Sabtu, 1 April 2023
  • Login
Belajar Ekonomi
No Result
View All Result
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit
Belajar Ekonomi
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit
No Result
View All Result
Belajar Ekonomi
No Result
View All Result
Home Akuntansi

Pengertian Mark Up Dalam Penetapan Harga Produk

21 Desember 2021
in Akuntansi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Pengertian Mark Up dalam Penetapan Harga Produk

Pengertian Mark Up dalam Penetapan Harga Produk

Ad 2

Dalam dunia bisnis tidak jarang mengenal pengertian Mark Up. Baik dalam dunia usaha sebagai distributor, produsen, maupun konsumen atau pengguna barang.

Selain itu, masalah harga juga sangat familiar dikenal dalam dunia usaha karena dianggap sebagai nilai tukar yang sepadan dengan produk. Dengan kata lain, masalah harga ini tidak boleh ditentukan dengan asal-asalan tanpa mempertimbangkan hal-hal dalam usaha. Namun harus sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu perusahaan.

Selain itu, dalam penetapan harga juga memerlukan pertimbangan yang terdiri dari beberapa faktor tertentu dalam pengembangan suatu produk atau jasa, sehingga penetapan harga ini merupakan kegiatan yang penting dalam setiap usaha.

Baca juga 8 Strategi Penetapan Harga Untuk Memaksimalkan Keuntungan

Daftar Isi

  • Pengertian mark up
    • Rumus markup persentase
      • Contoh
  • Beberapa metode yang digunakan dalam penetapan harga
    • 1. Berdasarkan harga pesaing
    • 2. Berdasarkan permintaan
    • 3. Metode berdasarkan biaya
  • Tips Sebelum Menerapkan Mark Up dalam Bisnis
    • 1. Memperhatikan target penjualan dan target pengembangan
    • 2. Perhatikan biaya operasional
  • Kesimpulan

Pengertian mark up

Mark up mengacu pada perbedaan antara harga jual barang atau jasa dan biaya. Ini dinyatakan sebagai persentase di atas biaya. Dengan kata lain, itu adalah harga tambahan di atas total biaya barang atau jasa yang memberikan keuntungan penjual.

Atau:

Mark up mengacu pada nilai yang ditambahkan penjual ke harga pokok produk. Nilai tambah ini disebut mark-up. Mark-up yang ditambahkan ke harga pokok biasanya sama dengan harga eceran.

Rumus markup persentase

Rumus untuk menghitung persentase markup dapat dinyatakan sebagai:

persentase mark up = (harga jual – harga perunit) / harga perunit x 100

Contoh

Budi adalah pemilik perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan komputer kantor dan printer. Dia baru-baru ini menerima pesanan besar dari sebuah perusahaan untuk 30 komputer dan 5 printer. Selain itu, perusahaan klien menugaskan Budi untuk menginstal perangkat lunak ke setiap komputer.

Biaya per komputer adalah Rp 5.000.000 dan biaya per printer adalah Rp 1.000.000. Biaya instalasi perangkat lunak untuk berjalan di semua komputer adalah Rp 200.000. Jika John ingin mendapat untung 20% ​​dari pesanan tersebut, berapa harga yang harus ia kenakan?

Langkah 1: Hitung total biaya pemesanan (komputer + printer + instalasi perangkat lunak). 5.000.000 x 30 + 1.000.000 x 5 + 200.000 = 155.200.000 (total biaya).

Langkah 2: Tentukan harga jual dengan menggunakan persentase 20% yang diinginkan.

20% x 155.200.000 (Total Biaya) = Rp 31.040.000

= Rp 155.200.000 + 31.040.000

Rp 186.240.000  (harga jual).

Oleh karena itu, agar Budi dapat mencapai persentase yang diinginkan dari markup yang diinginkan sebesar 20%, John harus mendapatkan Rp 186.240.000 perusahaan.

