BelajarEkonomi.com – Manfaat timah sangat sering ditemui di dunia industri; penggunaannya kerap dipakai sebagai bahan campuran dengan logam yang lain. Hal ini disebabkan karena timah memiliki salah satu keunggulan, yaitu tahan terhadap karat. Anda mungkin sering menemukan manfaat timah untuk melapisi material logam lainnya.
Sekilas Timah
Timah (Sn) merupakan unsur dengan berat atom 118,71 dan nomor atom 50. Kelimpahan logam ini di kerak bumi adalah 2 ppm. Titik leburnya yang cukup rendah (232 °C) sehingga mudah dilelehkan dan dilebur adalah penyebab timah telah lama dimanfaatkan oleh manusia, yaitu sejak 3.500 SM (Kinnaird, Nex dan Milani, 2016).
Karakter tersebut membuat timah mudah dipadukan dengan tembaga untuk membuat perangkat bagi keperluan berburu, berperang, dan rumah tangga. Selain itu logam timah bersifat mengkilap dan tidak mudah teroksidasi sehingga tahan karat. Berdasarkan prasasti Kotakapur di muara sungai Mendu wilayah Bangka Barat, timah diperkirakan telah mulai dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sejak abad ke-7.
Mineral mengandung timah terdapat dari deposit primer yang berada dalam batuan dan sekunder sebagai hasil pelapukan-erosi dari batuan pembawa timah. Akibat keterbatasan perangkat penambangan, timah sekunder pada deposit aluvial lebih dulu dimanfaatkan oleh manusia (Powell dkk., 2021).
Mineralisasi timah di Indonesia merupakan topik yang menarik karena hanya terdapat di bagian barat Nusantara, yaitu pada Sabuk Timah Asia Tenggara yang membentang dari Myanmar, Thailand, Malaysia, jajaran kepulauan timah di timur Sumatra, hingga barat Kalimantan (Irzon dkk., 2014; Irzon, 2017; Breitfeld dkk., 2020; Wicaksono dan Handayani, 2021).
Sebagian besar deposit timah tersebut sangat berasosiasi dengan intrusi batuan granitik Tersier yang terdapat di Semenanjung Malaysia, Karimun, Kundur, Singkep, Bangka, dan Belitung. PT. Timah Tbk saat ini menjadi perusahaan terbesar yang melakukan eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan di Kepulauan Timah Indonesia.
Deposit timah juga dilaporkan terdapat di Pulau Sumatra, yaitu di Hatapang, Pegunungan Tigapuluh, dan Bakinang (Clarke dan Beddoe-Stephens, 1987; Johari dan Umi, 1991). Indonesia memiliki sejarah penambangan timah yang panjang dan saat ini merupakan penghasil timah terbesar kedua dunia setelah Cina.
Keberadaan timah juga memiliki imbas terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Penambangan timah yang dimulai sejak periode kolonialisme tentu telah banyak membuka lapangan kerja. Penjualan timah juga telah mendatangkan devisa baik untuk pemerintah Hindia-Belanda pada masa kolonial maupun pemerintah Indonesia setelah masa kemerdekaan (Rosyida dkk., 2019; Syahrir, Wall dan Diallo, 2020).
Asimilasi antara imigran Cina yang didatangkan oleh pemerintah Hinda-Belanda dengan penduduk setempat juga disebabkan oleh penambangan timah. Pada sisi lain, kerusakan lingkungan berupa polusi logam berat, erosi, kehilangan keanekaragaman hayati, vegetasi, dan perubahan struktur muka bumi berkaitan dengan kegiatan penambangan (Irzon, 2018; Irzon dkk., 2018; Syahrir, Wall dan Diallo, 2020). Oleh sebab itu, kegiatan penambangan harus direncanakan dengan baik untuk meminimalkan dampak lingkungannya.
Karakteristik Timah
Beberapa sifat dan karakteristik dari timah adalah sebagai berikut.
- Timah termasuk dalam logam lunak yang tingkat kekerasannya sangat rendah sehingga bentuk timah gampang diubah/dicetak dan mudah untuk mencair.
- Timah merupakan penghantar listrik yang baik.
- Timah tidak memiliki sifat magnetik
- Jika dimanfaatkan sebagai logam murni, timah bisa memiliki harga yang amat mahal karena ketahanannya terhadap karat dan tidak sulit untuk dirawat.
- Timah tahan terhadap korosi yang disebabkan oleh udara lembab, tetapi tidak jika korosi yang disebabkan oleh air laut murni, air asam dan air basa.
- Timah memiliki titik leleh pada 231,9 ℃ dan titik didih pada 2620 ℃
- Timah berwarna putih keperakan
- Timah memiliki berat jenis 7,3 kg/dm3.
- Timah tidak mudah terbakar.
Manfaat Timah dalam Dunia Industri
Timah merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar dari Indonesia. Berada di posisi kedua sebagai negara pengekspor timah terbesar setelah Tiongkok, Indonesia memasok pasokan timah dunia 20% sampai 30%. Angka ini termasuk angka yang besar dibanding negara lainnya. Di Indonesia sendiri, provinsi Bangka-Belitung adalah pengekspor timah tertinggi.
Di era teknologi seperti ini, manfaat timah ada pada penyolderan logam dengan komponen-komponen yang ada di dalam industri teknologi smartphone layar sentuh. Tak hanya komponen pada smartphone, pada gawai laptop pun juga. Karena itulah sampai saat ini nilai ekspor timah masih menjadi salah satu komoditas ekspor besar Indonesia.
