Dalam dunia marketing, terdapat banyak sekali istilah yang perlu Anda pahami. Salah satunya adalah konversi. Ya, konversi adalah salah satu aspek keberhasilan ketika seseorang sedang menawarkan suatu barang atau jasa.
Memangnya, apa itu konversi? Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan pengertian konversi dan penggunaannya dalam marketing. Selain itu, kami akan membantu Anda memahami bagaimana cara menghasilkan konversi serta meningkatkannya.
Apa itu Konversi?
Secara singkat, kita bisa mengartikan konversi sebagai perubahan, baik dari segi nilai, kepemilikan, wujud, ukuran dan lainnya.
Nah, dalam marketing, konversi adalah mengubah seseorang yang awalnya hanya sebatas pengunjung dan pengamat menjadi pembeli.
Meskipun begitu, sebenarnya hal ini tidak hanya sebatas pengunjung menjadi pembeli, melainkan juga mencakup tindakan berharga lainnya, seperti menelepon, melakukan janji temu atau tindakan lainnya yang memiliki nilai berharga bagi bisnis Anda.
Pengertian konversi juga dapat berbeda-beda tergantung bisnis yang dijalankan, berikut adalah berbagai jenis konversi yang dapat Anda ketahui:
- Leads
- Penjualan
- Registrasi
- Panggilan telepon (atau kontak langsung lainnya)
- Kunjungan ke halaman utama
- Pendaftaran email
- Berlangganan
- Pengisian formulir
Baik penjualan, registrasi, berlangganan atau jenis konversi lainnya merupakan sesuatu yang berharga bagi perkembangan sebuah bisnis.
Nah, beda jenis bisnis beda juga tujuan konversi sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, Anda bisa memperjuangkan konversi akhir yang mendatangkan untung bagi bisnis Anda.
Seperti misalnya, seorang Youtuber biasanya akan mengharapkan konversi berlangganan channel Youtube-nya, sedangkan penjual makanan mengharapkan konversi berupa penjualan.
Lain lagi dengan seorang Blogger atau pemilik website biasanya berharap konversi kunjungan ke halaman utama atau registrasi.
Ya, dengan memahami konversi yang menguntungkan bagi bisnis, Anda dapat menerapkan suatu strategi marketing yang pas untuk dijalankan, baik secara digital atau konvensional.
Mengapa Konversi Penting?
Bayangkan sebuah toko yang berdiri di sebuah lokasi strategis. Meskipun banyak orang yang melihat bahkan mengunjungi, namun tidak ada yang melakukan pembelian di toko tersebut.
Lantas, bagaimana hasilnya, Apakah toko tersebut akan berkembang? Tentu saja tidak! Ya, sebuah toko membutuhkan konversi berupa penjualan karena dengan itulah toko tersebut dapat membayar operasional, karyawan, hingga mendapatkan keuntungan.
Dari contoh di atas Anda dapat memahami bahwa konversi yang diharapkan sangat berharga bagi sebuah bisnis.
Nah, bagaimana jika kampanye digital marketing Anda tidak mendapatkan konversi apapun, baik kunjungan ke landing page bahkan penjualan? Tentu saja hanya kerugian yang bisa Anda dapatkan.
Dalam digital marketing terdapat berbagai konversi yang perlu Anda ketahui, misalnya seperti pengisian formulir, registrasi hingga penjualan.
Meskipun hanya penjualan yang memberikan keuntungan secara langsung, namun konversi minor seperti pengisian formulir atau registrasi juga penting untuk kelangsungan bisnis. Mengapa? Karena dua konversi tersebut bisa dikonversi lagi menjadi penjualan.
Selanjutnya, Anda bisa mengevaluasi soal tingkat keberhasilan digital marketing Anda. Dengan mengevaluasi, Anda bisa menentukan apakah ada hal yang perlu diubah atau tidak. Jika ada, apa saja yang perlu dilakukan agar kampanye berikutnya bisa memberikan hasil yang lebih baik.
4 Macam Kata Kunci Konversi
Ketika Anda bekerja sebagai digital marketer atau menerapkan strategi pemasaran digital, terdapat 4 macam kata kunci konversi yang perlu Anda ketahui dan pahami, yaitu:
Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase atau seberapa banyak pengunjung yang melakukan tindakan berharga (konversi) bagi bisnis setelah melihat penawaran.
Dalam digital marketing, penawaran yang dimaksud berupa gambar dan tulisan yang ada pada landing page.
Dengan mengetahui tingkat conversion rate, maka Anda bisa memahami seberapa sukses kampanye yang Anda jalankan.
Conversion Rate Optimization
Conversion Rate Optimization atau CRO adalah tindakan untuk memaksimalkan situs web atau landing page agar memperoleh lebih banyak kunjungan serta konversi.
Tindakan CRO bisa berbagai macam bentuknya, seperti optimasi kecepatan, merapikan atau mengubah tampilan hingga menata copywriting pada website agar dapat memperoleh lebih banyak kunjungan dan penjualan.
Cost per Conversion
Sesuai dengan namanya, istilah atau kata kunci konversi yang satu ini berhubungan dengan uang atau biaya marketing.
Ya, dalam dashboard iklan terdapat bagian yang menunjukan biaya iklan per jumlah konversi yang Anda hasilkan.
Dengan bantuan fitur ini, Anda dapat melihat seberapa banyak biaya iklan yang sudah Anda keluarkan dan seberapa banyak konversi yang dapat dihasilkan.
