Sebuah negosiasi bukan sengketa atau konfrontasi. Negosiator hebat tidak bertengkar. Saat pengganggu di film Enter the Dragon meminta Bruce Lee untuk mendeskripsikan gaya kung fu-nya.
Bruce Lee menjawab, “Kamu bisa menyebutnya ‘seni bertarung tanpa berkelahi.’”
Itu cara yang bagus untuk memikirkan negosiasi. Negosiasi bukanlah tentang bersaing dengan baik – melainkan negosiasi adalah tentang berkomunikasi dengan baik (Hal itu benar terutama jika, misalnya, Anda meminta kenaikan gaji.)
Ingin menjadi negosiator yang lebih baik, ulung, cermat dan negosiator juara kawan? Berikut beberapa tip negosiasi sederhana namun mumpuni sekali.
8 Taktik Negosiasi Paling Efektif Agar Menjadi Negosiator Juara
Di internet anda akan dapati begitu banyak taktik bernegosiasi, namun sebagian besar terlihat “mubazir” karena menumpahkan begitu banyak tips dan trik yang sebenarnya tidak tepat digunakan. Bahkan membingungkan.
Oleh karenanya saya memilih taktik negosiasai terbaik yang paling akurat diterapkan untuk menjadi seorang negosiator ulung.
1. Lakukan riset sebelum memulai negosiasi.
Dalam situasi apa pun Anda tidak boleh langsung bernegosiasi tanpa mengumpulkan informasi terlebih dahulu, hal itu hanya akan membawa Anda pada bencana.
Anda harus mengumpulkan sebanyak mungkin data yang relevan sebelum memulai negosiasi, karena informasi tersebut akan menempatkan Anda pada posisi terbaik untuk memahami situasi pihak lain yang pada akhirnya membuat keputusan yang akurat.
Melakukan riset memastikan bahwa Anda tidak meninggalkan uang di atas meja dan dapat memanfaatkan situasi apa pun.
2. Dengarkan lebih banyak daripada berbicara.
Tujuan negosiasi tidak hanya untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, tetapi juga untuk membantu pihak lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika tidak, bagaimana Anda akan mencapai kesepakatan?.
Untuk melakukan itu, Anda harus benar-benar tahu apa yang diinginkan pihak lain – yang berarti Anda harus mendengarkan.
Menemukan kesamaan berarti mengetahui bahwa kesamaan itu memang ada.
Dalam kebanyakan situasi, harga bukanlah satu-satunya hal yang dikejar. Mungkin pihak lain akan menghargai jadwal pengiriman yang lebih cepat. Atau uang muka yang lebih besar. Atau untuk membukukan pendapatan secepat mungkin.
Saya pernah ingin membeli rumah tetapi tidak bisa langsung membayar uang muka, jadi saya melakukan pembayaran penandatanganan kontrak selama beberapa bulan sambil mengumpulkan dananya.
Pemiliknya dengan senang hati menyetujuinya; Saya pada dasarnya melakukan pembayaran rumahnya secara kredit, dan jika saya gagal membayar uang muka, dia akan mengambil uang saya.
Menang-menang.
3. Bersikaplah tegas, jangan takut untuk meminta apa yang Anda inginkan.
Tidak ada bisnis yang akan tumbuh jika salesman utamanya adalah orang yang penurut. Untuk menjadi sukses, Anda harus tahu bagaimana menjadi tegas tanpa terlihat agresif.
Keseimbangan ini akan memungkinkan Anda untuk berunding secara profesional pada setiap poin yang dapat dinegosiasikan.
Bersikap tegas akan menempatkan Anda pada posisi terbaik untuk menyelesaikan kesepakatan sesuai ketentuan Anda.
4, Luangkan waktu Anda, Anda tidak sedang terburu-buru.
Tidak ada yang akan membuat Anda tampak lebih putus asa dalam negosiasi selain terburu-buru untuk mencoba dan mencapai kesepakatan.
Meskipun sangat bagus jika segera menyelesaikan transaksi dan pada akhirnya mendapatkan uang Anda, namun amat penting untuk bersabar.
Ingat satu hal yang pasti, tidak ada yang suka terburu-buru.
Dengan terburu-buru, Anda mungkin melewatkan poin-poin penting, menyebabkan Anda melupakan atau melewatkan banyak poin.
Jika begitu, manajer dan atasan Anda tidak akan senang dengan Anda jika Anda terburu-buru mencapai kesepakatan tanpa mencakup poin yang telah ditetapkan.
Bahkan jika Anda dikejar waktu, tetap bersabar dan pastikan Anda membahas setiap poin yang ada, Anda tidak ingin melewatkan hal penting hanya karena Anda terburu-buru.
