Teori Maslow merupakan sebuah teori yang menggambarkan tentang kebutuhan manusia dalam bentuk tingkatan. Artinya, seseorang bisa mencapai tingkatan kebutuhan selanjutnya apabila kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi.
Teori hierarki kebutuhan ini pencetusnya adalah seorang psikolog dan teoritikus yang berasal dari Amerika Serikat, yaitu Abraham Maslow. Teori hirarki ini memiliki pengaruh besar bagi kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Lalu, bagaimana pembagian kebutuhan dalam teori hirarki Maslow? Jika penasaran dengan konsep dan teori ini, simak uraian di bawah ini hingga akhir!
Pengertian Teori Maslow
Teori Maslow adalah konsep pemenuhan kebutuhan manusia dari paling rendah terlebih dahulu sebelum ke tingkat selanjutnya, sehingga manusia dapat mengaktualisasikan diri. Teori ini disebut sebagai teori hierarki kebutuhan.
Teori hierarki kebutuhan adalah manusia dapat mencapai kebutuhan paling tinggi ketika telah menyelesaikan kebutuhan paling rendah. Jadi, jangan harap bisa memenuhi kebutuhan selanjutnya jika kebutuhan sebelumnya belum terpenuhi.
Sebagai contoh kebutuhan sandang dan pangan. Manusia berusaha memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian terlebih dahulu sebelum naik ke tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan kesehatan dan keamanan.
Pada intinya, manusia secara normal mementingkan kebutuhan primer dahulu sebelum memenuhi kebutuhan tersier. Oleh karena itu, meski ada bencana, manusia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhannya agar tetap bisa hidup.
Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep teori hierarki kebutuhan Maslow ini pencetusnya adalah Abraham Maslow. Saat itu, ia melakukan pengamatan langsung perilaku seekor monyet. Kesimpulannya, ada sejumlah kebutuhan yang menjadi prioritas dibandingkan kebutuhan lain
Kemudian Maslow mencontohkan, bahwa manusia akan terlebih dulu mementingkan air daripada makanan. Sebab, jika kekurangan air maka lebih berbahaya dibandingkan kekurangan makanan. Hal ini berkaitan tentang cara bertahan hidup.
Maslow juga menyimpulkan bahwa tingkatan kebutuhan selanjutnya baru bisa terpenuhi jika seseorang berhasil memenuhi kebutuhan tingkat sebelumnya. Dengan begitu, manusia membutuhkan motivasi mencapai setiap tingkatan.
Pada teori Maslow terdapat dua bentuk motivasi, yaitu motivasi kekurangan dan motivasi perkembangan. Motivasi kekurangan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kekurangan yang dimiliki dalam hidupnya.
Sedangkan motivasi perkembangan adalah motivasi yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan dan keinginannya. Setiap orang akan berusaha meraih apa yang mereka perlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Tingkatan Maslow dalam Kebutuhan Manusia
Dalam teori hierarki kebutuhan manusia, pada dasarnya setiap orang memiliki keinginan dan cita-cita mencapai tingkat kebutuhan teratas. Namun, tentunya untuk mencapainya tidak mudah harus melewati tingkatan sebelumnya.
Tingkatan hierarki kebutuhan berbentuk segitiga dengan bagian paling dasar adalah aspek yang lebih luas. Dengan kata lain, kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup. Berikut penjelasan tingkatan Maslow dalam hirarki kebutuhan:
1. Kebutuhan Dasar atau Fisiologi
Kebutuhan dasar merupakan salah satu tingkatan dalam teori Maslow mencakup kebutuhan fisik dan biologis. Kebutuhan ini harus terpenuhi karena dasar dari kebutuhan lainnya. Jika berhasil terpenuhi, maka bisa naik tingkat selanjutnya.
Contoh kebutuhan dasar atau fisiologis adalah makanan, minuman, kebutuhan seksual, dan sebagainya. Ketika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka seseorang tidak mungkin akan naik ke tingkatan kebutuhan yang ada di atasnya.
