Sistem organisasi mempengaruhi operasional dan perkembangan perusahaan. Setidaknya saat ini ada dua jenis sistem yang diaplikasikan, salah satunya sistem organisasi horizontal.
Karakteristik horizontal sendiri memberikan keuntungan tersendiri bagi kepuasan kerja karyawan. Lebih jelas terkait karakter dan kekurangan sistem ini bisa Anda simak pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Sistem Organisasi Horizontal?
Struktur organisasi terbagi menjadi dua bagian yakni Horizontal dan vertikal. Struktur horizontal disebut juga dengan struktur organisasi datar, yang mana menguraikan harapan pelaporan untuk pegawai (karyawan) dalam beberapa tingkat hierarki saja.
Struktur organisasi memiliki sedikit lapisan hierarki dan rentang kendali yang luas, sistem ini menekankan pendekatan yang berpusat pada karyawannya dan mengutamakan kolaborasi atau kerja tim.
Struktur ini melibatkan semua orang dalam mengidentifikasi dan mencari solusi untuk berbagai masalah. Hal ini memumgkinkan organisasi untuk terus melakukan ekperimen, perkembangan dan meningkatkan kapabilitasnya terhadap perjuangan revolusioner.
Di mana organisasi yang dibentuk dengan landasan perjuangan yang terus melakukan perubahan (revisi) harus sesuai dengan keadaan terkini.
Setiap partisipan diharuskan untuk belajar dan terus melakukan perubahan taktik dalam menyesuaikan situasi terkini yang berlangsung.
Jadi, penerapan sistem organisasi horizontal ini dirancang untuk bisa memperluas kapasitas setiap orang (anggota atau karyawan) yang terlibat dalam menciptakan hasil yang diinginkan. Organisasi dengan struktur horizontal ini diharapkan menjadi wadah untuk terus mempelajari dan memandang situasi secara menyeluruh.
Di bawah sistem struktur horizontal, perusahaan mempunyai rantai komando yang pendek sementara setiap posisi manajemen memiliki rentang kendali yang luas dengan anak buahnya (karyawan).
Arti lainnya, manajemen horizontal berpusat pada karyawan dan menekankan kolaborasi dan kerja tim. Hal ini dilakukan agar para karyawan bisa bekerja dengan lebih fokus dan menginvestasikan waktu tenaganya pada tujuan perusahaan.
Karakteristik Organisasi Horizontal
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa struktur horizontal memiliki sedikit lapisan biasanya hanya 2 atau tiga lapisan saja.
Contoh kecilnya organisasi hanya melibatkan pemilik dan penyelia atau kasus lainnya posisi manajerial yang mungkin melibatkan direktur, manajer atau kepada divisi.
Adapun faktor umum yang menjadikan karakter organisasi horizontal ialah:
Rantai komando
Dengan sistem organisasi horizontal, perusahaan memiliki rantai komando yang pendek yakni melibatkan dua tau tiga rantai. Hal ini memungkinkan manajemen puncak dan manajemen bawah terlibat, dan manajemen level menengah dihapus.
Rentang kendali
Faktor lainnya ialah rentang kendali yang dimiliki oleh organisasi itu sendiri, dimana organisasi Horizontal memiliki rentang kendali yang luas. Setiap posisi manajerial mengontrol area atau kelompok yang luas, contohnya saat mereka mengawasi banyak karyawan (bawahan).
Otonomi
Otonomi menjadi salah satu pengaruh karakteristik struktur horizontal. Di mana posisi manajer memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengelola atau mengatur dan mengontrol area mereka.
Delegasi
Faktor lain dari mengkarakteristikan organisasi Horizontal ialah Delegasi, yang mana manajer atas mendorong para karyawannya untuk berkontribusi terhadap pengambilan keputusan.
Dengan ini, manajer bawah memiliki hak untuk membuat keputusan bisnis dengan sedikit atau bahkan tanpa melibatkan atasan.
Kerja tim dan kolaborasi
Dengan menekankan kerja tim dan kolaborasi ini bisa memotivasi para karyawan untuk berkolaborasi dan bekerjasama secara konstruktif dengan mengurangi pengawasan atau pemantauan terhadapnya. Dengan ini, tim kerja yang berkolaborasi menjadi metode untuk pengawasan karyawan atau pekerja.
Birokrasi
Struktur horizontal cenderung kurang birokrasi, yakni organisasi dengan sedikit lapisan manajerial dan kurang menekankan kepatuhan aturan dan prosedur.
Setidaknya, dengan karakteristik yang dimiliki organisasi Horizontal berperan penting dalam mengambil keputusan dan meningkatkan koordinasi.
Tak hanya itu, sistem ini membuat karyawan memiliki banyak otonom dan delegasi, sehingga memungkinkan karyawan untuk fokus dalam menginvestasikan tenaga dan waktunya untuk tujuan perusahaan.
Keuntungan Sistem Organisasi Horizontal
Dari implementasi manajemen horizontal pada sebuah organisasi, maka akan diraih sejumlah keuntungan, yakni antaranya:
Pemanfaatan Sumber Daya yang Optimal
Struktur organisasi ini dipercaya memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya secara efisien. Hal ini karena perusahaan menekankan struktur lintas fungsional, sehingga sedikit pengelompokan dan pemisahan. Di mana karyawan bekerja sebagai bagian dari tim bukan departemen terpisah jelas.
