data konsumen pun kian mudah seiring canggihnya IoT.
Sebab, perangkat ini juga mampu merekam perilaku konsumen dan memberikan saran terbaik.
Memungkinkan Bekerja Jarak Jauh dengan Mudah
Kemampuan IoT memungkinkan pegawai untuk mengerjakan tugas dan manajer dalam memantau pekerjaan karyawannya secara jarak jauh dan mudah.
Hal ini dapat terjadi ketika perangkat diatur dalam satu jaringan, sehingga memudahkan untuk mengatur segala sesuatu dari tempat jauh.
Pengeluaran Menjadi Lebih Hemat
Dengan adanya manajemen operasi yang dilakukan secara mudah dan akurat, tentunya barang-barang IOT ini dapat beroperasi secara independen.
Dengan begitu dapat menghemat sumber daya, termasuk energi, bahan baku, hingga keuangan.
Saat ini sudah banyak terjadi kasus di mana toko online memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan toko offline. Hal ini membuat banyak konsumen yang lebih memilih belanja secara online daripada di pasar.
Dari sini kita bisa menyimpulkan kemampuan IoT benar-benar bisa berdampak sebesar itu.
Jadi, Bagaimana Manfaat IoT bagi Perusahaan?
Kemampuan utama IoT dalam menghubungkan objek fisik dengan internet memberikan sejumlah manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh perusahaan.
Adapun manfaat yang dimaksud mencakup:
Produktivitas dan Efisiensi Perusahaan Menjadi Meningkat
Berkat kemampuan IoT, operasional bisnis maupun industri dapat bekerja menjadi lebih hemat.
Hal ini karena tugas sehari-hari karyawan dapat dilakukan secara otomatis dengan IoT, sehingga tenaga manusia bisa dialihkan untuk pekerjaan yang lebih komplek dan membutuhkan keterampilan khusus.
Contoh pekerjaannya adalah tugas yang membutuhkan pemikiran out of the box.
Hal ini dapat membuat jumlah pekerja dikurangi, pada akhirnya biaya operasi menjadi lebih hemat. Meski demikian, produktivitas dalam perusahaan tidak berkurang sama sekali.
Tingkat Efisien untuk Manajemen Operasi
Manfaat lain dari mengandalkan IoT ialah efisiensi manajemen operasi perusahaan menjadi meningkat.
Hal ini karena IoT memungkinkan perusahaan untuk mengontrol beberapa area bisnis dengan otomatis, semisalnya manajemen bahan bakar dan suku cadang dalam produksi, manajemen inventaris, hingga pelacakan pengiriman.
Penggunaan SDA Menjadi Lebih Maksimal
Membuat jadwal dan pemantauan otomatis dengan menggunakan bantuan sensor pada IOT memungkinkan perusahaan untuk menjaga efektivitas penggunaan SDA (Sumber Daya Alam) dan manajemen daya (Power Management), hingga konsumsi/penggunaan air.
Contohnya staff produksi dapat menghemat uang dalam gagal produksi dengan menggunakan teknologi produksi yang lebih berkualitas dan terotomatisasi secara akurat dengan bantuan IoT.
Meminimalisir Human Error
Tenaga dan energi manusia memiliki batasannya tersendiri, sehingga tidak dapat dipungkiri akan terjadinya Human Error.
Dengan mengandalkan bantuan Internet of Things, perusahaan bisa mengurangi risiko Human Error alias kesalahan manusia dalam aktivitas operasi bisnisnya.
Meningkatkan keselamatan dan Keamanan kerja Perusahaan
Dengan pemeliharaan sumber daya dan aset menggunakan bantuan Internet of Thing, maka keselamatan dan keamanan dapat dipastikan lebih terjamin.
Di mana perusahaan bisa mengatur integrasi teknologinya sesuai dengan SOP dan kebijakan perusahaan itu sendiri. Dengan demikian kondisi kerja menjadi lebih aman. Pada akhirnya pihak yang terlibat dalam perusahaan seperti investor, personel, atau mitra tertarik bekerja sama dengan perusahaan Anda.
Hal ini pun bisa meningkatkan reputasi perusahaan, sehingga dapat lebih dipercaya.
Meningkatkan Pengalaman dan Retensi Pelanggan
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kemampuan Internet of Things membantu perusahaan untuk mengumpulkan data pelanggan secara spesifik melalui perangkat pintar yang digunakannya.
Dengan memiliki data yang spesifik perusahaan dapat mempelajarinya lebih dalam, sehingga bisa memberikan solusi dan pelayanan yang jauh lebih baik.
Ketika pelanggan mendapatkan pengalaman terbaiknya, mereka bisa berpotensi menjadi loyalitas bagi perusahaan.
Terlebih dari berbagai kelebihan dan benefit yang ditawarkan oleh IoT, kenyataannya terdapat dampak negatif juga bagi perusahaan.
Dimana mengatur perangkat yang terintegrasi oleh IoT akan menjadi lebih rumit. Sebab, akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan pada perangkat yang digunakan.
Tentu saja tidak mudah untuk mengintegrasikan perangkat IoT dengan teknologi lama, sehingga membutuhkan biaya agar perangkat tetap update dengan software versi terbaru.
Contoh Kasus Dampak Internet of Things
Untuk memahami lebih jauh terkait seberapa besar Internet of Things dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara, bisa Anda amati pada sejumlah kasus yang dikutip dari sumatosoft di bawah ini:
- Meningkatkan efisiensi di berbagai industri dapat mempengaruhi jumlah pajak, baik langsung dan tidak langsung yang diterima pemerintah
- Perusahaan memiliki pengeluaran keseluruhan untuk pengembangan IoT senilai $159 miliar pada tahun 2021.
- Kemudian di tahun 2025 pengeluaran perusahaan diperkirakan akan mencapai $412 miliar di tahun 2025 dengan pertumbuhan senilai 26,7% per tahun.
- Menurut data Statista, pasar IoT diperkirakan akan meningkat menjadi lebih besar, sekitar lebih dari $621 miliar di tahun 2030
- Studi yang dilakukan Accenture mengemukakan bahwa IoT memiliki potensi peningkatan sebesar $14,2 triliun pada perekonomian global di tahun 2030. Di mana manufaktur dan layanan kesehatan menjadi dua industri dengan potensi terbesar.
- Berdasarkan laporan Mckinsey, aplikasi IoT akan berdampak pada ekonomi dengan total $3,9 triliun hingga $11,1 triliun dalam per tahun di tahun 2025
Kesimpulan
Internet of Things memiliki dampak yang begitu besar untuk kecanggihan teknologi di masa depan. Hal ini membantu industri dan bisnis melakukan manajemen operasional yang lebih maksimal, bukan hanya dari segi kecepatan saja, tetapi juga efektivitas dan biaya.
Namun terlepas dari kemampuan besar yang dimiliki IoT, Anda juga harus paham bahwa keterampilan yang memadai sangat dibutuhkan dalam mengelola penggunaan IoT, terutama jika terjadi kesalahan pemrograman.
Penggunaan IoT dalam bisnis dan perusahaan bisa dikelola dengan semaksimal mungkin sesuai kebutuhan. Yang pasti, binis harus bisa beradaptasi dengan kemampuan IoT ini.