Sistem manufaktur merupakan proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai jual. Seperti namanya, kegiatan manufaktur ini memang hanya terjadi pada perusahaan manufaktur saja seperti industri makanan atau pabrik tekstil.
Dalam mendukung kegiatan manufaktur tentunya dibutuhkan sistem informasi yang akurat dan tepat, sehingga perusahaan dapat memanajemen segala kegiatan di dalam manufaktur dengan mudah.
Untuk mengenali lebih jauh terkait sistem manufaktur dan manfaatnya, bisa Anda temukan jawabannya di sini.
Sistem Manufaktur Adalah
Istilah manufaktur merujuk pada proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang akan dijual kepada para konsumen. Proses ini mencakup pada kegiatan pemilihan material atau bahan baku, mendesain produk dan lain sebagainya.
Sistem manufaktur merupakan gabungan antara proses dan kegiatan di dalam produksi barang perusahaan manufaktur.
Dari waktu ke waktu para pelaku bisnis mengembangkan berbagai proses dan sistem manufaktur yang berbeda-beda, yang mana proses dan kegiatan produksi merupakan elemen penting di setiap perusahaan manufaktur.
Nah, untuk mendukung kegiatan produksi dalam perusahaan, maka perusahaan membutuhkan sistem informasi manufaktur yang tepat.
Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi, sehingga data dan sistem informasi fungsional lain pada perusahaan dapat terhubung dengan bersamaan.
Sistem informasi ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendukung fungsi proses produksi, semisalnya perencanaan dan pengontrolan proses produksi, baik itu barang maupun jasa.
Dengan manajemen dari sistem informasi ini, diharapkan pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur dapat dilakukan dengan mudah.
Permasalahan yang dimaksud berkaitan erat dengan proses input maupun output dalam kegiatan manufaktur.
Model Sistem Manufaktur
Sebelum mengenali lebih jauh terkait sistem informasinya, Anda perlu tahu dahulu model sistem manufaktur yang banyak digunakan oleh perusahaan.
Sistem Manufaktur Costum
Bisa dikatakan sistem satu ini paling populer dan tertua. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan bisa mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dan efisiensi volume yang paling rendah.
Pada implementasi sistem ini, barang yang diproduksi oleh pengrajin tunggal menggunakan tangan atau bantuan mesin.
Sistem ini memang memiliki biaya unit yang cenderung tinggi untuk barang yang diproduksinya.
Dengan ini produk yang dibuat dikhususkan dengan kualitas bagus, biasanya barang ini akan dijual mahal di pasarannya.
Sistem Intermittent
Sistem intermittent umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk membuat berbagai jenis barang dalam lini produksi yang sama. Dengan ini fasilitas pabrik yang digunakan dibuat untuk menangani berbagai kondisi dan ukuran barang.
Sistem intermitten sangat populer di negara yang memiliki biaya tenaga kerja yang murah dan membuat produk untuk perusahaan multinasional.
Proses produksi barang yang menggunakan sistem Intermittent ini umumnya berskala kecil, sehingga kurang cocok untuk produksi persediaan.
Sistem ini dibuat khusus untuk proses produksi dalam kurun waktu yang pendek dan tidak memerlukan volume tinggi. Proses produksi yang dilakukan membutuhkan mesin dan tenaga kerja dengan keterampilan memadai.
Sistem Manufaktur Continuous
Sistem manufaktur Continuous merupakan sistem yang dikhususkan untuk menghasilkan produk secara massal.
Di mana produk yang dihasilkan melewati assembly line dengan stasiun berbeda pada suku cadang yang ditambahkan (dikerjakan) pada posisi yang agak jauh.
Untuk pertama kalinya proses ini hadir dalam revolusi industri dan memiliki keterkaitan dengan perusahaan Ford. Hal ini karena proses produksinya di tahun 1920-an menggunakan model T.
Perlu Anda ketahui, sistem produksi ini cocok digunakan pada perusahaan manufaktur yang memiliki target volume produksi yang tinggi untuk mengurangi biaya per unit produknya.
Perusahaan ini mengeluarkan modal besar untuk investasi peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses manufaktur.
Sistem Manufaktur Flexible
Sistem terakhir yang ada pada manufaktur ialah sistem fleksibel. Bisa dikatakan sistem manufaktur satu ini merupakan yang paling modern dan popular.
Meskipun dalam sistem ini mengurangi biaya tenaga kerja dengan menggantinya menggunakan robot, akan tetapi proses manufakturnya tetap membutuhkan investasi besar pada mesin produksi.
Semua mesin yang digunakan tentunya lebih mudah dikonfigurasi ulang untuk memproduksi barang berbeda dengan jumlah berbeda. Segala kegiatan dan proses manufakturnya berjalan dengan otomatis.
Disebut sebagai sistem fleksibel karena proses produksi barang yang dilakukan dengan jumlah yang tinggi dan berjalan secara otomatis.
Dalam sistem ini proses quality control dapat dilakukan dengan mudah dan biaya unit yang digunakan lebih rendah.
Sistem Informasi Manufaktur dalam Kegiatan Manufaktur
Seperti yang disinggung di atas, bahwasannya untuk mendukung segala jenis kegiatan dan proses manufaktur dibutuhkan sistem informasi yang tepat.
Untuk melakukan otomatisasi dan memastikan proses produksi berjalan sesuai dengan urutan yang benar, dibutuhkan sistem teknologi informasi yang tepat, akurat dan cepat.
Sistem informasi ini memiliki ruang lingkup yang cukup luas, mencakup sistem perencanaan manufaktur, rencana kebutuhan material dalam manufaktur, rencana tenaga kerja, rencana produksi dan sistem pengendalian manufaktur.
