Jika Anda berkecimpung dalam dunia investasi, kemungkinan besar Anda tidak asing dengan istilah opsi. Istilah ini merujuk pada instrumen investasi dalam bidang komoditas, valuta asing dan saham.
Jika Anda belum mengenal apa itu opsi, maka artikel ini akan menjelaskan pengertiannya. Selain pengertian, terdapat juga fungsi, cara penggunaan, untung hingga kerugian dari hal ini. Maka, simaklah artikel ini hingga tuntas.
Apa itu Opsi
Terdapat beberapa pendapat mengenai opsi. Namun dari semua pendapat yang ada kita bisa menyimpulkan bahwa opsi adalah hak yang seseorang peroleh untuk bisa membeli, menjual dan menyewa sebuah barang, jasa atau aset dengan mengikuti persyaratan yang ada.
Persyaratan tersebut ada ketika kedua belah pihak menjalin kesepakatan yang biasa disebut sebagai Exchange-Trade Option (ETO) atau kontrak standar. Berbicara soal ETO, hal tersebut diperdagangkan di bursa dan dijamin oleh lembaga kliring.
Opsi Saham
Nah, salah satu opsi yang bisa jadi pernah Anda dengar adalah opsi saham. Opsi yang satu ini merupakan insentif atau bonus yang didapat seorang karyawan karena kinerjanya yang bagus selama periode waktu tertentu.
Pemberian saham ini disebut sebagai Opsi Saham Karyawan atau ESO yang merupakan singkatan dari Employee Stock Option. Dan karena ini merupakan hak, maka karyawan yang dimaksud bisa mengambil bonus ini atau tidak.
Ketika perusahaan menawarkan opsi ini, maka karyawan tersebut memiliki waktu tertentu untuk mengambil atau menjual saham yang ia terima. Berikut terdapat contoh kasus yang bisa mempermudah Anda dalam memahami cara kerja opsi saham.
Seorang karyawan bernama Doni bekerja di perusahaan fintech yang memiliki kebijakan dalam memberikan insentif berupa opsi saham pada karyawan berprestasi. Singkat cerita, ia memiliki kinerja yang sangat baik pada bulan Agustus 2023 dan perusahaan menawarkan opsi berupa saham senilai Rp. 1.000.000.
Karena bersifat hak, maka Doni pada saat itu memutuskan untuk tidak mengambil saham tersebut. Meski begitu, perusahaan memberinya waktu hingga tahun depan, yaitu September 2024.
Seraya berjalannya waktu, ternyata saham tersebut mengalami kenaikan harga menjadi Rp. 3.000.000 pada Juli 2024 sehingga hal ini mengubah keputusan si Doni. Melihat batas waktunya sudah semakin menipis, akhirnya Doni mengambil haknya tersebut dan langsung mendapatkan untung dari selisih harga di awal dan harga terkini saham tersebut..
Menarik bukan? Opsi saham memungkinkan seseorang untuk memiliki saham perusahaan tempatnya bekerja tanpa perlu mengambil resiko sebesar investor saham. Jika seandainya hingga akhir September 2024 si Doni tidak segera mengambil opsi saham tersebut, tentu saja ia tidak mendapatkan kerugian apa-apa.
Manfaat Opsi
Sesuai sifatnya yang adalah hak, maka opsi saham pasti mengandung sebuah manfaat yang akan diterima oleh penerimanya. Jika Anda bekerja di perusahaan yang memiliki kebijakan yang mirip seperti tempat si Doni bekerja, berikut adalah manfaat opsi saham untuk Anda
- Pilihan yang tepat untuk melindungi nilai
- Memberikan karyawan potensi penghasilan tambahan yang cukup signifikan
- Menambah portofolio saham
- Biaya yang dibutuhkan relatif lebih rendah
Kerugian Opsi
- Opsi memiliki struktur yang rumit dan komplek sehingga tidak cocok bagi Anda yang masih baru berkecimpung dalam dunia investasi saham dan lainnya
- Opsi saham bukan berarti tanpa resiko, terdapat resiko yang cukup tinggi sehingga memerlukan pemikiran yang matang
3 Jenis Opsi Saham
Setidaknya, terdapat 3 jenis opsi saham yang bisa Anda ketahui, yaitu
Saham Karyawan atau Insentif
Sama seperti kasus si Doni yang sudah kami singgung di atas, saham karyawan merupakan salah satu bentuk insentif dari perusahaan untuk karyawan dengan kinerja terbaik. Salah satu aturan yang perlu ditekankan adalah bahwa saham jenis ini tidak dapat dijual layaknya saham pada umumnya.
Meski begitu, seorang karyawan yang memperoleh hak ini bisa memiliki saham tersebut dan memperoleh keuntungan darinya, misal dalam bentuk dividen. Hal ini tentu bisa menjadi sumber pendapatan tambahan untuk si karyawan.
