Jika kita menggunakan istilah paling sederhana dan mudah untuk mendifinisikan perdagangan bebas yakni, perdagangan bebas adalah kondisi tidak adanya kebijakan pemerintah dalam membatasi ekspor dan impor barang atau jasa.
Dan para ahli ekonomi nyaris semuanya sepakat bahwa keberadaan perdagangan antar negara merupakan kunci utama untuk memelihara dan mempertahankan ekonomi global yang sehat.
Namun faktanya, dilapangan ditemukan hanya sedikit upaya untuk benar-benar menerapkan kebijakan perdagangan bebasa yang murni tanpa campur tangan pemerintah.
Nah sebenarnya apa yang dimaksud dengan perdagangan bebas itu, mengapa para ahli ekonomi dan juga masyarakat memandangnya dengan berbeda?
Baca juga Apa itu Perang Dagang? Definisi Dan Contoh.
Poin Penting: Perdagangan Bebas
- Perdagangan bebas merupakan aktivitas ekspor dan impor barang juga jasa tanpa adanya batasan dari kedua negara.
- Selain perdagangan bebasa, adapula pola perdagangan proteksionisme, yang merupakan kebijakan perdagangan ketat dengan tujuan menghapus persaingan dari negara lain. Biasanya diteapkan dalam perang dagan,
- Dewasa ini mayoritas negara industri menerapkan perdagangan bebas hibrida, mengatur tarif kota, pembatasan perdagangan juga melakukan perundingngan pakta multinasional.
Baca juga Apa itu Perang Dagang? Definisi Dan Contoh.
Definisi dan pengertian Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah gagasan bahwa segala sesuatu harus dapat diperdagangkan antar negara dengan tanpa batasan atau batasan sesedikit mungkin.
Meski begitu hampir tidak ada tempat di dunia ini yang 100% menerapkan perdagangan bebas; setiap negara memiliki seperangkat pajak yang kompleks atas barang-barang asing (disebut tarif), batasan jumlah barang yang dapat dibawa masuk (disebut kuota) dan pembatasan langsung untuk mengimpor barang-barang tertentu. Ketika orang berbicara tentang ‘perdagangan bebas’, mereka berbicara tentang penghapusan, atau pengurangan beberapa pembatasan ini.
Ide perdagangan bebas disukai dan juga dibenci. Beberapa orang berpikir keberadaan perdagangan bebas membuat semua orang lebih kaya dan mendorong pembangunan di negara-negara miskin. Yang lain berpikir itu meningkatkan ketidaksetaraan dan memberi perusahaan terlalu banyak kekuasaan.
Orang-orang yang mendukung perdagangan bebas sering kali memulai dengan gagasan ‘ keunggulan komparatif ‘. Karena pastinya, setiap negara lebih baik dalam membuat beberapa barang daripada membuat barang lain. Jadi, alih-alih setiap negara mencoba membuat semua hal yang mereka inginkan, lebih masuk akal bagi setiap negara untuk mengkhususkan diri dan membuat hal-hal yang paling sesuai untuk mereka buat.
Kemudian setiap orang dapat menukar apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka inginkan. Karena setiap negara melakukan yang terbaik, lebih sedikit waktu dan sumber daya yang terbuang, dan ada lebih banyak hal untuk dibagikan untuk semua orang.
Tetapi bagi banyak kritikus, yang penting bukan hanya ukuran porsi kue, tetapi siapa yang mendapatkan apa. Mereka berpendapat bahwa bahkan jika perdagangan bebas benar-benar menciptakan lebih banyak kekayaan secara keseluruhan, sebagian besar kekayaan itu jatuh ke tangan yang terkaya dan paling berkuasa, dengan mengorbankan orang lain atau hanya dinikmati kelompok kecil saja.
Di negara kaya orang khawatir bahwa perdagangan bebas akan memudahkan pekerjaan mereka dipindahkan ke luar negeri. Di negara-negara miskin orang khawatir bahwa perdagangan bebas akan memberi perusahaan internasional terlalu banyak kendali atas ekonomi (dan politik) mereka.
Ada juga argumen bahwa perdagangan bebas mempersulit negara untuk berkembang dari miskin menjadi kaya. Jika setiap negara mengkhususkan diri produk ‘terbaik’ yang dapat mereka buat, negara-negara yang lebih miskin dapat terjebak dalam mengkhususkan diri dalam industri berupah rendah seperti pertambangan, perikanan atau pertanian. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa proteksionisme pada tingkat tertentu diperlukan untuk membangun industri yang lebih maju.
Dalam kondisi seperti ini, perlu diingat bahwa regulasi itu penting. Beberapa kesepakatan perdagangan sebenarnya memiliki ketentuan untuk membantu orang-orang yang kemungkinan besar akan dirugikan oleh lebih banyak perdagangan. Yang lain memiliki ketentuan yang dimaksudkan untuk memaksa negara melindungi lingkungan atau meningkatkan kondisi kerja. Kesepakatan lain tidak melakukan ini sama sekali.
Selain itu, tidak semua perdagangan memiliki konsekuensi ekonomi yang sama. Misalnya, perdagangan antar negara dengan ekonomi serupa — seperti negara-negara di Eropa Barat — sangat berbeda dengan perdagangan antara UE dan China. Itulah bagian dari alasan mengapa orang dapat memperdagangkan secara bebas dalam beberapa kondisi dan menentangnya dalam kondisi yang lain.
Baca juga Perdagangan Internasional Adalah: Definisi, Perjanjian, Regulasi Dan Dampak.
Keuntungan dan kerugian perdagangan bebas
Untuk bahasan mengenai keuntungan dan juga kerugian jika menerapkan perdagangan bebas atau free trade ini, bisa rekan baca dengan lengkap pada artikel saya yang lain. Silahkan menuju.
Keuntungan Dan Kerugian Perdagangan Bebas.
Semoga bermanfaat.