Salah satu tahapan dalam siklus Akuntansi adalah penyusunan neraca saldo. Pada kesempatan ini kita akan mencoba mengenal lebih baik apa itu neraca saldo dan bagaimana pula cara pengaplikasiannya.
Neraca Saldo juga lazim mendapat sebutan Trial Balance. Dari penggunaan istilah trial yang dapat diartikan sebagai percobaan saja bisa diduga apa sebenarnya fungsi dan peran dari neraca saldo.
Neraca Saldo Dalam Siklus Akuntansi
Sebelum membahas lebih jauh soal apa itu sebenarnya Neraca Saldo, kita akan coba membuka kembali konsep dasar dari Siklus Akuntansi. Ini karena Neraca Saldo sendiri merupakan salah satu bagian penting dari Siklus Akuntansi.
Siklus Akuntasi merupakan proses perlakuan atas transaksi yang berjalan dalam sebuah institusi (bisnis atau nonbisnis) dengan pendekatan akuntansi. Siklus ini meliputi proses identifikasi, analisis, pencatatan, akumulasi, penyesuaian hingga pelaporan.
Neraca Saldo merupakan salah satu bagian penting dari Siklus Akuntasi yang berperan dalam proses akumulasi. Sebelumnya, transaksi yang sudah melalui proses analisa dan identifikasi dicatat dalam jurnal umum.
Kemudian setiap poin dalam jurnal umum ini dicatat ulang secara lebih mendetail dalam Buku Besar atau General Ledger. Di dalam Buku Besar, transaksi tercatat secara terpisah atas dasar jenis akun yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Proses pemisahan catatan dalam Buku Besar inilah yang kemudian diintisarikan menjadi Neraca Saldo.
Apa Sebenarnya Neraca Saldo?
Melihat penyebutannya dalam bahasa Inggris, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebenarnya Neraca Saldo merupakan Neraca Percobaan.
Neraca Saldo tidak sama dengan Neraca pada Laporan Keuangan. Sementara Neraca pada Laporan Keuangan merupakan laporan nilai aktiva dan pasiva yang penyusunannya untuk konsumsi pihak luar.
Justru penyusunan Neraca ini bertujuan untuk laporan internal perusahaan. Meski poin-poin di dalamnya sekilas memiliki banyak kemiripan.
Proses penyusunan Neraca Percobaan juga tidak serumit pada penyusunan Neraca Keuangan. Karena data yang menjadi sumber dalam penyusunan laporan Neraca Saldo hanya nilai saldo akhir periode dari setiap akun dalam buku besar.
Selama prosedur dalam siklus akuntansi berjalan dengan tepat, maka proses penyusunan Trial Balance ini akan berjalan dengan mudah.
Anda hanya perlu menyalin setiap saldo akhir atas setiap akun yang berperan dalam aktivitas akuntansi keuangan perusahaan.
Termasuk di dalamnya saldo akhir dari nilai Kas perusahaan, besaran Piutang dan Hutang, besaran Kewajiban lain, besaran pengeluaran Biaya. Juga termasuk pula saldo akhir dari ekuitas, pendapatan, aset, hingga nilai laba rugi.
Fokus utama dari Neraca Percobaan adalah menyajikan saldo akhir dari setiap akun buku besar. Laporan ini akan menyajikan informasi terkait akurasi nilai-nilai saldo akhir akun-akun tersebut.
Tetapi tidak fokus pada laporan kekayaan perusahaan beserta besaran sumber dayanya (modal dan hutang). Laporan kekayaan perusahaan akan muncul dalam laporan Neraca yang memang fokus pada nilai aktiva dan pasiva.
Oleh karena itu, perlu kita pahami bahwa Trial Balance bukan laporan keuangan final. Setiap saldo akhir yang tercantum tidak dapat menjadi acuan karena sifatnya bukan laporan Neraca Keuangan.
Pihak eksternal seperti perbankan, investor, mitra dan lain sebagainya akan lebih berkepentingan melihat Neraca ketimbang Neraca Percobaan.
Apa Sebenarnya fungsi Trial Balance?
Lalu apa sebenarnya fungsi dari Trial Balance ini? Berikut sedikit penjelasan mengenai apa sebenarnya fungsi dan peran dari Neraca Saldo.
