Dalam dunia bisnis tidak jarang mengenal pengertian Mark Up. Baik dalam dunia usaha sebagai distributor, produsen, maupun konsumen atau pengguna barang.
Selain itu, masalah harga juga sangat familiar dikenal dalam dunia usaha karena dianggap sebagai nilai tukar yang sepadan dengan produk. Dengan kata lain, masalah harga ini tidak boleh ditentukan dengan asal-asalan tanpa mempertimbangkan hal-hal dalam usaha. Namun harus sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu perusahaan.
Selain itu, dalam penetapan harga juga memerlukan pertimbangan yang terdiri dari beberapa faktor tertentu dalam pengembangan suatu produk atau jasa, sehingga penetapan harga ini merupakan kegiatan yang penting dalam setiap usaha.
Baca juga 8 Strategi Penetapan Harga Untuk Memaksimalkan Keuntungan
Pengertian mark up
Mark up mengacu pada perbedaan antara harga jual barang atau jasa dan biaya. Ini dinyatakan sebagai persentase di atas biaya. Dengan kata lain, itu adalah harga tambahan di atas total biaya barang atau jasa yang memberikan keuntungan penjual.
Atau:
Mark up mengacu pada nilai yang ditambahkan penjual ke harga pokok produk. Nilai tambah ini disebut mark-up. Mark-up yang ditambahkan ke harga pokok biasanya sama dengan harga eceran.
Rumus markup persentase
Rumus untuk menghitung persentase markup dapat dinyatakan sebagai:
persentase mark up = (harga jual – harga perunit) / harga perunit x 100
Contoh
Budi adalah pemilik perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan komputer kantor dan printer. Dia baru-baru ini menerima pesanan besar dari sebuah perusahaan untuk 30 komputer dan 5 printer. Selain itu, perusahaan klien menugaskan Budi untuk menginstal perangkat lunak ke setiap komputer.
Biaya per komputer adalah Rp 5.000.000 dan biaya per printer adalah Rp 1.000.000. Biaya instalasi perangkat lunak untuk berjalan di semua komputer adalah Rp 200.000. Jika John ingin mendapat untung 20% dari pesanan tersebut, berapa harga yang harus ia kenakan?
Langkah 1: Hitung total biaya pemesanan (komputer + printer + instalasi perangkat lunak). 5.000.000 x 30 + 1.000.000 x 5 + 200.000 = 155.200.000 (total biaya).
Langkah 2: Tentukan harga jual dengan menggunakan persentase 20% yang diinginkan.
20% x 155.200.000 (Total Biaya) = Rp 31.040.000
= Rp 155.200.000 + 31.040.000
Rp 186.240.000 (harga jual).
Oleh karena itu, agar Budi dapat mencapai persentase yang diinginkan dari markup yang diinginkan sebesar 20%, John harus mendapatkan Rp 186.240.000 perusahaan.
Beberapa metode yang digunakan dalam penetapan harga
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa penetapan harga dalam dunia bisnis memiliki banyak cara dan mark up adalah salah satunya. Namun sebelum menggunakan metode penetapan harga yang tepat, tentunya Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor.
Berikut adalah beberapa metode penetapan harga yang dapat Anda pilih untuk bisnis Anda:
1. Berdasarkan harga pesaing
Selanjutnya adalah menetapkan harga berdasarkan harga yang ditawarkan pesaing. Dimana harga dijadikan acuan sebelum menentukan harga suatu barang yang dijual. Namun penggunaan metode penentuan harga ini dilakukan untuk barang standar dan dalam kondisi pasar oligopoli.
Selain itu, setiap perusahaan sebelum menawarkan produk tentunya menggunakan strategi penjualan. Dengan tujuan agar pelanggan dapat tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Tidak hanya untuk menarik pelanggan, strategi penjualan juga dapat dijadikan sebagai strategi bagi pesaing. Seperti memberikan harga murah terlebih dahulu dan harga dibawah harga pasar.
2. Berdasarkan permintaan
Penetapan harga juga dapat dilakukan atas permintaan dari pelanggan atau konsumen. Karena tidak semua konsumen dapat menerima harga suatu barang yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Mengapa demikian ? Karena biasanya pelanggan menganggap harga yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak sesuai dengan kualitas barang.
Oleh karena itu, seorang produsen harus pintar-pintar dalam menentukan harga yang sesuai dengan kualitas barangnya. Sehingga produsen dapat menggunakan analisis yang disebut Price Sensitivity Meter. Karena dalam analisis ini, seorang konsumen akan diminta untuk memberikan pernyataan. Seperti harganya terlalu murah, harganya murah, rasanya mahal, dan juga terlalu mahal.
3. Metode berdasarkan biaya
Metode penetapan harga Selain menggunakan mark up adalah menggunakan metode berdasarkan biaya atau perhitungan biaya. Ada tiga bagian penggunaan metode ini, yaitu penetapan biaya plus, berdasarkan perhitungan HPP, dan penetapan harga BEP. Yang pertama adalah penetapan harga menggunakan metode biaya plus.
Dalam metode ini akan dihitung jumlah total biaya ditambah dengan jumlah tertentu. Yang kedua menggunakan perhitungan biaya pembelian untuk satu item dan akan ditambah dengan mark up. Terakhir adalah dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) yang dihitung dengan total biaya dan penerimaan keseluruhan.
Baca juga Strategi Serangan Frontal – Pengertian, Jenis dan Contoh
Tips Sebelum Menerapkan Mark Up dalam Bisnis
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa sebelum menentukan harga dalam setiap bisnis harus mempertimbangkan beberapa faktor. Karena banyak yang menganggap mark up sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah keuntungan. Oleh karena itu, berikut adalah paparan tips sebelum menerapkan mark up.
1. Memperhatikan target penjualan dan target pengembangan
Tips pertama adalah memperhatikan target penjualan yang merupakan salah satu hal penting dan menjadi acuan. Karena Anda bisa mengetahui berapa lama barang tersebut berada di toko. Selain itu, target pengembangan juga perlu diperhatikan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan menguntungkan.
2. Perhatikan biaya operasional
Berbagai jenis pengecer memang membutuhkan biaya operasional. Dimana biaya operasional dapat dilihat pada biaya transportasi, komunikasi dan pengemasan. Hal ini perlu dipertimbangkan sebelum menentukan harga suatu barang. Sehingga nantinya tidak mengalami kerugian.
Kesimpulan
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian Mark Up dan beberapa strategi dalam membuat harga yang dapat dijadikan referensi bacaan dan pengetahuan dalam membangun bisnis Anda.
Kesulitan dalam menghitung biaya yang Anda keluarkan dalam bisnis dan menentukan harga yang tepat untuk layanan atau produk Anda? Gunakan akuntansi yang benar sehingga semua biaya dan pendapatan dapat dipantau dengan benar ketika data sebenarnya.