Pengertian Apa Itu Defisit?
Dalam istilah keuangan, defisit terjadi ketika pengeluaran melebihi pendapatan, impor melebihi ekspor, atau kewajiban melebihi aset.
Defisit identik dengan kekurangan atau kerugian dan merupakan kebalikan dari surplus. Defisit dapat terjadi ketika pemerintah, perusahaan, atau orang membelanjakan lebih dari yang diterimanya dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
Penjelasan kunci tentang Defisit
- Defisit terjadi ketika pengeluaran melebihi pendapatan, impor melebihi ekspor, atau kewajiban melebihi aset pada tahun tertentu.
- Pemerintah dan bisnis terkadang mengalami defisit dengan sengaja, untuk menstimulasi ekonomi selama resesi atau untuk mendorong pertumbuhan di masa depan.
- Dua jenis utama defisit yang ditimbulkan oleh negara adalah defisit anggaran dan defisit perdagangan.
Jenis Defisit Pemerintah
Dua jenis utama defisit yang dapat ditimbulkan suatu negara adalah defisit anggaran dan defisit perdagangan.
1. Defisit anggaran
Sebuah defisit anggaran terjadi ketika pemerintah menghabiskan lebih pada tahun tertentu daripada mengumpulkan pendapatan, seperti pajak.
Sebagai contoh sederhana dari defisit anggaran adalah, jika pemerintah menerima pendapatan Rp 100 trilyun pada tahun tertentu, dan pengeluarannya untuk tahun yang sama adalah Rp 120 trilyun, pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 20 trilyun. Jika defisit itu, ditambah dengan tahun-tahun sebelumnya, maka menjadi utang nasional negara tersebut .
2. Defisit perdagangan
Sebuah defisit perdagangan ada ketika nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspornya. Misalnya, jika suatu negara mengimpor barang senilai Rp 3o trilyun tetapi hanya mengekspor senilai Rp 20 trilyun, maka negara tersebut memiliki defisit perdagangan sebesar Rp 10 trilyun untuk tahun itu.
Akibatnya, lebih banyak uang yang keluar dari negara daripada yang masuk, yang dapat menyebabkan penurunan nilai mata uangnya serta pengurangan lapangan kerja.
Baca juga tentang harga ekuilibrium.
Ketentuan Defisit Lainnya
Seiring dengan defisit perdagangan dan anggaran, berikut adalah beberapa istilah terkait defisit lainnya yang mungkin Anda temui:
- Defisit neraca berjalan adalah ketika suatu negara mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada mengekspornya.
- Defisit siklis terjadi ketika perekonomian tidak berkinerja baik karena siklus bisnis turun.
- Pembiayaan defisit mengacu pada metode yang digunakan pemerintah untuk membiayai defisit anggaran mereka — seperti menerbitkan obligasi atau mencetak lebih banyak uang.
- Pengeluaran defisit adalah ketika pemerintah membelanjakan lebih dari pendapatan yang dikumpulkannya selama periode tertentu.
- Defisit fiskal terjadi ketika total pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan yang dihasilkannya, tidak termasuk uang dari pinjaman.
- Defisit pendapatan adalah ukuran yang digunakan oleh Biro Pemerintahan di suatu negara untuk mencerminkan jumlah uang (mata uang negara tersebut entah rupiah, dollar, tergantung negaranya) yang membuat pendapatan keluarga tidak mencapai garis kemiskinan.
- Defisit primer adalah defisit fiskal untuk tahun berjalan dikurangi pembayaran bunga atas pinjaman sebelumnya.
- Defisit pendapatan menggambarkan kekurangan penerimaan total penerimaan dibandingkan dengan total pengeluaran penerimaan suatu pemerintah.
- Defisit struktural dikatakan terjadi ketika suatu negara mengalami defisit meskipun ekonominya beroperasi dengan potensi penuh.
- Defisit kembar ddimana ua defisit yang terjadi bersamaan yakni defisit perdagangan dan defisit anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Risiko dan Manfaat Menjalankan Defisit
Kekurangan tidak selalu tidak disengaja atau pertanda pemerintahan atau bisnis sedang dalam kesulitan keuangan. Bisnis mungkin dengan sengaja menjalankan defisit anggaran untuk memaksimalkan peluang pendapatan di masa depan — seperti mempertahankan karyawan selama bulan-bulan senggang untuk memastikan diri mereka memiliki tenaga kerja yang memadai di masa-masa sibuk.
Juga, beberapa pemerintah mengalami defisit untuk membiayai proyek publik yang besar atau memelihara program untuk warganya.
Selama resesi, pemerintah mungkin sengaja menceburkan diri dalam kubangan defisit dengan mengurangi sumber pendapatannya, seperti pajak, sambil mempertahankan atau bahkan meningkatkan pengeluaran — untuk infrastruktur, misalnya — guna menyediakan lapangan kerja dan pendapatan.
Teorinya adalah, langkah-langkah ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya mendorong perekonomian.
Tetapi defisit juga membawa risiko berbahaya bagi pemerintah, efek negatif dari defisit dapat mencakup tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau devaluasi mata uang domestik (penurunan nilai mata uang). Dalam dunia korporasi, defisit dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat menurunkan nilai saham perusahaan atau bahkan gulung tikar.