Posting adalah salah satu tahapan penting dalam proses siklus akuntansi. Ini menjadi salah satu prosedur yang sangat berperan sampai seluruh siklus menghasilkan laporan keuangan.
Sebagaimana kita ketahui, prosedur akuntansi berawal dari proses pencatatan. Pencatatan ini harus dibuat sesuai dengan bukti transaksi.
Kemudian Setelah data trasaksi berhasil tercatat dalam jurnal, saatnya mengelompokan dan mengklasifikasikannya. Di sinilah peran dari posting bekerja.
Lantas, apa sebenarnya posting dalam kacamata Akuntansi? Apa peran pentingnya dalam seluruh siklus akuntansi?
Posting Adalah Bagian Penting Dari Siklus Akuntansi
Sebelum kita membahas kita soal apa sebenarnya pengertian posting dalam kacamata akuntansi. Akan lebih baik kita coba kembali membahas ulang secara singkat soal siklus akuntansi.
Ini karena posting sebenarnya adalah bagian penting dari seluruh siklus akuntansi. Ini merupakan salah satu prosedur akuntansi yang harus dilakukan sebelum siklus akuntansi menghasilkan laporan keuangan.
Siklus akuntansi merupakan urutan prosedur akuntansi yang harus dilakukan untuk mengolah data transaksi hingga siap tersaji dan terakumulasi menjadi laporan keuangan.
Tahapan dalam siklus akuntansi ini berawal dari proses identifikasi transaksi, pencatatan ke dalam jurnal, posting ke dalam buku besar, akumulasi buku besar dalam neraca saldo, penyesuaian, ikhtisar dalam neraca lajur, kemudian menghasilkan laporan keuangan.
Dari gambaran akan urutan tahapan siklus akuntansi sudah bisa Anda lihat. Bahwa posting adalah tahapan kedua yang berperan besar untuk menghasilkan data dalam laporan keuangan.
Posting adalah proses pemindah bukuan dari data dalam jurnal ke dalam buku besar. Pemindah bukuan ini merupakan bagian dari proses klasifikasi dan pengelompokan dari data transaksi yang telah tercatat dalam jurnal.
Kadang banyak kalangan awam mengira bahwa proses pencatatan sama dengan proses posting. Padahal kedua proses ini jelas berbeda.
Karena pencatatan dilakukan dengan mencatat data transaksi ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Proses pencatatan harus berdasarkan data yang tercantum dalam bukti transaksi.
Kemudian posting adalah langkah lanjutan dari pencatatan. Di sini data dalam jurnal harus kita pindahkan ke dalam buku besar sesuai dengan nama akun yang terkait.
Apa Sebenarnya Buku Besar?
Sebagaimana dijelaskan bahwa posting adalah proses pemindah bukuan dari jurnal ke buku besar. Tentu akan lebih baik bila kita juga membahas dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan buku besar.
Buku besar merupakan catatan lanjutan dalam siklus akuntansi yang mengalokasikan setiap akun secara terpisah dalam satu tabel. Tabel dalam buku besar harus dibuat dengan merujuk pada jenis dan nama akun yang digunakan dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Setiap akun dalam jurnal akan memiliki tabel terpisah dalam buku besar. Ini kenapa jenis pembukuan ini kita sebut dengan buku besar. Karena di dalamnya mencakup data besar seluruh transaksi keuangan perusahaan.
Dasar Penyusunan Buku Besar
Sebagaimana kita pahami, bahwa ketika kita melakukan pencatatan dalam jurnal. Kita menulisnya ke dalam kolom debit dan kredit. Sesuai dengan pengaruhnya terhadap aktiva, pasiva dan laba rugi.
Untuk setiap transaksi yang mengakibatkan penambahan nilai aset, maka akan bertambah di sisi debit pada akun terkait aset. Sebut saja seperti kas, piutang, peralatan, gedung dan lain sebagainya.
Kemudian, sesuai dengan hukum persamaan akuntansi, maka sesuatu yang tercantum dalam debit harus pula kita imbangi dengan memposisikan akun terkait ke dalam kolom kredit.
Itu adalah akun-akun terkait dengan pasiva dan laba rugi, seperti hutang, modal dan penjualan. Pencatatan ini juga meliputi aspek biaya yang meski mempengaruhi laba rugi tetapi menurunkan nilai aset.
Sehingga semua akun biaya harus Anda letakan di sisi debit sebagai penyeimbang akun terkait aset yang harus Anda letakan di sisi kredit. Sebagaimana kita pahami, bahwa setiap terjadi transaksi yang menurunkan nilai aset. Maka pencatatan harus mencantumkan akun aset pada kolom kredit.
Merujuk dari hukum-hukum ini kemudian kita menyusun buku besar. Buku besar juga harus mencantumkan kolom debit dan kredit. Setiap pembuatan satu tabel bertujuan untuk satu jenis akun yang berada dalam jurnal umum dan jurnal khusus, tanpa kecuali.
Kemudian kita juga akan menambahkan sejumlah tabel tambahan untuk akun-akun yang tidak tercantum dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Tetapi muncul dalam jurnal penyesuaian.
Setiap tabel harus disertai dengan informasi terkait nama akun dan kode rekening dari masing-masing akun. Juga terdapat bagian akumulasi saldo di akhir tabel yang nantinya menjadi rujukan dalam penyusunan neraca saldo dan neraca lajur.
