Entah berinvestasi di saham atau di model sekurittas yang lain, Anda ingin memastikan bahwa Anda membuat keputusan yang baik dengan uang Anda, terutama jika Anda telah banyak berinvestasi.
Untungnya, ada cara sederhana untuk menentukan seberapa banyak Anda mendapat untung dari investasi, dan seberapa banyak Anda berpotensi mendapat untung di masa depan. Cara ini dikenal sebagai laba atas investasi, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Return On Investment disingkat menjadi ROI.
ROI adalah salah satu metrik yang paling umum digunakan dalam investasi dan bisnis, jadi jika Anda belum terbiasa dengan apa itu ROI dan bagaimana menghitungnya, Anda harus berkenalan dengannya — demi investasi Anda.
Apa itu return on investment (ROI), dan mengapa itu sangat penting bagi investor dan bisnis?
Apa itu Return On Investment atau Laba atas Investasi?
ROI atau laba atas investasi persis seperti namanya: metrik yang digunakan untuk menentukan laba atas investasi yang Anda peroleh. ROI pada dasarnya mengukur seberapa efisien atau menguntungkan investasi itu dan, mungkin, bisa berlanjut jika ternyata menguntungkan.
Seperti yang mungkin Anda asumsikan, semakin tinggi ROI, semakin baik keuntungan yang Anda peroleh. Saham yang harganya dua kali lipat sejak Anda membelinya akan memiliki ROI 100%, yang merupakan skenario yang jauh lebih baik daripada saham yang pengembalian investasinya sejauh ini hanya 10%.
Namun, ROI hanyalah salah satu dari banyak hal yang harus Anda pertimbangkan dalam investasi Anda. Menghitung ROI pada investasi saat ini hanyalah gambaran tentang seberapa menguntungkan investasi tersebut sejauh ini, dan menghitung berapa ROI pada investasi di masa depan hanyalah perkiraan belaka. Anda perlu melakukan banyak penelitian di luar ROI untuk menentukan apakah investasi Anda berpotensi menjadi lebih menguntungkan, atau apakah sekarang saatnya untuk menjual.
Jadi ROI adalah alat yang berguna bagi investor dan pelaku bisnis — namun ingat ROI membutuhkan konteks dari waktu ke waktu. Contohnya, memiliki ROI 50% pada investasi memang terlihat bagus dengan sendirinya, tetapi ada konteks yang Anda butuhkan untuk menentukan seberapa baik investasi telah dilakukan. Sekarang 50%, tetapi jika ia 70% setahun yang lalu, maka mungkin bukan investasi yang solid seperti yang Anda kira.
Formula dan Contoh Pengembalian Investasi
Untuk menentukan ROI Anda sendiri, Anda memerlukan beberapa angka sebelumnya: biaya awal investasi, dan nilai investasi saat ini. Dengan ini, Anda dapat menentukan laba bersih investasi.
Karena itu, Anda dapat melihat rumus ROI dengan dua cara. Salah satu caranya adalah:
ROI = (Net Profit/Cost of Investment) x 100
Bahasa Indonesianya:
ROI = (Laba Bersih / Biaya Investasi) x 100
Atau, jika kita ingin memecahnya lebih jauh:
ROI = ((Current Investment Value – Cost of Investment)/Cost of Investment) x 100
Bahasa Indonesianya:
ROI = ((Nilai Investasi Saat Ini – Biaya Investasi) / Biaya Investasi) x 100
Mari gunakan sebuah contoh. Katakanlah lima tahun lalu, Anda menghabiskan Rp 20.000.000 untuk membeli saham perusahaan. Saat ini, saham tersebut bernilai Rp 31.000.000. Nilai investasi saat ini dikurangi biaya investasi, alias Rp 31 jt – Rp 20 jt, menghasilkan laba bersih Rp 11 jt.
Rp 11 jt / Rp 20 jt = 0,55. 0,55 x 100 = pengembalian investasi sebesar 55% untuk saham tersebut.
Tentu saja, tidak semua kalkulasi ROI yang diperlukan dari Anda akan sesederhana itu. Dalam bisnis, misalnya, akan mudah untuk menemukan rasio ROI yang menguntungkan hanya berdasarkan laba bersih perusahaan dan berapa nilai total aset perusahaan. Jika Anda ingin melihat ROI dari kampanye bisnis tertentu, Anda harus menggali lebih dalam.
ROI dalam Pemasaran
Pemasaran adalah area bisnis di mana penghitungan ROI sangat umum karena pemasaran begitu sering dilakukan dalam hal kampanye individual.
