Jurnal penutup merupakan bagian akhir dari keseluruhan tahapan dalam siklus akuntansi. Sekaligus sebagai step penutup dari keseluruhan periode akuntansi.
Kebanyakan orang mengira langkah terakhir dalam sebuah siklus akuntansi adalah pelaporan keuangan. Meski harus kita akui laporan keuangan memang tujuan utama dari penerapan sistem akuntansi, tetapi itu bukan tahapan akhir.
Dalam siklus akuntansi kita mengenal rangkaian pencatatan, penggolongan, akumulasi saldo, penyesuaian, ikhtisar kemudian pelaporan. Namun, setelah pelaporan kita juga melanjutkan siklus akuntansi pada tahapan penutupan dan penyiapan saldo awal periode berikutnya.
Kedua tahap terakhir ini yang kemudian terwujud dalam bentuk jurnal penutup dan jurnal pembalik. Keduanya tidak bisa Anda tinggalkan karena penting untuk proses pencatatan pada periode berikutnya.
Namun mengapa jurnal penutup ini kita perlukan? Apa pula sebenarnya perannya dalam keseluruhan siklus akuntansi? Lantas bagaimana cara tepat untuk menyusun jurnal penutup?
Memahami Konsep Jurnal Penutup
Dari sisi pengertian jurnal penutup adalah pencatatan transaksi tidak berwujud yang mengatur sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan sebagai persiapan siklus akuntansi periode berikutnya.
Tujuan utama dari penerapan ayat jurnal penutup adalah untuk memastikan sejumlah akun akan berada pada posisi 0 saat periode akuntansi berikutnya mulai. Karenanya dibuatlah jurnal khusus untuk menutup akun nominal sementara.
Selain akun nominal, jurnal ini juga menutup akun-akun yang berfungsi pada pembantu modal. Yang dimaksud dengan akun nominal adalah akun pendapatan dan akun biaya. Sedang akun pembantu modal adalah prive dan laba/rugi.
Karena perhitungan saldo akhir atas akun-akun tersebut hanyalah berdasarkan akumulasi aktivitas pada periode bersangkutan. Tidak boleh ada bagian dari aktivitas pada periode sebelumnya. Karena itu, nilai saldo awalnya harus pada angka 0.
Sementara itu nilai saldo akhir atas liabilitas (kewajiban), keseluruhan aset dan modal justru akan bersifat berlawanan dengan akun nominal dan akun pembantu modal.
Ketiganya harus menunjukan akumulasi keseluruhan nilai dari aktivitas akuntansi perusahaan sejak awal berdiri. Jadi saldo akhir di dalamnya sudah meliputi seluruh nilai dari akun tersebut sejak awal berdiri dan nilainya akan terus berkesinambungan.
Penjelasan lebih jauh terkait peran jurnal penutup
Peran utama dari jurnal penutup adalah untuk memastikan data yang tersedia dalam buku besar sudah siap untuk memulai periode akuntansi yang baru.
Karenanya beberapa akun yang sifat pendataannya harus terpisah dari periode satu dengan periode berikutnya akan dibuat menjadi 0. Sehingga nantinya saldo akhir pada periode akuntansi depan hanya menghitung seluruh aktivitas pada periode tersebut.
Penetapan dalam jurnal penutup ini sebenarnya merupakan bentuk kelanjutan dari pengakuan dalam laporan keuangan.
Karena sebenarnya akun nominal sudah diakui keberadaannya sebagai pembentuk laba rugi pada laporan laba rugi. Namun belum ada pengakuan atas pemindah bukuan pendapatan dan biaya ke dalam akun ikhtisar laba rugi.
Sementara itu, nilai dari ikhtisar laba rugi serta prive sudah diakui sebagai pembentuk modal aktual pada laporan perubahan modal. Hanya saja tidak ada pengakuan perubahan nilai modal pada buku besar.
Inilah alasan mengapa jurnal penutup perlu Anda buat. Karena sebenarnya keempat akun tersebut sudah diakui dalam laporan keuangan.
Jadi seharusnya juga diakui dalam buku besar. Untuk mengakuinya dalam buku besar perlu dibuat pencatatannya dalam jurnal, dalam bentuk jurnal penutup.
Jurnal penutup nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan neraca saldo setelah penutupan. Saldo dalam neraca setelah penutupan ini yang kemudian menjadi saldo awal pada periode berikutnya.
Di sisi lain juga terdapat manfaat dari pemisahan periode ini, terlepas dari adanya pengakuan dalam laporan keuangan.
Pemisahan periode semacam ini akan sangat membantu pada saat proses pemeriksaan dan audit. Karena data terpisah untuk tiap periode akan memudahkan proses penelusuran.
Sementara itu, data yang Anda peroleh dari buku besar akun nominal dan akun pembantu modal pada tahun periode berjalan juga akan lebih akurat dan aktual setiap saat.
Kapanpun perusahaan membutuhkan data terkini dari setiap akun tersebut, perusahaan memiliki data buku besar yang akurat dan aktual.
Mengenal Cara Pengaplikasian Jurnal Penutup
Untuk menyusun jurnal penutup, kita perlu menunggu penyusunan laporan keuangan sudah selesai. Laporan keuangan akan menjadi salah satu landasan dalam penyusunan ayat-ayat dalam jurnal penutupan ini.
