Sabtu, 1 April 2023
  • Login
Belajar Ekonomi
No Result
View All Result
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit
Belajar Ekonomi
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit
No Result
View All Result
Belajar Ekonomi
No Result
View All Result
Home Investasi

Pengertian Investor Dan Jenis Investor

8 Maret 2023
in Investasi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Pengertian Investor Dan Jenis Investor

Pengertian Investor Dan Jenis Investor

Ad 2

Sedang belajar berinvestasi? Dan apakah anda sedang memburu rupiah dalam jumlah besar atau kecil sebagai return dengan berinvestasi? Jika begitu, maka anda akan menjadi seorang investor.

Investor secara garis besar terbagi dua yakni investor institusi yakni badan keuangan dan bank. Dan investor individu yakni pemodal ventura, perorangan dan bisa jadi keluarga.

Nah untuk lebih jelasnya mengenai definisi masing-masing jenis investor itu dan faktor apa saja yang membedakan di antara keduanya. Maka langsung disimak ulasannya berikut ini.

Daftar Isi

  • Pengertian dan definisi apa itu investor?
    • Apakah investasi?
  • Jenis-jenis investor
    • Investor individu atau pengecer
    • Investor perusahaan / institusi
  • Investor institusi dan individu
    • Target Investasi
    • Akses informasi
    • Pembuatan keputusan
    • Ukuran investasi
    • Investasi dan Pinjaman

Pengertian dan definisi apa itu investor?

Investor adalah mereka yang menaruh uang miliknya ke sebuah perusahaan sebagai bisnis dengan harapan akan mendapatkan pengembalian + keuntungan di masa depan.

Tujuan utama dari investor tentu saja meminimalisir resiko disaat yang sama memaksimalkan keuntungan. Investor berbeda dengan spekulan, dimana nama kedua ini adalah orang nekad yang berani berinvestasi di aset apapun meski beresiko dengan harapan keuntungan tinggi.

Investor bisa perorangan (individu) dan perusahaan yang memiliki kekuatan dana untuk membeli porsi perusahaan (saham), mata uang, komoditi, aset dan derivatif.

Dewasa ini para investor muncul dalam berbagai tipe dan jenis. Mereka ada yang tergolong nekad bahkan cenderung menjadi spekulan, karena menginvestasikan uangnya ke bisnis startup (yang penuh resiko) dan berharap kelak perusahaan tersebut akan tumbuh dan makmur, nah jenis investor ini adalah venture capitalis.

Adapula investor yang mengejar porsi kepemilikan perusahaan dan mereka berbinis disini. Dan yang ketiga adalah mereka yang berinvestasi di pasar atau bursa saham memburu pembayaran dividen.

Sebelum membahas investor lebih lanjut ada baiknya mengetahui terlebih dahulu tentang investasi, kita akan membahas sedikit tentang pengertian investasi sebagai wawasan tambahan guna memperkaya bahasa ini.

Apakah investasi?

Segala tindakan dimana sesesorang atau badan usaha yang menaruh uang mereka atau menanamkan modal kedalam sebuah perusahaan atau bisnis dengan tujuan keuntungan di masa depan, maka disebut investasi.

Ada investor yang murah hati karena berani mengambil resiko besar menginvestasikan uangnya ke bisnis startup dan bisnis kecil yang hanya memberi profit sedikit bahkan 0, dikarenakan bisnis mereka sedang dirintis.

Keuntungan bagi para investor adalah informasi lengkap yang dapat diakses mudah, mengenai data kekayaan dan peluang suatu perusahaan berdasarkan posisi finansial mereka dimana dapat dijadikan tolak-ukur bagi investor untuk mengkalkulasi kemudian memutuskan apakah akan masuk atau keluar.

Jenis-jenis investor

Investor juga memiliki jenis berdasarkan target investasi dan resiko yang mereka pilih. Dari segi ini maka investor terbagi menjadi dua yakni investor individu dan investor institusi. Langsung dipelajari masing-masing dari definisi dan pengertian investor ini.

