Dalam kegiatan investasi atau trading tidak akan lepas dari kegiatan penarikan dana atau yang disebut dengan istilah Withdraw.
Withdraw dilakukan oleh investor atau trader sebagai upaya memperoleh keuntungan dari modal investasi yang ditanamkannya.
Tentu saja pelaksanaan Withdraw tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, ada beberapa aturan dan skema yang harus diperhatikan, lebih jelasnya yang bisa anda Simak di bawah ini.
Withdraw Artinya
Secara sederhana, Withdraw didefinisikan sebagai kegiatan penarikan dana dari sebuah rekening. Dengan kata lain Withdraw adalah kebalikan dari kegiatan deposite. Withdraw juga memiliki arti lain sebagai membatalkan pesanan dalam membeli saham.
Setidaknya ada dua jenis Withdraw dalam dunia investasi, yakni Withdraw modal dan Withdraw profit.
Ketika Anda melakukan Withdraw, maka dana akan langsung ditransfer ke rekening tabungan milik Anda sendiri sebagai nasabah. Pencairan ini bisa dilakukan setelah terjadi transaksi di pasar modal, semisalnya transaksi jual beli saham.
Contoh kasus, ketika Anda mendapatkan keuntungan senilai Rp. 1.000.000 dan memutuskan untuk melakukan penarikan, maka uang tersebut akan langsung dikirim ke rekening bank nasabah yang terdaftar.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa penarikan dana tidak dapat selesai dalam waktu sekejap, ada tahapan proses, mekanisme, serta ketentuan dan persyaratan yang harus terpenuhi oleh trader maupun investor yang ingin melakukan penarikan dana.
Pasar modal atau Bursa Efek Indonesia sendiri memiliki Kebijakan T+2 sebagai waktu penyelesaian proses jual beli instrumen investasi (proses penarikan).
Dua Jenis Withdraw
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penarikan atau pencairan dana alias Withdraw terbagi menjadi dua jenis, yakni Modal dan Profit. Adapun penjelasan keduanya ini ialah sebagai berikut:
Withdraw Modal
Jenis penarikan pertama ada Withdraw modal, yakni kegiatan penarikan dana modal untuk tujuan tertentu. Kata modal merujuk pada sejumlah dana yang sudah didepositkan di awal.
Penarikan dana modal dilakukan dengan mengendapkan dana terlebih dahulu di akun trading setelah nominal yang didapat lebih tinggi dari deposit awal. Dengan ini trader baru bisa menariknya ke rekening bank yang sudah didaftarkan.
Withdraw Profit
Jenis yang kedua ialah Withdraw profit, yakni penarikan keuntungan atas transaksi yang telah dilakukan di waktu tertentu (sebelumnya). Dengan kata lain, Trader hanya menarik keuntungan setelah transaksi jual beli.
Mekanisme penarikan ini dilakukan dengan menarik sejumlah keuntungan (profit), dan menyisakan dana awal. Selain itu, bisa juga menarik profit sesuai dengan jumlah modal awal, kemudian melanjutkan trading dengan sisa profit.
Contoh kasus, Anda membeli sebuah saham seharga Rp. 7 juta rupiah, beberapa waktu kemudian ternyata Anda sudah mendapatkan profit senilai Rp. 1. Juta dari saham yang ada. Maka Anda bisa menarik uang keuntungan tersebut ke rekening bank. Inilah yang disebut sebagai penarikan profit.
Di sisi lain, akun trading Anda masih memiliki modal awal, yakni Rp 7 juta. Uang tersebut masih bisa Anda gunakan kembali sebagai modal investasi.
Pentingkah Melakukan Withdraw?
Tentu jawabannya penting. Sebab, dengan melakukan Withdraw, para investor atau trading bisa melakukan penarikan tunai atas keuntungan yang didapat dari kegiatan sahamnya.
Lebih dari itu, melakukan Withdraw juga memberikan sejumlah manfaat tertentu, salah satunya ialah mencegah penumpukan profit di akun. Penumpukan profit bisa berakibat fatal, sebab bercampurnya modal dan profit, alhasil keuntungan bisa saja lenyap.
Selain itu, para trader juga bisa melakukan strategi exit plan, yakni cara investor menjual habis dana yang diinvestasikan pada saham setelah mencapai keuntungan yang diinginkan, atau mengakhiri potensi kerugian.
Para trader juga bisa mengatur ulang strategi investasi dengan menarik seluruh uangnya. Di mana keuntungan yang diperoleh sebelumnya akan diputar untuk diinvestasikan pada saham lain yang berpotensial.
Berapa Lama Proses Penarikan (Withdraw)?
Perlu diketahui, proses penarikan atau kegiatan Withdraw ini tidak langsung otomatis masuk ke rekening, melainkan membutuhkan waktu sedikitnya dua hari. Hal ini sesuai dengan kebijakan dan aturan Bursa Efek Indonesia yang menetapkan kebijakan T Plus 2 (T+2)
T Plus 2 merupakan lama waktu penyelesaian proses kegiatan transaksi jual beli saham, yakni dua hari setelah transaksi selesai dilakukan. T+2 yang memiliki arti Trade Date Plus 2 Days (Hari Perdagangan Ditambah Dua Hari).
Contoh persoalannya, jika Anda melakukan Withdraw di hari Senin, maka dana yang Anda tarik akan masuk ke rekening setelah dua hari kemudian, yang tak lain hari Rabu.
Dana hasil transaksi jual-beli akan disimpan dan diproses terlebih dahulu pada RDN (Rekening Dana Nasabah).
Sebagai informasi, RDN atau Rekening dana nasabah ini ialah rekening khusus yang digunakan untuk pembayaran dan penerimaan hasil penjualan saham atau efek lain. Tentunya, RDN ini hanya dikhususkan untuk investor yang dikelola oleh bank terkait.