Bounce Rate
Istilah bounce dalam bahasa Inggris merujuk pada perubahan arah gerak bola ketika mengenai suatu objek atau biasa disebut sebagai memantul.
Nah, dalam marketing, bounce adalah keadaan ketika seorang pengunjung website tidak melakukan apa-apa yang berharga untuk bisnis Anda.
Selanjutnya, bounce rate dapat diartikan sebagai seberapa banyak atau persentase pengunjung website yang tidak melakukan tindakan konversi.
Pentingnya Memahami Tingkat Conversion Marketing
Identifikasi Target Pemasaran
Alasan pertama mengapa memahami tingkat conversion marketing adalah hal yang sangat penting adalah untuk mempermudah Anda mengidentifikasi target pemasaran.
Maksudnya, Anda dapat mengetahui potensi keberhasilan produk ketika dipasarkan atau ditawarkan ke suatu target pasar tertentu.
Misalnya, awalnya sebuah produk skincare ditawarkan untuk kalangan perempuan berkulit sensitif. Namun setelah mengetahui tingkat conversion marketing, target penjualan lebih berfokus pada perempuan berkulit normal karena menurut data yang diperoleh, perempuan yang berkulit normal yang lebih banyak membeli produk yang ditawarkan.
Selain menjadi dasar untuk mengubah target pasar, conversion marketing juga dapat menjadi dasar untuk mengerucutkan target pasar.
Misalnya seperti sebuah produk perawatan kulit yang awalnya ditawarkan kepada laki-laki berusia 17-40 tahun, kemudian mengerucut menjadi untuk laki-laki berusia 20-25 tahun saja.
Mengukur Keberhasilan Digital Marketing
Dengan mengetahui tingkat conversion marketing, Anda jadi bisa melihat seberapa tinggi tingkat keberhasilan digital marketing Anda.
Karena pada dasarnya, iklan yang menjangkau banyak orang belum tentu memberikan keuntungan pada bisnis.
Begitu juga dengan kunjungan website yang tinggi, masih juga belum dapat memberikan keuntungan yang signifikan.
Misalnya, iklan yang Anda jalankan dapat menjangkau 100.000 orang dan 30% di antaranya berminat untuk mengunjungi landing page Anda.
Selanjutnya, dari 30% tersebut, ternyata hanya 5.000 orang yang melakukan pembelian.
Nah, hal tersebut dapat menjadi dasar evaluasi Anda untuk menentukan apakah strategi iklan Anda sudah berhasil atau perlu ditingkatkan lagi.
4 Strategi Meningkatkan Konversi Marketing
Bagaimana jika iklan yang Anda jalankan hanya menghasilkan konversi yang rendah? Jika terjadi secara terus menerus, maka bisnis Anda akan rugi.
Maka dari itu, penting sekali untuk meningkatkan konversi marketing dan berikut adalah sederet tips dari kami.
Tentukan Tujuan Konversi
Tujuan konversi dapat menjadi dasar strategi seperti apa yang akan jalankan. Dalam digital marketing, mengetahui tujuan konversi dapat membantu Anda menentukan bagian mana yang membutuhkan konversi.
Seperti misalnya dalam sebuah website bisnis terdapat daftar barang, tombol pembelian, pengisian formulir dan kontak.
Nah, Anda dapat memilih konversi apa yang Anda harapkan, apakah itu penjualan, pengisian formulir atau lainnya.
Kumpulkan dan Analisis Data Pengunjung
Selama menjalankan iklan beberapa kali, Anda dapat memperoleh data pengunjung yang dapat dianalisis.
Data yang dimaksud adalah perilaku pengunjung website, apakah melakukan konversi atau langsung keluar dari halaman web Anda.
Dengan mengumpulkan dan menganalisis data pengunjung, Anda dapat menyusun ulang strategi marketing.
Hasilnya, conversion marketing Anda bisa meningkat dan menghasilkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya.
Nilai Funnel Konversi Terkini
Secara singkat, funnel konversi adalah perilaku pengunjung sebelum mereka melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Maksudnya, apa saja yang akan dilakukan seorang pelanggan sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk melakukan tindakan konversi yang diharapkan.
Misalnya, jika konversi yang diharapkan adalah penjualan, apa saja yang dilakukan oleh pengunjung? Bisa jadi membaca blog website atau bertanya-tanya melalui kontak yang tertera.
Nah, dengan memahami hal tersebut, Anda jadi memiliki dasar untuk menentukan bagian mana yang perlu diperbaiki atau dikembangkan.
Dengan begitu, “perjalanan” pelanggan Anda menjadi lebih cepat menuju konversi yang Anda harapkan, misalnya penjualan atau registrasi.
Memahami Kompetitor
Tampaknya, tidak ada industri bisnis yang tidak memiliki kompetitor. Semua bisnis memiliki kompetitor dan yang membedakannya hanya tingkat persaingannya saja.
Maka dari itu, penting sekali untuk memahami siapa kompetitor Anda dan apa yang membuat mereka berhasil.
Dengan mengetahui kunci keberhasilan kompetitor, Anda bisa menjalankan strategi yang mirip serta dimodifikasi atau biasa disebut sebagai ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Dan pada akhirnya, Anda bisa memperoleh lebih banyak konversi dalam bisnis.
Demikianlah artikel kami mengenai pengertian konversi dan penggunaannya dalam marketing.
Simak artikel menarik kami lainnya hanya di BelajarEkonomi.com!