Return On Operating Assets (RNOA) dapat didefinisikan sebagai rasio efisiensi yang mengukur persentase pengembalian yang diperoleh organisasi dari uang yang telah diinvestasikan dalam aset operasi, atau dengan kata lain, itu adalah ROR (Rate Of Return atau Tingkat Pengembalian) yang diperoleh organisasi dari efisiensi. pemanfaatan aset operasi seperti kas, persediaan, piutang dan aset tetap yang digunakan untuk operasi sehari-hari.
Apa Yang Dimaksud Dengan Aset Operasi (Operating Asset)?
Aset operasi adalah aset yang dibutuhkan oleh bisnis untuk menjalankan operasi bisnis dan menghasilkan pendapatan. Contoh aset operasi termasuk biaya dibayar di muka (prepaid expenses), aset tetap, inventaris, kas, dan piutang, dll. Selanjutnya, aset tidak berwujud seperti paten, teknologi, dan lisensi juga dianggap aset operasi jika digunakan untuk memproduksi dan menghasilkan pendapatan.
Namun, aset keuangan seperti surat berharga tidak dianggap sebagai aset operasi karena ini tidak membantu bisnis untuk melakukan kegiatan bisnis utama dan menghasilkan pendapatan.
Apa Itu Kewajiban Operasi (Operating Liability)?
Kewajiban operasi timbul sebagai akibat dari operasi bisnis. Jumlah yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada bisnis atau individu lain sebagai hutang dan biaya terkait yang dikeluarkan untuk operasi terkait bisnis.
Aset Operasi Bersih (Net Operating Asset)
Penting untuk dicatat bahwa ada perbedaan antara aset operasi (Operating Assets) dan aset operasi bersih (Net Operating Assets). Aset operasi bersih dihitung dengan mengurangi kewajiban operasi dari aset operasi.
Pengertian Return On Net Operating Asset – (RNOA)
Pengembalian Aset Operasi Bersih (Return On Net Operating Asset) bertujuan untuk mengukur pengembalian yang dihasilkan oleh operasi bisnis. Ini adalah alat analisis yang penting untuk mengukur efisiensi bisnis dalam hal pemanfaatan aset bersih.
Umumnya, nilai RNOA yang lebih tinggi diinginkan karena menunjukkan bahwa bisnis telah menggunakan asetnya secara efisien dan mengendalikan biaya. Di sisi lain, nilai RNOA yang lebih rendah menunjukkan bahwa bisnis perlu meningkatkan profitabilitasnya; hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi aset dan pengendalian biaya.
Penjelasan Tentang Return On Net Operating Asset (RNOA)
Bisnis dapat menghasilkan keuntungan melalui dua jenis kegiatan. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas operasi (operating activities) dan aktivitas pendanaan (financing activities). Kegiatan atau aktivitas operasi dapat berbeda untuk bisnis yang berbeda. Beberapa contoh sektor industri dan kegiatan operasional diberikan di bawah ini.
Sektor Industri | Kegiatan Operasional |
Manufaktur | Produksi dan penjualan barang |
Jual beli | Pembelian dan penjualan barang |
Sewa | Pendapatan dari sewa menyewa |
Pertanggungan | Mendapatkan premi asuransi terhadap risiko yang ditanggung |
Pemasaran | Menghasilkan pendapatan melalui pemasaran produk dan layanan |
Jadi, sumber pendapatan utama untuk bisnis adalah kinerja aktivitas operasional, dan itu membutuhkan penggunaan aset operasi. Di sisi lain, bisnis juga dapat memperoleh pengembalian (return) melalui aktivitas keuangan seperti berinvestasi dalam instrumen ekuitas dan utang.
Selanjutnya, penting untuk dicatat bahwa investor lebih tertarik pada pendapatan operasional atau kinerja aset operasi.
Rumus RNOA
Berikut adalah rumus untuk menghitung Return On Net Operating Asset.
