Strategi penetapan harga jual produk membutuhkan pertimbangan banyak hal. Terutama jika Anda tidak ingin rugi, perhitungkan secara akurat mengenai biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk tersebut.
Selain dari itu, para pelaku bisnis juga biasanya akan menerapkan metode khusus penetapan harga. Nah, untuk mengenali metode dan hal-hal mendasar dalam penetapan harga bisa Anda pelajari di bawah ini.
Definisi Strategi Penetapan Harga
Kotler dan Amstrong ( 2008 : 1 ) menjelaskan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas sebuah produk atau jasa terhadap jumlah nilai yang ditukar konsumen mengenai manfaat-manfaat sebab memiliki ataupun menggunakan produk/jasa tersebut.
Harga merupakan kunci utama bagi bisnis untuk bisa bersaing dengan kompetitor dan menjangkau lebih banyak konsumen.
Menentukan harga yang tepat untuk produk atau jasa yang ditawarkan bisa menciptakan demand alias permintaan yang lebih optimal, baik dari pihak konsumen maupun partner bisnis.
Secara tidak langsung, harga suatu produk bisa mempengaruhi income suatu perusahaan.
Chron menjelaskan bahwa strategi penetapan harga atau istilahnya Pricing strategy adalah metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan harga produk atau layanannya.
Eric Dolansky selaku Associate Professor of Marketing di Universitas Brock, di St. Catharines, Ontario mengemukakan bahwa;
Nilai harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan untuk sebuah produk tidak ada kaitannya dengan biaya yang dikeluarkan oleh si penjual. Namun, hal ini berkaitan dengan berapa besar mereka menghargai produk/layanan yang dibelinya.
Meski demikian, kebanyakan perusahaan menentukan harga produk berdasarkan biaya produksi, tenaga kerja, iklan, dan ditambah dengan persentase tertentu, sehingga mereka mendapatkan keuntungan.
Inilah kenapa menetapkan harga merupakan tugas penting bagi para pelaku usaha untuk memperoleh keuntungan.
Tujuan Penetapan Harga
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penetapan harga memiliki pengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan. Jadi, tujuan dari penetapan harga adalah untuk mencapai keuntungan perusahaan.
Menurutkan Machfoedz (2010:67) menyebutkan beberapa tujuan dari penetapan harga sebagai berikut ini:
- Memperoleh Laba yang Maksimal: Menetapkan harga yang kompetitif bisa memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal.
- Promosi: Menetapkan harga juga dilakukan sebagai trik perusahaan untuk mempromosikan produk/jasanya.
- Meningkatkan Penjualan Produk/jasa: Dengan menetapkan harga yang tepat semisalnya harga murah ini bisa membuat konsumen lebih tertarik untuk menggunakan produk/jasa. Dengan begitu peningkatan penjualan dapat tercapai.
- Mencapai Target Balik Modal Investasi: penetapan harga yang tepat bisa mempercepat tercapainya balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan
- Meningkatkan Daya Saing: Penetapan harga produk/jasa bisa memancing persaingan bisnis, terutama jika menetapkan harga yang murah bisa mengakibatkan perang harga.
- Stabilitas Harga: Ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan sama seperti pesaing, maka bisa membuat kondisi harga stabil
- Dampak Positif bagi Market Share (pangsa pasar): Penetapan harga rendah dibandingkan pesaing bisa mengalihkan perhatian konsumen, sehingga market share dapat dipertahankan dan diperbaiki.
- Prestise: Maksudnya penetapan harga digunakan untuk memposisikan perusahaan jasa sebagai jasa yang eksklusif
Demikian itulah penjelasan terkait tujuan dari perusahaan dan bisnis dalam melakukan penetapan harga.
Jenis Metode Strategi Penetapan Harga
Berikut ini sejumlah jenis metodenya metode penetapan harga yang dapat Anda pilih dan pertimbangkan:
Skimming Harga
Bisa dibilang ini merupakan salah satu strategi yang paling umum di dunia bisnis. Penetapan harga dengan teknik Skimming ialah dimana bisnis menetapkan harga awal yang tinggi, kemudian secara bertahap menurunkan harganya seiring banyaknya pesaing yang memasuki target pasarnya.
Teknik ini cukup ideal bagi bisnis yang memasuki pasar negara berkembang. Sebab, dengan ini bisnis bisa memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan demand harga pasar tertentu.
