Seorang pekerja patut mendapatkan upahnya sehingga bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan layak untuk mendapatkan gaji sesuai kesepakatan. Namun, terdapat istilah take home pay dalam dunia kerja.
Take home pay adalah istilah yang umum di dunia kerja terlebih jika Anda bekerja untuk perusahaan besar yang dituntut membayar berbagai kewajiban untuk karyawan dan negara. Dalam artikel ini kami akan membahas apa itu take home pay beserta informasi terkait lainnya.
Take Home Pay adalah
Take home pay adalah gaji yang akan diterima oleh karyawan setelah dipotong untuk membayar berbagai tanggungan.
Ya, seperti yang kita ketahui seorang pekerja terikat oleh hukum negara soal membayar pajak dan BPJS. Selain itu ada beban biaya lain-lain yang wajib dibayar setiap bulan seperti asuransi dan lainnya.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa take home pay adalah istilah yang merujuk pada gaji bersih. Selain itu, gaji bersih sangat berbeda dengan gaji pokok karena dalam gaji bersih terdapat tunjangan, komisi dan potongan.
Untuk lebih jelasnya, kami akan bahas apa saja yang tercakup di dalam gaji bersih atau take home pay.
Komponen Gaji Bersih
Gaji bersih pada dasarnya adalah nominal uang yang melalui proses berbagai perhitungan sebelum pada akhirnya masuk ke rekening pribadi Anda.
Maka dari itu, cobalah cek perjanjian kerja Anda kembali dan temukan apa saja yang tercakup dalam gaji bersih yang akan Anda terima setiap bulannya.
Nah, berikut adalah komponen gaji bersih yang umum diterapkan oleh banyak perusahaan di Indonesia.
Gaji Pokok
Dalam hal memberikan gaji pokok, pengusaha terikat oleh peraturan dalam Pasal 7 PP No. 36 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa ada beberapa jenis upah, yaitu:
- Upah tanpa tunjangan
- Upah pokok dan tunjangan tetap
- Upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap
- Upah pokok dan tunjangan tidak tetap
Di dalam aturan tersebut juga diatur bahwa upah atau gaji pokok tidak boleh berada di bawah upah minimum provinsi atau kabupaten/kota tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Selain itu, dalam Pasal 83 PP No. 36 Tahun 2021 juga dijelaskan bahwa gaji yang sudah disepakati dalam sebuah perjanjian kerja, nominalnya tidak boleh diturunkan.
Jika upah yang dimaksud adalah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, maka komposisi gaji pokok harus sebesar minimal 75% dari jumlah total keduanya.
Tunjangan
Di Indonesia, tunjangan terbagi menjadi dua, yaitu tunjangan tetap dan tidak tetap.
Seperti namanya, tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang dilakukan secara teratur untuk seorang pekerja ketika ia melakukan pekerjaannya. Tunjangan ini akan diberikan bersamaan dengan gaji pokok.
Contoh pekerja yang biasanya mendapatkan tunjangan tetap adalah debt collector, pekerja kantoran, kurir, admin sosial media dan lainnya. Tunjangan tetapnya pun juga beragam, antara lain bensin, service kendaraan, uang makan, pulsa, kuota dan lainnya.
Selanjutnya, terdapat tunjangan tidak tetap yang dibayarkan secara langsung atau tidak langsung bergantung kebijakan perusahaan. Tunjangan ini diberikan setelah seorang pekerja melakukan pekerjaan yang diberikan secara tidak tentu dan bisa jadi di luar job desk-nya.
Waktu pembayarannya juga berbeda-beda, apakah bersamaan dengan gaji pokok dan tunjangan tetap atau secara langsung setelah pekerjaan tersebut berhasil diselesaikan.
Potongan
Setiap karyawan tetap akan dibebankan oleh beberapa potongan yang berlaku di perusahaannya. Potongan-potongan tersebut antara lain adalah BPJS Kesehatan Karyawan, JHT atau Jaminan Hari Tua, jaminan pensiun karyawan dan PPh 21.
Benefit
Pernahkah Anda melihat lowongan kerja yang menawarkan benefit tertentu jika Anda berhasil diterima sebagai karyawannya? Nah, benefit tersebut akan termasuk ke dalam penghasilan bersih seorang karyawan.
benefit ini punya berbagai wujud, baik berupa uang atau barang berharga yang sesuai dengan kesepakatan. Namun, biasanya benefit berwujud uang sehingga penghasilan seorang pekerja bisa lebih banyak daripada pekerja lainnya.
Selain itu, benefit yang tidak berwujud uang biasanya berupa asuransi swasta, cuti ekstra, liburan bersama dan lain sebagainya.
Bonus
Bonus diberikan atas dasar kinerja karyawan atau seberapa besar jasa karyawan selama bekerja di perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemberian bonus akan masuk ke dalam kategori take home pay atau gaji bersih.