5. Selalu temukan cara yang tepat untuk membingkai negosiasi.
Dalam Negotiating the Impossible, Deepak Malhotra menunjukkan betapa penting membingkai sebuah negosiasi berarti menemukan perspektif terbaik untuk memandang negosiasi. Mungkin bingkainya adalah uang. Atau waktu. Atau jadwal pengiriman. Atau kualitas.
Dalam contoh pemilik rumah di atas, harga bukanlah satu-satunya kerangka. Begitu juga dengan waktu. Dalam contoh pembelian rumah saya, harga adalah kerangka – tetapi begitu juga waktu, dan begitu pula risiko penjual jika saya tidak dapat memberikan uang muka.
Susun negosiasi dengan benar dan Anda dapat membuatnya lebih mudah untuk bernegosiasi tentang poin-poin yang penting bagi Anda.
Misalnya, Anda memerlukan produk tertentu dari pemasok. Namun masalahnya, akan ada keterlambatan pengiriman dari biasanya – maka penyedia mungkin dapat menerima harga yang lebih rendah dari biasanya, karena pekerjaan Anda terpaksa disesuaikan jadwal pengiriman produk.
Pikirkan seperti ini: Jika pelanggan meminta Anda untuk melakukan pekerjaan yang terburu-buru, Anda mungkin perlu menaikkan harga untuk mengakomodasi pekerjaan tambahan karena berdampak pada jadwal Anda dan pelanggan Anda yang lain.
6. Jangan berharap setiap negosiasi berakhir dengan hasil yang positif.
Pastikan di pikiran Anda, Anda tahu bahwa Anda bisa pergi kapan saja. Tidak peduli seberapa putus asa Anda untuk mencapai kesepakatan, Anda tidak ingin terlihat terlalu haus untuk meraih kesepakatan.
Ketika Anda tampak tidak ingin menutup kesepakatan jika poin-poin tertentu tidak terpenuhi, hal ini menunjukkan kepada rekan Anda bahwa Anda serius. Pilihan untuk menjauh akan memastikan bahwa Anda tidak jatuh ke dalam tekanan tuntutan pihak lain. Pertimbangkan untuk menjauh sebagai jaring pengaman bisnis Anda.
7. Pastikan Anda selalu menerima untuk setiap yang Anda berikan
Anda mengirim proposal penawaran ke pelanggan dan dia meminta diskon 10 persen. Jika Anda hanya menjawab “iya” maka mengirimkan pesan yang buruk kepada pelanggan bahwa; “pada dasarnya, berarti harga asli Anda terlalu tinggi.”
Setiap kali Anda memberikan apa yang diinginkan pelanggan, pastikan Anda juga menerima sesuatu sebagai imbalan.
Mungkin Anda akan memberikan diskon 10 persen, tapi katakan kepada mereka bahwa jadwal pengiriman Anda akan lebih lama dari biasanya. Atau Anda membutuhkan setoran yang lebih besar.
Perlu diingat bahwa Anda juga dapat menggunakan pendekatan yang sama sebagai pembeli. Jangan hanya mengatakan “Saya ingin Anda menurunkan 10 persen dari harga.
“Katakan “Saya hanya mampu membayar Rp XXXX, tetapi sebagai gantinya Anda dapat menghemat pengiriman selama dua bulan ke depan.” Atau “Saya hanya mampu membayar Rp XXXX, tetapi dengan senang hati saya akan menandatangani kontrak jangka panjang berdasarkan persyaratan tersebut.”
Dengan cara itu Anda tidak hanya bersaing; Anda telah menemukan kesamaan dengan menemukan istilah yang cocok untuk Anda berdua.
Dan yang terpenting adalah:
8. Tidak ada yang bersifat pribadi; jadi buang jauh-jauh emosi
Manusia adalah makhluk yang digerakkan oleh emosi: baik itu ego atau masalah pribadi mereka, kita telah melihat bahwa sepanjang sejarah, ego dan perasaan telah menghancurkan perusahaan dan bisnis.
Jika Anda benar-benar ingin sukses, Anda harus meninggalkan emosi Anda di depan pintu rumah sebelum menuju tempat negoasiasi.
Negosiasi bukanlah aktivitas untuk menyerang pribadi terhadap orang tertentu, melainkan hanya sebuah bentuk bisnis.
Negosiasi bisa menjadi berantakan karena masalah pribadi yang tidak terkait dengan kesepakatan yang ada. Jangan menjadi orang yang membiarkan emosi menguasai diri, jika seseorang bersikap kasar atau sulit, cobalah untuk menempatkan diri Anda pada posisi mereka dan memahami mengapa mereka bertindak seperti itu.
Itulah 8 taktik bernegosiasi paling efektif yang dapat menjadikan anda seorang negosiator ulung, semoga bermanfaat untuk Anda semua.
Jika artikel ini bermanfaat silahkan beritahukan kepada keluarga, saudara, kerabat dan teman Anda. Sampai jumpa lagi di posting-posting seputar Ekonomi dan Bisnis dari BelajarEkonomi.Com di masa datang.