Return On Net Operating Asset = Laba bersih / Aset bersih
Hasil dari perhitungan ini adalah dalam persentase, yang berarti metrik dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di sektor industri yang sama. Selanjutnya, rasio ini membantu menilai return on net operating asset atau laba atas operasi harian dan menunjukkan apakah bisnis dapat secara langsung mengendalikan aktivitas bisnis / operasional. Demikian juga, nilai RNOA yang lebih tinggi adalah mode yang diinginkan.
Keuntungan Return On Net Operating Asset (Laba Atas Aset Operasi Bersih)
Berikut ini adalah beberapa keuntungan menghitung laba atas aset operasi bersih.
- Ini membantu investor untuk memahami apakah manajemen bisnis menggunakan aset secara maksimal. Dengan kata lain, ini memberi investor gambaran jika bisnis beroperasi pada potensi penuhnya.
- Matriks ini diwakili dalam persentase, dan itu berarti mudah untuk membandingkan matriks kinerja sebuah perusahaan dengan perusahaan lain dan menilai kinerja komparatif.
- Sulit untuk memanipulasi rasio ini karena akan sulit untuk mengubah angka laba bersih dan aset operasi.
Kekurangan Dari Net Operating Asset (Aset Operasi Bersih)
Berikut ini adalah beberapa kerugian menggunakan laba atas aset operasi bersih.
- Perhitungan rasio ini tergantung pada nilai buku aset dan bukan nilai pasar.
- Perhitungan laba bersih (digunakan dalam rasio) mencakup perkiraan dan asumsi kelipatan. Oleh karena itu, mungkin tidak logis untuk mengandalkan banyak asumsi.
- Perhitungannya tergantung pada data dan angka historis. Oleh karena itu, ini tentang kinerja bisnis di masa lalu dan tidak diarahkan ke masa depan.
Perhitungan Untuk Net Operating Asset (Aset Operasi Bersih)
Misalkan laba bersih untuk perusahaan ABCD terbatas adalah sebesar Rp 300.000.000, dan ekstrak berikut diperoleh dari neraca perusahaan yang sama.
Detail | Nilai Rp |
Inventaris | 80,000.000 |
Piutang | 120.000.000 |
Uang tunai dan bank | 20.000.000 |
APD | 40,000.000 |
Akun hutang | 30.000.000 |
Hutang lainnya | 10.000.000 |
Pertama, kita perlu mengidentifikasi aset dari angka yang diberikan. Aset dari angka yang diberikan termasuk inventaris, piutang, saldo kas, dan PPE yang berjumlah Rp 260.000.000 (Rp 80.000.000 + Rp 120.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 40.000.000). Demikian pula, total kewajiban mencapai Rp 40,000.000 (Rp 30,000.000 + Rp 10.000,000).
Jadi, jumlah aset bersih menjadi aset operasi dikurangi kewajiban operasi.
Aset bersih = Aset operasi – Kewajiban operasi
Aset bersih = Rp 260.000.000 – Rp 40.000.000
Aset bersih = Rp 220.000.000
Mari kita masukkan angka-angka dalam rumus untuk menghitung laba atas aset operasi bersih.
Pengembalian aset operasi bersih = Laba bersih / Aset bersih
Pengembalian aset operasi bersih = Rp 30.000.000 / Rp 220.000.000
Pengembalian aset operasi bersih = 13,64%
Karena RNOA yang dihitung kurang dari 20%, dari sini terlihat bahwa bisnis tampaknya tidak menjadi insentif aset karena basis aset yang lebih rendah. Jadi, bisnis perlu mempertimbangkan bagaimana meningkatkan return on net operating Asset atau laba atas aset operasi bersih.
Bagaimana Meningkatkan Return On Net Operating Asset (RNOA)
- Peningkatan laba bersih – Ada dua cara untuk meningkatkan laba bersih. Yang pertama adalah meningkatkan efisiensi basis aset dan meningkatkan pendapatan. Cara kedua adalah dengan mengontrol pengeluaran; biaya dapat dikontrol untuk kategori yang berbeda, termasuk biaya penjualan, biaya admin, pemasaran, keuangan, dan biaya pajak. Namun, bisnis tidak boleh berkompromi pada aspek kualitas operasi ini.
