Perusahaan jasa menjalankan operasional usahanya pada bidang penyediaan jasa. Karena ciri ini, terdapat siklus akuntansi perusahaan jasa yang spesifik dan berbeda.
Bagaimana sebenarnya bentuk siklus akuntansi yang berjalan pada sebuah perusahaan jasa? Apa yang membedakannya dari jenis perusahaan lain?
Kita akan mencoba menguak lebih jauh mengenai bagaimana pola aktivitas keuangan dalam perusahaan jasa. Kemudian bagaimana ini kita interpretasikan dalam sebuah sistem akuntansi.
Memahami aktivitas keuangan perusahaan jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang mengambil keuntungan dari layanan penyedia jasa. Dalam bahasa lain, perusahaan tidak menjual produk dalam bentuk barang fisik
Jasa sendiri tidak berwujud dan tidak memiliki sifat kebendaan. Sehingga ketika transaksi terjadi tidak terjadi proses perubahan kepemilikan.
Namun konsumen atau pelanggan dapat merasakan layanan dari perusahaan. Kepuasan dari layanan yang diberikan ini yang menjadi parameter kualitas produk.
Kembali kita tekankan bahwa dalam perusahaan jasa tidak terdapat produk fisik. Hingga sejumlah aktivitas perusahaan yang terkait dengan penanganan produk tidak akan muncul dalam perusahaan tersebut.
Seperti contohkan saja prosedur produksi, penyimpanan dan penyaluran. Tidak ada pabrik yang memproduksi barang dan tidak ada pula sistem persediaan.
Artinya juga perusahaan tidak memerlukan prosedur akuntansi terkait dengan belanja barang, persediaan, produksi, biaya pengiriman dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain, perusahaan jasa banyak memusatkan perhatian pada sumber daya manusia. Karena produk perusahaan berupa jasa yang akan pelaksanaannya akan dilaksanakan oleh tenaga kerja manusia.
Bahkan pada jenis usaha jasa berbasis teknologi, keberadaan SDM sebagai operator dan pengawas tetap diperlukan.
Karena mengandalkan Sumber daya manusia, maka bentuk layanan pada umumnya tidak bisa kita tentukan 100% seragam dan sama. Sifatnya kadang bisa cukup personal dari satu layanan ke layanan lain.
Kondisi ini akan tercermin dalam aktivitas keuangan perusahaan jasa. Seluruh aktivitas keuangan dalam kaitannya dengan penanganan produk barang tidak akan muncul.
Namun sejumlah aktivitas keuangan yang berkaitan dengan pengembangan SDM mungkin akan lebih banyak muncul.
Di sisi lain ada jenis layanan bisa menjadi cukup personal sehingga biaya operasional dan nilai jual dari masing-masing jasa bisa berbeda-beda.
Jenis-jenis Perusahaan Jasa
Ada banyak jenis dan bentuk dari perusahaan jasa. Ada yang sifatnya sebagai perusahaan jasa layanan umum dan ada pula yang bersifat personal dan khusus.
Adapun yang termasuk jenis layanan umum adalah jasa layanan transportasi, jasa pendidikan, jasa hiburan, jasa layanan kesehatan, jasa akomodasi dan banyak lagi.
Ada pula jenis perusahaan jasa yang lebih bersifat personal seperti layanan perawatan tubuh, layanan perencanaan acara (Event Organizer), jasa desain, jasa pembangunan dan masih banyak lagi.
Perbedaan signifikan dari dua jenis perusahaan jasa ini terletak pada sifat layanannya. Pada perusahaan jasa layanan umum mereka akan menghasilkan jasa kolektif yang khusus diberikan untuk memenuhi kebutuhan layanan tertentu dari orang banyak.
Sedang pada perusahaan jasa yang lebih bersifat personal Anda akan menemukan setiap jasa yang diberikan akan lebih eksklusif dan personal. Setiap jasa bisa diberikan dengan pendekatan dan teknik berbeda-beda.
Karakteristik Perusahaan Jasa
Merujuk dari pola operasionalnya, perusahaan jasa memiliki sejumlah karakteristik khusus. Adapun karakteristik dari perusahaan jasa dapat Anda lihat dalam penjelasan berikut.
