Meskipun teknologi perbankan sudah sangat maju, namun kesalahan sistem masih kerap ditemui. Maka dari itu, terdapat istilah reversal rekening yang dipicu oleh beberapa kondisi saat transfer sejumlah uang ke rekening lain.
Istilah ini mungkin masih baru di telinga, namun pada dasarnya kejadian seperti ini bisa menimpa siapa saja, meski kejadiannya cukup jarang terdengar. Maka, pada artikel ini kami akan membahas mengenai reversal rekening, mulai dari pengertian hingga pencegahannya.
Apa itu Reversal Rekening?
Secara singkat, reversal rekening adalah proses pembatalan transaksi yang terlanjur dilakukan. Dengan kata lain, dana yang sudah terlanjur ditransfer akan dikembalikan ke rekening si pengirim.
Namun, proses terjadinya reversal rekening tidak semudah membatalkan pesanan layaknya di e-commerce. Pihak bank perlu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyetujui permintaan reversal rekening.
Terdapat beberapa alasan mengapa reversal rekening perlu terjadi, seperti adanya aktivitas keuangan yang tidak wajar, penipuan, salah melakukan transfer hingga melakukan transfer hingga lebih dari satu kali tanpa disengaja.
Terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk melakukan hal ini. Tujuannya jelas, yaitu untuk memastikan apakah permintaan reversal rekening memang sah dan perlu untuk dilakukan atau tidak.
Beberapa Penyebab Reversal Rekening
Nah, berikut terdapat beberapa uraian yang membuat terjadinya reversal rekening.
Melakukan Transfer ke Rekening yang Salah
Penyebab reversal rekening yang pertama adalah alasan yang paling banyak dijumpai. Bagaimana tidak, kesalahan mengetik kombinasi nomor rekening atau salah memilih rekening tujuan pada daftar rekening bisa menjadi penyebabnya.
Misalnya, jika Anda suka melakukan transfer melalui mobile banking, disana terdapat beberapa nomor rekening yang pernah bertransaksi dengan Anda. Hal tersebut bisa memicu kesalahan transfer ketika Anda tidak sengaja menekan nomor rekening yang salah.
Contoh kasus lain adalah ketika Anda melakukan transfer melalui mesin ATM, bisa jadi salah memasukan beberapa angka bisa membuat dana terkirim ke rekening yang salah.
Nah, tindakan reversal rekening bertujuan untuk mencegah kerugian akibat salah transfer.
Melakukan Transaksi di Luar Jangkauan
Beberapa bank memiliki batas sejauh mana jangkauan transfernya. Hal ini kerap ada pada bank-bank swasta berskala kecil. Nah, jika nasabah bank tersebut melakukan transfer di luar wilayah bank tersebut, maka reversal rekening akan terjadi.
Tidak hanya itu saja, nasabah yang salah memasukan kode transfer juga akan mengalami reversal rekening.
Terjadi Time Out saat Transaksi
Transfer uang saat ini 100% memanfaatkan jaringan internet sehingga kestabilan jaringan menjadi kunci kesuksesan sebuah transaksi. Namun, jika jaringan sedang terganggu atau adanya error pada aplikasi m-banking, maka transaksi akan batal.
Pada saat itu terjadi, sistem banking akan mengalami time out dan uang yang ditransfer akan kembali ke rekening pengirim alias reversal rekening.
Adanya Double Transaksi
Double transaksi bisa terjadi ketika nasabah merasa belum mengirimkan uang dan melakukan proses transfer uang lagi. Jelas saja, kedua proses transfer akan berjalan sukses dan saldo berkurang.
Dalam kondisi seperti ini, si nasabah berhak untuk mengajukan reversal rekening agar uang yang seharusnya tidak ia kirim dapat kembali lagi ke dalam rekeningnya.
Cara Mencegah Reversal Rekening
Seperti yang sudah kami ungkapkan diatas, kesalahan dalam sistem perbankan memang bisa terjadi. Hal tersebut bisa memicu reversal rekening. Nah, jika hal ini terjadi pada Anda, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
Memastikan Ulang Nomor Rekening Tujuan
Kesalahan dalam memasukan nomor rekening tujuan kerap menjadi alasan mengapa reversal rekening harus terjadi. Maka dari itu, sebelum mengirimkan dana, pastikan bahwa nomor rekening sudah benar.
Selain mengecek ulang nomor rekening, pastikan juga nama nasabah pemilik rekening tersebut. Dengan begitu, kejadian salah transfer bisa dihindari.
Memastikan Jaringan Internet Stabil
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, kegiatan transfer dan menerima dana pada zaman sekarang sepenuhnya mengandalkan jaringan internet. Jika jaringan internet sedang tidak stabil, lebih baik tunda proses transaksi.
Hal ini mencegah adanya sistem error yang bisa menyebabkan dana Anda berkurang meskipun proses transfer belum selesai. Ada baiknya jika Anda menunggu jaringan kembali stabil atau berpindah ke lokasi dengan jaringan yang baik.
Cara Mengatasi Reversal Rekening
Bagaimana jika pada akhirnya reversal rekening tetap saja terjadi?
Melakukan Refund
Refund atau pengembalian dana bisa Anda ajukan kepada pemilik nomor rekening yang salah. Cara ini memang cukup sulit karena data diri seperti nomor telepon bisa jadi harus Anda cari-cari terlebih dahulu.
Namun, hal ini bisa lebih mudah jika kesalahan transfer terjadi karena melakukan pengiriman dana lebih dari sekali.
Meminta Chargeback
Pada prinsipnya, chargeback adalah cara seseorang untuk meminta balik transfer dana yang sudah ia lakukan namun melalui pihak bank. Ya, jika Anda mengalami kesalahan transfer dan tidak mengetahui data pemilik rekening, cara ini bisa dilakukan.
Nantinya, Anda perlu meminta pengembalian dana melalui pihak bank. Kemudian, pihak bank akan meneruskan permintaan tersebut kepada pemilik rekening. Nantinya, pemilik rekening akan menanggapi permintaan tersebut dengan melakukan transfer balik ke rekening Anda.
Bagaimana dengan Saldo Rekening Ketika Reversal?
Banyak yang bertanya-tanya bagaimana kondisi saldo ketika reversal rekening terjadi. Perlu Anda ketahui bahwa kejadian reversal rekening tidak akan mengurangi saldo sedikit pun.
Namun, sekalipun saldo rekening Anda berkurang pun, maka pihak bank akan segera melakukan pengembalian penuh.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa reversal saldo merupakan tindakan yang dapat melindungi keuangan nasabah.
Demikianlah artikel kami mengenai reversal rekening. Semoga melalui artikel ini Anda bisa memahami soal reversal rekening dan dapat mencegahnya terjadi kepada Anda.