Soal besarnya nominal bonus biasanya tergantung oleh seberapa besar kinerja karyawan selama periode waktu tertentu. Jika berbicara soal waktu pemberiannya, hal ini tergantung pada kebijakan perusahaan tersebut.
Jenis pekerjaan yang biasanya mendapatkan bonus adalah sales atau marketing. Meskipun tidak menutup kemungkinan karyawan kantor dan pekerja lainnya juga mendapatkan bonus dari atasannya.
Selain itu terdapat bonus tahunan yang merupakan tambahan pendapatan dengan nominal yang cukup besar. Dan sama seperti tunjangan dan bonus lainnya, waktu pemberiannya tergantung kebijakan perusahaan tersebut.
Namun biasanya hal ini akan dibagikan setelah perusahaan melakukan audit mengenai performa kerja masing-masing karyawan secara keseluruhan.
Uang Lembur
Anda tentu tidak asing dengan jenis pendapatan yang satu ini. Ya, uang lembur adalah penghasilan yang layak diterima seorang karyawan karena sudah bekerja di luar jam kerja wajib.
Nah, mengacu pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 77 Ayat (2), maka dapat disimpulkan bahwa karyawan layak mendapatkan uang lembur jika:
- Lebih dari 7 jam sehari atau 40 jam seminggu selama 6 hari kerja
- Lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu selama 5 hari kerja
- Bekerja pada hari Minggu atau hari libur nasional
Cara Menghitung Take Home Pay
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, take home pay adalah istilah lain dari gaji bersih. Dengan begitu, gaji tersebut sudah melalui potongan dan tunjangan serta bonus yang sesuai ketentuan perusahaan serta negara.
Selanjutnya, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah take home pay yang Anda terima.
Nah, berikut adalah cara menghitung THP berdasarkan sebuah contoh kasus.
Misalnya, Anda adalah seorang pekerja yang menerima gaji pokok sebesar 5 juta sebulan. Di sisi lain, Anda memiliki status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Maka, berikut adalah contoh perhitungan take home pay Anda:
- Gaji : Rp. 5.000.000
- PPh 21 (Karena setahun Anda menerima 60 juta, maka akan dikenakan potongan 5%) : Rp. 250.000
- Gaji bersih setelah dipotong pajak : Rp. 4.750.000
- BPJS Kesehatan : Rp. 50.000
- BPJS Ketenagakerjaan : Rp. 100.000
- Bonus : Rp. 200.000
- Tunjangan : Rp. 300.000
- Uang lembur : Rp. 150.000
Jika semua dihitung, maka take home pay yang akan Anda terima adalah sebesar Rp. 5.250.000
Mengapa Penting untuk Memahami Take Home Pay?
Jika ditanya, mengapa penting untuk memahami take home pay? Jawabannya adalah agar dapat membantu Anda mengelola keuangan. Ya, selain membayar banyak hal, terdapat beberapa perencanaan yang membutuhkan uang.
Nah, berikut adalah pentingnya mengetahui dan memahami take home pay.
Memenuhi Kebutuhan Hidup
Alasan utama seseorang bekerja dan menerima gaji adalah untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup tidak hanya sekedar makan dan minum saja, terdapat beberapa tagihan yang perlu dibayar, seperti listrik, air, memperbaiki rumah, biaya berobat dan lainnya.
Selain itu, terdapat tagihan di luar kebutuhan primer, seperti kredit, hutang dan lainnya yang mungkin perlu Anda tanggung.
Menabung
Memenuhi kebutuhan hidup memang penting, namun menyisihkan uang untuk menabung juga tidak kalah penting. Idealnya, Anda perlu menyisihkan sekitar 20% penghasilan Anda untuk ditabung.
Tabungan ini bisa Anda gunakan untuk dana darurat atau rencana jangka panjang yang ingin Anda capai. Jika Anda ingin menikah atau punya anak, menabung bisa menjadi solusi terbaik yang perlu Anda lakukan.
Berinvestasi
Investasi menjadi opsi lain jika Anda ingin mengembangkan uang Anda. Berbeda dengan menabung, investasi bisa membuat uang Anda bertambah tanpa Anda mengambil pekerjaan tambahan.
Beberapa orang akan menyisihkan sekitar 10% penghasilannya untuk berinvestasi di suatu instrumen yang tampaknya menjanjikan.
Memiliki Perlindungan
Mengelola keuangan sangat penting untuk Anda terapkan. Bagaimanapun juga, pengeluaran perlu dikendalikan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Selain itu, dengan manajemen keuangan yang baik, Anda juga bisa mendapatkan perlindungan dan fasilitas terbaik yang bisa Anda beli dengan uang.
Maka dari itu, sangat penting untuk memahami soal take home pay agar mempermudah Anda untuk mengukur kemampuan finansial secara keseluruhan.
Demikianlah artikel kami mengenai pengertian take home pay dan informasi terkait lainnya yang bisa Anda ketahui.
Semoga dengan artikel ini Anda jadi terbantu dalam memahami apa itu take home pay dan dapat mengambil pilihan yang tepat soal keuangan Anda.