Rasio dan rumus akuntansi. Memiliki pemahaman dasar tentang akuntansi sangat penting untuk menjalankan bisnis kecil.
Menggunakan berbagai rumus akuntansi dan proses pembukuan dapat memakan waktu, dan sering dianggap sebagai pekerjaan yang membosankan, tetapi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan Anda sehingga Anda dapat membuat keputusan penting.
Langkah pertama untuk praktik akuntansi yang baik adalah pencatatan yang akurat pada hal-hal seperti piutang, hutang, inventaris, dan transaksi lain dalam bisnis Anda.
Anda dapat menggunakan software akuntansi untuk melakukan banyak pekerjaan keras untuk Anda, tetapi Anda tetap harus mengetahui dasar-dasar akuntansi, yang mencakup rasio akuntansi.
Rasio akuntansi menawarkan cara cepat untuk mengevaluasi kondisi keuangan bisnis. Menurut situs Accounting Scholars, rasio adalah rumus akuntansi yang paling sering digunakan dalam kaitannya dengan analisis bisnis.
Kumpulan rasio dan rumus akuntansi lengkap
Menganalisis keuangan Anda dengan rasio ini membantu Anda mengidentifikasi tren dan data lain yang menginformasikan keputusan bisnis yang penting.
Berikut adalah jenis rasio yang paling umum dan berbagai rumus yang dapat Anda gunakan dalam setiap kategori:
- Rasio likuiditas
- Rasio profitabilitas
- Rasio leverage
- Rasio perputaran
- Rasio nilai pasar
Meskipun tidak mungkin untuk terus-menerus menganalisis semua rasio ini pada waktu tertentu, namun penting untuk memilih beberapa yang terkait dengan operasi bisnis Anda sehingga Anda dapat tetap mengetahui apa yang terjadi di dalam perusahaan Anda.
Rasio likuiditas (Liquidity ratio)
Rasio ini digunakan untuk menghitung seberapa mampu perusahaan membayar utangnya, biasanya dengan mengukur kewajiban lancar dan aset likuid. Ini menentukan seberapa besar kemungkinan bisnis Anda akan mampu melunasi hutang jangka pendek. Berikut adalah beberapa rasio likuiditas yang umum:
- Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar : Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur apakah perusahaan Anda saat ini dapat melunasi hutang jangka pendek dengan melikuidasi aset Anda. (Lebih lengkapnya silahkan ke rasio lancar).
- Rasio Cepat = Aset Cepat / Kewajiban Lancar : Rasio ini mirip dengan rasio lancar di atas, kecuali untuk mengukur aset “cepat”, Anda hanya mempertimbangkan piutang Anda ditambah uang tunai ditambah sekuritas yang dapat dipasarkan. (Untuk lebih lengkapnya silahkan ke rasio cepat).
- Rasio Modal Kerja Bersih = (Aset Lancar – Kewajiban Lancar) / Total Aset: Dengan menghitung rasio modal kerja bersih, Anda menghitung likuiditas aset Anda. Rasio modal kerja bersih yang meningkat menunjukkan bahwa bisnis Anda lebih banyak berinvestasi pada aset likuid daripada aset tetap.
- Rasio Kas = Kas / Kewajiban Lancar: Rasio ini memberi tahu Anda seberapa mampu bisnis Anda menutupi hutangnya hanya dengan menggunakan uang tunai. Tidak ada aset lain yang diperhitungkan dalam rasio ini. (Untuk lebih lengkapnya silahkan ke rasio kas).
- Rasio Cakupan Tunai = (Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak + Depresiasi) / Bunga: Rasio cakupan kas mirip dengan rasio kas, tetapi menghitung seberapa besar kemungkinan bisnis Anda dapat membayar bunga atas utangnya.
- Rasio Arus Kas Operasi = Arus Kas Operasi / Kewajiban Lancar : Rasio ini memberi tahu Anda bagaimana kewajiban Anda saat ini ditutupi oleh arus kas.
Rasio profitabilitas (Probability ratio)
Akuntan menggunakan rasio ini untuk mengukur pendapatan bisnis versus pengeluarannya. Ini adalah beberapa rasio profitabilitas yang umum digunakan:
- Return on Assets = Pendapatan Bersih / Rata-rata Total Aset: Rasio pengembalian aset menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan bisnis dibandingkan dengan aset mereka miliki.
- Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) = Pendapatan Bersih / Ekuitas Pemegang Saham Rata-rata: Rasio ini menunjukkan profitabilitas bisnis Anda dari investasi pemegang saham Anda.
- Margin Laba = Pendapatan / Penjualan Bersih: Margin keuntungan adalah cara mudah untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang berasal dari penjualan.
- Penghasilan Per Saham = Penghasilan Bersih / Jumlah Saham Biasa Beredar: Rasio laba per saham mirip dengan rasio laba atas ekuitas, kecuali bahwa rasio ini menunjukkan profitabilitas Anda dari saham yang beredar pada akhir periode tertentu.
Rasio leverage (Leverage / Solvency ratio)
Rasio leverage adalah cara yang baik untuk dengan mudah melihat seberapa besar modal perusahaan Anda berasal dari hutang dan seberapa besar kemungkinan perusahaan Anda dapat memenuhi kewajiban finansialnya.