Fokus operasionalnya pada penyediaan jasa
Operasional utama dari perusahaan adalah menyediakan layanan yang diberikan kepada konsumen. Layanan ini kadang kala juga didukung oleh sejumlah barang.
Tetapi penjualan barang tersebut tidak lebih sebagai produk pendukung. Ini bekerja untuk mengoptimalkan layanan jasa yang diberikan.
Targetnya terletak pada jumlah jasa yang diberikan dan kepuasan dalam pengalaman
Bila pada perusahaan dengan produk barang, target yang mereka kejar adalah tingkat penjualan. Semakin banyak barang terjual semakin baik dan semakin menguntungkan.
Namun, perusahaan jasa bekerja dengan pola berbeda. Parameter kesuksesan dilihat dari sebanyak apa layanan jasa telah diberikan. Kemudian apakah pengalaman terhadap jasa tersebut memuaskan?
Nilai dari produk bisa berbeda-beda
Karena sifatnya berbasis pelayanan, maka setiap bentuk layanan bisa jadi akan berbeda-beda baik dari segi waktu maupun objek dari layanan.
Sehingga tidak ada standar baku untuk bagaimana nilai dari produk jasa tersebut. Nilai jasa dari satu waktu akan berbeda dengan nilai jasa pada waktu yang lain. Hasil tidak dapat disamakan. Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan
Tidak memiliki penanganan produk dan biaya terkait
Karena tidak ada barang sebagai produk, maka perusahaan tidak akan membutuhkan sistem persediaan, sistem pembelian barang, hingga prosedur pengiriman barang.
Hal tersebut membuat laporan keuangan akuntansi pada perusahaan jasa tidak akan menyajikan informasi tentang harga pokok produksi dan biaya penjualan.
Kenali Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Setelah Anda memahami bagaimana perusahaan jasa beroperasi. Juga memahami bagaimana karakteristik dan aktivitas keuangan yang berjalan dalam perusahaan jasa.
Saatnya kini kita coba bahas lebih dalam soal bagaimana sebenarnya tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa.
Siklus Akuntansi Adalah
Siklus Akuntansi merupakan setiap langkah atau tindakan akuntansi yang merupakan bagian dari prosedur dalam menghasilkan laporan keuangan.
Ini adalah panduan langkah dari satu tahap ke tahap selanjutnya dalam proses pengolahan data aktivitas transaksi keuangan perusahaan hingga menjadi sebuah laporan keuangan.
Di dalamnya terdapat sejumlah tahapan termasuk di antaranya adalah identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, ikhtisar dari proses penggolongan hingga terakhir pelaporan.
Selama perusahaan beroperasi, prosedur akuntansi ini akan terus berjalan seperti lingkaran. Ini kenapa prinsip ini kita kenal sebagai siklus.
Siklus ini menjadi bagian penting dalam proses pengelolaan data keuangan dan informasi situasi keuangan perusahaan. Dari siklus inilah kita bisa memantau kondisi keuangan terkini hingga data dari laporan keuangan secara general.
Penerapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Lalu bagaimana penerapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa?Berikut adalah perinciannya untuk Anda.
Identifikasi Transaksi
Tahapan pertama dari siklus akuntansi perusahaan jasa adalah melakukan proses penelusuran bukti transaksi, identifikasi dan analisa transaksi. Untuk membahas ini kita perlu kembali pada bagaimana prinsip akuntansi dasar sebenarnya.
Aktiva = Pasiva
Aset lancar + Aset tetap = Modal + Liabilitas + Laba
Bahwa setiap transaksi akan berkaitan dengan keseimbangan tersebut di atas. Seperti misalkan saja, sebuah transaksi penjualan tunai akan mempengaruhi jumlah kas masuk dan pendapatan.
Jumlah kas yang masuk merupakan bagian dari aset lancar sedangkan pendapatan adalah bagian dari perhitungan laba.
Proses Pencatatan ke Dalam Jurnal
Setelah Anda dapat memastikan bagaimana pengaruh transaksi terhadap nilai aktiva dan pasiva. Kini saatnya untuk perusahaan melakukan pencatatan pada jurnal umum. Perusahaan jasa pada umumnya memiliki akun lebih sedikit dan tidak menggunakan jurnal khusus terkait pembelanjaan.
Jurnal umum merupakan prosedur input data atau pencatatan. Prosedur pencatatan dalam perusahaan jasa akan menggunakan prinsip dasar keseimbangan aktiva dan pasiva.