Investor individu atau pengecer

Ini adalah investor yang bermain di ruang kecil, mereka mengeinvestasikan uangnya ke sekuritas dan aset, umumnya dalam jumlah kecil. Secara garis besar tipe investor ini membeli dikisaran puluhan hingga 100 atau 200 lembar saham. Semua saham mereka beli menjadi bagian portofolio mereka sebagai individu, bukan mewakili organisasi apapun.

Cara mereka berinvestasi umumnya berdasarkan “perasaan”. Karenanya investor jenis ini sering dirasuki rasa khawatir dan juga keserakahan dalam menentukan pembelian saham. Padahal perasaan bukan cara jitu untuk berdagang di pasar bursa karena membutuhkan kelihaian analisis, karena pergerakan saham seringkali sulit untuk diperkirakan.

Investor perusahaan / institusi

Yang kedua adalah perusahaan atau organisasi yang berinvestasi pada aset dan sekuritas seperti real-estate. Target pembelian mereka berbeda dengan investor individu yang membeli saham di perusahaan terbuka, kalau investor institusi umumnya bermain di reksa dana dan perusahaan asuransi dan hedge fund (pengelola investasi global).

Selain itu mereka juga berinvestasi pada perusahaan, seringkali pembelian mereka bernilai hingga miliaran. Dan penerima keuntungan dari investasi bukanlah individu, namun si penerima adalah perusahaan.

Investor institusi dan individu

Kedua jenis investor ini berbeda dalam sejumlah faktor, yakni.

Target Investasi

Investor institusi, seperti lembaga keuangan dan bank, biasanya melakukan investasi dalam jumlah besar hingga miliaran rupiah. Oleh karenanya proyek dan perusahaan besar adalah target mereka. Pada prosesnya mereka mengejar investasi aman dan terjamin.

Sedangkan investor individu lebih bebas menentukan pilihan, mereka lebih berani turun kebawah hingga memodali perusahaan kecil bahkan bisnis startup.

Akses informasi

Perlu diingat bahwa investor institusi merupakan perusahaan besar. Investor institusi dapat menyewa profesional finansial guna memonitor nyaris semua aspek berjalan rutin di portofolio mereka, mereka juga mampu memperkerjakan para ahli yang dapat diandalkan untuk menyediakan layanan konsultasi luas.

Sedangkan investor individu melakukan segalanya sendiri, mereka harus memburu segalanya sendiri tanpa bantuan profesional apapun. Untungnya dewasa ini informasi dapat diakses dengan mudah, contohnya internet yang bisa dijadikan tempat melakukan riset keuangan dan menganalisis pasar dan data yang ada.

Pembuatan keputusan

Perbedaan paling kentara antara investor individu dan institusi adalah jika institusi diawasi oleh panitia khusus. Investor ini dinaungi oleh dewan direksi bersama dengan panitia investasi yang juga termasuk dalam dewan, yang selalu mengawasi advisor, konsultan dan grup yang mereka tugaskan untuk mengelola investasi.

Namun hal itu bisa menjadi sisi negatif pada institusi karena jika bicara grup biasanya erat kaitannya dengan “persaingan kepentingan” diantara anggota, dan perbedaan ide dan kepribadian masing-masing. Oleh karenanya investor institusi perlu selalu berkomunikasi, kemudian menetapkan rencana investasi yang disepakati dan target.

Semua urusan itu tidak akan dihadapi oleh investor individu, mereka berjalan sendiri, dan memutuskan segalanya sendirian saja tanpa berhadapan dengan panitia.

Ukuran investasi

Investor institusi hanya tertarik pada perusahaan dan investasi besar. Karena mereka memiliki kekuatan finansial besar berasal dari sejumlah perusahaan, oleh karenanya mereka mengincar rupiah besar pula. Karena bagi mereka lebih mudah mengurus investasi lebih sedikit namun untungnya besar, dibandingkan banyak investasi namun kecil pengembalian.