Teknik Skimming bisa menghasilkan keuntungan di tahap awal pasar produk/jasa, sehingga pesain lain masuk dan pasokan ikut meningkat.
Menetapkan Harga untuk Penetrasi Pasar
Kebalikan dari Skimming, di mana teknik penetrasi pasar dimulai dengan harga yang lebih rendah untuk memasuki pasar.
Teknik ini dilakukan untuk mengalihkan konsumen pesaing ke bisnis Anda, bisa dibilang ini adalah trik untuk mencuri konsumen,
Ketika terbentuk konsumen yang bisa diandalkan dan memiliki loyalitas tinggi terhadap brand, maka secara perlahan bisnis akan meningkatkan harganya.
Namun, perlu Anda ingat, bahwa penetapan harga ini tergantung pada kemampuan bisnis dalam menanggung kerugian yang terjadi di tahun-tahun pertama.
Biasanya teknik ini diterapkan oleh perusahaan multinasional besar yang berusaha untuk mendapatkan pijakan kuat di negara berkembang.
Harga Premium
Teknik strategi ini melibatkan bisnis yang mampu menciptakan produk kualitas tinggi dan memasarkannya kepada konsumen dengan penghasilan tinggi alias orang-orang kaya.
Jika ingin menggunakan teknik ini, maka kuncinya bisnis Anda harus bisa mendesain produk seunik mungkin dan menawarkan kualitas tinggi, sehingga mampu menyakinkan pengguna untuk membayarnya dengan harga besar.
Penerapan strategi ini biasa dilakukan pada pangsa pasar barang mewah.
Harga ekonomi
Kebalikan dari harga premium, teknik strategi ini lebih menyasar pada konsumen yang cenderung lebih suka menghemat uang.
Biasanya perusahaan besar menggunakan strategi ini untuk membuat pelanggan merasa bahwa mereka memegang kendalinya.
Salah satu contohnya ialah Walmart di AS, dimana mereka memiliki penawaran harga yang menyenangkan. Namun, strategi ini tergantung pada biaya overhead dan nilai produk yang dimiliki.
Harga Paket
Teknik ini dilakukan oleh bisnis yang menjual sekumpulan barang secara bersamaan atau penawaran all in. Tentunya mereka menawarkan harga total barang yang lebih rendah dibandingkan produk yang dijual satuan terpisah.
Strategi ini dapat membantu menjual stok yang tersisa dan memindahkan inventaris. Harga paket memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan atau bahkan menyelamatkan kerugian pada barang bernilai rendah.
Harga Berdasarkan Nilai
Memiliki konsep serupa dengan harga basis premium, di mana bisnis menentukan harga produknya berdasarkan penilaian pelanggan. Strategi ini cocok digunakan pada produk unik.
Harga Dinamis
Penetapan harga dinamis biasanya melibatkan perubahan harga barang sesuai permintaan pasar. Biasanya semakin tinggi permintaannya, semakin tinggi pula harganya.
Menerapkan Biaya-Plus
Strategi ini menyatukan seluruh biaya yang berkontribusi pada unit yang dijual kemudian menambahkan persentase tetap ke subtotal tersebut.
Biaya kontribusi yang dimaksud mencakup pada keseluruhan biaya produksi barang. Namun, Anda juga harus bisa mempertimbangkan kekurangannya, yakni demand atau permintaan konsumen yang tidak dipertimbangkan.
Di mana Anda akan kehilangan potensi keuntungan ketika permintaan konsumen terhadap produk tinggi.
Harga Kompetitif
Cara ini akan cocok bagi bisnis yang menjual produk sama dengan kompetitor lain. Di mana Anda harus melakukan penyesuaian dan menentukan harga yang lebih kompetitif.
Setidaknya ada 3 pendekatan yang bisa diambil dari strategi penetapan harga kompetitif, antaranya:
Penetapan harga koperasi
Trik penetapan harga ini adalah mencocokan dengan apa yang dilakukan oleh pesaing. Ketika pesaing menurunkan harga, maka Anda juga menurunkan harga yang sama.
Sebaliknya,ketika pesaing menaikkan harga, maka Anda juga bisa menaikkan harga yang sama.
Sayangnya, trik ini memiliki kelemahan yang membuat Anda rentan untuk tidak mengambil keputusan yang optimal, sebab Anda akan terfokus pada apa yang dilakukan orang lain alias competitor.