Dalam beberapa industri, manfaat timah bisa diaplikasikan terhadap berbagai fungsi lain. Berikut ini adalah manfaat timah dalam berbagai industri.
-
Industri Pertambangan
Dalam dunia pertambangan minyak dan gas umumnya menggunakan pipa yang menggunakan campuran timah. Campuran timah pada kombinasi materi besi dan baja ringan ini bisa membuat bobot pipa lebih ringan. Selain itu, campuran timah juga dapat membuat pipa tahan karat sehingga tahan lama dan tidak merepotkan untuk pemeliharaannya. Ciri umum pipa seperti ini adalah memiliki bintik-bintik yang berwarna metalik pada badan pipa.
Sifat lain timah yang mudah ditempa (malleable) menjadikan timah dimanfaatkan juga untuk lapisan produk baja. Timah dapat membentuk baja menjadi logam yang lebih fleksibel dalam bentuk dan bobot lebih ringan untuk digunakan di berbagai industri. Produk yang sering dilapisi oleh baja beragam mulai dari produk dari otomotif, alat rumah tangga, hingga konstruksi bangunan.
-
Industri Makanan
Selain sebagai bahan campuran, timah adalah bahan baku logam pelapis untuk melapisi logam lain karena sifatnya yang tahan terhadap korosi. Sebagai contoh, manfaat timah pada kaleng makanan. Timah melapisi kaleng yang terbuat dari baja guna melindungi kulit luar kaleng itu sendiri dan juga melindungi ketahanan produk di dalamnya dari bakteri.
Pada industri makanan juga, salah satu produk yang berbahan timah adalah alumunium foil. Lapisan pembungkus makanan ini memanfaatkan sifat timah juga yang bisa tahan dari pembakaran sehingga dapat menjaga keawetan makanan. Selain makanan, bahan ini juga dimanfaatkan untuk mengemas obat-obatan.
-
Industri Kesehatan
Dalam dunia kesehatan, manfaat timah digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat gigi palsu. Gigi palsu biasanya berwarna silver mengkilap khas timah. Selain itu bahan ini dapat melindungi kesehatan gigi dari racun dan potensi untuk berkarat.
Masih berhubungan dengan kejahatan mulut, timah juga dicampur dalam produk pasta gigi. Jika Anda menemukan kandungan SnF2 pada pasta gigi Anda, makan ada campur tangan timah di dalamnya. Timah diyakini mampu menjadi fluorida alami yang bisa memelihara warna putih dan kepadatan gigi.
-
Industri Komponen Rumah
Manfaat timah pada industri ini mampu melindungi beberapa komponen rumah seperti jendela, kusen dan pintu dari api ketika terjadi kebakaran. Timah digunakan menjadi pelapis komponen rumah tersebut. Dari segi estetika, lapisan timah yang juga sering ditemukan pada rangka jendela dan pintu dapat membuat tampilan rumah lebih modern.
-
Industri otomotif
Campuran timah dengan besi mampu menghasilkan produk komponen otomotif seperti suku cadang yang memiliki bobot ringan dan tahan lama karena timah tahan terhadap proses korosi. Dari segi produksi, manfaat timah membuat produk mudah dibentuk sesuai dengan fungsi dan kegunaan.
Nilai Ekonomi Timah
Komoditas pertambangan, termasuk timah, terkena dampak dari wabah Covid-19 sejak trimester pertama 2020 (Laing, 2020). Kebijakan lockdown di berbagai negara pada awal pandemi diperkirakan sebagai penyebab turunnya harga timah hingga menyentuh USD 13.400/ton.
Namun demikian, harga timah terus meningkat sejak pertengahan 2020 hingga mencapai USD 26.000/ton untuk Februari 2021. Harga ini bahkan tertinggi sejak permulaan 2012. Pemodelan WORLD6 digunakan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa nilai pasar timah akan mencapai tingkat tertinggi pada 2100 sebesar USD 60.000/ton (Olafsdottir dan Sverdrup, 2018).
Selain timah daur ulang, beberapa mineral ekonomis dapat ditemukan pada limbah penambangan timah. Monasit, zirkon, senotim, garnet, dan ilmenit adalah mineralmineral pembawa unsur tanah jarang (UTJ) yang ditemukan pada beberapa lokasi pembuangan tailing timah (Ali, 2014; Jonglertjunya, Rattanaphan dan Tipsak, 2014; Hamzah, Mardhiansyah dan Firdaus, 2018; Annisa Ummaradiah, Yusuf dan Mukiat, 2020).
Mineral-mineral tersebut berharga lebih mahal daripada timah karena penggunaannya yang sangat luas dalam teknologi modern seperti mobil listrik, telepon genggam, radar, Magnetic Resonance Imaging (MRI), katalis, dan komputer. Selain UTJ, monasit juga terdiri dari unsur thorium yang dapat dimanfaatkan dalam pembangkit listrik (Ngadenin dkk., 2014; Olise dkk., 2014; Subagja, 2014). Tailing penambangan timah di Nudur, Pulau Bangka, juga terbukti mengandung titanit dengan komposisi TiO2 yang tinggi (Irzon, Kurnia dan Haryanto, 2020).
Timah, mineral, tambang, pertambangan, pt aneka tambang, aneka tambang, harga timah, pertambangan adalah, tambang emas, harga timah dunia, tambang timah,