Menghitung ROI untuk kampanye pemasaran Anda dapat memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang metode apa yang paling efektif untuk menghasilkan laba melalui strategi pemasaran untuk perusahaan Anda, dan dapat digunakan sebagai bukti keberhasilan saat mempromosikan kampanye pemasaran serupa untuk masa depan.
Untuk menggunakan contoh yang cukup sederhana, katakanlah Anda ingin melihat ROI pada kampanye pemasaran selesai untuk menjual satu produk. Di sini, Anda akan mengurangi jumlah yang diinvestasikan dalam pemasaran produk dari laba kotor yang dihasilkan dari produk tersebut, dan kemudian membagi angka tersebut dengan investasi pemasaran.
Jadi, jika perusahaan Anda menginvestasikan Rp 10.000.000 ke dalam pemasaran dan Anda telah menghitung bahwa laba kotor yang dihasilkan kampanye untuk produk tersebut adalah Rp 17.000.000, persamaan Anda adalah (17.000.000-10.000.000) / 10.000.000, atau 7.000.000 / 10.000.000, atau 0,7. ROI Anda di sini adalah 70%.
Itu semua terlihat sederhana dengan angka bulat yang bagus, tapi ada lebih dari itu. Anda harus menentukan setiap biaya yang telah dimasukkan ke dalam kampanye pemasaran untuk menentukan biaya penuh, tetapi laba kotor juga ada disitu.
Mengapa Orang Menggunakan ROI?
Terlepas dari banyak angka spesifik yang dapat masuk ke dalam perhitungan ROI, investor, pemasar, dan bisnis cenderung menggunakan ROI karena ini adalah alat yang cukup sederhana untuk dipahami. Ini adalah rasio laba bersih yang dibuat dengan biaya awal yang dimasukkan ke dalam investasi.
ROI memang menjadi alat yang sangat serbaguna bagi mereka yang berbisnis investasi. Bagi investor, ini benar-benar tentang melihat rasio profitabilitas untuk investasi Anda.
Dalam bisnis, ini dapat memberi Anda gambaran tentang seberapa sukses pada hampir semua investasi dalam bisnis Anda, apakah itu adalah urusan merekrut staf baru, membuat departemen baru, atau membeli perangkat lunak atau peralatan pabrik baru. Anda dapat menganalisis kampanye pemasaran individu dan kemudian membandingkannya, untuk mencoba dan menentukan apa yang Anda lakukan dalam satu kampanye yang membuatnya lebih sukses daripada yang lain.
ROI, karena ini adalah metrik yang tidak memiliki konteks tertentu, juga memaksa Anda untuk melihat investasi Anda secara menyeluruh untuk melihat apa yang membuat mereka sukses dan mungkin bagaimana mempertahankan kesuksesan itu. Fungsi ROI sebagai bagian dari analisis, meskipun merupakan bagian yang sangat penting.
Akan jauh lebih sulit untuk menentukan strategi investasi yang berhasil jika Anda tidak memiliki ROI awal untuk menunjukkan apa yang telah berhasil sejauh ini, dan akan lebih sulit untuk memahami beberapa langkah yang membuat bisnis Anda lebih menguntungkan jika Anda tidak memiliki ROI dari investasi terbaru di perusahaan.
Manfaat ROI (Laba Atas Investasi) bagi usaha kecil
Sebagai pemilik usaha kecil, perhitungan ROI dapat membantu perusahaan Anda. ROI atau Laba atas investasi Anda dapat membantu Anda mendapatkan pendanaan dari luar. Pengembalian investasi yang kuat dapat mengurangi risiko bagi investor. Jika Anda mengajukan pinjaman usaha kecil, ROI Anda dapat menunjukkan bahwa Anda dapat membayar pemberi pinjaman.
Laba atas investasi Anda juga dapat membantu Anda menjalankan bisnis dengan lebih efisien. Anda dapat menggunakan rumus tersebut untuk melihat seberapa sukses investasi Anda. Misalnya, Anda menjalankan kampanye pemasaran di radio dan surat kabar. Anda dapat menggunakan ROI dari kedua metode untuk melihat mana yang menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Baca juga strategi pemasaran.
Tidak ada rumus standar untuk ROI. ROI adalah perhitungan yang fleksibel, artinya Anda dapat mengubahnya agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Misalnya, Anda mungkin tertarik untuk menemukan penjualan bersih atau harga pokok penjualan laba atas investasi, untuk definisi ROI yang lebih terperinci. Laba atas investasi dapat membantu Anda membandingkan investasi yang Anda buat untuk bisnis Anda.