Penetapan harga yang agresif
Maksud dari sikap agresif di sini adalah Anda lebih berambisi untuk mencapai promosi yang lebih efektif.
Semisalnya, ketika pesaing Anda menaikkan harga, maka Anda akan tetap mempertahankan harga yang sama. Sebaliknya, ketika pesaing Anda mulai menurunkan harganya, maka Anda menurunkan harga produk dengan lebih berkali-kali lipat lebih rendah.
Bisa dibilang ini merupakan cara untuk meningkatkan jarak dengan pesaing. Jelas saja, pendekatan strategi ini tidak berlaku bagi semua orang/bisnis.
Mereka yang menetapkan harga secara agresif harus unggul dalam persaingan dengan mengurangi margin harga produk secara sehat.
Sebab, tren ini bisa berakibat pada penurunan harga secara progresif. Fatalnya, ketika volume penjualan menurun perusahaan bisa beresiko pada krisis keuangan.
Penetapan harga yang meremehkan
Pendekatan ini akan cocok digunakan oleh pelaku usaha yang memimpin pasar dan menjual produk/layanan premium, memiliki kualitas yang lebih tinggi dari penjual lain.
Dalam hal ini, Anda bisa menetapkan harga jual sesuai keinginan dan tidak bereaksi apapun terhadap apa yang dilakukan oleh pesaing.
Dengan mengabaikan hal tersebut, ini bisa meningkatkan kepemimpinan pasar Anda.
Namun, hal ini bisa terjadi jika Anda yakin telah memiliki pelanggan yang setia dan berpegang pada harga yang ditawarkan mencerminkan nilai produk.
Faktanya, mengabaikan hal tersebut dapat meningkatkan ukuran parit pelindung di sekitar kepemimpinan pasar Anda.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Strategi Penetapan Harga Jual
Sebelum menggunakan beberapa strategi sebelumnya, sebaiknya pahami dahulu faktor utama menetapkan harga jual di bawah ini:
Biaya
Faktor paling utama dari penentu harga adalah biaya. Jika Anda tak ingin rugi, maka perhitungkan secara matang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk/jasa Anda.
Tetapkan harga jual yang lebih tinggi dari biaya yang sudah Anda keluarkan. Semakin tinggi angka selisih harga jual dibanding biaya produksi yang dikeluarkan maka semakin tinggi juga keuntungan yang didapat.
Pelanggan
Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga ialah pelanggan. Sebaiknya, lakukan analisis calon pelanggan yang berpotensi sebelum menentukan harga jual.
Pada produk tertentu, menurunkan harga produk bisa meningkatkan permintaan. Akan tetapi, tak dipungkiri juga beberapa produk yang diturunkan malah semakin tidak diminati.
Sebab, calon konsumen menilai ada harga jual yang rendah memiliki kualitas yang rendah pula. Jadi, pahami karakter target pelanggan Anda.
Jenis Produk
Faktor lain yang dapat menentukan harga jual adalah jenis produk. Inilah kenapa para pelaku bisnis harus bisa mengenali produk yang ditawarkannya dengan sebaik mungkin.
Sebab tadi, konsumen menilai “ada harga ada kualitas”. Contoh saja, jika Anda menawarkan jenis produk massal, Anda bisa menentukan harga berdasarkan harga rata-rata di pasaran.
Sebaliknya, jika menjual produk premium, Anda bisa menentukan harga tinggi yang setimpal dengan kualitas produk yang dijual.
Target Pasar
Penting juga pelaku bisnis untuk memperhatikan target pasarnya. Di mana Anda dapat menganalisis harga pesaing pada produk serupa yang dijual.
Menetapkan harga jual rendah mungkin berpotensi untuk memperoleh banyak keuntungan jika menentukan pasar baru sebagai targetnya.
Kompetitor
Faktor terakhir ialah Kompetitor. Anda dapat menganalisis kompetitor terdahulu yang menawarkan produk serupa. Di sini Anda bisa menetapkan harga jual produk di bawah, sama, atau di atas rata-rata dari harga jual produk.
Kesimpulan
Menentukan harga jual merupakan bagian dari langkah-langkah pengembangan strategi penjualan. Sebab, dengan menentukan harga jual yang tepat, Anda bisa memperoleh penjualan yang lebih banyak.
Setidaknya dengan memahami faktor dan beberapa strategi menentukan harga jual, Anda sebagai pelaku bisnis bisa menetapkan harga yang tepat.