Tidak hanya dapat mendukung proses produksi manufaktur (perencanaan dan pengendalian produk), sistem ini dapat membantu manajer fasilitas untuk mengambil keputusan tepat dalam meningkatkan output manufaktur.
Dalam sistem informasi manufaktur ada beberapa model data yang umum digunakan, diantaranya:
- Input data: yakni memasukan informasi baru dari luar atau secara eksternal dan dari dalam atau secara internal.
- Data internal: data internal merupakan segala informasi yang mendukung seluruh proses manufaktur. Contohnya dalam kegiatan produksinya mencakup mesin, material atau bahan baku, SDM, transportasi, frekuensi perawatan, dan lain sebagainya.
- Data eksternal: yakni segala informasi yang berasal dari luar perusahaan yang mampu mendukung kegiatan pengolahan data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaatkan dalam menghasilkan produk.
Data yang dimaksud ini mencakup Supplier, UMR, kebijakan pemerintah terhadap operasional perusahaan dan lain sebagainya.
Bagian-bagian dalam Sistem Informasi Manufaktur
Dalam sistem informasi perusahaan manufaktur terdiri beberapa bagian yang disebut dengan subsistem. Di dalam subsistem terdapat juga bagian-bagian lainnya yakni subsistem input dan subsistem output.
Subsistem Input
Subsistem input merupakan bagian sistem informasi yang berupa sistem masukan (input). Dalam Subsistem input terbagi lagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Memiliki fungsi dalam proses pengumpulan data internal, bisa berupa data operasi maupun data yang ada di lingkungan manufaktur.
Sistem informasi pada subsistem ini memiliki fungsi sebagai informasi penting yang memuat transaksi perusahaan dengan pihak pemasok bahan baku dalam kebutuhan produksi.
Subsistem Intelijen Manufaktur
Yakni sistem kecil pada sistem informasi manufaktur yang digunakan untuk mengetahui informasi perkembangan terakhir terkait aneka sumber material, semisalnya informasi pekerja, sistem formal, dan sistem informal.
Subsistem Industrial Engineering (IE)
Yakni sistem khusus yang digunakan untuk mempelajari kegiatan manufaktur dan digunakan sebagai bahan untuk membuat saran perbaikan maupun pemeliharaan kegiatan manufaktur.
Subsistem Output
Subsistem output yakni sistem informasi yang merupakan hasil dari bagian produksi serta persediaan dan pengendalian kualitas barang. Adapun bagian-bagian pada subsistem output ialah:
Subsistem Persediaan
Subsistem persediaan ialah sistem informasi manufaktur output yang membagikan data dengan secara nyata.
Contoh data ini bisa mencakup jumlah stok, safety stock, biaya holding, dan lainnya yang merupakan bagian dari hasil proses pengolahan data input.
Subsistem Biaya
Subsistem yang memiliki fungsi untuk menilai biaya yang digunakan perusahaan selama proses produksi berjalan.
Seperti yang kita ketahui tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan produk. Oleh karena itu, pengolahan biaya memiliki peran yang penting,
Subsistem ini digunakan untuk mengendalikan biaya produksi. Biaya yang ada pada subsistem ini terdiri dari biaya pemeliharaan dan biaya pembelian.
Subsistem Produksi
Subsistem produksi merupakan informasi yang berkaitan dengan segala proses yang terjadi pada setiap bagian kerja yang bertugas untuk melakukan penilaian (pengukuran) produksi.
Subsistem Kualitas
Subsistem kualitas merupakan informasi sistem output yang berhubungan dengan kualitas, pemilihan pemasok, aktivitas biaya, waktu dan kinerja pekerjaan.
Adapun hal lain yang termasuk ke dalam elemen kualitas mencakup kontrol proses, spesifikasi produk dan perawatan baik itu barang mentah maupun produk jadi.
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur memiliki manfaat yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur, antaranya:
Kinerja yang Lebih efisien
Kinerja yang efisien ini merujuk pada proses produksi yang lebih akurat, cepat dan tepat waktu.
Dengan demikian proses kegiatan manufaktur bisa berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.
Mempermudah Kinerja Perusahaan
Dengan proses produksi yang efisien, perusahaan tentunya akan lebih terbantu.Perusahaan dapat memberikan segala informasi pada satu titik ke titik lain dengan waktu yang singkat.
Pengarsipan yang Lebih Terstruktur
Sistem informasi manufaktur yang menggunakan basis data (database) yang rapi untuk menyimpan arsip data penting perusahaan, bisa memberikan manfaat untuk proses arsip data yang lebih terstruktur. Dengan demikian, perusahaan bisa dengan mudah melakukan kontrol terhadap informasi data manufaktur.
Perusahaan akan terbantu dengan mudah dalam menggunakan arsip data untuk mengatasi masalah maupun mengambil keputusan penting mengenai proses produksi.
Proses Produksi Lebih Cepat
Dengan segala kemudahan dan efisiensi, perusahaan manufaktur bisa melakukan produksi barang secara cepat.
Hal ini tentunya akan membantu perusahaan dalam menghasilkan produknya dengan jumlah besar untuk distribusikan ke segmen pasar atau konsumen berskala besar.
Perbedaan Sistem Tradisional dan Sistem Manufaktur Modern
Dari namanya sudah bisa kita simpulkan bahwa perbedaan yang ada pada sistem manufaktur tradisional dan sistem yang modern adalah alat yang digunakannya.
Manufaktur modern dalam perusahaan cenderung lebih banyak menggunakan mesin dan teknologi yang lebih canggih, baik itu dari segi proses kegiatan produksinya maupun sistem informasinya.
Berbeda dengan manufaktur tradisional yang lebih sering dilakukan dengan secara manual menggunakan alat dan teknologi sederhana, umumnya proses manufaktur tradisional lebih mengandalkan tangan manusia.