Secara teori seseorang mungkin bisa melewatkan kebutuhan dasar ini, tetapi dalam praktek akan mengganggu kebutuhan selanjutnya. Jadi, seseorang bisa membeli rumah atau mobil jika kebutuhan makanan dan minuman terpenuhi.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan dasar manusia terpenuhi, selanjutnya seseorang harus mulai memikirkan kebutuhan rasa aman secara fisik dan batin. Kebutuhan ini berupa perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kekacauan, kesehatan, dan sebagainya.
Contoh kebutuhan rasa aman adalah seseorang mampu membangun rumah sebagai tempat perlindungan dari bencana, mampu membeli asuransi kesehatan agar hidupnya terjamin ketika sakit atau suatu waktu terkena penyakit.
Dengan tercapainya kebutuhan rasa aman ini, manusia bisa mendapat rasa nyaman dan tentram dalam segala kegiatan dalam kehidupannya. Dengan begitu, manusia pun bisa naik tingkat untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya.
3. Kebutuhan Sosial
Pada teori hierarki kebutuhan, tingkat ketiga adalah kebutuhan sosial yang meliputi rasa kasih sayang, rasa cinta, dan kepemilikan sesuatu yang bernilai. Selain rasa cinta, tingkatan ini juga terkait dengan pergaulan dan pertemanan.
Dalam soal percintaan, manusia membutuhkan cinta dan kasih sayang karena kesepian, kecemasan, kesendirian, dan sebagainya. Rasa cinta pada tingkatan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Deficiency Love and Being Love.
Deficiency love merupakan rasa cinta yang timbul karena ada kekurangan, lalu dirinya bertindak sebagai titik fokus. Sedangkan, Being Love adalah kecenderungan tidak ada niatan untuk memanfaatkan orang yang mereka cintai.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan adalah tingkatan keempat dalam hierarki Maslow, bukan berarti berhubungan dengan hadiah. Namun, kebutuhan untuk menghargai diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Adapun maksud menghargai diri sendiri adalah kepercayaan diri untuk mencapai tujuan demi kehormatan diri sendiri. Sedangkan penghargaan dari orang lain adalah mendapatkan pengakuan yang diperoleh dari orang lain.
Bentuk kebutuhan penghargaan ini umumnya terkait tingkat pendidikan dan pekerjaan. Ketika tingkat pendidikan semakin tinggi, maka rasa percaya semakin meningkat. Namun jika tidak terpenuhi, akan menimbulkan kecemasan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Dalam teori hierarki Maslow, tingkatan tertinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Ketika keempat kebutuhan sebelumnya tercapai, maka kebutuhan ini bisa diraih jika memenuhinya. Kebutuhan ini berkaitan dengan potensi diri.
Pemenuhan potensi diri ini adalah terkait dengan kematangan mental, keinginan, cita-cita, dan sebagainya. Dalam teori Maslow menjelaskan bahwa aktualisasi diri adalah kebutuhan dalam menentukan keinginan mereka sendiri.
Misalnya ketika seseorang berhasil mendapat pekerjaan yang paling mereka inginkan, kemudian ia terus mengembangkan potensinya guna mencapai keinginannya. Dari kondisi ini terdapat motivasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Meski keempat kebutuhan lainnya terpenuhi, tetapi kebutuhan pada aktualisasi diri tidak terpenuhi tentu bisa mengalami kekecewaan atau frustasi karena tidak dapat mencapainya. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi diri sendiri.