Over the Counter Option
Over the Counter Option atau OTC adalah opsi saham yang disediakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan investor institusional atau grosir. Mereka menginginkan hal ini dengan kontrak non-standar.
Karena OTC tidak dapat dikliring, maka terdapat resiko besar yang siap terjadi, yaitu kebangkrutan atau kontrak batal. Maka, tidak heran jika tidak semua orang berminat dengan opsi saham yang satu ini.
Exchange Traded Option (ETO)
Berbeda dengan opsi saham karyawan, ETO memungkinkan Anda untuk menjual saham yang Anda miliki. Opsi saham tersebut bisa dijual di clearing house yang bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli.
Salah satu clearing house yang ada di Indonesia adalah Indonesia Clearing House atau ICH. Salah satu tugas clearing house seperti ICH adalah untuk memastikan bahwa transaksi opsi saham tersebut selesai atau tuntas dengan benar.
Jenis Opsi
Dalam prakteknya, opsi memiliki dua jenis yaitu opsi jual dan opsi beli. Mari kita bahan kedua istilah ini
Opsi Jual
Opsi jual atau biasa disebut put option merupakan hak seseorang untuk menjual saham. Selain saham, hal ini juga berlaku untuk aset lainnya. Nah, hak jual ini berlaku pada harga yang sudah sesuai dengan kesepakatan atau strike price, dalam jangka waktu yang sesuai dengan kesepakatan.
Sementara itu, put option ini juga terbagi menjadi dua, yaitu put option buyer atau long put dan put option seller atau short put.
Opsi Beli
Seperti namanya, opsi beli atau call option merupakan hak untuk membeli saham pada harga yang sudah sesuai dengan kesepakatan dan dalam waktu yang sesuai dengan kesepakatan. Sama seperti opsi jual, opsi beli juga tidak hanya berlaku untuk saham saja melainkan juga aset bernilai lainnya.
Nah, opsi beli juga memiliki dua jenis, yaitu call option buyer atau long call dan call option seller atau short call.
Faktor Harga Opsi Saham
Sebelumnya sempat kami sebut sebuah contoh kasus yang mana seorang karyawan mendapatkan hak insentif berupa opsi saham. Awalnya ia menahan diri untuk mengambil hak tersebut dan pada akhirnya berupa pikiran ketika melihat sahamnya mengalami kenaikan harga.
Bisa jadi kondisi tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan, yaitu bagaimana sebuah opsi saham memiliki harga yang dapat berubah? Nah, silahkan simak bagian faktor harga opsi saham berikut ini.
Jumlah Permintaan dan Pasokan
Hal ini menyangkut hukum demand dan supply yang mana semakin banyak peminat, maka akan semakin menanjak harganya, begitu juga sebaliknya. Mengingat jumlah saham ada batasnya dan tidak bisa bertambah, maka hukum ini sangat terasa dan bisa memengaruhi fluktuasi harga.
Harga Saham Acuan atau Underlying Stock
Harga opsi saham dapat naik atau turun karena terpengaruh oleh harga saham acuan. Ketika harga saham acuan atau underlying stock mengalami kenaikan harga, maka harga opsi call atau harga belinya juga ikut naik.
Volatilitas Harga Opsi Saham
Volatilitas atau gejolak harga saham bisa membuat preminya mahal sehingga harga sahamnya pun ikut naik. Kondisi ini bisa berubah ketika volatilitasnya cenderung stabil maka harga sahamnya pun juga ikut stabil.
Masa Berlaku atau Tanggal Kedaluarsa
Rupanya, durasi atau masa berlaku sebuah kontrak opsi saham bisa memengaruhi tinggi atau rendahnya harga saham tersebut. Semakin jauh dari tangga kedaluarsa, maka harga opsi saham akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Tipe Opsi Saham
Berdasarkan prakteknya, opsi saham memiliki 4 jenis yang berbeda, yaitu
Opsi Saham Amerika
Jenis opsi saham Amerika adalah istilah yang berarti sebuah kontrak opsi akan berlaku selama masa kontrak yang sudah disepakati masih berjalan.
Opsi Saham Eropa
Berbeda dengan opsi jenis Amerika, opsi jenis Eropa memiliki kontrak yang baru bisa tereksekusi di hari terakhir pada saat tanggal jatuh tempo sudah tiba.
Opsi Saham Bermuda
Dalam prakteknya, opsi saham Bermuda menggabungkan jenis Eropa dan Amerika. Hal itu berarti kontrak opsi dapat tereksekusi ketika pada hari jatuh tempo atau sebelum jatuh tempo tiba.
Opsi Saham Bersyarat
Sesuai dengan namanya, opsi bersyarat atau barrier option dapat terlaksana ketika sebuah syarat sudah terpenuhi. Syarat tersebut adalah tercapainya suatu harga tertentu pada aset acuan yang sudah disepakati
Itulah sederet informasi mengenai opsi yang berlaku pada perusahaan atau umum. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk mengambil opsi atau tidak.