Keunggulan mutlak merupakan kemampuan perusahaan atau individu menyediakan barang dan jasa dalam jumlah besar tetapi dengan biaya yang sama. Bisa juga dengan jumlah yang sama tetapi biayanya lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
Perusahaan melakukan kegiatan perdagangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan keuntungan. Namun, kemampuan produksi perusahaan satu dengan lainnya tidaklah sama yang berpengaruh terhadap jumlah pasokan.
Ketika perusahaan dapat memproduksi barang jumlah banyak dengan biaya pengeluaran yang sama. Dapat dikatakan, perusahaan memiliki keunggulan absolute atau mutlak yang tidak dimiliki perusahaan lain. Berikut informasi selengkapnya.
Pengertian Keunggulan Mutlak
Keunggulan mutlak adalah kemampuan perusahaan, individu, wilayah, dan bahkan negara menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak dengan jumlah input lebih sedikit, dibandingkan entitas lain dengan produksi barang yang sama
Entitas yang memiliki keunggulan absolute atau mutlak cenderung bisa menghasilkan barang atau jasa dengan biaya lebih rendah per unit. Artinya, entitas bisa membuat produksi barang dan jasa secara efisien karena bisa menekan biaya produksi.
Negara dengan keunggulan absolute memiliki kemampuan produksi barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi negara lain. Dampak baiknya, negara akan membeli barang dan jasa dari negara lain yang tidak bisa produksi sendiri di negaranya.
Konsep ini diperkenalkan Adam Smith yang dituangkan dalam bukunya berjudul ‘Wealth of Nations’. Suatu negara bisa mendapat keuntungan dari perdagangan lebih khusus pada produk atau barang yang efisien dibandingkan negara lainnya.
Konsep Teori Keunggulan Mutlak
Sebelum munculnya konsep teori keunggulan absolute atau mutlak, teori ekonomi yang paling banyak berkembang pada abad ke-16 hingga abad ke-18 adalah teori Merkantilisme.
Merkantilisme adalah kebijakan ekonomi yang dibuat untuk memaksimalkan perdagangan negara, uang, dan cadangan emas. Kini seiring perkembangan zaman, muncul konsep teori ekonomi yang lebih kreatif disebut teori keunggulan mutlak.
Teori keunggulan absolut atau mutlak pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith, seorang pakar ekonom yang membuat teori ekonomi baru untuk merubah teori lama.
Dalam bukunya, Adam Smith menjelaskan bahwa dengan adanya biaya peluang, perusahaan dapat mengambil sumber daya dari industri lain yang lebih menguntungkan.
Smith juga menjelaskan tentang biaya kesempatan. Dalam contohnya, pembuat sepatu tidak akan menggunakan sepatu produksinya sendiri karena dianggap hanya menghamburkan sumber daya produktif yang dimiliki perusahaan.
Dalam lingkup lebih luas, Adam Smith memadankan prinsip biaya peluang dengan spesialisasi, yang sama dengan kebijakan perdagangan internasional dan prinsip ekonomi internasional.
Kebijakan impor dari luar negeri akan lebih efisien jika diproduksi dalam negeri untuk produk yang sama. Hal ini memungkinkan negara importir bisa menempatkan sumber daya dalam industri yang lebih produktif dan efisien.
Asumsi Teori Keunggulan Mutlak
Dari konsep teori keunggulan absolut atau mutlak kemudian timbul asumsi yang menjadi pertimbangan Adam Smith. Adapun asumsi teori keunggulan abolir sebagai berikut:
1. Ketidakmampuan Berpindah
Adam Smith mengasumsikan bahwa faktor produksi tidak memiliki kemampuan berpindah melintasi batas negara. Hal ini menunjukkan bahwa setelah adanya transaksi, tidak ada modifikasi pada batasan produksi negara yang terlibat.
2. Hambatan Perdagangan
Pada dasarnya, hambatan perdagangan tidak menghalangi pembelian dan penjualan barang. Namun sebaliknya, pemerintah membangun suatu hambatan perdagangan yang bertujuan untuk membatasi ekspor atau impor barang tertentu.
3. Neraca Perdagangan
Kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan suatu negara harus sama. Sebab, kegiatan ekspor dan impor tak ada ketidakseimbangan perdagangan, surplus, dan defisit. Ketidakseimbangan muncul ketika kegiatan impor melebihi ekspor.
4. Skala yang Sama
Dengan skala yang sama seseorang bisa mendapatkan imbalan yang sama, terlepas dari banyaknya barang yang diproduksi. Contohnya jika produksi barang perusahaan A butuh waktu dua jam, dua barang akan butuh waktu empat jam.
Keunggulan Mutlak dan Komparatif
Apa perbedaan keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif? Meski disebut sebagai keunggulan, kedua teori ekonomi ini memiliki suatu perbedaan yang mendasar.
Keunggulan absolut atau mutlak lebih mengarah pada keuntungan jelas dari perdagangan. Setiap produsen memiliki peluang keunggulan absolut dalam memproduksi barang.
Sedangkan, keunggulan komparatif mengarah pada produsen dalam menghasilkan produk dengan biaya peluang lebih rendah daripada produsen lainnya.