Syarat Melakukan WithDraw
Setiap perusahaan memang memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Meski begitu secara garis besarnya adalah sama, yakni menggunakan akun yang sudah terverifikasi, menggunakan metode sama saat deposit dan memastikan trading dalam closed.
Lebih jelasnya berikut ini ulasan persyaratan yang perlu Anda pahami:
Menggunakan Akun yang Sudah Terverifikasi
Pastikan informasi yang Anda masukkan saat mendaftar sudah valid. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kegiatan kriminal dan memastikan agar orang lain tidak mencairkan dana yang Anda miliki. Itulah kenapa Anda harus menggunakan akun yang telah terverifikasi.
Pastikan Posisi Trading Closed
Maksud dari trading dalam kondisi closed ialah memastikan orderan sudah terpenuhi semua, sehingga tidak mengganggu pembukuan nominal saldo yang dimiliki.
Mengingat harga komoditas yang berubah-ubah dapat membuat nilai saldo menjadi tidak tetap, maka Anda harus menutup semua posisi trading, sehingga tidak menimbulkan perubahan pada saldo.
Menggunakan Metode Sama dengan Deposit
Jika ingin melakukan penarikan, gunakanlah metode yang sama saat Anda melakukan deposit di awal. Contohnya,
jika Anda melakukan deposit dengan cara transfer bank, maka Anda juga bisa melakukan Withdraw dengan penarikan bank rekening yang sama.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda, dan memastikan pencairan dana dilakukan oleh orang yang sama dengan orang yang mendeposit sebelumnya.
Pada intinya, hal ini dilakukan untuk mencegah orang lain melakukan pencairan dana atas uang atau saldo yang Anda miliki di akun trading.
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, Anda bisa melakukan penarikan atau pencairan dana investasi.
Ini Strategi Withdraw yang Tepat
Agar tak salah langkah dalam melakukan strategi Withdraw, Anda bisa mengikuti trik strategi yang ada di bawah ini:
Periode Penarikan Dana
Sebetulnya lamanya melakukan trading ini tergantung pada tipe trader itu sendiri. Apakah Anda seorang trader konservatif yang ingin memperoleh keuntungan lebih tinggi dan bersedia menunggu lama, atau seorang trader agresif yang ingin mendapat untung cepat, alias tidak ingin berlama sekalipun dengan keuntungan kecil?
Nah, dengan memahami karakter trading dalam diri sendiri, Anda bisa menetapkan jangka waktu yang cocok dengan diri Anda.
Meskipun penarikan dana dapat dilakukan kapan saja, akan tetapi sebaiknya perhatikan strategi periode yang tepat sesuai kebutuhan. Di mana Anda dapat menggunakan periode mingguan atau bulanan.
Lakukan juga secara konsisten, jangan menunggu hingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Apabila Anda sudah memilih periode tersebut, maka Anda tidak bisa mengubah atau menunggu lagi.
Contohnya jika di bulan ini Anda mendapatkan keuntungan Rp. 2.500.000, maka Anda melakukan Withdraw dengan besaran tersebut.
Jika Anda tidak segera melakukan Withdraw, mungkin Anda akan tergoda untuk memakai-nya sebagai modal tambahan. Bahkan, jika terus-terusan menunggu transaksi berikutnya, Anda mungkin bisa kehilangan keuntungan tersebut. Jadi, jangan sampai menunggu lagi jika sudah sampai periode yang dipilih.
Risiko yang Rela Anda Ambil
Perlu Anda ingat bahwasannya risiko adalah faktor yang tidak terpisahkan dalam berinvestasi. Menentukan tingkat risiko sama dengan Anda menentukan seberapa banyak aset hilang yang Anda relakan.
Semakin besar risiko yang bersedia Anda ambil, maka semakin panjang perdagangan yang akan dilakukan.
Trader yang berani mengambil sedikit resiko bisa menentukan level stop-loss dan waktu mengambil keuntungan pada level yang tidak begitu berbahaya. Sedangkan Trader yang agresif, mereka akan menentukan take profit yang lebih berani dan level stop-loss
Strategi Porsi Keuntungan
Porsi keuntungan atau profit bisa menjadi alasan mengapa Anda harus melakukan Withdraw alias penarikan. Hal ini juga bisa menjadi acuan kapan waktu harus melakukan penarikan.
Maka dari itu, tentukan lebih dahulu angka persentase yang ingin Anda cairkan dan berapa persentase dana yang akan tetap diinvestasikan.
Contoh, ketika Anda menentukan profit 2:2, semisalnya Anda ingin mencairkan Rp. 7.500 dan Rp. 7.500 lain untuk tambahan modal investasi, maka Anda bisa melakukan Withdraw ketika mendapatkan keuntungan mencapai Rp. 15 juta.
Jadi, ketika Anda mencapai titik keuntungan tersebut, maka sudah seharusnya untuk segera melakukan pencairan.
Titik Keuntungan atau Profit
Jika tadi disesuaikan dengan perbandingan profit dan modal tambahan investasi, kali ini hanya berfokus pada titik profit yang diinginkan.
Sederhananya, ketika Anda berhasil merealisasikan keuntungan sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya, maka Anda bisa segera melakukan penarikan.
Contohnya, Anda menetapkan keuntungan atau profit senilai Rp. 7 juta dalam sebulan, kemudian target tersebut berhasil dicapai dalam waktu seminggu, maka Anda bisa segera melakukan penarikan.
Demikian itulah pembahasan seputar Withdraw, kepentingan, beserta strateginya untuk melakukannya.
Jadi, strategi mana yang akan Anda gunakan dalam memperoleh keuntungan berinvestasi yang sesuai dengan karakter trader diri Anda?