Rasio leverage mirip dengan rasio likuiditas, kecuali rasio leverage mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya sedangkan rasio likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
- Debt-to-Equity Ratio = Total Debt / Total Equity: Rasio ini mengukur leverage perusahaan Anda dengan membandingkan kewajiban, atau hutang, dengan nilai Anda seperti yang ditunjukkan oleh ekuitas pemegang saham Anda.
- Total Debt Ratio = (Total Assets – Total Equity) / Total Assets: Total debt ratio Anda adalah cara cepat untuk melihat seberapa banyak aset Anda tersedia karena hutang.
- Rasio Hutang Jangka Panjang = Hutang Jangka Panjang / (Hutang Jangka Panjang + Ekuitas Total) : Mirip dengan rasio hutang total, rumus ini memungkinkan Anda melihat aset Anda tersedia karena hutang lebih dari periode satu tahun.
Rasio perputaran (Turnover ratio)
Rasio perputaran digunakan untuk mengukur pendapatan perusahaan Anda terhadap asetnya. Ada banyak jenis rasio perputaran. Berikut beberapa rasio perputaran yang umum:
1. Rasio Perputaran Persediaan = Biaya Barang yang Dijual / Persediaan Rata-rata: Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa banyak persediaan yang telah Anda jual dalam satu tahun atau periode tertentu lainnya.
2. Assets Turnover Ratio = Penjualan / Rata-rata Total Aset : Rasio ini adalah indikator yang baik tentang seberapa baik perusahaan Anda menggunakan aset Anda untuk menghasilkan pendapatan.
3. Rasio Perputaran Piutang = Penjualan / Rata-Rata Piutang: Anda dapat menggunakan rasio ini untuk mengevaluasi seberapa cepat perusahaan Anda dapat mengumpulkan dana dari pelanggannya.
4. Rasio Perputaran Hutang Usaha = Total Pembelian Pemasok / (Hutang Awal + Hutang Usaha Akhir) / 2): Rasio ini mengukur kecepatan di mana perusahaan membayar pemasoknya.
Rasio nilai pasar (Market value ratio)
Rasio nilai pasar berhubungan sepenuhnya dengan saham dan saham. Banyak investor menggunakan rasio ini untuk menentukan apakah saham Anda terlalu mahal atau terlalu rendah. Berikut adalah beberapa rasio nilai pasar yang umum:
1. Price-to-Earnings Ratio = Harga Per Saham / Pendapatan Per Saham. Investor menggunakan rasio harga terhadap pendapatan untuk melihat seberapa banyak mereka membayar untuk setiap dolar yang diperoleh per saham. (Lebih lengkapnya silahkan baca Pengertian Price Earning Ratio (PER))
2. Rasio Pasar-ke-Buku = Nilai Pasar Per Saham / Nilai Buku Per Saham. Rasio ini membandingkan nilai akuntansi historis perusahaan Anda dengan nilai yang ditetapkan oleh pasar saham.
Mengapa melihat rasio keuangan untuk bisnis kecil?
Akuntansi adalah bahasa bisnis. Ini menceritakan kondisi perusahaan Anda. Meskipun rumus-rumus ini mungkin tampak seperti angka-angka yang misterius, hasilnya adalah penunjuk jalan bagi kesehatan bisnis Anda.
Menjalankan bisnis yang sukses berarti belajar dari kesalahan masa lalu dan membuat keputusan yang sehat untuk masa depan Anda.
Tanpa pemahaman dasar tentang akuntansi, Anda tidak dapat merencanakan masa depan bisnis Anda.
Dengan meluangkan waktu untuk menyelidiki dan memahami kesehatan keuangan bisnis Anda, Anda dapat membuat keputusan yang akurat tentang masa depan Anda dan mengatur bisnis Anda menuju kesuksesan.
Misalnya, rasio utang total dapat berfungsi sebagai indikator kunci apakah ini saat yang tepat untuk mengambil pinjaman baru.
Rasio perputaran aset menunjukkan betapa berharganya aset Anda dalam kaitannya dengan apa yang Anda produksi.
Ini dapat menginformasikan bagaimana Anda meningkatkan efisiensi bisnis atau apakah Anda berinvestasi dalam aset baru.
Untuk menjalankan bisnis yang sukses, Anda harus memiliki gambaran yang jelas tentang posisi Anda pada waktu tertentu.
Memiliki buku yang jelas yang akurat dan mudah diinterpretasikan dapat memastikan Anda menjalankan bisnis yang sukses.
Akuntansi keuangan vs. akuntansi biaya
Ada perbedaan utama antara akuntansi keuangan dan akuntansi biaya: Akuntansi keuangan membahas kesehatan keuangan bisnis saat ini, sedangkan akuntansi biaya hanya menilai biaya yang terkait dengan produksi bisnis Anda.
Keduanya dapat digunakan untuk lebih memahami posisi keuangan perusahaan Anda, tetapi akuntansi biaya difokuskan pada laba dan efisiensi.
Itulah keseluruhan informasi mengenai kumpulan rasio dan rumus akuntansi untuk kemajuan bisnis Anda. Baca juga tips untuk bisnis kecil.
Silahkan utarakan pemikiran anda di kolom komentar.