Jenis Buku Besar
Buku besar sendiri terbagi dalam dua bentuk. Bentuk dari buku besar berdasarkan pada fungsi dan peran dari buku besar itu sendiri. Berikut dua jenis dari buku besar tersebut.
Buku besar umum
Buku besar umum merupakan tabel atau jurnal buku besar untuk akun-akun yang tidak memerlukan identifikasi secara detail untuk tiap transaksinya. Sehingga proses posting dengan penjelasan singkat atas setiap transaksi berikut dengan tanggal saja sudah memadai.
Acapkali ini juga kita sebut sebagai buku besar induk. Karena memuat hampir semua akun dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Seperti akun kas, akun biaya, akun prive, akun modal.
Buku besar pembantu
Beberapa jenis akun perlu untuk untuk terposting dengan penjelasan lebih detail. Jenis akun semacam ini akan tercatat terpisah dalam buku besar pembantu.
Yang termasuk jenis akun yang membutuhkan informasi detail antara lain adalah akun persediaan, akun piutang, akun hutang, akun penjualan dan akun pembelian.
Biasanya data yang diperdetail terkait dengan daftar nama suplier, daftar nama kreditur dan debitur, daftar nama produk dan detail persediaan per itemnya.
Buku besar umum tidak memiliki kapasitas untuk mencakup informasi ini dengan detail. Sehingga data perlu kita posting dalam jurnal terpisah bernama buku besar pembantu.
Biasanya buku besar pembantu memiliki sistem pemindahbukuan yang lebih kompleks. Karena di sini jurnal akan kita buat dalam jumlah banyak sesuai kebutuhan informasi dan data.
Misalkan saja pada akun piutang, maka akan kita buat sejumlah jurnal yang mencatat informasi piutang atas setiap debitur. Baik itu ketika terjadi penambahan piutang atau ketika terjadi pembayaran piutang.
Cara Melakukan Posting ke Buku Besar
Setelah Anda memahami apa sebenarnya posting dan apa sebenarnya buku besar. Anda juga perlu memahami bagaimana cara untuk melakukan posting ke buku besar.
Untuk melakukan posting adalah dengan cara menyalin data pencatatan pada jurnal ke dalam buku besar. Penyalinan kita lakukan bertahap sesuai dengan tanggal transaksi.
Pastikan Anda menemukan tabel atau jurnal buku besar yang tepat sesuai dengan akun-akun yang digunakan untuk mencatat transaksi terkait.
Bila pada transaksi terkait tertulis pencatatan sebagai berikut.
Biaya listrik Rp 3.000.000
Kas Rp 3.000.000
Maka Anda harus posting ke dalam buku besar pada dua jurnal akun, yakni akun biaya listrik dan akun kas. Adapun penyalinannya adalah sebagai berikut.
Akun Kas | |||||
Tgl | Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
03/03/23 | Pembayaran listrik | Rp 3.000.000 | |||
Akun BIaya listrik | |||||
Tgl | Keterangan | Ref | Debit | Kredit | |
03/03/23 | Listrik kantor | Rp.3000.000 | |||
Lakukan penyalinan setiap transaksi satu persatu hingga transaksi terakhir di akhir periode. Kemudian buat perhitungan saldo akhir di setiap akun. Data dari saldo akhir ini nantinya akan tesaji dalam neraca saldo.
Seharusnya, data dalam neraca saldo muncul dengan keseimbangan antara saldo di debit dan kredit. Bila terjadi ketidak imbangan, maka besar kemungkinan telah terjadi kesalahan dalam proses input data atau posting.
Posting adalah penyalinan semua data transaksi ke dalam buku besar. Muara dari buku besar bukan neraca saldo, melainkan ikhtisar dalam neraca lajur. Karenanya data yang muncul dari ayat jurnal penyesuaian juga harus Anda posting ke dalam buku besar.
Setelahnya, kembali Anda buat saldo untuk setiap akun untuk kemudian Anda salin masing-masing nilai akumulasi tersebut ke dalam neraca lajur. Proses penyalinan juga harus dengan tetap mencermati letak saldo pada debit atau kredit.
Peran Penting Proses Posting Adalah Sebagai Berikut
Mengapa proses posting ke dalam buku besar sangat krusial dalam siklus akuntansi? Karena proses ini mempermudah proses pembuata laporan keuangan.
Pencatatan pada jurnal umum dan jurnal khusus kita lakukan dengan mencampur adukan semua jenis transaksi dan akun ke dalam satu tabel. Ini karena percatatan kita lakukan berdasarkan kronologi waktu.
Tetapi ketika Anda perlu untuk menyusun laporan keuangan, data bercampur aduk semacam ini tidak efektif Anda gunakan. Karenanya perlu proses pengolahan lebih lanjut dengan menyalinnya secara terpisah satu demi satu akun.
Pemisahan ini akan memudahkan kita menentukan nilai saldo dari tiap akun. Karena nantinya pada laporan keuangan, hasil saldo akhir inilah yang menjadi dasar pelaporan.
Itulah yang menjadi alasan utama mengapa Anda tidak bisa melewatkan proses posting ke dalam buku besar. Karena posting adalah langkah krusial sebelum proses penyusunan laporan keuangan dibuat.