Teori Maslow dalam Kebutuhan Pelanggan
Teori hierarki kebutuhan tidak hanya untuk individu saja, melainkan dapat menerapkannya dalam kegiatan ekonomi. Teori ini digunakan untuk mengenal pelanggan secara dalam, sehingga potensi mendapatkan keuntungan lebih besar.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda pelajari dan pahami dari teori hierarki kebutuhan memahami pelanggan dalam kegiatan ekonomi, yaitu antara lain:
1. Kebutuhan Setiap Pelanggan Berbeda
Dengan teori kebutuhan Maslow, pengusaha dapat mengetahui bahwa setiap pelanggan memiliki tingkat kebutuhan berbeda. Dengan demikian, setiap pelanggan akan melakukan pembelian produk dengan tujuan yang berbeda pula.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset untuk memahami setiap kebutuhan pelanggan. Dengan riset tersebut, perusahaan dapat menjual produk yang relevan dengan kebutuhan pelanggan sehingga menghasilkan profit.
Seiring waktu, kebutuhan pelanggan meningkat. Namun, sebelum memenuhi kebutuhan tingkat atas, perlu melengkapi semua kebutuhan tingkat dasarnya. Nantinya akan tercipta motivasi diri untuk mencapai kebutuhan selanjutnya.
2. Memastikan Transaksi Jual Beli Aman
Dalam hierarki teori kebutuhan Maslow terdapat tingkatan kebutuhan rasa aman. Dengan begitu, perusahan pun harus dapat memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi ketika melakukan transaksi, dengan menjamin transaksi aman.
Ketika transaksi terjamin aman dan terlindungi, maka pelanggan pun dapat lebih yakin untuk membuat keputusan pembelian produk lebih banyak. Mereka pun tidak ragu untuk datang kembali membeli produk karena merasa aman.
Perusahaan dapat menunjukkan bahwa bisnis yang berjalan memiliki tingkat keamanan tinggi, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir melakukan transaksi pembelian. Pastikan pelanggan tidak kecewa dan enggan belanja kembali.
3. Pelayanan Terbaik untuk Para Pelanggan
Pada teori Maslow terdapat tingkatan kebutuhan terkait dengan rasa kasih sayang dan cinta. Penggunaannya pada kegiatan ekonomi, misalnya seperti apapun kebutuhan para pelanggan maka pastikan mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Tidak hanya itu saja, penting memastikan pelanggan merasa senang selama berbelanja dan melakukan transaksi. Buatlah proses transaksi yang nyaman sehingga mereka memiliki pengalaman positif terhadap produk yang dijual.
Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam mendapatkan loyalitas dari pelanggan. Mereka tidak akan ragu melakukan pembelian berulang. Bahkan, merekomendasikan ke pelanggan lain sehingga bisa menjadi banyak pelanggan.
4. Memberikan Apresiasi pada Pelanggan
Pada teori hierarki kebutuhan Maslow terdapat tingkatan kebutuhan untuk penghargaan. Dalam kegiatan perdagangan, perusahaan sebagai produsen dapat memberikan apresiasi kepada pelanggan agar mereka menjadi lebih loyal.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan penghargaan berupa diskon atau memberikan penawaran menarik seperti harga khusus ataupun program bagi pelanggan loyalitas. Berikan mereka juga pelayanan yang sopan dan ramah.
Dengan begitu, kejadian pelanggan akan terasa berarti bagi produsen atau perusahaan. Dengan memberikan apresiasi, pelanggan cenderung akan lebih puas dan memiliki potensi untuk pembelian kembali atau berulang lebih besar.
Kesimpulan
Teori hierarki kebutuhan adalah teori kebutuhan yang pencetusnya, yaitu Abraham Maslow. Teori ini menghasilkan pemahaman terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia dari paling rendah dahulu sebelum ke tingkat selanjutnya.
Tingkatan kebutuhan Maslow ini mulai dari bagian bawah, yakni kebutuhan dasar atau fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, selanjutnya ada kebutuhan penghargaan, dan tingkat paling atas adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Demikian penjelasan mengenai teori Maslow dan tingkatan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Penggunaan teori kebutuhan ini dalam kegiatan ekonomi yakni yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan atau konsumen.