Hal ini memungkinkan karyawan atau bagian tim tersebut melakukan interaksi dan kolaborasi di berbagai area bisnis, sehingga memudahkan penyaluran atau berbagai sumber daya dan aset antar tim, dan penggunaan sumber daya pun menjadi lebih optimal.
struktur horizontal memberikan akses yang mudah ke program dan materi sebab batasan tim menghilang, sehingga memudahkannya untuk sering berinteraksi satu sama lain.
Komunikasi yang Lebih Baik
Dengan sedikit lapisan hierarki, menciptakan komunikasi yang lebih baik dalam organisasi. Tidak hanya cepat tetapi informasi yang disampaikan lebih kecil mengalami terdistorsi, begitu pun sebaliknya. Bahkan kadang struktur ini membantu karyawan untuk mengkomunikasi khawatiran atau kebutuhan kepada pihak terkait.
Gaya organisasi yang berfokus dalam memfasilitasi kerja tim dan kolaborasi serta menciptakan penyetaraan di lingkungan professional yang mendukung melalui penghapusan hierarki. Hal ini lah yang membuat setiap karyawan memiliki kesempatan lebih banyak komunikasi dengan manajer dan pemilik secara langsung.
Dengan ini para pekerja bisa lebih mudah berbagi ide, menjadikan perbaikan proses ataupun meminta sumber daya.
Menciptakan Perubahan yang Lebih Baik dan Cepat
Struktur organisasi ini memberikan ruang kepada manajemen untuk mengambil keputusan dan mengimplementasikannya secara cepat. Hal ini membuat perusahaan menjadi lebih responsif terhadap adanya perubahan di lingkungan bisnis.
Struktur inipun memungkinkan karyawan bekerja sebagai tim dalam mendikasikan sumber daya secara cepat dan menciptakan strategi yang lebih efektif untuk menangani situasi tertentu
Memberdayakan karyawan. Manajemen membuat karyawan lebih banyak otonomi, mendorong mereka bekerja mandiri dan mengambil tanggung jawab lebih besar. Sebagai hasilnya, mereka senang karena memiliki lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka.
Adanya tingkat konektivitas yang fleksibel dan lebih banyak organisasi, sistem horizontal memungkinkan tim untuk mengelola strategi berdasarkan kebutuhan.
Kepuasan Kerja Karyawan yang tinggi
Keuntungan yang tidak kalah penting dari penerapan sistem horizontal dalam sebuah organisasi ini ialah untuk memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Hal ini karena adanya ruang kebebasan untuk memiliki kontrol atas pekerjaanya sehingga menciptakan motivasi dan rasa semangat pada karyawan.
Pada dasarnya organisasi ini berfokus pada karyawan, sehingga karyawan dapat menerima banyak otonomi dalam bisnis. Tanpa harus mengikuti hirarkis yang ketat maupun batasan antar posisi, ini bisa memberikan anggota tim untuk memperluas tanggung jawab dan perannya.
Kekurangan Sistem Organisasi Horizontal
Meski memiliki banyak keuntungan, implementasi struktur organisasi ini juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan, berikut ini 3 kekurangan sistem tersebut:
Mengurangi produktivitas
Pada perusahaan tanggung jawab departemen akan saling bergantung, hal ini menjadikan struktur organisasi bisa menghambat produktivitas departemen. Sementara itu sejumlah organisasi mungkin mendapatkan manfaat dari tingkat manajerial yang menurun dan yang lainnya memiliki. Dengan ini area tim organisasi bisa berspesialisasi dan terfokus pada tugas tertentu.
Organisasi ini pun akan membutuhkan consensus dan kolaborasi tim yang terkadang bisa menambah lapisan proses yang memanfaatkan pendekatan lebih ringkas.
Pemimpin Area atau Ahlinya menjadi Lebih Sedikit
Dengan keterlambatan spesialisasi, ini bisa berakibat menurunnya ahli-ahli atau pemimpin bisnis tersebut.
Meski hal ini bisa memberikan manfaatkan kepada karyawan yang ingin berencana untuk perusahaan dengan jangka panjang. Akan tetapi tim lain mungkin memiliki kendala dengan adanya potensi kemajuan atau kemampuan yang berkurang dalam menerjemahkan kontribusi menjadi kualifikasi resume yang harus ditindaklanjuti.
Dengan ini, Organisasi penting memberikan ruang kesempatan pada karyawan untuk perkembangan dan pertumbuhan menjadi profesional.
Harapan yang tidak terdefinisi
Organisasi ini pun dapat membuat manajemen menjadi berkurang, sehingga karyawan memiliki kebebasan yang lebih luas dan besar. Tidak semua karyawan bisa menikmati otonominya, beberapa dari mereka akan kesulitan untuk fokus tanpa adanya struktur pelaporan yang jelas.
Perlu dipahami bahwa tidak semua karyawan dapat mengambil keputusan dengan mengutamakan keberhasilan, tanpa adanya pengawasan keputusan tersebut sangatlah berat bahkan bisa mempengaruhi arah, efektivitas atau reputasi bisnis itu sendiri.
Jadi, tidak semua sistem organisasi Horizontal berjalan dengan baik bagi perusahaan. Maka sebelum menyebarkannya melalui implementasi perlu pembelajaran dan penelitian yang lebih jauh.