Komponen Penting Di Dalamnya
Membahas jurnal penutup akan membahas soal apa saja komponen yang terdapat di dalamnya. Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya, inti utama dari jurnal penutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal.
Untuk lebih terperinci berikut penjelasan terkait komponen utama dalam jurnal penutup tersebut.
Akun pendapatan
Pendapatan merupakan semua bentuk penghasilan yang perusahaan peroleh. Baik itu dari usaha yang perusahaan jalankan atau dari pendapatan dari luar usaha.
Pengakuan atas pendapatan pada periode satu dengan yang lain tidak boleh diakui dalam kesatuan. Setiap periode harus mengakui nilai pendapatan dari periode bersangkutan saja.
Karena pemisahan ini, maka akun pendapatan harus diatur berada pada nilai 0 saat periode berakhir. Caranya adalah dengan mengakui pemindahan nilai dalam akun pendapatan ke dalam akun ikhtisar laba rugi.
Pendapatan yang pada dasarnya selalu memiliki nilai saldo akhir di neraca saldo pada kolom kredit, mengakui adanya pemindahan nilai saldo akhir dengan mencatatnya ke debit. Kemudian, pasangkan dengan ikhtisar laba rugi senilai saldo akhir pendapatan pada kredit.
Berikut adalah contoh bentuk pencatatannya dalam jurnal penutup.
Akun biaya
Akun lain yang masuk dalam kategori akun nominal adalah akun biaya. Biaya adalah semua bentuk pengeluaran yang perusahaan harus keluarkan terkait aktivitas operasional.
Akun biaya juga bisa diterjemahkan sebagai pencatatan akan semua pengeluaran yang harus perusahaan korbankan untuk bisa memperoleh pendapatan.
Baik itu pada bidang produksi yang berhubungan langsung dengan produk hingga yang tidak berhubungan langsung seperti pemasaran, administrasi dan lain sebagainya.
Sebagaimana pada akun pendapatan, akun biaya atau beban harus tercatat dalam saldo awal 0 ketika periode akuntansi baru dimulai. Karena pengakuan atas nilai biaya setiap periode juga harus terpisah dari periode lainnya.
Karena itu penyesuaian dalam bentuk jurnal penutup perlu untuk kita lakukan. Caranya hampir serupa dengan pemindahbukuan data saldo akhir pendapatan ke ikhtisar laba rugi. Hanya saja kali ini arahnya berbeda.
Ikhtisar laba rugi harus kita masukan dalam kolom debit untuk mengimbangi penutupan saldo akhir biaya pada kolom kredit. Karena pada dasarnya saldo akhir pada neraca saldo akun bbiaya berada pada kolom debit. Untuk lebih jelasnya berikut contoh pencatatan pemindah bukuan akun biaya pada pada jurnal penutup.
Ikhtisar laba rugi
Ikhtisar laba rugi menjadi tempat pemindahbukuan semua akun nominal yang membentuk nilai laba rugi perusahaan. Pada akhir periode, ikhtisar ini juga harus menjadi 0 untuk menetralkan nilai pada neraca.
Karena ketika Anda menyusun laporan perubahan modal, sebenarnya nilai laba rugi sendiri sudah Anda akui sebagai penambah total modal. Namun keberadaan laba rugi sebagai penambah modal belum Anda akui dalam buku besar.
Jadi pada dasarnya penutupan ini menuntaskan pengakuan dalam laporan keuangan. Yakni dengan memindah bukukan total nilai ikhtisar laba rugi ke dalam modal.
Karena nilai saldo akhir modal memang harus berada pada kolom kredit, maka pengakuan laba sebagai penambah modal juga harus Anda letakan pada kolom kredit.
Kemudian menghapus nominal dalam akun laba rugi dalam kolom debit. Sehingga nantinya ikhtisar laba rugi berada pada saldo 0.
Berikut ini adalah gambarannya untuk Anda.
Prive
Akun prive adalah akun yang mencatat aktivitas prive atau penarikan tunai yang dilakukan oleh pemilik modal atas dana kas atau aset perusahaan. Nilai dari prive ini pada laporan perubahan modal harus bersifat mengurangi nilai modal.
Hanya saja, pada buku besar pengakuan prive hanya sebagai pengurang nilai aset dengan mengurangi nilai dari kas. Namun belum ada pengakuan pada buku besar atas pengaruh prive dalam mengurangi nilai modal.
Inilah yang kemudian Anda lakukan dalam jurnal penutup, mengakui bahwa prive akan mengurangi nilai dari modal. Jadi pada jurnal penutupan, akui adanya pengurangan modal atas prive pada debit dan memasukan prive sendiri pada kolom kredit hingga prive berada pada nilai 0.
Berikut adalah gambaran lebih jelasnya untuk Anda.
Jurnal penutup adalah bagian penting dalam siklus akuntansi yang berperan mempersiapkan buku besar untuk periode akuntansi berikutnya. Sekaligus untuk menuntaskan sejumlah pengakuan pada laporan keuangan yang belum tercantum dalam buku besar.