Prosedur Penggolongan ke Buku Besar
Setelah seluruh transaksi tercatat dalam jurnal umum, saatnya untuk melakukan tahapan selanjutnya dari siklus akuntansi perusahaan jasa dengan melakukan penggolongan.
Ada begitu banyak transaksi yang mungkin tumpang tindih di dalam jurnal umum. penggolongan ini membantu mengelompokannya pada masing-masing rekening atau akun pada buku besar.
Perbedaan mencolok dari buku besar perusahaan jasa adalah tidak adanya akun persediaan dan pembelian stok. Selain itu bisa jadi perusahaan akan memberikan perhatian khusus pada pos gaji karyawan dan biaya pengembangan kemampuan karyawan.
Akumulasi dalam Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo tiap rekening buku besar tiap periode. Penyusunan neraca saldo dilakukan dengan menyalin saldo akhir dari setiap akun dalam buku besar.
Mulai dari tahap ini tidak ada perbedaan spesifik antara perusahaan dagang, perusahaan produksi dan perusahaan jasa.
Ini akan menjadi cara untuk memastikan setiap data terentri dengan tepat. Karena di akhir penyusunan harus kita pastikan bahwa debit dan kredit seimbang.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Tahap siklus akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. Jurnal ini akan mengakui transaksi tidak berwujud, perubahan-perubahan dan kesalahan-kesalahan.
Usai penyusunan jurnal penyesuaian tersusun dengan tepat, kita perlu memasukan kembali data dalam jurnal penyesuaian ke dalam buku besar. Untuk menghasilkan neraca saldo baru setelah penyesuaian.
Ikhtisar Dalam Neraca Lajur
Pasca tahapan neraca saldo setelah penyesuaian selesai kita buat, saatnya masuk ke tahap berikutnya yakni penyusunan neraca lajur.
Proses penyusunannya akan merujuk pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Namun di sini akan ada informasi lebih luas mencakup laporan laba rugi dan neraca.
Nantinya data dari neraca lajur inilah yang akan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun laporan keuangan perusahan jasa. Ini adalah tujuan akhir dari penyusunan sebuah siklus akuntansi.
Namun demikian, dalam sebuah siklus akuntansi,penyusunan laporan keuangan bukan menjadi tahapan akhir. Karena kita perlu melakukan sejumlah penyesuaian ulang untuk menghasilkan neraca saldo di awal periode depan.
Laporan keuangan sendiri tersusun dalam tiga bagian, yakni laporan laba rugi, perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan laba rugi akan menunjukan besaran total pendapatan dan biaya kemudian keuntungan yang sukses diperoleh. Kemudian neraca akan menunjukan kondisi kekayaan dan permodalan perusahaan. Sedangkan laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan kesehatan likuiditas perusahaan.
Penutupan siklus
Setelah laporan keuangan jadi, tahap berikutnya dari siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun jurnal penutup akhir periode. Jurnal ini akan menunjukan penutupan nilai nominal dari rekening laba rugi.
Karena pos pendapatan dan biaya yang terakumulasi pada periode berikutnya memasukan nominal dari bulan sebelumnya. Artinya di awal periode kedua akun tersebut dalam kondisi nominal 0.
Selain dengan jurnal penutup, muncul pula penutupan dengan jurnal pembalik. Berlawanan dengan jurnal penutup yang memposisikan akun kembali pada angka 0, maka jurnal pembalik justru mengembalikan saldo yang dihapus dalam penyesuaian.
Akun perkiraan yang masuk dalam jurnal pembalik biasanya merupakan pembayaran yang dibayar di muka dan belum sampai pada titik jatuh tempo.
Penyusunan Neraca Saldo Akhir Periode
Usai dilakukan penutupan dengan jurnal penutup dan pembalik, data dari kedua jurnal tersebut harus masuk kembali ke dalam buku besar. Dari sini kembali penyusunan neraca saldo akhir periode kita buat.
Caranya masih sama, cukup menyalin saldo akhir dari tiap rekening atau akun. Ini nantinya akan menjadi neraca saldo awal periode berikutnya.
Ini adalah akhir dari siklus akuntansi perusahaan jasa. Sebagaimana aliran dalam lingkaran, prosedur awal dari siklus akan kembali terulang dalam periode berikutnya.