Menjadi parameter ketepatan pencatatan transaksi
Kunci utama dari ketepatan pencatatan dalam Akuntansi adalah keseimbangan antara pasiva dan aktiva. Dalam penjelasan sederhananya adalah keseimbangan antara nilai saldo debit dan kredit.
Bagaimana keseimbangan tersebut bisa terbentuk? Karena dalam prinsipnya, setiap transaksi akan minimal melibatkan 2 akun yang berseberangan. Satu sisi akan menambah nilai debit dan sisi lain menambah nilai kredit.
Sebagai contoh sebuah transaksi pembayaran piutang oleh pelanggan akan otomatis mengurangi saldo piutang sekaligus menambah nilai kas. Transaksi tersebut akan dapat Anda lihar pada contoh sebagai berikut.
Berdasarkan penjelasan di atas, seharusnya di akhir periode saldo pada debit dan kredit akan imbang. Neraca Saldo berperan untuk memastikan keseimbangan saldo akhir debit dan kredit tersebut.
Bila pada akhir periode saldo debit dan kredit tidak imbang artinya ada kesalahan proses pencatatan dan entri data. Baik itu pada proses penyusunan jurnal umum atau pada buku besar.
Sebagai prosedur pengawasan
Aktivitas transaksi dalam sebuah perusahaan yang kompleks akan menuntut adanya pengawasan yang ketat. Salah satu caranya dengan menggunakan Trial Balance ini.
Pelaporan saldo akhir dalam setiap periode tertentu akan membantu perusahaan memantau perkembangan keuangan perusahaan tanpa harus menunggu Laporan Keuangan Tahunan.
Perusahaan dapat memantau secara periodik besaran saldo akhir piutang dan hutang. Termasuk juga memantau ketersediaan kas, persediaan dan lain sebagainya.
Laporan dalam Neraca Saldo akan menjadi salah satu acuan internal perusahaan bilamana terjadi pembengkakan biaya, perubahan alokasi di luar anggaran atau penyimpangan.
Untuk persiapan penyusunan laporan keuangan
Sebagaimana dijelaskan dalam siklus akuntansi, aktivitas keuangan dalam perusahaan akan dicatat kemudian diintisarikan sebagai Trial Balance. Sebelum kemudian diolah kembali menjadi laporan keuangan.
Jadi, data yang tersaji dalam laporan Neraca Saldo akan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Tanpa proses tersebut, tentu saja penyusunan Laporan Keuangan menjadi lebih rumit untuk dilakukan.
Beragam Jenis Neraca Saldo
Sebenarnya, Neraca Saldo sendiri disajikan dalam 3 jenis. Perbedaan dari 3 jenis penyusunan ini berdasarkan sumber data yang digunakan juga fungsinya.
Adapun ketiga jenis tersebut adalah sebagai berikut.
Neraca Saldo sebelum penyesuaian
ini merupakan penyajian laporan neraca yang bersumber dari saldo akhir setiap akun dalam buku besar. Fungsi utamanya sebagai parameter ketepatan proses pencatatan dan entri data pada proses penjurnalan.
Karena sifatnya untuk memastikan pencatatan dilakukan dengan tepat, kadang jenis neraca ini juga disebut sebagai Neraca Percobaan.
Neraca Setelah penyesuaian
Neraca Setelah Penyesuaian disusun dengan mengacu pada jurnal penyesuaian. Proses penyusunannya dilakukan setelah penyajian Neraca Sebelum penyesuaian dibuat.
Jenis satu ini disusun untuk memasukan sejumlah poin penyesuaian yang akan mempengaruhi besaran nilai aktiva dan pasiva. Penyesuaian ini tidak tercantum dalam jurnal karena biasanya termasuk dalam aktivitas non transaksi.
Penyesuaian ini perlu Anda susun untuk memperoleh nilai saldo akhir pada neraca yang lebih akurat. Termasuk di antaranya untuk membukukan nilai aset dan pendapatan agar lebih sesuai dengan nilai nyata.
Neraca Penutup
Usai laporan keuangan dibuat, perusahaan akan membuat neraca saldo penutup. Ini akan menjadi dasar penyusunan jurnal dan neraca di periode keuangan selanjutnya.
Biasanya sejumlah akun akan mengalami penyesuaian kembali untuk memudahkan proses pencatatan dan perhitungan saldo di periode berikutnya.
Bagaimana Cara Pengaplikasiannya?