Pemahaman konsep keunggulan absolut dan komparatif cenderung kurang tepat. Artinya, banyak orang yang masih salah paham mengenai kedua konsep ini.
Kemudian pada prakteknya, perbedaan kedua teori ekonomi ini cukup sulit dipahami. Hal ini karena tidak ada negara dengan keunggulan dalam memproduksi setiap barang dan tidak ada kelebihan produksi barang secara eksklusif.
Produsen atau mitra mungkin dapat merealisasikan keuntungan dari kegiatan dagangnya jika mereka dapat berspesialisasi sesuai keunggulan masing-masing.
Contoh Keunggulan Mutlak
Bagi yang sudah terbiasa berkecimpung di bidang ekonomi, maka tidak akan sulit dalam memahami konsep keunggulan mutlak. Tetapi, bagi yang tidak memiliki dasar ilmu ekonomi, mungkin akan sulit dalam memahami konsep teori ini.
Contoh kasus, misalnya produksi barang yang sama antara Indonesia dan Myanmar. Kedua negara ini memproduksi sepatu dengan asumsi butuh tenaga kerja sebanyak 50 orang.
Dari proses produksi yang dijalankan, Indonesia mampu menghasilkan 200 pasang sepatu. Sedangkan, Myanmar mampu memproduksi 300 pasang sepatu. Dalam hal ini, Myanmar memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi sepatu.
Dengan tenaga kerja yang sama yakni 50 orang, Indonesia hanya dapat menghasilkan 200 sepatu. Sementara, Myanmar mampu menghasilkan 300 sepatu dalam sekali produksi.
Oleh karena itu, keunggulan absolut atau mutlak adalah kemampuan suatu perusahaan atau negara memproduksi barang dalam jumlah besar tetapi dengan biaya pengeluaran yang sama, atau jumlah sama dengan biaya lebih rendah.
Dari contoh di atas juga dapat diketahui,, bahwa masuk akal apabila suatu negara atau individu melakukan kegiatan perdagangan. Sebab, setiap entitas memiliki kelebihan masing-masing dalam memproduksi barang atau jasa tertentu.
Cara Mencapai Keunggulan Mutlak
Jika Anda ingin mencapai keunggulan mutlak, maka bisa dengan xara melakukan produksi berbiaya rendah. Setiap entitas dapat mencapai keuntungan absolut ini jika produksi barang diproduksi dengan biaya pengeluaran yang lebih rendah.
Berikut cara membuat produksi barang dengan biaya rendah tetapi hasil produksinya sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu diantaranya:
- Penggunaan bahan baku untuk memproduksi barang jumlahnya lebih sedikit
- Harga bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih murah, sehingga biaya produksi pun akan lebih rendah dan efisien
- Proses produksi barang atau jasa membutuhkan waktu lebih singkat
- Kegiatan produksi dilakukan untuk menghasilkan suatu produk menggunakan pekerja yang lebih murah upah per jamnya dengan hasil produksi sama
Jadi, untuk mencapai keunggulan absolut atau mutlak, negara harus mampu menghasilkan barang dengan jumlah besar. Namun, biaya yang dibutuhkan untuk produksi harus lebih murah daripada negara lainnya dengan produk yang sama.
Kritik Terhadap Keunggulan Mutlak
Meskipun keunggulan absolut atau mutlak memberikan keuntungan yang besar secara finansial maupun non finansial. Termasuk, negara pun akan mendapat keuntungan maksimal dari kegiatan perdagangan internasional yang berjalan.
Namun, teori keunggulan absolut atau mutlak tidak sepenuhnya dapat memberikan hasil sempurna. Ada beberapa kekurangan yang menjadi kritik terhadap teori ekonomi ini sehingga harus dipelajari kembali, yaitu di antaranya:
1. Mengabaikan Perdagangan Multilateral
Teori keunggulan absolut atau mutlak hanya menekankan pada ruang lingkup perdagangan bilateral antar negara dalam perdagangan dua jenis komoditas. Teori ekonomi ini dianggap mengabaikan sistem perdagangan multilateral.
Dalam perdagangan internasional, sangat mungkin jika suatu negara menjalin perdagangan multilateral dengan banyak negara lain. Hal ini bisa terjadi, ketika kebutuhan produk yang diperjualbelikan semakin meningkat di berbagai negara.
2. Mengabaikan Proteksionis
Teori ekonomi keunggulan absolut atau mutlak mengasumsikan bahwa perdagangan bebas terjadi di antara bangsa-bangsa, mengabaikan langkah proteksionis yang diterapkan banyak negara yang bertujuan melindungi produksi dalam negeri.
Pada umumnya, setiap negara menerapkan langkah proteksionis yang diharapkan memberi perlindungan terhadap kebijakan publik dan lingkungan. Langkah proteksionis ini seperti pembatasan kuantitatif dan hambatan perdagangan.
Penutup
Keunggulan mutlak memang dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan atau negara yang melakukan kegiatan perdagangan internasional. Selama mampu memproduksi produk dengan biaya yang lebih rendah dan efisien.
Dengan demikian, setiap entitas membutuhkan manajemen finansial dan ekonomi yang baik. Hal ini bertujuan untuk membantu mengatur produksi barang dan jasa sesuai jumlah kebutuhan dengan biaya produksi lebih sedikit.