Sebagian besar perusahaan menjual kepada pelanggan mereka secara kredit. Artinya, perusahaan mengantarkan barang dan jasa dengan invoice (faktur) kepada pelanggan, lalu si perusahaan dibayar kemudian oleh si pelanggan.
Perusahaan melacak semua uang yang dihutang pelanggan mereka menggunakan akun di buku mereka yang disebut piutang usaha.
Di sini kita akan membahas bagaimana piutang bekerja, perbedaannya dengan hutang dagang, dan bagaimana mengelola piutang Anda dengan benar dapat membuat Anda dibayar lebih cepat.
Piutang Usaha juga sering disebut Piutang Dagang dan dalam bahasa Inggrisnya disebut Account Receivable (AR).
Apa itu piutang usaha?
Piutang usaha adalah uang yang harus dibayar pelanggan Anda untuk barang atau jasa yang mereka beli dari Anda di masa lalu. Uang ini biasanya dikumpulkan setelah beberapa minggu, dan dicatat sebagai aset di neraca perusahaan Anda. Anda menggunakan piutang sebagai bagian dari akuntansi berbasis akrual.
Penjelasan Kunci
- Piutang usaha adalah akuntansi aset pada neraca yang mewakili uang yang harus dibayar perusahaan lain kepada anda dalam jangka pendek.
- Piutang usaha dibuat ketika perusahaan mengizinkan pembeli membeli barang atau jasa mereka secara kredit.
- Hutang usaha berbeda dengan piutang dagang, dimana jika hutang usaha kita yang berhutang kepada perusahaan lain, dan pada piutang usaha kita yang memberikan hutang.
- Kekuatan piutang usaha perusahaan dapat dianalisis dengan rasio perputaran piutang dagang atau hari penjualan yang luar biasa.
- Analisis rasio perputaran dapat diselesaikan untuk memiliki harapan kapan pembayaran atas piutang usaha benar-benar akan diterima.
Memahami Piutang Usaha (AR)
Piutang usaha mengacu pada faktur terutang yang dimiliki perusahaan atau uang yang dihutang klien kepada perusahaan.
Frasa tersebut merujuk pada piutang yang berhak diterima oleh perusahaan karena telah memberikan produk atau layanan. Piutang usaha, atau piutang merupakan jalur kredit yang diberikan oleh perusahaan dan biasanya memiliki persyaratan yang mengharuskan pembayaran jatuh tempo dalam periode waktu yang relatif singkat. Biasanya berkisar dari beberapa hari hingga tahun fiskal atau kalender.
Perusahaan mencatat piutang sebagai aset di neraca mereka karena ada kewajiban hukum bagi pelanggan untuk membayar hutang.
Selanjutnya, piutang adalah aset lancar, artinya saldo rekening jatuh tempo dari debitur dalam satu tahun atau kurang. Jika perusahaan memiliki piutang, ini berarti telah melakukan penjualan secara kredit tetapi belum mengumpulkan uang dari pembeli.
Di mana saya dapat menemukan piutang?
Anda dapat menemukan piutang di bagian ‘aset lancar’ di neraca atau bagan akun Anda. Piutang usaha diklasifikasikan sebagai aset karena memberikan nilai kepada perusahaan Anda. (Dalam hal ini, dalam bentuk pembayaran tunai di masa depan.)
Apa perbedaan antara piutang dagang dan hutang dagang?
Piutang usaha adalah akun aset, mewakili uang yang harus dibayar pelanggan Anda kepada Anda.
Hutang dagang di sisi lain adalah akun liabilitas (kewajiban), mewakili uang yang Anda miliki untuk membayar kewajiban kepada perusahaan lain.
Jadi piutang usaha adalah hak anda (barang atau jasa) yang belum dibayarkan oleh pihak lain. Sedangkan hutang dagang adalah hak orang lain yang harus anda bayarkan.
Katakanlah Anda mengirim invoice (faktur) bisnis sebesar Rp 400.000.000 kepada perusahaan A untuk logo yang anda desain untuk mereka.
Ketika perusahaan A menerima faktur Anda, ia akan mencatatnya sebagai akun yang harus dibayar (hutang dagang) di pembukuan neraca, karena itu uang yang harus ia bayar kepada orang lain.
Sedangkan Anda akan mencatatnya sebagai piutang di pembukuan anda, karena itu mewakili uang yang akan Anda terima dari orang lain.
Apakah piutang dihitung sebagai pendapatan?
Piutang usaha adalah aset akuntansi, bukan sebagai pendapatan. Namun, pada akuntansi akrual, pendapat dicatat bersamaan dengan pencatatan piutang.
Untuk contoh di atas, Anda akan membuat entri berikut di buku Anda saat Anda menagih kepada perusahaan A:
Account | Debit | Kredit |
---|---|---|
Perusahaan A | Rp 400.000.000 | – |
Pendapatan | – | Rp 400.000.0000 |
Tapi ingat: pada akuntansi berbasis kas, tidak ada piutang. Di bawah sistem itu, transaksi tidak dihitung sebagai penjualan sampai uang masuk ke rekening bank Anda.