Beberapa metode yang digunakan dalam penetapan harga

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa penetapan harga dalam dunia bisnis memiliki banyak cara dan mark up adalah salah satunya. Namun sebelum menggunakan metode penetapan harga yang tepat, tentunya Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor.

Berikut adalah beberapa metode penetapan harga yang dapat Anda pilih untuk bisnis Anda:

1. Berdasarkan harga pesaing

Selanjutnya adalah menetapkan harga berdasarkan harga yang ditawarkan pesaing. Dimana harga dijadikan acuan sebelum menentukan harga suatu barang yang dijual. Namun penggunaan metode penentuan harga ini dilakukan untuk barang standar dan dalam kondisi pasar oligopoli.

Selain itu, setiap perusahaan sebelum menawarkan produk tentunya menggunakan strategi penjualan. Dengan tujuan agar pelanggan dapat tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Tidak hanya untuk menarik pelanggan, strategi penjualan juga dapat dijadikan sebagai strategi bagi pesaing. Seperti memberikan harga murah terlebih dahulu dan harga dibawah harga pasar.

2. Berdasarkan permintaan

Penetapan harga juga dapat dilakukan atas permintaan dari pelanggan atau konsumen. Karena tidak semua konsumen dapat menerima harga suatu barang yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Mengapa demikian ? Karena biasanya pelanggan menganggap harga yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak sesuai dengan kualitas barang.

Oleh karena itu, seorang produsen harus pintar-pintar dalam menentukan harga yang sesuai dengan kualitas barangnya. Sehingga produsen dapat menggunakan analisis yang disebut Price Sensitivity Meter. Karena dalam analisis ini, seorang konsumen akan diminta untuk memberikan pernyataan. Seperti harganya terlalu murah, harganya murah, rasanya mahal, dan juga terlalu mahal.

3. Metode berdasarkan biaya

Metode penetapan harga Selain menggunakan mark up adalah menggunakan metode berdasarkan biaya atau perhitungan biaya. Ada tiga bagian penggunaan metode ini, yaitu penetapan biaya plus, berdasarkan perhitungan HPP, dan penetapan harga BEP. Yang pertama adalah penetapan harga menggunakan metode biaya plus.

Dalam metode ini akan dihitung jumlah total biaya ditambah dengan jumlah tertentu. Yang kedua menggunakan perhitungan biaya pembelian untuk satu item dan akan ditambah dengan mark up. Terakhir adalah dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) yang dihitung dengan total biaya dan penerimaan keseluruhan.

Baca juga Strategi Serangan Frontal – Pengertian, Jenis dan Contoh

Tips Sebelum Menerapkan Mark Up dalam Bisnis

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa sebelum menentukan harga dalam setiap bisnis harus mempertimbangkan beberapa faktor. Karena banyak yang menganggap mark up sebagai kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah keuntungan. Oleh karena itu, berikut adalah paparan tips sebelum menerapkan mark up.

1. Memperhatikan target penjualan dan target pengembangan

Tips pertama adalah memperhatikan target penjualan yang merupakan salah satu hal penting dan menjadi acuan. Karena Anda bisa mengetahui berapa lama barang tersebut berada di toko. Selain itu, target pengembangan juga perlu diperhatikan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan menguntungkan.

2. Perhatikan biaya operasional

Berbagai jenis pengecer memang membutuhkan biaya operasional. Dimana biaya operasional dapat dilihat pada biaya transportasi, komunikasi dan pengemasan. Hal ini perlu dipertimbangkan sebelum menentukan harga suatu barang. Sehingga nantinya tidak mengalami kerugian.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian Mark Up dan beberapa strategi dalam membuat harga yang dapat dijadikan referensi bacaan dan pengetahuan dalam membangun bisnis Anda.

Kesulitan dalam menghitung biaya yang Anda keluarkan dalam bisnis dan menentukan harga yang tepat untuk layanan atau produk Anda? Gunakan akuntansi yang benar sehingga semua biaya dan pendapatan dapat dipantau dengan benar ketika data sebenarnya.