- Meningkatkan proporsi aset yang efisien – Membeli aset operasi baru dapat menjadi ide bagus untuk meningkatkan RNOA. Ilmu di balik konsep tersebut adalah bahwa aset yang baru dibeli diharapkan lebih efisien daripada aset lama dan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Demikian pula, beberapa aset mungkin menjadi hambatan dalam proses produksi. Meskipun pembelian aset baru dapat menyebabkan penurunan tajam pada RNOA. Namun, ini menghasilkan efisiensi bisnis jangka panjang dan stabilitas keuangan.
- Jual aset operasi yang tidak efisien – Menjual aset operasi dapat menghasilkan pengembalian (return) yang lebih tinggi atas aset operasi bersih. Itu karena nilai basis aset yang lebih rendah mengarah ke RNOA yang lebih tinggi. Namun, menjual aset operasi mungkin bukan solusi jangka panjang jika alternatif yang memadai tidak disediakan.
Kesimpulan Inti
Aset operasi digunakan oleh bisnis perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Demikian pula, kewajiban operasi masuk karena operasi bisnis normal. Aset operasi bersih dihitung dengan mengurangi kewajiban operasi dari aset operasi.
Return on net asset atau pengembalian aset bersih adalah metrik penting yang membantu memahami apakah bisnis itu efisien dan bekerja dengan potensi penuhnya. Demikian pula, rasio ini disajikan dalam persentase. Oleh karena itu, dapat dibandingkan dengan perusahaan yang berbeda untuk menilai kinerja komparatif.
Sama pentingnya untuk memahami bahwa aset keuangan berbeda dari aset operasi dan tidak termasuk dalam perhitungan return on net operating asset (laba atas aset operasi bersih). Demikian juga, semakin besar nilai laba aset bersih lebih diinginkan dari perspektif analisis keuangan.
Matriks ini dapat ditingkatkan dengan mengambil tindakan tertentu seperti meningkatkan laba bersih, meningkatkan proporsi aset baru / efisien, dan menjual aset operasi yang tidak efisien.
Pertanyaan Yang Sering Diajukan (FAQ)
Apakah RNOA Sama Dengan ROA?
RNOA – Return On Net Operating Asset (laba aset operasi bersih) berbeda dengan ROA – Return on assets (laba atas aset / aktiva). Laba atas aset membandingkan laba bersih dengan total aset, termasuk aset operasional dan keuangan. Di sisi lain, RNOA membandingkan laba bersih dengan aset operasi bersih dan tidak termasuk aset keuangan. Meskipun, nilai yang lebih tinggi dari kedua rasio diinginkan dari perspektif analisis.
Apa Perbedaan Antara Laba Atas Aset Dan Laba Ekuitas?
Return on equity membandingkan laba bersih dengan ekuitas. Rasio ini tentang membandingkan investasi pemegang saham / pemilik di perusahaan dengan pengembalian yang dihasilkan. Matriks ini lebih relevan ketika investor menilai laba atas investasi mereka.
Di sisi lain, laba aset bersih membandingkan laba bersih dengan aset operasi. Jadi, ini tentang mengukur laba tentang kinerja aset operasional bisnis.
Apakah Logis Untuk Membandingkan Return On Net Operating Asset Dengan Perusahaan Lain?
Karena laba aset bersih adalah matriks berbasis persentase. Jadi bisa dibandingkan dengan perusahaan lain. Namun, perusahaan pembanding harus dari bidang usaha yang sama. Alasannya, beberapa industri menggunakan aset yang mahal dan return on assets bersih mereka biasanya lebih rendah dan sebaliknya.
Itulah informasi mengenai pengertian Return On Net Operating Asset, beserta kelebihan, kekurangan dan juga rumus perhitungan Return On Net Operating Asset (RNOA), semoga bermanfaat. Dan silahkan beritahukan kepada keluarga, saudara, teman dan kerabat tentang informasi ini siapa tahu mereka membutuhkannya. Sampai jumpa lagi di posting-posting seputar Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis dari BelajarEkonomi.com di masa datang.