Kita sudah membahas soal apa sebenarnya Trial Balance atau Neraca Saldo. Sudah pula memahami perbedaan dari Neraca Saldo dan Neraca dalam laporan keuangan.
Lalu bagaimana sebenarnya cara pengaplikasian Neraca Saldo ini? Bagaimana sebenarnya cara untuk menyusunnya dengan tepat?
Sebagaimana sudah beberapa kali kami sampaikan, bahwa untuk menyusun Neraca ini, kita perlu menjalankan terlebih dulu Siklus Akuntansi.
Catat setiap transaksi ke dalam Jurnal Umum dengan pengkategorian sesuai dengan akun-akun yang terlibat. Di saat yang sama, catat transaksi tersebut secara terpisah pada buku besar masing-masing akun.
Mari kita ambil contoh pada transaksi di atas, terjadi transaksi pelanggan yang melakukan pembayaran piutang sebesar Rp 10 juta pada perusahaan.
Catatan jurnal yang telah kami contohkan sebelumnya, menjadi acuan untuk melakukan pencatatan pada buku besar.
Karena transaksi tersebut melibatkan transaksi pengurangan nilai piutang dan penambahan uang kas. Maka Anda perlu memasukan transaksi tersebut pada buku besar piutang sebagai kredit dan buku besar kas sebagai debit.
Setelah akhir periode, Anda akan memperoleh saldo akhir atas seluruh akun buku besar tersebut. Tidak hanya pada buku besar piutang dan buku besar kas saja. Tetapi juga buku besar biaya, buku besar persediaan, buku besar pendapatan dan lain sebagainya.
Seluruh catatan saldo akhir dari akun buku besar ini kemudian Anda susun menjadi Neraca Saldo. Susunan tersebut akan terbagi dalam 4 baris yang terdiri dari :
kolom kode akun
Kode akun biasanya menjadi identitas dari akun buku besar. Penyajian kode akun akan memudahkan proses identifikasi saat audit atau penyesuaian.
kolom nama akun
Ini adalah nama seluruh akun masing-masing yang terdapat dalam buku besar. Semuanya tersusun sesuai dengan kuantitas transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
kolom debit
Untuk setiap akun yang nilai saldo akhir buku besarnya pada posisi debit akan masuk dalam kolom debit.
kolom kredit
Untuk setiap akun yang nilai saldo akhir buku besarnya pada posisi kredit akan ditulis pada kolom kredit.
Setelah tabel Trial Balance ini disusun, salin setiap angka saldo akhir dari semua akun dalam buku besar. Masukan sesuai dengan posisi saldo akhir tercatat, baik itu pada saldo debit atau pada saldo kredit.
Setelah semua akun buku besar sudah tersalin, lakukan akumulasi perhitungan jumlah saldo akhir baik pada kolom debit dan kolom kredit.
Trial Balance dikatakan berhasil bilamana kedua kolom tersebut menunjukan angka saldo akhir yang imbang sama besar.
Bagaimana Pembuatan Neraca Setelah Penyesuaian dan Neraca Penutup
Untuk menyusun kedua jenis neraca tersebut Anda akan membutuhkan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup. Fungsinya adalah memasukan sejumlah catatatan pengakuan akuntansi atas sebuah kondisi yang tidak berkaitan dengan transaksi.
Pada jurnal penyesuaian akan tercantumkan beberapa akun tambahan. Sebut saja seperti penyusutan gedung, pendapatan yang diterima dimuka, dan lain sebagainya.
Setelah penyesuaian selesai, data pada jurnal penyesuaian kembali Anda adopsi ke dalam buku besar dan lakukan penyalinan ulang menjadi Neraca Setelah Penyesuaian.
Pada jurnal penutup, beberapa aktivitas seperti perhitungan laba rugi ditutup supaya catatan laba rugi kembali terhitung pada angka nol di awal periode pencatatan. Setelah itu, data entri pada jurnal penutup Anda adopsi kembali pada buku besar dan terakumulasi ulang menjadi Neraca Penutup.
Sebagai bagian penting pelaporan internal, Neraca ini akan berperan dalam proses penentuan kebijakan dan pengawasan dalam internal perusahaan.
Itulah penjelasan lebih mendalam soal Neraca Saldo, fungsi dan bagaimana cara pengaplikasiannya.
Mengingat perannya yang tidak kecil, pastikan untuk memahami dengan benar apa itu Neraca Saldo dan bagaimana cara pembuatannya dengan tepat.