Post Views: 396

Related Posts

Apa Itu Prilaku Biaya (Cost Behavior): Pengertian, Jenis Dan Pentingnya
Akuntansi

Apa Itu Perilaku Biaya (Cost Behavior): Pengertian, Jenis Dan Pentingnya

30 Maret 2023
Anggaran Adalah: Pengertian, Klasifikasi Dan Jenis Anggaran
Akuntansi

Anggaran Adalah: Pengertian, Klasifikasi Dan Jenis Anggaran

28 Maret 2023
Purchase Requisition: Pengertian, Manfaat Beserta Format
Akuntansi

Purchase Requisition: Pengertian, Manfaat Beserta Format

28 Maret 2023
Para Investor Inilah 5 Rasio Untuk Analisis Arus Kas Perusahaan
Akuntansi

Para Investor Inilah 5 Rasio Untuk Analisis Arus Kas Perusahaan

27 Maret 2023
Apa Itu Inventrasi Perusahaan Dan Contoh Inventaris
Akuntansi

Pengertian Inventaris Adalah

26 Maret 2023
Pengertian Apa itu Akuntansi Keuangan: Definisi dan Contoh
Akuntansi

Pengertian Apa itu Akuntansi Keuangan: Definisi dan Contoh

26 Maret 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pengertian Pangsa Pasa Contoh

Apa Itu Pangsa Pasar? Pengertian, Rumus Menghitung Nilai Dan Volume Pasar

2
16 Ide Konten Video Youtube Yakin Viral & Duit Pasti Cair

16 Ide Konten Video Youtube Yakin Viral & Duit Pasti Cair

2
Apa Itu Enterprise Resource Planning (ERP): Pengertian Dan Manfaat

Apa Itu ERP (Enterprise Resource Planning): Pengertian Dan Manfaat

2
Bagaimana Berinvestasi Dengan Bitcoin? Temukan Tipsnya Disini

Bagaimana Berinvestasi Dengan Bitcoin? Temukan Tipsnya Disini

1
Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh?

1 April 2023
Branding Adalah: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

Apa Itu Branding: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

1 April 2023
Permintaan Agregat: Pengertian, Rumus Dan Komponen

Permintaan Agregat: Pengertian, Rumus Dan Komponen

1 April 2023
Pengertian Direct To Consumer (D2C)? Model Pemasaran D2C dijelaskan

Pengertian Direct To Consumer (D2C)? Model Pemasaran D2C dijelaskan

1 April 2023

Recent News

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh

Apa Itu Return On Asset (ROA), Rumus Dan Contoh?

1 April 2023
Branding Adalah: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

Apa Itu Branding: Pengertian, Jenis Dan Pentingnya Branding

1 April 2023

Kategori

  • Akuntansi
  • Asuransi
  • Berita
  • Featured
  • Fintech
  • Ilmu Ekonomi
  • Informasi Lain
  • Investasi
  • Jasa Keuangan
  • Kartu Debit
  • Manajemen
  • Pemasaran
  • Perbankan
  • Pinjaman
  • Pinjaman Online
  • Sistem Ekonomi
  • Sosial
  • Tips Bisnis
  • Tips Keuangan

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Kebijakan Cookie
  • Disclaimer

© 2023 BelajarEkonomi.com - Belajar Ilmu Ekonomi, Bisnis, dan Investasi.

No Result
View All Result
  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
    • Sistem Ekonomi
    • Tips Bisnis
  • Manajemen
    • Pemasaran
    • Investasi
    • Tips Keuangan
    • Informasi Lain
  • Investasi
  • Pinjaman
    • Pinjaman Online
  • Jasa Keuangan
    • Perbankan
      • Kartu Debit

© 2023 BelajarEkonomi.com - Belajar Ilmu Ekonomi, Bisnis, dan Investasi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In