Sedangkan investor individu, atau juga biasa disifatkan sebagai “investor malaikat”, sering menjadi sumberdaya modal bagi bisnis startup dan bisnis kecil.

Investasi dan Pinjaman

Sebagian investor institusi, yakni bank, lebih condong memberi pinjaman uang dibandingkan berinvestasi. Mereka biasanya menawarkan pinjaman, oleh karenanya mereka memburu perusahaan sudah mapan dengan resiko kecil.

Sedangkan jika investor individu atau pemodal ventura lebih suka berinvestasi dibandingkan menawarkan pinjaman, karena bagi mereka setiap rupiah mereka keluarkan berarti porsi kepemilikan perusahaan, namun dengan resiko tinggi sebagai konsekuensi. Mereka ingin menghasilkan uang lewat porsi kepemilikan perusahaan.

Post Views: 891

Related Posts

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh
Investasi

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh?

1 April 2023
Definisi Apa Itu Emiten?
Investasi

Pengertian Emiten, Cara Kerja, Contoh Dan Syarat Menjadi Emiten

21 Maret 2023
Apa Itu Pasar Modal: Pengertian, Jenis Beserta Contoh
Investasi

Pasar Modal: Pengertian, Jenis Beserta Contoh

21 Maret 2023
Pasar Sekunder: Definisi, Kelebihan, Kekurangan Dan Contoh
Investasi

Pasar Sekunder: Definisi, Kelebihan, Kekurangan Dan Contoh

19 Maret 2023
Cara Membuka Tabungan Emas di Pegadaian
Investasi

Cara Membuka Tabungan Emas di Pegadaian

12 Maret 2023
Perbedaan Antara Berinvestasi Dan Berdagang (Trading) Saham
Investasi

Perbedaan Antara Berinvestasi Dan Berdagang (Trading) Saham

9 Maret 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pengertian Pangsa Pasa Contoh

Apa Itu Pangsa Pasar? Pengertian, Rumus Menghitung Nilai Dan Volume Pasar

2
16 Ide Konten Video Youtube Yakin Viral & Duit Pasti Cair

16 Ide Konten Video Youtube Yakin Viral & Duit Pasti Cair

2
Apa Itu Enterprise Resource Planning (ERP): Pengertian Dan Manfaat

Apa Itu ERP (Enterprise Resource Planning): Pengertian Dan Manfaat

2
Bagaimana Berinvestasi Dengan Bitcoin? Temukan Tipsnya Disini

Bagaimana Berinvestasi Dengan Bitcoin? Temukan Tipsnya Disini

1
Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh?

1 April 2023
Branding Adalah: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

Apa Itu Branding: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

1 April 2023
Permintaan Agregat: Pengertian, Rumus Dan Komponen

Permintaan Agregat: Pengertian, Rumus Dan Komponen

1 April 2023
Pengertian Direct To Consumer (D2C)? Model Pemasaran D2C dijelaskan

Pengertian Direct To Consumer (D2C)? Model Pemasaran D2C dijelaskan

1 April 2023

Recent News

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh?

1 April 2023
Branding Adalah: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

Apa Itu Branding: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

1 April 2023

Kategori

  • Akuntansi
  • Asuransi
  • Berita
  • Featured
  • Fintech
  • Ilmu Ekonomi
  • Informasi Lain
  • Investasi
  • Jasa Keuangan
  • Kartu Debit
  • Manajemen
  • Pemasaran
  • Perbankan
  • Pinjaman
  • Pinjaman Online
  • Sistem Ekonomi
  • Sosial
  • Tips Bisnis
  • Tips Keuangan

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Cookie
  • Disclaimer

© 2023 BelajarEkonomi.com - Belajar Ilmu Ekonomi, Bisnis, dan Investasi.

No Result
View All Result
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit

© 2023 BelajarEkonomi.com - Belajar Ilmu Ekonomi, Bisnis, dan Investasi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In